2. Misi Garuda
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia juga diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi aktif
melalui Misi Garuda atau Misi Kontingen Garuda. Kontingen Garuda adalah pasukan penjaga
perdamaian yang anggotanya diambil dari militer Indonesia yang bertugas di bawah naungan PBB.
Peran aktif Indonesia dalam mengirimkan Kontingen Garuda untuk misi perdamaian pada masa
perang dunia. Negara-negara yang pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda adalah
Negara-negara di Timur Tengah seperti Mesir, Libanon, Palestina, Irak. Negara Asean seperti Filipina,
Kamboja, dan Vietnam. Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan Bosnia.
3. Konferensi Asia Afrika (KAA)
Selanjutnya, peran Indonesia dalam perdamaian dunia diwujudkan melalui partisipasi dan kontribusi
aktif melalui Konferensi Asia Afrika (KAA). Upaya pertama yang dilakukan Indonesia oleh Perdana
Menteri dimulai pada tanggal 25 Agustus 1953, dengan menyampaikan program pemerintah di
hadapan Dewan Perwakilan Rakyat Sementara. Selain itu, disampaikan juga bahwa perlunya
keaktifan pemerintah dalam meredakan ketegangan dunia yang memerlukan kerjasama dengan
negara-negara yang keadaan dan kedudukannya sama dengan Indonesia, yakni negara-negara Asia-
Afrika yang bersama berupaya untuk membebaskan negara-negara Asia-Afrika dari pengaruh perang
dingin kala itu.
5. Deklarasi Djuanda
Termasuk dalam peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah melalui Deklarasi Djuanda. Hal ini
sebagai bentuk perjuangan di kancah internasional agar Indonesia memiliki kedaulatan atas seluruh
wilayah perairan dan pulau-pulaunya. Deklarasi ini digagas oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda
Kartawidjaja pada 13 Desember 1957. Isi Deklarasi Djuanda bahwa Indonesia menyatakan sebagai
negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini
sudah merupakan satu kesatuan.
6. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Tak kalah penting, peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah melalui Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN), suatu perserikatan atau organisasi antar bangsa yang wilayahnya berada di
kawasan Asia Tenggara. Negara Indonesia merupakan salah satu negara termasuk pemrakarsa
berdirinya ASEAN. Hal ini melalui perwakilan Indonesia yakni Menteri Luar Negeri yang
menandatangani Deklarasi Bangkok. Selain itu, tentunya Indonesia juga memiliki peran tersendiri
sebagai anggota ASEAN.Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara
ini terlihat saat Indonesia membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam.
Indonesia ditunjuk oleh ASEAN sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut.Pada kasus lainnya,
yaitu saat pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation (MNFL) berkonflik. Kedua pihak
tersebut akhirnya menyetujui perjanjian damai yang kala itu dipertemukan di Indonesia.
Intelijen
Komponen intelijen berfungsi mendeteksi ancaman dan tantangan secara dini. Kemudian hasil deteksi
digunakan untuk memberi peringatan awal kepada pihak-pihak terkait guna melakukan langkah
pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan.
Intelijen yang bertugas akan memberi analisis situasi serta rekomendasi terkait langkah dan kebijakan
yang tepat yang akan diambil oleh pemerintah.
Pertahanan
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sishankamrata dengan Tentara Nasional
Indonesia atau TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri sebagai kekuatan utama.
Sementara, rakyat sebagai kekuatan pendukung.
Hal tersebut sesuai dengan pasal 30 Undang-undang Dasar atau UUD 1945.
Komponen pertahanan bertugas melancarkan strategi pertahanan negara dengan menggunakan
segenap kekuatan militer dan non militer secara menyeluruh dan terpadu.
Strategi yang dilancarkan oleh komponen pertahanan meliputi strategi penangkalan yang bersifat
kerakyatan, kewilayahan, dan kesemestaan.
Sishankamrata juga melibatkan segenap departemen dan lembaga nondepartemen secara
komprehensif untuk ikut serta menjamin keamanan negara.
Komponen pertahanan bertanggung jawab untuk menganalisis misi, mengembangkan tindakan atau
course of action atau COA, dan melaksanakan COA.
Keamanan
Jika komponen pertahanan lebih memiliki orientasi dalam melindungi kedaulatan Indonesia dari
serangan militer, maka komponen keamanan lebih berorientasi kepada situasi keamanan domestik.
Komponen keamanan meliputi keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, serta
pelayanan dari aparat penegak hukum kepada masyarakat.
Komponen keamanan menjadi penyokong dari smart security yaitu sistem pengamanan kota modern
yang berdasarkan pada kemajuan teknologi, keterlibatan komunitas, dan keterlibatan mitra keamanan
dalam negeri.
Smart security memiliki dua sasaran yaitu keamanan digital dan keamanan pribadi. Smart security
merupakan salah satu upaya mewujudkan kota yang aman dan damai.
Siber
Komponen siber bertugas menjaga kerahasiaan data, menegakkan integritas dalam pengelolaan data,
sekaligus memastikan ketersediaan data untuk menjalankan smart security dan memaksimalkan kota
pintar atau smart city.
Komponen siber menjadi salah satu komponen yang mendapatkan perhatian tinggi dari pemerintah
karena layanan smart city membutuhkan ketersediaan data yang tinggi.
Perlindungannya harus dilakukan secara maksimal karena memiliki tingkat kerentanan yang juga
cukup tinggi.
Komponen siber bertanggung jawab melahirkan national security operation center atau NSOC.
Pemberontakan bersenjata
Liberalisme
Muncul gerakan separatisme
Sikap apatis terhadap pemerintah
Penyimpangan nilai Pancasila
9. Hak dan kewajiban warga negara
Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Pada tahun 1976, pemerintah
Republik Indonesia membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII sendiri
merupakan tempat wisata yang mempertunjukkan keindahan seluruh provinsi di Indonesia
yang pada saat itu masih berjumlah 27 provinsi.
Toleransi Antarumat Beragama di Indonesia. Indonesia terdiri dari beragam masyarakat
dengan kepercayaan agama yang berbeda-beda. Meski begitu, terjadi toleransi antarumat
beragama yang saling membantu dan menghargai.
Menghargai Berbagai Budaya di Indonesia. Contoh integrasi nasional selanjutnya adalah
adanya rasa memiliki dan menghargai berbagai budaya di Indonesia. Contoh tersebut
bersamaan dengan antusiasme masyarakat mempelajari dan mendalami budaya lain.
13. wawasan nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika