Anda di halaman 1dari 8

PERANAN INDONESIA DALAM

MENCIPTAKAN PERDAMAIAN
DUNIA MELALUI ORGANISASI
INTERNASIONAL
KELOMPOK 2
Auliana
Anisa
Chesia
Fabyola
Fahri
Indah
Medina
M. sulthan
R. elsa
Saskia

Pengertian
Salah satu peran Indonesia dalam PBB adalah dapat
menjaga perdamaian dunia, memberi bantuan
kemanusiaan di berbagai negara, dan membantu
menyelesaikan konflik di berbagai negara.
Peranan indonesia dalam menciptakan perdamaian
Peranan indonesia dunia melalui organisasi internasional terbagi
menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Peranan indonesia di PBB : 2. Peranan indonesia di ASEAN 3. Peranan indonesia di gerakan nonblok
Membantu menyelesaikan konflik
Indonesia selalu terdepan dalam membantu dan
menginisiasikan penyelesaian konflik. Contohnya adalah
konflik Laut China Selatan yang melibatkan Filipina,
Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Selain itu, Indonesia sering mengirimkan Pasukan Garuda
untuk turut dalam misi perdamaian PBB di beberapa negara
yang sedang mengalami konflik.

Menjadi anggota Dewan HAM


Selain menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB, ternyata Indonesia pernah menjadi anggota Dewan
HAM PBB. indonesia terpilih menjadi anggota Dewan
HAM pada tahun 2006, kemudian terpilih lagi untuk
periode 2007-2010 melalui 165 suara negara anggota PBB

Peranan Indonesia
di PBB
Peranan
Indonesia di
ASEAN
1. Penggagas Lahirnya ASEAN
Peran Indonesia dalam ASEAN yang paling penting adalah menjadi salah satu
penggagas lahirnya organisasi ini.
Dengan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, visi Indonesia adalah
membentuk ASEAN yang mampu membuat kawasan Asia Tenggara berdiri di atas
kaki sendiri dan mempertahankan diri dari pengaruh negatif di luar kawasan.

2. Penyelenggara KTT ASEAN pertama di Bali


Melansir situs resmi ASEAN, pada 23-24 Februari 1976, Indonesia telah menjadi
tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang berlangsung di Bali.

3. Penggagas Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN


Dalam buku 'PKN Pend Kewarganegaraan' terbitan Grasindo, tertulis bahwa
Indonesia juga turut meluncurkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan
ASEAN.
Peranan Indonesia di
Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok atau GNB atau Non Aligned Movement (NAM) adalah sebuah gerakan yang dipelopori
oleh negara-negara dunia ketiga yang memiliki anggota lebih dari 100 negara serta berusaha untuk menjalankan
kebijakan luar negerinya dengan cara tidak memihak maupun tidak menganggap negaranya memiliki aliansi
dengan Blok Barat maupun Blok Timur. GNB didirikan pada 1 September 1961 yang dipelopori oleh beberapa
tokoh, seperti Soekarno dari Indonesia, Gamal Abdul Nasser dari Mesir, Jawaharlal Nehru dari India, Kwame
Nkrumah dari Ghana serta Joseph Broz Tito dari Yugoslavia.

Negara Blok Barat dengan jumlah lebih banyak yaitu delapan negara yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris,
Belanda, Prancis, Belgia, Belanda, Kanada, Luxemburg dan Norwegia. Sedangkan negara Blok Timur hanya
terdiri dari empat negara, di antaranya ialah Cekoslovakia, Jerman Timur, Rumania serta Uni Soviet.
Untuk mempertahankan kedudukan tiap blok, Blok Barat pun membentuk North Atlantic Treaty Organization
atau NATO, sedangkan Blok Timur membentuk Pakta Warsawa.

Tidak hanya itu saja, kedua blok pun terus mencari sekutu untuk menambah pertahanannya di Asia, Afrika
hingga Amerika. Meskipun saat ini kedua blok sudah tidak lagi berperang, akan tetapi perbedaan antara kedua
kubu ini terus menjadi bahan permasalahan dalam kehidupan internasional. Oleh karena itu, menanggapi
keadaan yang sewaktu-waktu menjadi panas, negara yang baru mendapatkan kemerdekaan di kawasan Asia
Afrik pun akhirnya melakukan diskusi melalui Konferensi Asia Afrika (KAA) yang diadakan di daerah Bandung,
Jawa Barat.

Menurut situs Kemlu RI, Konferensi Asia Afrika tersebut memiliki hubungan erta dengan GNB. pada pertemuan
negara anggota KAA di Indonesia pada tahun 1955, kemudian lahirlah kesepakatan yang bernama Dasasila
Bandung, dalam kesepakatan tersebut, berisi mengenai prinsip penyelenggaraan kerja sama internasional.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai