Anda di halaman 1dari 6

HAPPY WAHYU F 15 X PSPT

Peran indonesia dalam perdamaian dunia


Usai Perang Dunia II, perubahan dasar terjadi ketika dunia seolah-olah terbelah
dalam dua blok kekuatan. Blok kekuatan itu yakni blok barat yang dipimpin
oleh Amerika Serikat dan blok timur di bawah kepemimpinan Uni Soviet.

Kedua blok ini mempunyai kepentingan yang berbeda. Maka terjadi


perselisihan antara keduanya yang bahkan kerap berujung pada konflik militer.
Perseteruan ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Dalam suasana Perang Dingin ini, kedua blok berusaha menanamkan


pengaruhnya ke berbagai penjuru dunia. Khususnya ke negara-negara yang baru
saja merdeka termasuk di dalamnya Republik Indonesia.

Agar memiliki prinsip dan pegangan yang kuat, maka pada 2 September 1949,
Wakil Presiden RI kala itu, Mohammad Hatta mengeluarkan pernyataan tentang
politik luar negeri RI, yakni politik luar negeri bebas aktif.

Konsep politik luar negeri bebas dan aktif memiliki pengertian bebas dalam arti
bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang bertentangan
dengan kepribadian bangsa (Pancasila). Sedangkan aktif dalam menjalankan
kebijaksanaan luar negeri tidak bersikap pasif atas kejadian internasional.

Sejalan dengan konsep politik luar negeri bebas aktif dan dalam rangka
mewujudkan tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
alinea keempat: " ....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...", maka bangsa Indonesia
mengambil peran dalam perdamaian dunia:
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dilakukan dalam beberapa cara:
Dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah oleh Drs. Tugiyono, disebutkan peran
Indonesia dalam perdamaian dunia:

1. Mengirim kontingen Garuda Indonesia


Mengirim kontingen Garuda merupakan peran Indonesia dalam PBB untuk ikut
serta menciptakan perdamaian dunia.
Kontingen Garuda ada yang dikirim ke Timur Tengah (Arah, Israel, Mesir),
Kongo, Kamboja, Yugoslavia, dan beberapa negara lain yang sedang
mengalami konflik.

2. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia lainnya yakni bersama negara


Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana, menjadi pelopor berdirinya Gerakan
Non Blok (GNB)
Gerakan Non Blok berusaha meredakan ketegangan dunia dan menciptakan
perdamaian dunia yang ketika itu (1960-an) terancam akibat terjadinya perang
dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

3. Ikut secara aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan


mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan
Juli 1988
Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam
menyelesaikan konflik di Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari
Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol Pot yang banyak
melakukan pembantaian rakyat Kamboja.

4. Hubungan Internasional
Dalam buku 'Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, disebutkan, peran Indonesia
dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional.

Bentuk peran Indonesia dalam hubungan internasional sebagai berikut:


a. Mengirimkan duta besar ke beberapa negara atau menerima duta besar negara
lain yang menjalin kerja sama dengan Indonesia.

b. Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota


Association of South East Asian Nations (ASEAN).

c. Mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan


negara anggota ASEAN.

d. Peran Indonesia lainnya dalam perdamaian dunia dalam bentuk hubungan


internasional yakni turut berpatisipasi dalam kegiatan pertukaran pelajar dan
mahasiswa dari dan ke luar Indonesia.
Contoh Nyata Peran Indonesia dalam

Perdamaian Dunia

Peranan Indonesia dalam perdamaian dunia dapat dilihat dari peristiwa-

peristiwa di bawah ini yang dengan jelas menggambarkan bentuk kerja

sama yang dikembangkan negara Indonesia.

1. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang ke-

60 pada tanggal 28 September 1950.

2. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun

1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-

Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung.

3. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB)

pada tahun 1961 yang memilih untuk tidak ikut andil dalam dua kubu

yang tengah perang dingin di dunia.

4. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan

mengirimkan Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik

seperti Kongo, Vietnam, Kamboja, Bosnia, dll.


5. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-

East Asian Nation) yaitu organisasi negara-negara di kawasan Asia

Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.

6. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA

Games, Asian Games, Olimpiade, dsb.

7. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional lainnya,

misalnya Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC),

Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik

(APEC).

8. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang

ditandai dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang

bersangkutan. Hingga kini, Indonesia sudah menjalin kerja sama bilateral

dengan 162 negara.

Peran Indonesia dalam Menciptakan


Perdamaian Dunia melalui Organisasi
Internasional
Peranan Indonesia dalam perdamaian dunia dalam organisasi

internasional adalah bahwa Indonesia terlibat dalam berbagai organisasi

internasional seperti PBB (Perserikatan Bangsa) dan ASEAN (asosiasi

negara-negara Asia tenggara). Hal tersebut sebagai perwujudan dari

komitmen bangsa Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.

Organisasi internasional adalah organisasi yang berkedudukan sebagai

subjek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat

perjanjian internasional. Karena merupakan subjek hukum internasional,

organisasi internasional mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan

dalam konvensi-konvensi internasional.

Lalu seperti apa keterlibatan Indonesia dalam organisasi internasional

untuk mewujudkan perdamaian dunia? Berikut adalah penjelasannya,

dimulai dari PBB.

Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB)
Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September

1950 dengan suara bulat dari para negara anggota. Hal tersebut terjadi

kurang dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda melalui

Konferensi Meja Bundar.

Oleh karena itu, Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang

kuat mengingat kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tahun

1945, tahun yang sama ketika PBB didirikan. Sejak tahun itu pula PBB

secara konsisten mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang

merdeka, berdaulat, dan mandiri.

Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar

seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia

mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum

PBB. Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa

Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville. Ketika terjadi Agresi

militer Belanda II, PBB membentuk UNCI yang mempertemukan

Indonesia-Belanda dalam Perundingan Roem Royen.

Anda mungkin juga menyukai