Anda di halaman 1dari 12

Peran Indonesia Dalam

Menciptakan Perdamaian
Dunia Melalui Hubungan Dan
Organisasi Internasional
Guru Pembimbing : Muhammad
Rofie,S.Hi M.Pd
Nama Anggota :
1. Iqbal Yuwangsa Putra
2. Bayu Setyo Pangestu
3. Nurdianti
4. Silva Hermalisa
5. Putri Kirani
6. Yunita setyoningsih
1. Peran Indonesia Dalam Menciptakan
Perdamaian
Dunia Melalui Hubungan Internasional
 
 Pengertian Hubungan Internasional
Hubungan internasional adalah interaksi antarbangsa yang
bersifat global atau interaksi manusia sebagai representasi bangsa
melampaui batas-batas negara. Interaksi yang berlangsung
sejatinya adalah interaksi antar manusia, namun terjadi dalam
konteks hubungan formal antar bangsa.
Kita bisa mendefinisikan apa itu hubugan internasional dengan
cara mengidentifikasi apa yang dipelajari dalam kelas hubungan
internasional. Beberapa pakar telah mengusulkan pengertiannya
sebagai berikut:
• Trevor Taylor (1979) mengatakan bahwa hubungan internasional
merupakan sebuah disiplin ilmu yang mencoba menjelaskan tentang
aktivitas politik lintas batas negara.
• Seymon Brown (1988) berpendapat bahwa hubungan internasional
sebagai studi tentang pola tindakan dan reaksi antara negara-negara
berdaulat sebagaimana direpresentasikan oleh elit pemerintahnya.
• Joseph Ola (1999) mendefinisikan hubungan internasional sebagai
studi tentang segala bentuk interaksi antarbangsa dalam sebuah
sistem internasional.
• Mohtar Mas‘oed Hubungan Internasional adalah hubungan yang
melibatkan bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga
diperlukan sebuah mekanisme yang kompleks dan melibatkan
banyak negara
• Hugo de groot Hubungan yang didasarkan pada kemuan bebas dan
persetujuan dari beberapa/semua negara
2. Pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia 
Untuk menjaga kelangsungan hidup dan mempertahankan
kemerdekaan, negara membutuhkan dukungan dari negara lain. Misalnya,
ketika awal kemerdekaan, Bangsa Indonesia membutuhkan pengakuan
dan dukungan dari negara lain. Oleh karena itu, para pendiri negara
menjalin hubungan dengan Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir dan
sebagainya. Alhasil, kemerdekaan Negara Indonesia mendapatkan
dukungan dari negara-negara lain di dunia. Perlunya kerja sama dalam
bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut.
• Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan
hidupnya baik melalui kudeta  maupun intervensi dari negara lain.
• Faktor ekternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat
dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama
dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
3. Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin Hubungan
Internasional
Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang digunakan dan
dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara
lain dengan memiliki tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta
terpenuhinya kepentingan nasional negara yang bersangkutan.
Tujuan dari politik luar negeri bangsa Indonesia menurut Muhammad
Hatta, yaitu :
• Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan
negara.
• Mendapatkan berbagai barang yang dibutuhkan dari luar negeri untuk
memperbesar kemakmuran rakyat dan mencukupi kebutuhan rakyat
sendiri.
• Meningkatkan perdamaian internasional.
• Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksana cita-cita
yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara indonesia.
Hal ini bisa dilihat dari berbagai peristiwa, seperti yang ada dibawah
ini yang dengan jelas menggambarkan bentuk kerja sama yang
dikembangkan Bangsa Indonesia, seperti berikut :
• Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB )
yang ke – 60 pada tanggal 28 September 1950.
• Memprakasai penyelenggaraan Konferensia Asia – Afrika ( KAA )
pada tahun 1955
• Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non – Blok
( GNB ) pada tahun 1961, bahkan pada tahun 1992 dalam konferensi
Negara Non – Blok yang berlangsung di Jakarta
• Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN atau ( Assosiaciation
of South – East Asian Nation ) yang merupakan organisasi berbagai
negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jendral
ASEAN berada di Jakarta.
• Ikut serta dalam setiap pesta oleh raga internasional mulai dari SEA
( South East Asian ) Games, Asian Games, Olimpiade, dan
sebagainya
2. Peran Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia
Melalui Organisasi Internasional
Peran Indonesia dalam organisasi internasional sudah dimulai sejak
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Lima peran Indonesia dalam
organisasi internasional adalah:
Peran Indonesia dalam PBB
• Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA)
ke wilayah-wilayah konflik. Hal ini adalah bentuk kontribusi Indonesia di
bawah naungan tujuan organisasi PBB untuk menciptakan perdamaian
dunia.
• Indonesia memberikan bantuan pangan ke Ethiopia saat dilanda bahaya
kelaparan pada tahun 1985. Bantuan pangan tersebut disampaikan saat
peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
• Indonesia terpilih sebanyak 3 kali sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan (DK) PBB. Indonesia terpilih pertama kalinya pada periode
1974-1975. Indonesia kemudian terpilih kedua kalinya pada periode 1995-
1996. Terakhir, Indonesia terpilih kembali untuk ketiga kalinya pada
periode 2007-2009.
Peran Indonesia dalam OKI
OKI (Organisasi Kerjasama Islam dahulu Organisasi Konferensi Islam)
merupakan organisasi internasional dengan 57 negara anggota. OKI berdiri
di Rabat, Maroko pada 25 September 1969 dalam Pertemuan Pertama para
Pemimpin Dunia Islam.
Peran Indonesia dalam OKI diantaranya adalah:
• Indonesia menerima mandat sebagai Ketua dari Committee of Six.
Indonesia bertugas memfasilitasi perundingan damai antara Moro
National Liberation Front (MNLF) dengan Pemerintah Filipina pada
tahun 1993.
• Indonesia mendukung pelaksanaan OIC’s Ten-Year Plan of Action dalam
Konferensi Tingkat Tinggi pertama di OKI di Senegal.
• Indonesia mendorong negara-negara Islam untuk memperhatikan konflik
antara Palestina-Israel dan mencari jalan keluar atas konflik tersebut.
• Indonesia mendorong Islamic Development Bank dan Sekretariat Oki
untuk menggerakkan daya lainnya sebagai upaya pelaksanaan OIC
Strategic Health Programme of Action
Peran Indonesia dalam APEC
Sejarah pembentukan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) adalah
forum kerja sama ekonomi yang terdiri dari 22 negara anggota yang
tersebar di seantero benua Asia dan wilayah lingkar Samudera Pasifik.
APEC berdiri pada bulan Januari 1989. Hingga kini terdapat 21 ekonomi
yang menjadi anggota negara APEC yang salah satunya adalah Indonesia.
Peran Indonesia dalam APEC, yakni sebagai berikut:
• Indonesia menjadi ketua dan tuan rumah KTT ke-21 APEC yang
bertemakan “Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth.”
• Indonesia menjabat sebagai Ketua APEC period 1994. Posisi tersebut
mengizinkan Indonesia untuk lebih banyak berpartisipasi dan
mempengaruhi arah kebijakan di dalam APEC. Pada masa
kepemimpinan Indonesia, APEC berhasil melahirkan deklarasi bernama
Bogor Declaration dan Bogor Goals.
• Indonesia adalah tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi APEC
1994. Sebanyak 18 pemimpin negara anggota APEC hadir pada KTT
tersebut. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia, sehingga
menjadikan potensi pariwisata Indonesia menjadi disebarluaskan.
Peran Indonesia dalam ASEAN
ASEAN merupakan organisasi regional yang bergerak di bidang ekonomi
dan geo-politik bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini
dibentuk berdasarkan “deklarasi Bangkok” pada 8 Agustus 1967 di Bangkok.
Selain menjadi salah satu pendiri ASEAN,
peran Indonesia di ASEAN dalam bidang pangan diantaranya adalah:
• Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan Konferensi
Tingkat Tinggi ASEAN. KTT ASEAN ke-1 yang dilaksanakan di Bali
pada 23 – 24 Februari 1976. Pada KTT ke-1 terdapat kesepaktan tentang
pembentukan secretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan
Sekretaris Jenderal pertamanya yakni H. R. Dharsono.
• Indonesia menjadi tuan rumah dari KTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan
di Bali pada 7 – 8 Oktober 2003. Pada KTT tersebut Indonesia
mengusulkan pembentukan Asean Community yang mencakup bidang
sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan.
• Indonesia kembali menjadi tuan rumah dari KTT ASEAN ke-18. KTT
tersebut dilaksanakan di Jakarta pada 4 – 8 Mei 2011.
Peran Indonesia dalam UNESCO
UNESCO didirikan oleh PBB sebagai badan khusus untuk
mendukung perdamaian dan keamanan melalaui pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan budaya. UNESCO didirikan pada 16 November
1945 sesuai Konstintusi UNESCO dari hasil Sidang Umum
UNESCO Ke-1. Indonesia menjadi anggota UNESCO pada 27 Mei
1950. Peran Indonesia dalam UNESCO diantaranya adalah:
• Indonesia mengatasi kesulitan finansial yang dialami UNESCO
melalui program IFIT (Indonesia Funds-In-Trust). Langkah
UNESCO untuk menerima Palestian sebagai anggotanya
menyebabkan Amerika Serikat menghentikan pembayaran
kontribusi negaranya.
• Indonesia terpilih sebagai anggota Badan Eksekutif UNESCO
untuk periode 2017 – 2021. Hal ini merupakan bentuk partisipasi
aktif Indonesia dalam UNESCO.

Anda mungkin juga menyukai