Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Dalam suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri,seperti halnya individu sebagai makhluk
sosial. Negara tentunya akan memerlukan Negara atau komponen yang lain .bahkan adapula
Negara yang memiliki keterkaitan serta ketergantungan dalam aspek ekonomi,sosial,dan
politik. Jika adanya keterkaitan antar Negara dengan Negara lain tersebut tentunya ada
sebuah hubungan yang baik.

Salah satunya merupakan Negara kita sendiri yaitu Negara Indonesia dengan Negara-negara
lain.dinamakan masyarakat global, ditandai adanya saling ketergantungan antar bangsa,
adanya persaingan yang ketat dalam suatu kompetensi dan dunia cenderung berkembang
kearah perebutan pengaruh antar bangsa, baik lingkup regional maupun lingkup global.

Namun pada kenyataannya masih banyak hubungan yang bertentangan antara Negara satu
dengan Negara yang lain. Yang mengakibatkan terjadinya konflik dan terusiknya perdamaian
dunia.

Konflik biasanya dipicu dengan adanya masalah dalam hal sosial,ekonomi,politik,agama


maupu kebudayaan.terjadinya konflik akibat adanya keserakahan, kurang saling menghargai
dan mengerti antara satu dengan yang lain. 

B. Rumusan masalah

 Peran indonesia dalam PBB

C. Tujuan

 Untuk mengetahui Peran indonesia dalam PBB


BAB II

PEMBAHASAN

PERAN INDONESIA DALAM PBB

PBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh
Negara di dunia. Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan
internasional lembaga ekonomi dan perlindungan sosial. Pembentukan PBB diawali dengan
pembentukan Liga Bangsa-Bangsa  pada tanggal 10 Januari 1920 tokohnya adalah presiden
Amerika Serikat Wodrow Wilson dengan tujuan untuk mempertahankan perdamaian
internasional serta meningkatkan kerjasama internasional.

Indonesia sendiri telah bergabung sebagai anggota penuh dalam PBB sejak tanggal 28
September 1950 dan tercatat sebagai anggota yang ke-60. Kehadiran Indonesia dalam lingkup
organisasi besar seperti PBB ini juga berperan aktif baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap keberlangungan PBB, funsi dan peranan Indonesia tersebut diantaranaya
sebagai berikut :

1. Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja
sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.
2. Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke
Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bantuan tersebut disampaikan pada
peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40.
3. Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada
tahun 1973-1974.
4. Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008,
penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon
Selatan.
5. Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
6. Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah
personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5
Negara.
7. Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai.
8. Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera
mengadakan sidang menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber
1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara
merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut
hukum internasional.
9. Pada tahun 2013 lalu, Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui
pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara
anggota yang memiliki hak pilih.

PERAN INDONESIA DI DEWAN HAM PBB

Indonesia telah menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB sejak periode
2006-2007 dan periode 2007-2010 dan dilanjutkan pada periode 2011-
2014.Indonesia terpilih pada Sidang Majelis Umum PBB di New York pada
tanggal 20 Mei 2011.

Indonesia merupakan founding member dari Dewan HAM PBB sejak dilakukan


perubahan dari Komisi HAM PBB menjadi Dewan HAM PBB.Indonesia terus
menujukkan eksistensinya sebagai negara yang melindungi dan mengakui ada Hak
Asasi Manusia,dan hal tersebut telah mendap penghargaan dan respon positif dari
PBB dan negara-negara lain.

Dewan HAM PBB yang dulunya merupakan Komisi Hak Asasi Manusia PBB (The
Commission on Human Rights/CHR),dibentuk oleh ECOSOC pada tahun 1946 dan
bersidang setiap tahun (pada sidang enam mingguan yang diselenggarakan setiap
musim semi di Jenewa) sejak itu.[3][3] Dengan perubahan menjadi Dewan HAM
tentu membawa perubahan pada sistem yang ada,sehingga pemantauan kepada hak
asasi manusia semakin efektif.

Dewan HAM baru saja mengadakan sidng sesi ke 17 yang dilaksanakan di Jenewa
pada tanggal 30 Mei-17 Juni 2011.Dalam sidang tersebut membahas serta
mensahkan 27 rancangan resolusi (ranres) serta 2 keputusan.Ranres yang
dibahasan dandisahkan merupakan ranres mengenai hak sipil dan politik dimana
ranres tersebut diajukan oleh negara Barat sedangkan hak ekososbud merupakan
ranres yang diajukan oleh negara-negara yang sedang berkembang.

Yang menjadi topik perhatian lain dalam sidang adalah pembentukan Working


Group on the Issue of Human Rights and Transnational Corporation and Other
Business Enterprises yang terdiri atas 5 orang pakar independen dengan
memperhatikan keterwakilan wilayah untuk periode 3 tahun. WG tersebut akan
dikukuhkan pada Sidang DHAM ke-18. DHAM juga menyepakati untuk
memperpanjang mandat Working Group in Trafficking in Person, Especially Women
and Children; Working Group on Independence of Judges and Lawyers; Working
Group on the Right to Education; Working Group in Extrajudicial, Summary or
Arbitrary Execution; dan Working Group on Human Rights and International
Solidarity.[4][4]

PERAN INDONESIA PADA DEWAN KEAMANAN PBB

Dewan Keamanan PBB merupakan organ khusus yang dibuat PBB untuk menjamin
terciptanya perdamaian dan keamana dunia.Dewan Keamanan diharapkan mampu
untuk menjadi penegah sengketa dan juru damai dimana salah satu langkah yang
diambil adalah melalui militer.

Peranan Dewan Keamanan sehubungan dengan BAB 7 Piagam Pasal 39 memberi


kewenangan pada Dewan Keamanan untuk menentukan adanya satu tindakan yang
membahayakan perdamain dan keamanan internasional.[5][5] Maka dari itu Dewan
Keamanan harus menjalankan peranan nya dibantu oleh (1) Panitia Staf Militer (2)
Panitia Peluncuran Senjata dan (3) Pasukan PBB.

Wewenang yang diberikan kepada Dewan Keamana PBB ini dinyatakan dalam
bentuk umum pada Artikel  24 dari Piagam yang menyatakan bahwa untuk
menjamin tindakan yang cepat dan efektif oleh PBB maka anggota-anggotanya
memberikan tanggung jawab kepada Dewan Keamanan.[6][6]

Setelah Konfrensi Tingkat Tinggi PBB pada tahun 2005 hal yang menjadi sangat
penting terhadap Dewan Keamana PBB adalah demokratis dan representatif.Dalam
hal ini Indonesia merasa perlu untuk menghapus realitas geopoliti serta tidak
terwakilnya kawasan secara merata,maka dari itu usaha untuk meratakan kapabilitas
setiap negara dalam organ DK PBB dirasa sebuah keharusan.

Pada putaran informal negotiations telah dibahas 5 (lima) persoalan kunci (key


issues) reformasi DK sebagai berikut:

 a. Categories of membership

b. Question of veto

c. Regional representation

d. Size of the enlarged Security Council and its working methods

e. The relationship between the Security Council and the General Assembly. [7][7]

            Dalam upaya mereformasi Dewan Keamana PBB,Indonesia merasa penting


untuk melakukan upaya reformasi secara komprehensip dan dilakukan secara
keseluruhan.Indonesia telah meyampaikan secara tertulis kepada fasilitaror pada
tanggal 13 Desember 2010,diantaranya adlah sebagai berikut:

1)      Berkaitan dengan Categories of Membership, Indonesia merasa perlu adanya


pembahasan secara fundamental terhadap ketimpangan keterwakilan antar kawasan
dan antara negara maju dengan negara berkembang serta major world
constituencies dalam proposal peningkatan keanggotaan DK ke dalam dua kategori
keanggotaan yaitu anggota tetap dan tidak tetap. Indonesia menilai perlunya jalan
tengah dengan mekanisme review danditentukan dari awal layak untuk
dipertimbangkan sebagai jembatan berbagai perbedaan pandangan dalam hal
peningkatan keanggotaan DK. Dengan memasukkan syarat
mekanisme review tersebut Indonesia berharapkan akan mendapatkan dukungan
politis dari berbagai pihak.

2)      Penggunaan Hak veto pada akhirnya harus mendapat perhatian penuh lagi.
Hal ini disebabkan karena anggota tetap DK PBB yang memiliki hak veto tidak
mencerminkan realitas sistem internasional masa kini yang telah mengalami
perubahan mendasar baik keterwakilan.
3)       Mengenai Regional Representation, harus ada keseimbangan terhadap realitas
geopolitik dan keterwakilan kawasan, dengan mempertimbangkan:
ketidakseimbangan keterwakilan yang sangat besar untuk kawasan Asia dan
Afrika; meningkatkan keterwakilan negara berkembang; dan perlunya
keterwakilan yang lebih berimbang sebagai cerminan keberagaman dan pluralitas
dari dunia dewasa ini.

4)      Sehubungan Size of the Enlarged Security Council and Working Methods of


the Security Council, Indonesia memandang pokok bahasan ini terkait erat dengan
upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas DK yang akan memperbesar akses dan
memperdalam keterlibatan negara-negara non-DK dalam pembahasan dan proses
kerja DK. Untuk mewujudkan hal tersebut,hal perlu ditingkatkan yaitu informasi,
konsultasi dan kerja sama.

5)      Mengingat hubungan anatar Dewan Keamana dan Majelis Umum


PBB,Indonesia merasa perlu adanya penegasan kembali terhadap hubungan antara
organ-organ PBB tersebt,sehingga antara Dewan Keamanan dan Majelis Umum
tidak akana saling mencampuri atau bertindak diluar wilayah atau kapasitasnya
masing-masing.
BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Hubungan yang terjalin antara Indonesia dan PBB,sejak awal kemerdekaan hingga saat
ini tentu sebuah komitmen yang sangat baik Indonesia sebagai negara yang merdeka.Hal
ini tentu akan memperkuat posisi Indonesia dalam dunia internasional.Sehubungan
dengan peran Indonesia dalam PBB,maka hubungan diplomatis yang telah berlangsung
sejak 1950 singga sekarang ,erupakan bukti kesungguhan Indonesia kepada PBB.Terkait
dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM Indonesia merupakan sebuah
prestasi yang besar,sehingga mampu meyepakai rancangan resolusi bersama negara lain
untuk kemajuan perlindungan HAM di dunia.Misi perdamaian dunia yang diikuti dengan
mengirim Pasukan Garuda adalah hal yang mencerminkan Pembukaan UUD 1945
sehingga terus ikut aktif dalam menjaga perdamaian dan keaman dunia.Upaya yang telah
disampaikan Indonesia terkait Reformasi PBB mengenai 5 hal yaitu jenis
keanggotaan,persoalan hak veto,keterwakilan kawasan,jumlah anggota DK setelah
perluasan serta metode kerja dan hubungan anatar DK dengan Majelis Umum PBB.
DAFTAR PUSTAKA
 
Barros, James . PBB Dulu Kini dan Esok. Jakarta:Bumi Aksara. 1984.
de Rover, C.  To Serve & To Protect,Acuan Universal Penegakan HAM. Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada. 2000.
Handayani, Yeni.  Pengiriman Pasukan Pemeliharaan Perdamaian Indonesia di Dunia
International. Jurnal Rechts Vinding Online.
Suwardi, Sri Setianingsih.  Pengantar Hukum Organisasi
Internasional.  Jakarta:Univeritas Indonesia Press.2004
Sumber Internet:

Anda mungkin juga menyukai