Anda di halaman 1dari 6

A.

Peran Indonesia Dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui


Hubungan Internasional

Salah satu peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah melalui hubungan
internasional. Pada dasarnya, hubungan internasional memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam kehidupan seluruh negara. Dalam hal ini, hubungan internasional dapat
diartikan sebagai hubungan yang mengglobal.

Pembangunan hubungan internasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia ini ditujukan
untuk meningkatkan kerjasama bilateral dan persahabatan melalui berbagai macam media,
yang sesuai dengan kepentingan serta kemampuan nasional.

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui hubungan internasional bisa dilihat
dari beberapa gerakan yang ada di bawah ini:

 Pembentukan satu negara Republik Indonesia (RI) sebagai negara kesatuan dan
kebangsaan yang demokratis.
 Menciptakan lingkungan masyarakat yang adil dan makmur secara material maupun
spiritual.
 Menciptakan hubungan persahabatan yang baik antara negara Indonesia dengan
seluruh negara yang ada di dunia ini, khususnya dengan negara-negara Afrika dan
Asia yang bekerja sama dalam mewujudkan perdamaian dunia yang lebih sempurna.
 Menjaga keselamatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa yang lebih
baik.
 Meningkatkan perdamaian internasional, sehingga Indonesia dapat membangun dan
memperoleh segala jenis persyaratan yang dibutuhkan untuk peningkatan
kemakmuran rakyat.
 Memperoleh dan mengumpulkan semua jenis barang yang dibutuhkan untuk proses
peningkatan kemakmuran rakyat.

Sementara itu, untuk bentuk kerjasama antara Indonesia dengan organisasi internasional
sendiri sudah sangat beragam, yaitu:

 Indonesia yang bergabung sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


 Indonesia yang menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung
 Indonesia yang berperan dalam pembentukan Gerakan Non-Blok (GNB)
 Indonesia yang berpartisipasi dalam pembentukan hubungan diplomatik dan konsuler
 Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam memenuhi kewajiban Dewan Keamanan
PBB

B. Peran Indonesia Dalam Dunia Organisasi

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Salah satu peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia adalah bergabung
dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa dikenal dengan sebutan PBB. Tanggal 28
September 1950 merupakan hari bersejarah, karena di tanggal tersebut Indonesia bergabung
dengan PBB.
Namun, pada tahun 1965 Indonesia sempat keluar dan kemudian kembali lagi pada tanggal
28 September 1966. Penyebab dari kejadian ini yaitu sebagai protes diterimanya Malaysia
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun tersebut.

Kedekatan emosional dan sejarah antara PBB dengan Indonesia memang tidak perlu
diragukan lagi. PBB secara konsisten mendukung Indonesia untuk bisa menjadi negara yang
merdeka, mandiri, dan berdaulat.

Sebagai bentuk kontribusi dalam PBB ini, Indonesia bergabung dengan komite khusus yang
ditujukan sebagai kepedulian bangsa mengenai situasi yang berkaitan dengan implementasi
deklarasi. Dalam hal ini, deklarasi tersebut akan berkaitan dengan upaya kemerdekaan bangsa
yang terjajah.

Pada tahun 1971, Indonesia meminta kepada komite 24 untuk membuat suatu rekomendasi
yang benar-benar nyata. Dengan adanya rekomendasi ini, Dewan Keamanan dapat lebih
mudah untuk melakukan upaya-upaya pertimbangan yang tepat dan berkaitan dengan wilayah
penjajahan tersebut.

Selain itu, contoh peran negara Indonesia dalam perdamaian dunia juga bisa dilihat pada
saat Indonesia terlibat dalam gerakan dekolonialisasi yang terjadi pada tanggal 20 November
1972. Sikap yang ditunjukkan Indonesia ini tercatat dalam Piagam PBB No. 2909.

2. Konferensi Asia-Afrika (KAA)

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia Konferensi Asia-Afrika (KAA) diawali dari
ide Ir. Soekarno dan disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo. Ide ini pertama kali disampaikan
pada saat Konferensi Colombo diselenggarakan.

Ir. Soekarno mengusulkan ide ini setelah terjadi Perang Dunia II yang membuat banyak
negara bersikukuh. Ketegangan antara banyak negara ini disebabkan oleh terjadinya Blok
Barat dan Blok Timur. Kemudian, ide ini mulai menjadi pokok pembahasan bagi banyak
negara.

Tidak berhenti sampai di situ saja, pembicaraan terkait ide ini juga masih berlanjut sampai
Konferensi Panca Negara diselenggarakan. Ada beberapa keputusan yang dibahas di
konferensi ini, dan beberapa di antaranya adalah:

 Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada bulan April tahun 1955 yang diadakan
di kota Bandung.
 Menentukan 5 negara sponsor yang akan hadir di Konferensi Asia-Afrika.
 Menentukan 25 negara yang diundang untuk menghadiri acara Konferensi Asia-
Afrika.

Setelah keputusan ini berhasil ditetapkan, susunan panitia mulai dibentuk di kota yang sama,
pada tanggal 3 Januari 1955. Pada saat itu, Gubernur Jawa Barat yang bernama Sanusi
Hardjodinata memimpin seluruh panitia yang ada.

Tanggal 18 sampai 24 April 1955 ditetapkan sebagai hari di mana Konferensi Asia-Afrika
diselenggarakan. Ada beberapa agenda yang akan dilakukan selama Konferensi Asia-Afrika
diselenggarakan, yaitu:
 Membahas kerja sama ekonomi dan budaya masing-masing negara, Hak Asasi
Manusia (HAM) yang berlaku di setiap negara, hingga hak dalam penentuan nasib
setiap negara yang ada di seluruh dunia.
 Membahas tentang masa depan negara-negara yang belum merdeka dan beragam
masalah yang terjadi di dalamnya.
 Berupaya untuk membentuk gerakan perdamaian dunia serta aksi kerjasama yang
bersifat internasional dan dapat membuat seluruh negara di dunia ini menjadi lebih
damai.

C. Perjanjian Indonesia Yang Di Lakukan Indonesia

Perjanjian Antara Indonesia dan Jepang

Bank Indonesia dan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan), yang bertindak
sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang, telah menandatangani perjanjian
perpanjangan kerja sama Bilateral Swap Arrangement[1] (BSA) dan berlaku efektif
pada tanggal 14 Oktober 2021. Sebagaimana perjanjian sebelumnya, kerja sama ini
memungkinkan Indonesia untuk melakukan swap mata uang Rupiah dengan Dolar AS
dan/atau Yen Jepang dengan nilai fasilitas swap yang sama, yaitu sampai dengan
22,76 miliar dolar AS atau nilai yang setara dalam Yen Jepang. Perpanjangan kerja
sama BSA Indonesia - Jepang ini juga sekaligus memerhatikan keselarasannya
dengan amendemen pada perjanjian Chiang Mai Initiative Multilateralisation
(CMIM)[2] yang menjadi rujukan dalam kerja sama BSA ini.

Indonesia dan Jepang memandang perpanjangan BSA dimaksud dapat


semakin memperkuat kerja sama keuangan kedua negara dalam menyediakan jaring
pengaman keuangan yang diharapkan dapat berkontribusi pada stabilitas keuangan di
tingkat regional dan global.

Perjanjian kerja sama BSA Indonesia-Jepang pertama kali ditandatangani pada


17 Februari 2003 dan  terakhir diperpanjang pada 14 Oktober 2018 dengan masa
berlaku 3 tahun.

D. Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia

1. Pengertian Perwakilan Diplomatik 

Kalian pernah mendengar istilah duta besar atau konsul jenderal? Atau pernah
melihat kantor kedutaan besar negara asing di negara kita? Mengapa mereka berada di
negara kita? Pertanyaan tersebut akan dikupas jawabannya dalam materi pembelajaran
pada bagian ini. Duta besar dan konsul jenderal merupakan dua unsur yang ada dalam
perwakilan suatu negara di negara lain. Hal tersebut merupakan instrumen atau sarana
yang melaksanakan hubungan internasional yang berkedudukan di negara lain.
Perwakilan suatu negara di negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perwakilan
dalam arti politikdan perwakilan dalam arti nonpolitik. Perwakilan dalam arti politik
sering disebut perwakilan diplomatik, sedangkan perwakilan non-politik sering disebut
dengan istilah konsuler. Nah, pada bagian ini kalian akan diajak untuk mengkaji
terlebih dahulu tentang Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia. 

Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia adalah perwakilan yang kegiatannya


mewakili negaranya dalam melaksanakan hubungan diplomatik dengan negara
penerima atau suatu organisasi internasional. Atau dengan kata lain, perwakilan yang
kegiatannya melaksanakan kepentingan negaranya di luar negeri. Seseorang yang
diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut sebagai
diplomat. 

Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara biasanya
saling menempatkan perwakilan diplo matik dengan negara mitranya. Bagaimana
prosedur pembukaan dan pengangkatan perwakilan diplomatik di negara lain? Proses
pembukaan dan pengangkatan Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia di
antara kedua negara yang menjalin hubung an diplomatik, secara garis besar
dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut . 

a. Kedua belah pihak/negara melakukan kegiatan pendahuluan yang diawali dengan


tukar-menukar informasi tentang kemungkinan dibukanya perwakilan diplomatik.
Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh kepala negara atau departemen luar negeri
masing-masing. 

b. Masing-masing pihak kemudian mengajukan permohonan perse tujuan (agreement)


untuk menempatkan diplomat (duta besar/ duta) yang dicalonkan oleh masing-masing
pihak/negara. Setiap diplomat yang dicalonkan tersebut belum tentu diterima,
tergantung pada penilaian negara yang akan menerimanya. Apabila seorang calon
dianggap persona nongrata oleh negara penerima, berarti calon tersebut ditolak.
Dengan demikian, harus diajukan calon lain sampai mendapatkan persetujuan.

c. Setelah ada persetujuan kedua belah pihak untuk saling menempatkan diplomat,
maka diplomat tersebut menerima surat kepercayaan (letter of credence) dari
departemen luar negeri masing-masing yang telah ditandatangani oleh kepala negara.
Surat kepercayaan tersebut menerangkan kebenaran identitas calon diplomat tersebut. 

d. Para penerima surat kepercayaan (diplomat) harus menemui direktur protokol


departemen luar negeri untuk memperoleh keterangan mengenai ketentuan yang harus
mereka laksanakan saat bertugas. 

e. Penyerahan surat kepercayaan oleh diplomat kepada pihak/negara yang akan


menerima. Surat kepercayaan tersebut kemudian diserahkan langsung kepada kepala
negara penerima. Adapun, surat kepercayaan kuasa usaha, diberikan kepada menteri
luar negeri negara penerima. Dalam upacara penyerahan surat kepercayaan tersebut,
seorang diplomat menyampaikan pidato di hadapan kepala negara penerima. Isi
pidato tersebut harus sudah diketahui oleh menteri luar negeri negara penerima.

 
2. Tugas dan Fungsi  Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia 

Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencakup hal-
hal berikut ini.

 a. Representasi, yaitu selain untuk mewakili pemerintah negaranya, ia juga


dapat melakukan protes, mengadakan penyelidikan dengan pemerintah negara
penerima. Ia mewakili kebijaksanaan politik pemerintah negaranya. 

b. Negosiasi, yaitu mengadakan perundingan atau pembicaraan baik dengan negara


tempat ia diakreditasikan maupun dengan negara-negara lainnya. 

c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara
penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya. 

d. Proteksi, yaitu melindungi pribadi, harta benda dan kepentingankepentingan warga


negaranya yang berada di luar negeri. 

e. Persahabatan, yaitu meningkatkan hubungan persahabatan antara negara pengirim


dengan negara penerima, baik di bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang diplomat dapat berfungsi sebagai lambang


prestise nasional negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya  di negara
penerima. Selain itu, dia dapat berfungsi sebagai perwakilan yuridis dari pemerintah
negaranya. Misalnya, dia dapat menandatangani perjanjian, meratifikasi dokumen,
mengumumkan pernyataan dan lain-lain. Dia juga dapat berfungsi sebagai perwakilan
politik. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, seorang diplomat dapat menjadi alat
penghubung timbal balik antara kepentingan negaranya dengan kepentingan negara
penerimanya. 

Berdasarkan  Konvensi Wina 1961, disebutkan bahwa fungsi perwakilan diplomatik


adalah sebagai berikut. 

a. Mewakili kepentingan negara pengirim di negara penerima. 

b. Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga negaranya di negara penerima


di dalam batas-batas yang diizinkan oleh hukum internasional. 

c. Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara penerima. 

d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima,


sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengiri.

e. Memeliharan hubungan persahabatan antara kedua negara.

 
Berkaitan dengan hal tersebut, apa saja fungsi perwakilan diplomatik bagi Bangsa
Indonesia? Bagi Bangsa Indonesia penempatan perwakilan diplomatik di negara lain
berfungsi sebagai sarana berikut. 

a. Mewakili negara Republik Indonesia secara keseluruhan di negara penerima atau


pada suatu organisasi internasional. 

b. Melindungi kepentingan nasional dan warga negara Indonesia di negara penerima. 

c. Melaksanakan pengamatan, penilaian dan pelaporan. 

d. Mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialisme dalam segala bentuk


dan manifestasinya dengan melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. 

e. Mengabdi kepada kepentingan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan


makmur. 

f. Menciptakan persahabatan yang baik antara negara Republik Indonesia dan semua
negara guna menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik. 

g. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara Indonesia


yang berada di wilayah kerjanya. 

h. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler protokol,


komunikasi dan persandian. 

i. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan urusan


rumah tangga perwakilan diplomatik.

Anda mungkin juga menyukai