Salah satu peran Indonesia dalam perdamaian dunia adalah melalui hubungan
internasional. Pada dasarnya, hubungan internasional memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam kehidupan seluruh negara. Dalam hal ini, hubungan internasional dapat
diartikan sebagai hubungan yang mengglobal.
Pembangunan hubungan internasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia ini ditujukan
untuk meningkatkan kerjasama bilateral dan persahabatan melalui berbagai macam media,
yang sesuai dengan kepentingan serta kemampuan nasional.
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui hubungan internasional bisa dilihat
dari beberapa gerakan yang ada di bawah ini:
Pembentukan satu negara Republik Indonesia (RI) sebagai negara kesatuan dan
kebangsaan yang demokratis.
Menciptakan lingkungan masyarakat yang adil dan makmur secara material maupun
spiritual.
Menciptakan hubungan persahabatan yang baik antara negara Indonesia dengan
seluruh negara yang ada di dunia ini, khususnya dengan negara-negara Afrika dan
Asia yang bekerja sama dalam mewujudkan perdamaian dunia yang lebih sempurna.
Menjaga keselamatan negara dan mempertahankan kemerdekaan bangsa yang lebih
baik.
Meningkatkan perdamaian internasional, sehingga Indonesia dapat membangun dan
memperoleh segala jenis persyaratan yang dibutuhkan untuk peningkatan
kemakmuran rakyat.
Memperoleh dan mengumpulkan semua jenis barang yang dibutuhkan untuk proses
peningkatan kemakmuran rakyat.
Sementara itu, untuk bentuk kerjasama antara Indonesia dengan organisasi internasional
sendiri sudah sangat beragam, yaitu:
Salah satu peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia adalah bergabung
dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa dikenal dengan sebutan PBB. Tanggal 28
September 1950 merupakan hari bersejarah, karena di tanggal tersebut Indonesia bergabung
dengan PBB.
Namun, pada tahun 1965 Indonesia sempat keluar dan kemudian kembali lagi pada tanggal
28 September 1966. Penyebab dari kejadian ini yaitu sebagai protes diterimanya Malaysia
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun tersebut.
Kedekatan emosional dan sejarah antara PBB dengan Indonesia memang tidak perlu
diragukan lagi. PBB secara konsisten mendukung Indonesia untuk bisa menjadi negara yang
merdeka, mandiri, dan berdaulat.
Sebagai bentuk kontribusi dalam PBB ini, Indonesia bergabung dengan komite khusus yang
ditujukan sebagai kepedulian bangsa mengenai situasi yang berkaitan dengan implementasi
deklarasi. Dalam hal ini, deklarasi tersebut akan berkaitan dengan upaya kemerdekaan bangsa
yang terjajah.
Pada tahun 1971, Indonesia meminta kepada komite 24 untuk membuat suatu rekomendasi
yang benar-benar nyata. Dengan adanya rekomendasi ini, Dewan Keamanan dapat lebih
mudah untuk melakukan upaya-upaya pertimbangan yang tepat dan berkaitan dengan wilayah
penjajahan tersebut.
Selain itu, contoh peran negara Indonesia dalam perdamaian dunia juga bisa dilihat pada
saat Indonesia terlibat dalam gerakan dekolonialisasi yang terjadi pada tanggal 20 November
1972. Sikap yang ditunjukkan Indonesia ini tercatat dalam Piagam PBB No. 2909.
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia Konferensi Asia-Afrika (KAA) diawali dari
ide Ir. Soekarno dan disampaikan oleh Ali Sastroamidjojo. Ide ini pertama kali disampaikan
pada saat Konferensi Colombo diselenggarakan.
Ir. Soekarno mengusulkan ide ini setelah terjadi Perang Dunia II yang membuat banyak
negara bersikukuh. Ketegangan antara banyak negara ini disebabkan oleh terjadinya Blok
Barat dan Blok Timur. Kemudian, ide ini mulai menjadi pokok pembahasan bagi banyak
negara.
Tidak berhenti sampai di situ saja, pembicaraan terkait ide ini juga masih berlanjut sampai
Konferensi Panca Negara diselenggarakan. Ada beberapa keputusan yang dibahas di
konferensi ini, dan beberapa di antaranya adalah:
Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada bulan April tahun 1955 yang diadakan
di kota Bandung.
Menentukan 5 negara sponsor yang akan hadir di Konferensi Asia-Afrika.
Menentukan 25 negara yang diundang untuk menghadiri acara Konferensi Asia-
Afrika.
Setelah keputusan ini berhasil ditetapkan, susunan panitia mulai dibentuk di kota yang sama,
pada tanggal 3 Januari 1955. Pada saat itu, Gubernur Jawa Barat yang bernama Sanusi
Hardjodinata memimpin seluruh panitia yang ada.
Tanggal 18 sampai 24 April 1955 ditetapkan sebagai hari di mana Konferensi Asia-Afrika
diselenggarakan. Ada beberapa agenda yang akan dilakukan selama Konferensi Asia-Afrika
diselenggarakan, yaitu:
Membahas kerja sama ekonomi dan budaya masing-masing negara, Hak Asasi
Manusia (HAM) yang berlaku di setiap negara, hingga hak dalam penentuan nasib
setiap negara yang ada di seluruh dunia.
Membahas tentang masa depan negara-negara yang belum merdeka dan beragam
masalah yang terjadi di dalamnya.
Berupaya untuk membentuk gerakan perdamaian dunia serta aksi kerjasama yang
bersifat internasional dan dapat membuat seluruh negara di dunia ini menjadi lebih
damai.
Bank Indonesia dan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan), yang bertindak
sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang, telah menandatangani perjanjian
perpanjangan kerja sama Bilateral Swap Arrangement[1] (BSA) dan berlaku efektif
pada tanggal 14 Oktober 2021. Sebagaimana perjanjian sebelumnya, kerja sama ini
memungkinkan Indonesia untuk melakukan swap mata uang Rupiah dengan Dolar AS
dan/atau Yen Jepang dengan nilai fasilitas swap yang sama, yaitu sampai dengan
22,76 miliar dolar AS atau nilai yang setara dalam Yen Jepang. Perpanjangan kerja
sama BSA Indonesia - Jepang ini juga sekaligus memerhatikan keselarasannya
dengan amendemen pada perjanjian Chiang Mai Initiative Multilateralisation
(CMIM)[2] yang menjadi rujukan dalam kerja sama BSA ini.
Kalian pernah mendengar istilah duta besar atau konsul jenderal? Atau pernah
melihat kantor kedutaan besar negara asing di negara kita? Mengapa mereka berada di
negara kita? Pertanyaan tersebut akan dikupas jawabannya dalam materi pembelajaran
pada bagian ini. Duta besar dan konsul jenderal merupakan dua unsur yang ada dalam
perwakilan suatu negara di negara lain. Hal tersebut merupakan instrumen atau sarana
yang melaksanakan hubungan internasional yang berkedudukan di negara lain.
Perwakilan suatu negara di negara lain dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perwakilan
dalam arti politikdan perwakilan dalam arti nonpolitik. Perwakilan dalam arti politik
sering disebut perwakilan diplomatik, sedangkan perwakilan non-politik sering disebut
dengan istilah konsuler. Nah, pada bagian ini kalian akan diajak untuk mengkaji
terlebih dahulu tentang Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia.
Untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain, suatu negara biasanya
saling menempatkan perwakilan diplo matik dengan negara mitranya. Bagaimana
prosedur pembukaan dan pengangkatan perwakilan diplomatik di negara lain? Proses
pembukaan dan pengangkatan Kedudukan Perwakilan Diplomatik Indonesia di
antara kedua negara yang menjalin hubung an diplomatik, secara garis besar
dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut .
c. Setelah ada persetujuan kedua belah pihak untuk saling menempatkan diplomat,
maka diplomat tersebut menerima surat kepercayaan (letter of credence) dari
departemen luar negeri masing-masing yang telah ditandatangani oleh kepala negara.
Surat kepercayaan tersebut menerangkan kebenaran identitas calon diplomat tersebut.
2. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia
Secara umum seorang perwakilan diplomatik mempunyai tugas yang mencakup hal-
hal berikut ini.
c. Observasi, yaitu menelaah dengan teliti setiap kejadian atau peristiwa di negara
penerima yang mungkin dapat mempengaruhi kepentingan negaranya.
Berkaitan dengan hal tersebut, apa saja fungsi perwakilan diplomatik bagi Bangsa
Indonesia? Bagi Bangsa Indonesia penempatan perwakilan diplomatik di negara lain
berfungsi sebagai sarana berikut.
f. Menciptakan persahabatan yang baik antara negara Republik Indonesia dan semua
negara guna menjamin pelaksanaan tugas negara perwakilan diplomatik.