Rumah Walewangko terbagi atas dua bagian utama, yakni lesar atau beranda sekey yang berfungsi
untuk menerima tamu, dan pores yang berfungsi sebagai ruang keluarga untuk beraktivitas.
Hunian tradisional ini, juga memiliki dua tangga di sisi kiri dan kanannya, serta ada pintu masuk yang
berada di sebelah kanan. Bukan hanya sebagai penopang atau estetika, dua tangga di sisi kanan dan
kiri rumah adat Manado ternyata memiliki filosofi tersendiri, lho.
Konon, dua tangga tersebut berkaitan erat dengan kepercayaan masyarakat Minahasa dalam mengusir
roh jahat. Jika ada roh jahat masuk ke rumah tersebut melalui salah satu sisi tangga, dipercaya bahwa
roh jahat tersebut akan segera keluar dari sisi tangga lainnya.
Wah, menarik banget, ya.
Bagian Rumah Walewangko atau Pewaris
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), dulunya rumah adat
Minahasa hanya terdiri dari satu ruangan saja. Kalau pun perlu penyekatan atau pemisah, biasanya
hanya dibentangkan tali rotan atau tali ijuk saja, yang kemudian digantungkan tikar.
Namun, seiring berjalannya waktu, kini interior Rumah Walawengko mengalami perubahan, hingga
memiliki beberapa ruang. Berikut beberapa bagian dari Rumah Walawengko yang bisa kamu simak.
Bagian depan: bagian utama yang tidak dilengkapi dengan dinding sehingga sama seperti
beranda. Bagian rumah ini berfungsi sebagai tempat ketua adat atau kepala suku dalam
memberikan maklumat kepada rakyat.
Bagian serambi depan: bagian rumah berdinding dan terletak setelah pintu masuk yang
digunakan untuk menerima tamu, melaksanakan upacara adat, dan menjamu undangan.
Dapur
Tempat tidur
Tempat makan
Itu dia informasi singkat mengenai rumah adat Manado yang baru saja kamu simak. Selain sebagai
tempat tinggal, rumah adat Manado merupakan ikon budaya suku Minahasa yang patut untuk dijaga
kelestariannya.