Anda di halaman 1dari 9

PLURALISME NUSANTARA

Keanekaragaman Budaya melalui


Rumah Adat Panggung di Indonesia

ANAK AGUNG NGURAH KICKO INDRAWAN

202105020
HUBUNGAN PLURALISME DENGAN
RUMAH ADAT DI INDONESIA
Pluralisme adalah pengakuan dan penerimaan terhadap
keberagaman dalam masyarakat. Rumah adat Indonesia
mencerminkan keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa di
Indonesia. Setiap suku memiliki rumah adat dengan gaya arsitektur
unik, digunakan dalam upacara adat dan keagamaan, mencerminkan
pluralisme agama. Di perkotaan, banyak rumah adat mengalami
modernisasi, menunjukkan toleransi terhadap keberagaman budaya.
Rumah adat juga menjadi daya tarik wisata budaya yang
mempromosikan keberagaman budaya Indonesia. Upaya pelestarian
budaya rumah adat mencerminkan komitmen terhadap pluralisme
budaya, dan rumah adat Indonesia adalah simbol identitas budaya
yang beragam di seluruh Indonesia.
Apa itu Rumah Panggung ?

Keanekearagaman budaya di Indonesia tercermin melalui beragam


jenis rumah adat panggung yang ada di berbagai daerah,
menunjukkan keragaman budaya yang kaya dan unik di seluruh
nusantara. Rumah panggung adalah salah satu jenis rumah
tradisional yang cukup populer di berbagai daerah di Indonesia.
Rumah panggung dibangun di atas tiang-tiang atau tiang-tiang
kayu yang tinggi, sehingga rumah tersebut terangkat dari tanah.
Jenis rumah ini memiliki sejarah dan latar belakang yang panjang di
Indonesia
RUMAH ADAT LAMIN
Rumah lamin adalah rumah adat Masyarakat Dayak, terutama di
Kalimantan Timur, dengan arti "rumah panjang." Rumah ini digunakan oleh
beberapa keluarga yang tergabung dalam satu keluarga besar, bahkan
bisa mencapai 60 keluarga sekaligus. Meskipun ada perbedaan dalam
komponen bangunan dan motif ornamennya antara suku-suku, suku
Dayak Kenyah memiliki ornamen yang paling khas dengan seni ukir dan
lukisan yang dinamis. Kepercayaan pada alam gaib memengaruhi proses
pembangunan rumah adat ini, dengan dua roh nenek moyang, Jalong
Nyelong (roh lelaki) dan Bungan Malan (roh wanita), yang memainkan
peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Rumah lamin adalah simbol
penting dari identitas dan budaya suku Dayak di Kalimantan, menjaga
tradisi budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Karakteristik
RUMAH ADAT LAMIN SUKU DAYAK

1 Panjang dan bertingkat 4 Bilik - bilik tertutup

2 Konstruksi kayu 5 Dekorasi & Ukiran

3 Atap genteng 6 Dekorasi & Ukiran


RUMAH ADAT MINAHASA
Rumah Minahasa adalah jenis rumah tradisional yang berasal dari
daerah Minahasa di Sulawesi Utara, Indonesia. Rumah-rumah ini biasanya
terbuat dari kayu dan memiliki ciri khas atap bertingkat dengan bentuk
menyerupai tanduk kerbau atau ikan hiu. Desain atap ini disebut "walea"
atau "waruga" dan merupakan ciri khas yang sangat mudah dikenali dari
rumah-rumah Minahasa. Meskipun rumah Minahasa adalah rumah
tradisional, banyak yang tetap mempertahankan ciri khasnya hingga saat
ini. Beberapa mungkin telah mengalami modifikasi agar sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi modern. Rumah-rumah Minahasa juga memiliki
makna budaya yang dalam bagi masyarakat Minahasa dan merupakan
bagian penting dari warisan budaya mereka.
Karakteristik
RUMAH ADAT MINAHASA SUKU DAYAK

1 Atap bertingkat 4 Ornamen tradisional

2 Material kayu 5 Material alamiah

3 Struktur flexibel 6 Nilai budaya


Kesimpulan
rumah adat Indonesia, termasuk rumah adat panggung seperti
rumah lamin suku Dayak dan rumah Minahasa, merupakan bagian
integral dari keberagaman budaya, agama, dan etnis di Indonesia.
Rumah adat ini mencerminkan pluralisme budaya yang kaya di
seluruh kepulauan Indonesia, serta berperan dalam menjaga tradisi
dan nilai-nilai budaya setempat. Dalam menghadapi
perkembangan zaman, upaya pelestarian budaya rumah adat
tetap menjadi fokus, menunjukkan komitmen terhadap pluralisme
budaya yang ada di Indonesia. Rumah adat bukan hanya sebagai
tempat tinggal, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya yang
beragam di seluruh Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai