Anda di halaman 1dari 8

FALSAFAH ARSITEKTUR

REVIEW NILAI-NILAI FILOSOFIS BANGUNAN

RUMAH ADAT RADAKNG KALIMANTAN BARAT

Dosen Pengampun
Abito Bamban Yuuwono. ST.,MT

Disusun Oleh:

Roni Setiawan ( A0219005 )

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN


SURAKARTA
2022
Rumah Adat Kalimantan Barat

Rumah Adat Kalimantan Barat – Tahukah Kamu penggunaan rumah adat Kalimantan tidak hanya
digunakan hunian tetapi juga sebagai pusat-pusat kebudayaan, ruang musyawarah dan berkumpul baik
untuk pertemuan hingga penentuan berbagai nilai-nilai sanksi dan norma adat. Kian banyaknya jumlah
kepala keluarga yang tinggal dalam satu rumah akan menambah nilai baik pada rumah khas Kalimantan.
Simak lebih lengkapnya mengenai Rumah Adat Kalimantan Barat berikut ini:

Kalimantan Barat merupakan provinsi yang ditinggali oleh beragam suku, dengan dua suku terbesar
yaitu Suku Dayak dan Suku Melayu. Keduanya kemudian mempengaruhi beragam bentuk rumah adat
tradisional di provinsi ini. Setiap rumah adat khas Kalimantan barat atau dikenal sebagai rumah Radakng
kemudian menjadi rumah khas suku Dayak.

Hingga saat ini rumah adat tersebut dapat kita temukan di berbagai komplek perkampungan budaya
di Jl Sutan Syahrir, Pontianak, dan menjadi rumah adat terbesar yang di Indonesia. Rumah adat Kalimantan
Barat ini kemudian juga menjadi landmark Kalimantan Barat selain Landmark Tugu Khatulistiwa. Sebagai
rumah adat terbesar, rumah adat ini terbagi ke sekitar 50 ruangan memiliki panjang 138 meter dengan lebar
6-7 meter serta.

Ukuran rumah adat ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan rumah-rumah adat lainnya, karena
luas dan konstruksi bangunan yang mayoritas terbuat dari kayu serta ketinggian mencapai 5-8 meternya ini
rumah adat khas Kalimantan kemudian mendapat rekor MURI dunia, selain itu rumah adat ini juga ditopang
oleh tiang penyangga yang berfungsi sebagai penghalang serangan binatang liar, juga bencana alam seperti
banjir.
Jenis Rumah Adat Kalimantan Barat

1. Rumah Adat Betang Radakng

Berkunjung ke Pontianak, maka rumah adat inilah yang akan paling sering akan kita temui. Memiliki
ketinggian sekitar 7m dan panjang rumah sekitar 138 m rumah ini kemudian menjadi salah satu bangunan
termewah. Rumah Radakng sendiri dibangun dengan tujuan menjadi replika sehingga tidak dihuni oleh
suku Dayaknya. Tak hanya dijadikan sebagai destinasi wisata, Rumah Betang Radakng juga menjadi pusat
kesenian suku Dayak. Rumah adat ini juga dirancang khusus untuk menampung penghuni dalam jumlah
yang banyak hingga 600 orang pada bagian ruang utamanya. Rumah adat ini dikenal juga sebagai rumah
Panjang atau rumah betang yang Namanya diambil dari bahasa suku Dayak Kanayatn.

2. Rumah Adat Baluk

Rumah Adat Baluk merupakan salah satu rumah adat khas Kalimantan Barat memiliki suku Dayak yang
memiliki ciri khas dari bentuknya yang unik jika dibandingkan dengan rumah dayak lainnya. Difungsikan
sebagai ruang ritual tahunan nibakng. Nibakng adalah musim setelah penggarapan ladang untuk tahun
berikutnya. Umumnya dilakukan setiap tanggal 15 Juni setiap tahun. Hal inilah yang kemudian menjadikan
rumah adat Baluk cukup menarik diketahui. Memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 10 m dan tinggi
10 meter. Selain itu tinggi Rumah Adat Baluk mencapai 12 meter karena disanggah dengan 20 tiang kayu
juga penopang di bagian lainnya. Selain itu terdapat juga satu batang tiang yang kerap digunakan sebagai
titin tangga. Rumat adat ini memiliki makna tersendiri pada ketinggiannya yaitu memberi gambaran
mengenai tempang kamang triyuh atau kedudukan penghuninya yang harus dihormati. Hingga kini rumah
adat baluk masih dapat kita temukan di Kec. Siding, Desa Hli Buei.

3. Rumah Adat Melayu

Rumah Adat Suku Melayu dapat ditemui di Pontianak umumnya berbentuk rumah panggung. Khas dari
rumah adat suku Melayu adalah fungsinya sebagai ruang Pertemuan Bali Rakyak, Balai Kerja, taman
bermain dan tempat berniaga. Setiap ruang pada rumah adat ini kemudian memiliki fungsi yang berbeda-
beda, mulai dari acara adat hingga penginapan. Rumah Adat khas Melayu ini sendiri juga dijadikan sebagai
pusat kebudayaan dan telah diresmikan sebagai destinasi wisata. Atap rumahnya banyak terpengaruh dari
bangunan Jawa dengan bentuk segitiga, dengan tinggi mencapai 30 derajat serta difungsikan sebagai tempat
mengalirnya udara. Sehingga kemudian tidak akan memberikan efek panas jika berada di dalam rumah.
Pada bagian bawahnya juga diberikan kolong yang kemudian difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan.
4 Ciri - Ciri Rumah Adat Kalimantan Barat

Caption: Material kayu memberi kesan hangat pada rumah tinggal yang terinspirasi dari rumah adat.

1. Rumah Radakng Terbuat dari Kayu Ulin

Rumah Radakng terbuat dari kayu yang kokoh dan diberi sekat berupa papan kayu. Sedangkan untuk lantai
rumah, ada yang membuatnya dari kayu dan ada yang dari bambu ataupun batang pinang. Kayu ulin
merupakan tanaman khas Kalimantan yang keberadaannya juga semakin langka. Namun, kayu ini masih
digunakan untuk material bangunan karena ketahanannya tahan terhadap perubahan cuaca dan suhu ekstrim
serta anti rayap.

Bila Anda sedang melirik penggunaan material kayu sebagai lantai rumah, salah satu pilihannya adalah
menggunakan kayu ulin. Kayu ini juga bisa digunakan sebagai material kombinasi untuk plafon. Meskipun
anti rayap, Anda tetap perlu memberikan lapisan anti rayap supaya kayu tahan lama.

2. Rumah Menghadap Matahari Terbit

Rumah yang menghadap ke arah matahari terbit membuat Anda mudah menerima kebaikan vitamin D
setiap hari.

Satu lagi filosofi yang bisa diambil dari Rumah Radakng, yaitu setiap bagian depan Rumah Radakng
mengarah ke matahari terbit, sedangkan bagian belakangnya menghadap kea rah matahari terbenam. Tak
perlu takut kepanasan bila rumah Anda menghadap matahari. Arah rumah ini baik karena Anda akan mudah
mendapatkan vitamin D yang menyehatkan setiap pagi.

Selain itu, banyaknya cahaya yang masuk di pagi hari akan membuat Anda semakin hemat energi. Di sore
hari, setelah lelah beraktivitas, Anda bisa duduk menikmati secangkir teh di teras belakang rumah sambil
menunggu matahari terbenam.

3. Pilar Besar dengan Lukisan Suku Dayak

Ukiran dan lukisan khas suku Dayak mempunyai makna yang mendalam.

Jika ingin menambahkan ciri khas Kalimantan Barat di rumah modern Anda, pertimbangkanlah untuk
membuat ukiran atau lukisan khas suku Dayak pada pilar rumah atau beberapa bagian dinding. Ukiran dan
lukisan menjadi ciri khas setiap rumah di Kalimantan.

Motif seni lukis suku Dayak biasanya diambil dari bentuk binatang seperti burung enggang, naga, dan
anjing, tetapi bisa juga berbentuk bunga, tanaman, perisai, dan wajah manusia. Setiap lukisan memiliki arti,
misalnya burung enggang dan naga merupakan simbol penguasa alam dan simbol suci. Sedangkan perisai
menggambarkan kokohnya pertahanan suku Dayak.
4. Anak Tangga Berjumlah Ganjil

Anak tangga yang lebar akan membuat langkah kaki lebih nyaman.

Rumah Radakng memiliki tangga yang disebut hejot. Keunikan dari tangganya adalah jumlah anak tangga
harus ganjil, rata-rata memiliki tiga tangga utama, dan berukuran lebar. Untuk Anda yang sedang
membangun rumah, Anda bisa membuat tangga dengan jumlah ganjil seperti rumah adat ini. Ide membuat
tangga berukuran lebar juga bisa diterapkan. Standar minimum untuk lebar tangga adalah 90 cm. Namun,
untuk desain yang membuat langkah kaki lebih nyaman saat naik dan turun tangga, Anda bisa menggunakan
ukuran lebar 120 cm.

4 Upacara Adat Kalimantan Barat yang Ada Hingga Saat Ini

Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kebudayaan dan upacara adat yang masih dipegang hingga
saat ini. Perbedaan dan keanekaragaman bentuk dan tata upacara adat di setiap daerah di Indonesia
bergantung kepada adat yang berlaku. Nah, artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai 4 upacara
adat Kalimantan Barat yang ada hingga saat ini.

Penduduk Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, kebudayaan, dan memiliki berbagai bahasa
daerah. Keragaman tersebut menjadi keunikan dari bangsa Indonesia dan tidak boleh menjadikan bangsa
kita terpecah belah. Keragaman ini justru harus menjadi dasar untuk membina persatuan dan kesatuan
negara.

Setiap suku memiliki upacara adat yang khas dimiliki oleh masing-masing daerah. Dikutip dari buku
Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) yang ditulis oleh Mila
Saraswati & Ida Widaningsih (2008: 77), perbedaan dan keanekaragaman bentuk dan tata upacara adat di
setiap daerah di Indonesia bergantung pada adat istiadat yang berlaku di setiap daerah tersebut. berikut
adalah 4 upacara adat Kalimantan Barat yang ada hingga saat ini:
1. Wadian/Bulian

Wadian merupakan kegiatan upacara pengobatan pada suku Dayak Bawo atau Belian pada suku Melayu.
Upacara ini dilakukan dalam rangka pengobatan terhadap orang sakit. Ya, pengobatan medis zaman dahulu
memang tidak semaju sekarang, sehingga masyarakat memanfaatkan upacara ini untuk mengobati orang
sakit.

2. Nyangahatan

Upacara ini biasanya dipimpin oleh petugas adat yang menangani padi, yang disebut dengan Tuha Tahu.
Adapun tradisi ini dilakukan untuk menghindari gangguan saat proses menanam padi dan supaya padi
tumbuh subur.
3. Gawai Makai Taun

Tradisi ini merupakan upacara tahun baru sebagai ucapan syukur kepada Petara (Tuhan) atas segala rezeki
yang telah diberikan. Selain itu, masyarakat juga memohon berkah-Nya untuk tahun yang akan datang.

4. Upacara Adat Buah

Upacara ini dilakukan untuk menyambut musim buah dalam kehidupan masyarakat Pesaguan. Tujuannya
adalah agar mendapat hasil panen yang melimpah dan bersyukur kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai