i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hikmah serta hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah ”Pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM)” yang berjudul ”Sejarah HAM di Indonesia”
yang diampu oleh Ibu Dosen “Meri Yuliani, M.Pd.”, kami menyadari bahwa tanpa bantuan
dari berbagai pihak terutama Ibu dosen sehingga makalah ini bisa selesai tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karna kurangnya
pengalaman untuk itu kami siap menerima bergai bentuk saran baik berbentuk kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini bermanfaat untuk semua orang
baik dalam perkembangan dan pendidikan.
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
1.4. Manfaat Penulisan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2.1. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)..................................................................3
2.2. Sejarah Deklarasi HAM Tahun 1948......................................................................4
1. Komponen silabus...............................................................................................4
2. Prinsip pengembangan silabus...........................................................................5
3. Langkah-Langkah pengembangan silabus.........................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................9
3.2. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Silabus adalah suatu perangkat rencana dan pengaturan pelaksanaan pembelajaran
serta penilaian yang disusun secara sistematis dan memuat komponen-komponen yang
saling berkaitan untuk kemudian mencapai penguasaan kompetensi dasar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Karena itu puncak sejarah penegakan HAM dunia adalah Deklarasi Universal HAM atau
Universal Declaration of Human Rights.
Perkembangan HAM di Indonesia dimulai dari tahun 1908 sampai 1945. Pada periode
ini lahirnya HAM tidak luput dari pelanggaran HAM yang dilakukan oleh penjajahan
kolonial Belanda dan Jepang. Masa sebelum kemerdekaan merupakan periode sebelum
Indonesia merdeka tepatnya pada tahun antara 1908 hingga 1945. Pada masa periode tersebut
(1908 – 1945) merupakan masa lahirnya organisasi pergerakan nasional dimana pada masa
itu, Indonesia masih dalam penjajahan.
Pada masa penjajahan, banyak terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
penjajah. Oleh karenanya, banyak tokoh-tokoh nasional yang mendirikan organisasi
pergerakan nasional dengan tujuan bebas dari penjajahan dan menuju Indonesia merdeka.
1. Budi Oetomo
Organisasi Budi Oetomo merupakan organisasi nasional yang didirikan oleh Dr.
Soetomo dan mahasiswa STOVIA, seperti Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji.
Pada dasarnya, organisasi ini digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo yang kemudian
dipelopori oleh mahasiswa STOVIA hingga akhirnya didirikan pada tanggal 20 Mei
1908.
Selain itu, usaha perjuangan organisasi ini ditunjukkan dengan terbitnya berbagai
tulisan dalam Surat Kabar Goeroe Desa yang merupakan buah pemikiran atas HAM di
bidang kebebasan berpendapat dan berserikat.
2. Sarekat Islam
3
SDI didirikan pada tahun 1911 oleh Haji Samanhudi di Kota Solo. Jadi, Sarekat
Dagang Islam merupakan nama awal dari Sarekat Islam.
Tujuan awal SDI adalah sebagai koperasi untuk memajukan para pedagang Islam
di Indonesia. Namun, saat itu keanggotaan SDI terbatas hanya untuk para pedagang
Islam saja. Oleh karenanya, pada tanggal 18 September 1912, nama SDI diganti
menjadi Sarekat Islam (SI).
3. Indische Partij
Indische Partij atau dalam bahasa Indonesia diartikan disebut sebagai Partai
Hindia. Organisasi ini termasuk dalam organisasi yang bergerak di bidang politik
dengan tujuan Indonesia merdeka atau menyuarakan kemerdekaan untuk bangsa
Indonesia.
Indische Partij ini didirikan pada tanggal 25 Desember 1912 oleh tokoh nasional
yaitu tiga serangkai. Tiga serangkai yang dimaksud adalah dr. Cipto Mangunkusumo,
E.F.E Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara (Raden Mas Suwardi Suryaningrat).
Kaitan organisasi ini dengan perjuangan HAM sangat terlihat sekali yaitu sesuai
dengan tujuan Indische Partij sebagai berikut.
4. Perhimpunan Indonesia
Pada awalnya, nama awal dari organisasi Perhimpunan Indonesia adalah Indische
Vereniging (IV). Organisasi ini didirikan oleh mahasiswa Indonesia, seperti R.M. Noto
Suroto dan Sutan Kasayangan yang didirikan di Belanda tepatnya pada tahun 1908.
4
Sejak awal berdirinya organisasi ini berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan
budaya saja. Namun, perkembangan selanjutnya organisasi ini berubah fungsi menjadi
pergerakan di bidang politik yaitu mewujudkan pemerintahan Indonesia.
Perubahan tersebut membuat organisasi ini berubah nama, yang awalnya Indische
Vereniging (IV) berubah nama menjadi Indonesische Vereniging (IV). Kemudian pada
tahun 1924, organisasi ini kembali berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
5
yang dianggap sebagai produk barat. Hal tersebut karena produk barat dianggap tidak
sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang memiliki cara sendiri dalam kehidupan
masyarakat. Sedangkan saat itu sistem demokrasi terpimpin kekuasaan terpusat di
tangan presiden dan kekuasaan presiden bersifat absolut. Menjadikan presiden
Soekarno menjadi presiden Republik Indonesia seumur hidup. Periode Orde Baru
Periode orde baru dimulai dari tahun 1966 sampai tahun 1998. Periode ini masih sama
seperti orde lama atau orde demokrasi terpimpin, dimana memandang HAM sebagai
produk Barat yang bertentangan dengan perumusan pancasila dan perumusan UUD
1945. Selain itu negara-negara Barat juga sering menggunakan isu HAM untuk
memojokkan negara berkembang seperti Indonesia. Dalam pelanggaran HAM orde
baru dapat terlihat kebijakan politik yang berisifat sentralistik dan anti gerakan politik
yang bertentangan dengan pemerintah. Periode Pasca Orde Baru Periode pasca orde
baru dimulai setelah tahun 1998 dan menjadi penanda berakhirnya kekuasaan orde
baru dan rezim militer di sistem pemerintahan Indonesia. Periode pasca orde baru juga
menjadi penanda datangnya era baru demokrasi dan HAM. Dimana saat periode ini,
perhatian pemerintah terhadap pelaksanaan HAM sedang berkembang sangat
signifikan. Hal ini ditandai dengan tap MPR No. XVII/MPR/1998 mengenai HAM,
pengesahan UU tentang HAM, penambahan pasal khusus mengenai HAM dalam UU,
pengesahan UU tentang pengadilan Ham dan pembentukan kantor menteri negara
urusan HAM. Kantor menteri negara urusan HAM lalu bergabung dengan departemen
hukum dan perundang-undangan menjadi departemen kehakiman dan HAM.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dapat juga diartikan
sebagai penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian. Silabus menjadi seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
1.2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Among Guru, “Pengertian Silabus, Fungsi, Komponen, dan Prinsip Pengembangannya”,
2022,https://www.amongguru.com/pengertian-silabus-fungsi-komponen-dan-prinsip-
pengembangannya/
Gramedia Blog, “Silabus : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Pedoman & Komponennya”, 2021,
https://www.gramedia.com/literasi/silabus/