Disusun oleh:
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................
3.1Kesimpulan....................................................................................................................
3.2
Saran.............................................................................................................................
Daftar
Pustaka..............................................................................................................................
HAK MENDAPAT PENDIDIKAN YANG LAYAK
BAGI WARGA INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Hak Asasai Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia, terutama dalam
hubungan antara negara dan warga negara, dan dalam hubungan antara sesama warga negara. HAM
merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan yang diperoleh manusia dari
Tuhan YME dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. HAM tidak dapat digganggu gugat oleh
siapapun karena HAM bersifat kodrati dan berlaku sepanjang hidup manusia.
Para ahli HAM menyatakan bahwa sejarah perkembangan HAM bermula dari kawasan Eropa.
Wacana awal HAM di Eropa yang dimulai dengan lahirnya Magna Charta di Inggris pada 15 Juni 1215.
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan dua peristiwa dalam sejarah dunia yang menghasilkan
rumusan yang mirip dengan rumusan hak-hak asasi manusia yaitu Revolusi Amerika yang dimulai pada
tahun 1776 dan Revolusi Perancis pada tahun 1789. Sejarah besar perkembangan HAM selanjutnya
ditandai dengan perumusan Deklarasi Universal HAM (DUHAM) yang dikukukan oleh PBB
dalam Universal Declaration of Human Rights (UDHR) pada tanggal 10 Desember 1948.
Di Indonesia, HAM bersumber dan bermuara pada pancasila. Bagi bangsa Indonesia,
melaksanakan Hak Asasi Manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila.
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak tidak memperhatikan
hak orang lain, maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara atau dengan kata lain dapat menimbulkan kasus-kasus pelanggaran HAM.
Kasus-kasus pelanggaran HAM bisa saja terjadi di berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali di bidang
pendididikan.
Dalam menjadi manusia khususnya menjadi warga negara Indonesia kita tidak bisa
lepas dari dua hal yaitu kewajiban dan hak kita sebagai warga negara yang baik, kewajiban
yang harus kita laksanakan sebagai warga negara yang baik diantaranya ikut mewujudkan
cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pemukaan UUD 1945 alenia 4.
Dan sebagai warga negara Indonesia setelah kita melaksanakan kewajiban kita yaitu
diantaranya mendapat kesejahteraan hidup, mendapat perlindungan negara, dan masih banyak
lagi. Namun diantara hak-hak yang kita peroleh tadi ada satu hak yang sangat penting bagi
kita sebagai warga negara untuk bekal dalam menyongsong hidup zaman era globalisasi ini.
Hak yang paling penting itu adalah Pendidikan, mendapatkan pendidikan yang layak sebagai
warga negara adalah hal yang sangat utama dalam menjalani hidup terutama dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi ini.
Dalam hidup ini setiap manusia membutuhkan apa yang dinamakan dengan Ilmu,
dengan Ilmu tadi setiap manusia dapat berkembang menjadi apa yang ia inginkan, menjadi
seperti apa yang ia cita-cita kan, dan mampu bersaing dengan manusia lain dalam berbagai
aspek kehidupan. Nah ilmu tadi hanya dapat diperoleh melalui Pendidikan terutama dalam
pendidikan formal atau biasa disebut dengan sekolah. Di sekolah-sekolah diajarkan mengenai
berbagai tatanan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek kehidupan. Diantara tujuan (visi) sekolah
salah satunya yaitu mencerdaskan bangsa Indonesia seperti yang tertuang dalam UUD 1945
dan sebagai pelaksanaan pembangunan bangsa yang berkarakter kuat dan cerdas hingga
mampu bersaing dengan bangsa lain yang lebih maju.
Pasal 31 UUD 1945 mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap warga
negara tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh setiap warga
negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan tersebut.
Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan,
"Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup
yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia". Dari pernyataan tersebut menyatakan
bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan
tapi pendidikan juga bukanlah segalanya.
Untuk menjadi bangsa yang maju seperti yang dicita-citakan ditentukan oleh pendidikan
yang ada di Negara tersebut. Karena dengan pendidikan tentunya akan mencetak Sumber
Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan
merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan
ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan. Maka tentunya
peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa.
Contohnya Jepang si ahli Teknologi itu, Jepang sangat menghargai Pendidikan, mereka rela
mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk pendidikan bukan untuk kampanye atau
hal lain tentang kedudukan.
Mungkin sedikit demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya suatu pendidikan.
Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2010 menitikberatkan
atau mengambil tema pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa dan seperti
yang diberitakan bahwa Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan infrastruktur
terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui TV berbayarnya,
Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan.Dan juga penyediaan taman bacaan
di pusat perbelanjaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja permasalahan yang membuat warga Negara Indonesia belum bisa mendapatkan hak
pendidikan yang layak secara merata?
2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan yangterjadi agar semua warga Negara menerima
hak nya mendapat pendidikan yang layak?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apakah semua warga Negara sudah menapatkan haknya yaitu pendidikan yang
layak.
2. Mengetahui apa saja permasalahan yang menghambat warga Negara menerima pendidikan.
2. Landasan yang kedua dan yang lebih dalam : Tuhan sendiri yang menciptakan manusia.
Jadi HAM fundamental yang melekat pada kodrat manusia tidak lain dari aspek-aspek
kodrati manusia itu sendiri.
Latar belakang historis HAM terdapat dalam ide atau gagasan Perjanjian Lama,
bahwa kehidupan bersama berdasarkan hokum dan keadilan. Bahwa sekali ayat-ayat
Perjanjian Lama yang berisikan seruan untuk melaksanakan keadilan, umpamanya apa yang
dikatakan Micha: “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah
yang dituntut Tuhan dari padamu; selain berlaku adil, mencintai kesetiaan….”(Micha 6:8),
“Janganlah engkau memperkosa hak orang miskin diantaramu dalam perkaranya” (Keluaran
23:6).
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting untuk membangun pendidikan di
Indonesia. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha dasar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan atau keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamais, di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan adalah usaha yang
terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan
agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri untuk dirinya sendiri
dan lingkungannya/masyarakat.
Pendidikan sebagai bagaian dari Ilmu Humaniora memperlihatkan proses yang terus
menerus mengarah pada kesempurnaan, yang semakin manusiawi. Pendidikan pada dasarnya
ialah pemanusiaan, dan ini memuat hominisasi dan humanisasi. Hominisasi merupakan
proses pemanusiaan secara umum, yakni memasukan manusia dalam lingkup manusiawi
secara minimal. Humanisasi adalah proses yang lebih jauh, kelanjutan hominisasi. Dalam
proses ini, manusia bisa meraih perkembangan yang lebih tinggi, seperti nampak dalam
kemajuan-kemajuan budaya dan ilmu pengetahuan.
Salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam kehidupan bangsa
kita adalah melalui pendidikan karakter, pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan
akhlak, pendidikan budi pekerti. Pendidik (guru) yang baik adalah vital bagi kemajuan dan
juga keselamatan bangsa. Guru tidak hanya menyampaikan idea-idea, tetapi hendaknya
menjadi suatu wakil dari suatu cara hidup yang kreatif, suatu simbol kedamaian dan
ketenangan dalam suatu dunia yang dicemaskan dan dianiaya.
Hak untuk memperoleh pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara. Lebih-
lebih di negeri yang angka buta hurufnya menakjubkan, terutama negeri yang masih dipenuhi
wabah. Pendidikan adalah tangga untuk mobilitas kelas, bersama dengan pendidikan
seseorang merubah nasibnya. Pendidikan juga sebaiknya melatih kemampuan solidaritas dan
kepekaan. Karena dampak sosial yang besar itulah, pendidikan memiliki peran penting.
Hanya tak selamanya pendidikan diurus secara baik. Berbagai kasus suram menimpa
pendidikan memberi petunjuk negatif. Tingginya angka putus sekolah membuat pendidikan
jauh dari akses mereka. Sebaiknya pemerintah turun langsung menangani pendidikan di
indonesia dengan cara memberlakukan dana BOS secara adil dan merata diseluruh indonesia
supaya masyarakat mendapatkan hak pendidikan yang harus mereka dapatkan. Selain itu,
pendidikan karakter , pendidikan nilai, pendidikan moral, pendidikan akhlaq dan pendidikan
budi pekerti harus dtanamkan sejak dini supaya pendidikan di indonesia semakin maju dan
hak mendapatkan pendidikan harus didapatkan oleh semua masyarakat indonesia.
Pada hakikatnya pendidikan adalah hak dasar bagi setiap warga negara Indonesia
untuk dapat menikmatinya. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia
agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran (Munib, 2009:139).
Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah diakui dan sekaligus memiliki
legalitas yang sangat kuat sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
(1) yang menyebutkan bahwa:” Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. Hak
memperoleh pendidikan ini diperjelas dengan pasal 31 (2) yang bunyinya:”Setiap warga
negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Selanjutnya
pada ayat (3) dituangkan pernyataan yang berbunyi:” Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan undang-undang”. Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa setiap warga negara
berhak memperoleh pendidikan yang layak terutama pendidikan dasar. Selain membahas
tentang pendidikan sebagai suatu hak, pasal 31 juga mempertegas bahwa pendidikan
(terutama pendidikan dasar) merupakan kewajiban bagi setiap warga negara dan pemerintah
wajib membiayainya.
Pendidikan adalah pilar utama dalam kemajuan sutu bangsa. Tanpa pendidikan negara
akan hancur disamping bidang lainnya seperti Ekososbudhankam. Suatu dikatakan maju
apabila pendidikan negara tersebut berkembang pesat dan memadai. Dengan pendidikan kita
bisa mengetahui sesuatu yang tak diketahui menjadi tahu. Dengan pendidikan kita bisa
meningkatkan potensi diri dan cara berpikir kita, bahkan dalam suatu riwayat dikatakan,
Kalau mau bahagia di dunia haruslah dengan Ilmu, Kalau mau bahagia di akhirat juga dengan
Ilmu, Kalau mau bahagia di dunia dan di akhirat juga dengan Ilmu. Disini di tekankan bahwa
Ilmu itu sangat penting dan utama, bahkan orang yang berilmu dan bermanfaat bagi orang
lain lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan seorang ahli ibadah, tentunya dengan
diikuti oleh keimanan dan ketaqwaan.
Salah satu cara mendapatkan ilmu adalah dengan pendidikan. Karena dengan pendidikan
seseorang tak akan mudah di bohongi dan di tipu daya. Cara berpikir orang yang berpendidikan dengan
tidak bisa diketahui tentunya, seorang yang berpendidikan haruslah mencerminkan bahwa dirinya
memanglah orang yang terdidik, dan harus bisa bermanfaat bagi sekitarnya.Pendidikan merupakan hal
kompleks dan luas, sehingga muncul berbagai masalah. Pendidikan memerlukan suatu sistem yang benar-
benar bagus dan berkualitas. Di Indonesia menerapkan wajib belajar 9 tahun sedangkan seseorang diterima
bekerja rata-rata mempunyai latar belakang pendidikan formal minimal SLTA atau sederajat.
Sedangkan pendidikan bukan hanya formal melainkan juga informal, dan keutamaan dari pendidikan
adalah pengembangan pola pikir yang lebih baik, bermartabat.
Konstitusi kita melindungi hak kita untuk mendapatkan pendidikan tertuang dalam Undang-
undang Dasar Pasal 31 yaitu :
Memang suatu sistem itu saling keterkaitan, misalnya bidang pendidikan pasti
berkaitan dengan bidang Ekonomi, budaya dll begitupun sebaliknya. Tugas untuk
mengembangkan pendidikan tak serta merta cuma tugas dari negara yang diwakili oleh
pemerintah melainkan tugas semua elemen masyarakat tentang pentingnya pendidikan dalam
kehidupan ini. Dan ini sebagian sudah diaplikasikan oleh orang-orang yang peduli akan
pendidikan, misalnya dengan adanya sekolah darurat di daerah kumuh dan bawah jalan tol
yang ada di Jakarta.Semoga kita bisa membantu pemerintah agar terwujudnya “Setiap warga
negara berhak mendapat pendidikan”, karena peran kita sangat penting, ada kata mutiara
“Tuhan tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum tersebut merubahnya
sendiri”.
Dalam sistem Pendidikan yang ada dalam pemerintahan Indonesia ini banyak sekali
dijumpai berbagai macam permasalahan yang menghambat proses pendidikan sehingga
mengakibatkan begitu banyak ketumpangtindihan yang harus diselesaikan dalam dunia
pendidikan oleh Pemerintah dan masyarakat, agar semua warga Negara dapat menikmati
pendidikan secara merata di kalangan semua masyarakat.
Dalam sub bab ini akan kita bahas permasalahan yang ada didunia pendidikan, agar kita
bias menemukan cara atau solusi agar pendidikan dapat dinikmati semua kalangan. Diantara
permasalahan itu antara lain :
Dari sekian permasalahan yang telah dijabarkan tadi telah kita ketahui bahwa
permasalahan yang dihadapi bangsa ini dalam menyalurkan hak warga Negara supaya
mendapat pendidikan yang layak sangatlah kompleks. Sehingga bukan hanya tugas
pemerintah ataupun Negara dalam mencari solusinya tetapi kita semua lah yang menjadi
warga Negara yang harus ikut serta mencari solusi dan berusaha semaksimal mungkin
berperan aktif dalam dunia Pendidikan.
Dari berbagai macam masalah yang tadi sudah kita kupas dan kita dapati
pemecahannya. Dengan adanya solusi ini diharapkan semua dapat berjalan dengan baik dan
dapat benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan, sehingga sesuai dengan topik yaitu setiap
warga Negara Indonesia berhak mendapat pendidikan yang layak. Disini bukan hanya
menuntut peran Pemerintah saja, tetapi juga peran aktif semua elemen masyarakat, karena
tujuan dan cita-cita bangsa ini tidak akan terwujud jika hanya satu pihak saja yang berperan
aktif. Maka kita semua harus berperan aktif demi tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa
yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa demi tercapainya bangsa Indonesia yang maju.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam menjadi warga Negara Indonesia kita mendapat hak untuk mendapatkan
pendidikan yang layak, karena hal tersebut adalah tujuan bangsa Indonesia yang telah
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dengan tujuan agar tercipta manusia-manusia cerdas
yang siap memajukan bangsa ini. Maka pendidikan adalah hak setiap warga Negara tanpa
pandang bulu membedakan apakah dia kaya atau miskin, apakah dia dari jawa atau papua,
apakah dia bodoh atau pintar, karena setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan ini pasal 28 C ayat 1. Dalam pelaksanaan pendidikan
diperlukan adanya peran serta kita semua sebagai elemen masyarakat dan pemerintah agar
terlaksananya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat dimanapun mereka berada.
3.2 SARAN
Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan dan menangani dengan lebih serius lagi
masalah yang sedang dihadapi dunia pendidikan, misalnya masalah dana subsidi pendidikan
yang masih kurang, agar setiap warga Negara khususnya yang kurang mampu dapat merasa
terbantu untuk mendapat pendidikan. Sehingga semua kalangan dapat mendapat pendidikan
yang merata.
Diperlukan juga peran serta dari seluruh elemen masyarakat dalam pendidikan agar
terlaksana pendidikan bagi semua kalangan, sehingga tercipta masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Setiardja, Gunawan. 1993.Hak-hak Asasi Manusia Bedasarkan Ideologi
Pancasila.Yogyakarta : Kanisus
Soegito, dkk. Pendidikan Pancasila. Semarang : UNNES Press
http://www.google.com/search/hak_asasi_manusia
http://wahyuambarwati.blogspot.com/2012/01/makalah-pendidikan.html
Nono Sumarsono, Children Mainstreaming, Suatu Peluang dan
Tantangan, dalam Jurnalisme Anak Pinggiran, Jakarta, Kelompok Kerja Anak Pinggiran,
1999, hal 36
T. Sulistyono, Drs. M.Pd.,MM. 2003. Wawasan Pendidikan. Direktorat Pendidikan Lanjutan
Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.
http://izyanayuni.wordpress.com/2009/01/10/permasalahan-pokok-pendidikan-di-indonesia/