Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Adapun judul makalah ini yaitu “Hak Asasi Manusia dalam Dinamika
Pembangunan Nasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan mengenai Pancasila di Perguruan Tinggi.
Penulis
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Hak asasi manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
1
Indonesia. RANHAM dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaksana
pemerintahan dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi Aksi
HAM. RANHAM juga merupakan simbol komitmen pemerintah dalam
mengintegrasikan program dan kebijakan pemerintah di bidang hak asasi
manusia ke dalam agenda pembangunan nasional, mulai dari tingkat pusat
hingga daerah.
2
disahkannya berbagai undang-undang dan peraturan, dinamika penegakan
hukum, peran masyarakat sipil yang kian dinamis, kondisi geopolitik global
dan regional adalah sebagian fenomena yang mewarnai pembangunan
nasional di bidang HAM selama 5 tahun terakhir.
3
BAB II
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini, antara lain sebagai berikut:
1. Bagi pembaca :
Lebih luasnya wawasan dan pengetahuan yang diperoleh terkait
hak asasi manusia dalam dinamika pembangunan nasional.
Serta dapat melanjutkan makalah ini dengan sumber yang lebih
luas lagi.
2. Bagi Penulis:
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana
hak asasi manusia dalam dinamika pembangunan nasional
4
“Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
5
3.2. Karakteristik Hak Asasi Manusia
Ciri pertama dari HAM adalah bersifat hakiki yang berarti Hak
Asasi Manusia adalah hak yang diberikan kepada semua manusia
sejak lahir. Oleh sebab itu, setiap manusia harus menjunjung tinggi
hak-hak dasar yang sudah dimiliki oleh manusia lainnya. Apabila
sesama manusia bisa saling menghormati dan menjunjung tinggi
satu sama lain, maka kemungkinan besar keharmonisan antar
manusia dapat terjalin dengan baik.
Ciri kedua dari HAM adalah bersifat universal yang berarti Hak
Asasi Manusia berlaku untuk setiap manusia yang ada di seluruh
dunia tanpa melihat latar belakang dari manusia itu sendiri. Dalam
hal ini, latar belakang yang dimaksud adalah jenis kelamin, agama,
status sosial, ras, suku bangsa, dan sebagainya. Dengan kata lain,
adanya HAM bisa mengurangi terjadinya konflik yang terjadi karena
adanya perbedaan.
Ciri ketiga dari HAM adalah bersifat tidak bisa dicabut. Ciri Hak
Asasi Manusia yang satu ini dapat diartikan bahwa hak-hak dasar
yang sudah ada di dalam diri manusia sejak lahir tidak bisa
diserahkan kepada orang lain atau tidak bisa dirampas oleh orang
lain. Apabila hak-hak dasar manusia dirampas oleh orang lain, maka
sesama manusia sangat mudah terjadi konflik yang bisa
membahayakan individu itu sendiri dan lingkungannya.
6
Ciri keempat dari HAM adalah bersifat tidak bisa dibagi yang
berarti setiap manusia berhak untuk memperoleh semua hak yang
sama, seperti hak sipil dan hak politik, hak ekonomi, serta hak sosial
dan budaya. Jika, HAM dibagi-bagi, maka akan ada manusia yang
merasa dirinya diperlakukan tidak adil karena tidak mendapatkan
hak yang sama dengan individu-individu lainnya.
7
proyek). Pembangunan haruslah berpusat pada rakyat dan membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada rakyat untuk turut berpartisipasi dan
berkontribusi. Pembangunan pun harus ramah lingkungan.
8
serta menumbuhkan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
kegiatan Pemerintah saling menunjang, saling mengisi, dan saling
melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan
Pembangunan Nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut telah dilaksanakan
pembangunan di segala bidang dengan titik berat diletakkan pada bidang
ekonomi seiring dengan kualitas sumber daya manusia tetap bertumpu pada
aspek pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
9
Dengan adanya pembangunan sistem politik yang demokratis,
Indonesia dapat melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan sistem politik secara lebih dewasa dan menekankan pada demokrasi
yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
10
menanggulangi kemiskinan di Negara Indonesia (Nurkhoiron & Abbas,
2013).
Orde Baru yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu rencana rencana
pembangunan jangka panjang 25 tahun, jangka menengah lima tahun dan
jangka pendek 1 tahun.
11
tidak memberi kesempatan untuk mempersiapkan diri untuk meresponnya
(Solikatun, Supono, 2014).
12
BAB IV
“Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.
13
Dalam hukum nasional Indonesia, HAM dilindungi oleh konstitusi
(UUD 1945). Hak-hak yang diatur oleh konstitusi, di antaranya adalah
sebagai berikut.
14
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
• Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang dibawa kekuasaannya, serta berhak atas rasa
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
• Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.
• Hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
• Hak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan.
• Hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
• Hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
• Hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa
pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskriminatif itu
15
c. Hak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya, baik secara
pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan
negaranya
d. Hak untuk secara bebas bergerak, berpindah, dan bertempat tinggal
dalam wilayah negara Republik Indonesia.
e. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan hak miliknya.
f. Hak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
g. Hak atas milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang
lain demi pengembangan dirinya, keluarga, bangsa, dan masyarakat,
dengan cara yang tidak melanggar hukum.
h. Hak untuk bebas memilih pekerjaan yang disukainya.
i. Hak untuk bertempat tinggal serta kehidupan yang layak.
16
(konsep Barat) lebih menekankan pada hak-hak individu, yaitu hak-hak sipil
dan politik (kepemilikan dan kemerdekaan), sedangkan paham sosialis lebih
mengedepankan hak-hak masyarakat atau kewajiban individu terhadap
masyarakat, seperti dianjurkan oleh Karl Marx dengan mendahulukan
kemajuan ekonomi daripada hak-hak sipil dan politik.
17
partisipasi rakyat, dan eksploitasi, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia.
18
Orde Baru yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu rencana-rencana
pembangunan jangka panjang 25 tahun, jangka menengah lima tahun dan
jangka pendek 1 tahun.
19
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
20
Pemerintah sesegera mungkin untuk menarik peraturan yang masih
mengandung unsur agama tertentu kemudian membuat peraturan yang
sinkron terhadap nilai-nilai hak asasi manusia dalam beragama dan
menindak dengan tegas pelaku-pelaku yang menggunakan kekerasan
beragama.
21
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Baramuli, ”Hak Asasi Manusia Dalam Konteks Sosial Ekonomi dan
Kemanusiaan,” Makalah, disampaikan dalam Lokakarya Nasional II tentang
Hak Asasi Manusia di Jakarta, 24-26 Oktober 1994.
Clements, Kevin P. 1997. Teori Pembangunan dari Kiri ke Kanan, terjemah Endi
Haryono. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1995/9TAHUN~1995UUPenj.htm#:~:t
ext=Pembangunan%20Nasional%20bertujuan%20untuk%20mewujudkan,
suasana%20perikehidupan%20bangsa%20yang%20aman%2C
22