Makalah
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Yulis Sulistiana Dewi, S.Pd.M.Pd.I
disusun:
M. Arrafi Hegel Hen NIM 1213030075
M. Nur Irfan Yusuf NIM 1213030076
M. Teguh Pebrian NIM 1213030077
M. Alif Ma’luf NIM 1213030078
M. David Eka Putra NIM 1213030079
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang karena rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang bertemakan ‘SUMBER HUKUM
TATA NEGARA’ ini dengan tepat waktu. Tak lupa sholawat beratangkaikan salam
selalu tercurahkan pada keharibaan Nabi Agung Muhammad shallallahu
‘alaihiwasallam, semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya di yaumil
qiyamah nanti. Aamiin.
Terima kasih kepada Ibu Yulis Sulistiana Dewi, S.Pd.M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia dan kepada pihak-pihak yang membantu
dalam penyelesaian penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kekhilafan, oleh karena itu kami sangat menghormati kritikan dan
saran yang membangun, sehingga kami dapat berkembang kedepannya. Dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 03 November
2021
Pemakalah
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................II
DAFTAR ISI.............................................................................................................III
ABSTRAK................................................................................................................IV
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1...........................................................................................................................
Latar Belakang..................................................................................................1
1.2...........................................................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3...........................................................................................................................
Tujuan Makalah................................................................................................1
1.4...........................................................................................................................
Manfaat Makalah..............................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................2
BAB III......................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................7
3.1 Simpulan............................................................................................................7
III
3.2 Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
ABSTRAK
Negara Indonesia adalah negara hukum, dan segala tindakan rakyat Indonesia
diatur dengan undang-undang. Hukum sangat erat kaitannya dengan keadilan.
Beberapa bahkan berpikir bahwa hak harus digabungkan dengan keadilan agar dapat
berarti bahwa itu benar-benar benar. Hanya melalui sistem hukum yang adil manusia
dapat hidup damai dan menuju kebahagiaan. Inti dari hukum adalah untuk membawa
aturan yang adil kepada masyarakat. Paton George Whitecross mengatakan bahwa
dalam buku-bukunya tentang sumber hukum, istilah sumber hukum memiliki banyak
arti dan sering menimbulkan kesalahan, kecuali jika seseorang secara cermat
mengkaji makna tertentu yang diberikan dalam suatu pokok bahasan (sudut pandang).
Disini Utrecht menyatakan sendiri bahwa sebagian besar ahli menyebut istilah
sumber hukum dari sudut pandang ilmiah. Sumber hukum material adalah sumber
hukum yang menentukan isi undang-undang. Misalnya Pancasila sebagai pedoman
hidup bangsa Indonesia yang kemudian menjadi falsafah negara merupakan sumber
hukum dalam arti materiil yang tidak hanya menjiwai tetapi bahkan dilaksanakan
oleh setiap peraturan perundang-undangan. Istilah konvensi berasal dari bahasa
Inggris convention. Secara ilmiah, istilah perjanjian sering digabungkan dengan kata
“konstitusi”, seperti Konvensi Konstitusi. Administrasi Negara. Namun, jika ada
pelanggaran, itu tidak bisa dipaksakan di pengadilan. Perjanjian atau hukum adat
adalah pertumbuhan (hukum) dalam praktek ketatanegaraan untuk melengkapi, dan
menghidupkan kembali (energi) suatu norma hukum atau konstitusi adat.
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara hukum, dan segala tindakan rakyat Indonesia
diatur dengan undang-undang. Hukum sangat erat kaitannya dengan keadilan.
Beberapa bahkan berpikir bahwa hak harus digabungkan dengan keadilan agar dapat
berarti bahwa itu benar-benar benar. Hanya melalui sistem hukum yang adil manusia
dapat hidup damai dan menuju kebahagiaan. Inti dari hukum adalah untuk membawa
aturan yang adil kepada masyarakat. Hukum harus mengatur kehidupan masyarakat
secara adil, sesuai kebutuhan. Hukum mencakup tuntutan akan keadilan. Diharapkan
semua peraturan yang mengatur perilaku atau keadaan semua manusia mencerminkan
keadilan. Adapun Hukum Tata Negara, tidak banyak orang yang memahami arti
Hukum Tata Negara. Oleh karena itu, karya ini ditulis untuk memahami apa yang
dimaksud dengan Konstitusi Hukum Tata Negara.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kedua, sumber hukum dilihat dari sudut pandang filosof. Menurut para
filosof, sumber hukum diartikan sebagai: (1) Sumber hukum untuk menentukan isi
undang-undang, apakah isi undang-undang itu benar, atau masih malas dan tidak adil,
(2) Untuk menentukan sifat mengikat secara hukum Sumber hukum, yaitu untuk
mengetahui mengapa orang menaati hukum.
2
Keempat, sumber hukum dilihat dari sudut pandang agama (religious). Dari
sudut pandang agama, sumber hukum adalah kitab suci atau ajaran agama.
Kelima, sumber hukum dilihat dari sudut pandang seorang ekonom. Sumber
hukum muncul dalam bidang ekonomi.
Keenam, sumber hukum dilihat dari sudut pandang ahli hukum. Menurut para
ahli hukum, sumber hukum itu penting. (1) Sumber hukum formil, yaitu sumber
hukum yang diketahui bentuknya. Karena bentuknya, diketahui sumber hukum formil
dan mengikuti hukum yang berlaku. Misalnya hukum, hukum adat, kontrak, pendapat
hukum (doktrin). (2) Sumber hukum yang penting, yaitu sumber hukum yang
menentukan isi hukum. Sumber hukum yang substantif diperlukan untuk menyelidiki
asal-usul hukum dan menentukan isi hukum. Sumber hukum mengarah pada
peraturan wajib, yaitu peraturan yang pelanggarannya mengakibatkan sanksi yang
berat dan benar.
Dalam hukum, istilah sumber hukum digunakan dalam beberapa cara oleh
para profesional dan penulis. Pertama, sumber hukum dalam arti bahwa asal mula
hukum terletak pada keputusan pejabat yang berwenang untuk itu. Ini berarti bahwa
keputusan harus dibuat oleh otoritas yang berwenang. Kedua, sumber hukum dalam
arti merupakan tempat di mana ditemukan ketentuan hukum yang berlaku. Bentuk ini
merupakan bentuk hukum, adat, kontrak, yurisdiksi, atau doktrin dan termasuk dalam
UUD 1945, Peraturan MPR, UU, Perp, PP, Perintah Eksekutif, dan banyak lagi.
Ketiga, sumber hukum dalam arti dapat atau seharusnya mempengaruhi penguasa
dalam menemukan hukum. Misalnya, kepercayaan terhadap hukum, rasa keadilan.
3
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Sumber Hukum Material dan Sumber
Hukum Formal.
Sumber Hukum Material adalah sumber hukum yang menentukan isi undang-
undang. Misalnya Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia yang kemudian
menjadi falsafah negara merupakan sumber hukum dalam arti materiil yang tidak
hanya menjiwai tetapi bahkan dilaksanakan oleh setiap peraturan perundang-
undangan. Karena Pancasila merupakan alat uji bagi setiap peraturan hukum yang
berlaku, baik yang bertentangan dengan Pancasila maupun tidak, sehingga peraturan
hukum yang bertentangan dengan Pancasila tidak dapat berlaku.
Pancasila sebagai segala sumber hukum juga berarti bahwa semua sumber
hukum (baik formil maupun materil) yang berlaku di Indonesia semuanya
berdasarkan Pancasila. Dalam sistem norma hukum negara Indonesia, Pancasila
adalah norma hukum tertinggi (norma dasar negara), diikuti oleh norma-norma
hukum lainnya.
4
Selanjutnya, Sumber hukum formal adalah tempat atau sumber dari mana
suatu peraturan mempunyai kekuatan hukum. Hal ini berkaitan dengan bentuk atau
cara yang menyebabkan peraturan hukum digunakan secara formal, yaitu:
A. Konstitusi
B. Perjanjian
Perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih.
C. Konvensi
5
D. Doktrin
Doctrina berasal dari kata doctor, yang dalam bahasa latin berarti: Guru,
Doctrina berarti apa yang telah diajarkan oleh guru atas gagasan ilmu pengetahuan.
Dari asal kata doktrin, kita akan mengambil pengertian bahwa yang dimaksud dengan
doktrin adalah hukum yang dibuat oleh orang-orang yang berakal. Atau dalam
pengertian lain, doktrin adalah pendapat para ahli hukum tentang suatu hal yang
menyangkut hukum.
Istilah konvensi berasal dari bahasa Inggris convention. Secara ilmiah, istilah
perjanjian sering digabungkan dengan kata “konstitusi”, seperti Konvensi Konstitusi.
Administrasi Negara. Namun, jika ada pelanggaran, itu tidak bisa dipaksakan di
pengadilan. Perjanjian atau hukum adat (hukum) adalah pertumbuhan (hukum)
dalam praktek ketatanegaraan untuk melengkapi, melengkapi, dan menghidupkan
kembali (energi) suatu norma hukum atau konstitusi adat. Bagir Manan menjelaskan
Konvensi Konstitusi yang diusulkan oleh Dicey sebagai berikut:
6
B. Konvensi lahir sebagai bagian dari konstitusi yang tidak dapat ditegakkan
secara yuridis.
C. Perjanjian tersebut hanya dilindungi oleh pedoman etika, moral, atau politik
dari pemerintah negara bagian.
D. . Konvensi adalah ketentuan tentang bagaimana kebijaksanaan harus
dilaksanakan.
Dari ketentuan-ketentuan di atas, tak pelak lagi muncul perjanjian dalam praktek
ketatanegaraan. Perjanjian dan konstitusi merupakan salah satu sumber formal
konstitusi. Traktat merupakan faktor dinamisme sistem ketatanegaraan nasional,
khususnya di negara demokrasi. Ini tidak hanya melengkapi aturan konstitusional
yang ada, tetapi juga membantu menjaga undang-undang, terutama konstitusi, tetap
mutakhir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
(1) Sumber hukum dalam arti persetujuan hukum, (2) Sumber hukum dalam
arti terbentuknya ikatan hukum adalah sumber menerima hal-hal yang penting, dan
hukum dalam arti sistem hukum di mana hukum positif negara itu muncul. Sumber
hukum ini dari waktu ke waktu digunakan untuk menyelidiki perkembangan hukum
7
dan untuk mengetahui perkembangan, pertumbuhan, dan perubahan hukum yang
berlaku di negara tersebut.
Menurut para filosof, sumber hukum diartikan sebagai: (1) Sumber hukum
untuk menentukan isi undang-undang, apakah isi undang-undang itu benar, atau
masih malas dan tidak adil, (2) Untuk menentukan sifat mengikat secara hukum
Sumber hukum, yaitu untuk mengetahui mengapa orang menaati hukum. Misalnya
hukum, hukum adat, kontrak, hukum, pendapat hukum (doktrin). Sumber hukum
yang penting, yaitu sumber hukum yang menentukan isi hukum. Sumber hukum yang
substantif diperlukan untuk menyelidiki asal-usul hukum dan menentukan isi hukum.
Sumber Hukum Material Sumber hukum material adalah sumber hukum yang
menentukan isi undang-undang. Karena Pancasila merupakan alat uji bagi setiap
peraturan hukum yang berlaku, baik yang bertentangan dengan Pancasila maupun
tidak, sehingga peraturan hukum yang bertentangan dengan Pancasila tidak dapat
berlaku. Pancasila sebagai segala sumber hukum juga berarti bahwa semua sumber
hukum (baik formil maupun materil) yang berlaku di Indonesia semuanya
berdasarkan Pancasila. Sumber Hukum Formal Sumber hukum formil adalah sumber
hukum yang dikenal dalam wujudnya.
Hal ini sering terjadi karena tuntutan masyarakat yang begitu rumit, kompleks
dan selalu berubah, sedangkan hukum yang berlaku positif dan terkodifikasi belum
tentu siap untuk memenuhi kebutuhan hukum dalam kehidupan masyarakat, sehingga
8
tercipta suatu tatanan yang disepakati bahwa berlaku untuk anggota masyarakat.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu kebiasaan dalam masyarakat dapat
disebut hukum secara teori adalah bahwa kebiasaan itu harus merupakan tindakan
yang konsisten dengan garis perilaku yang keras dan cepat dan bagi mereka yang
berguling-guling pada umumnya menimbulkan kesadaran bahwa mereka seharusnya
melakukan tindakan yang didukung keyakinan mereka untuk memenuhi kewajiban
hukum. Perjanjian atau hukum adat (hukum) adalah pertumbuhan (hukum) dalam
praktek ketatanegaraan untuk melengkapi, melengkapi, dan menghidupkan kembali
(energi) suatu norma hukum atau konstitusi adat.
3.2 Saran
Demikianlah makalah tentang Sumber Hukum Tata Negara yang telah kami
paparkan. Kami menyadari makalah jauh dari sempurna, maka dari itu kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Harapan pemakalah, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan
bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, j. (2019). Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Depok, Jawa Barat,
Indonesia; RajaGrafindo Persada.
Thaib, Dahlan, 2009, Ketatanegaraan Indonesia Perspektif Konstitusional,
Yogyakarta: Total Media
Kusnardi. 1981. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: C.V. Sinar Bakti.
10