Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Delia Maharani (05031282025020)


2. Dian Kurniati (05031282025031)
3. Eliza Dwi Putri (05031182025013)
4. Feri Nurmala Sari (05031182025017)
5. Samuel Silalahi (05031282025058)
6. Widya Adeningrum (05031282025028)

Dosen Pengampu : Drs. Giartama M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya
lah makalah yang berjudul “Pendidikan Pancasila” ini dapat selesai dalam tepat
waktu. Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain menambah wawasan
pengetahuan adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusun data-data sekunder yang diperoleh dari
buku-buku panduan dan informasi media massa yang berhubungan dengan judul
makalah ini. Tidak lupa ucapan terima kasih kepada dosen atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga pada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Semoga dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah
wawasan kita. Memang ini jauh dari sempurna, maka diharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Indralaya, 20 September 2020

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .....................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pancasila dari Berbagai Segi .................................................3


2.2 Pentingnya Pendidikan Pancasila .........................................................7
2.3 Landasan Pancasila ..............................................................................8
2.4 Tujuan Pendidikan Pancasila ...............................................................9
2.5 Manfaat Pendidikan Pancasila............................................................10
2.6 Masalah-Masalah yang Dihadapi Bangsa Indonesia Sekarang ..........11

III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan .........................................................................................12
III.2 Saran ...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kenyataan hidup berbangsa dan bernegara bagi kita bangsa Indonesia tidak dapat

dipisahkan dari sejarah masa lampau. Demikian halnya dengan terbentuknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di dalamnya Pancasila sebagai

dasar negaranya. Sejarah masa lalu dengan masa kini dan masa mendatang

merupakan suatu rangkaian waktu yang berlanjut dan berkesinambungan. Dalam

perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat negara republik

Indonesia mengalami berbagai macam  interpretasi dan manippulasi politik sesuai

dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang

berlindung di balik legimitasi ideologi negara Pancasila. Bahkan pernah

diperdebatkan kemballi kebenaran dan ketepatannya sebagai dasar dan filsafat

Negara Indonesia. Bagi bangsa Indonesia tidak ada keraguan sedikitpun mengenai

kebenaran dan ketepatan Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara.

Dalam pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila dapat menelusuri sejarah

kita di masa lalu dan coba untuk melihat tugas-tugas yang kita emban ke masa

depan, yang keduanya menyadarkan kita akan perlunya menghayati dan

mengamalkan Pancasila. Sejarah di belakang telah dilalui dengan berbagai cobaan

terhadap Pancasila, namun sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa


2

Pancasilayang berakar di bumi Indonesia senantiasa mengatasi percobaan nasional

di masa lampau. Dari sejarah itu, kita mendapat pelajaran sangat berharga bahwa

selama ini Pancasila belum kita hayati dan juga belum kita amalkan secara

semestinya.

1.2 Rumusan masalah

1. Pengertian pancasila dari berbagai segi

2. Dasar pentingnya pendidikan pancasila

3. Landasan yang digunakan pada pendidikan pancasila

4. Tujuan mempelajari materi pancasila

5. Manfaat mempelajari materi pancasila

6. Masalah-masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa arti dari pancasila

2. Mengetahui dasar pentingnya pendidikan pancasila

3. Mengetahui landasan pada pendidikan pancasila

4. Mengetahui tujuan mempelajari materi pancasila

5. Mengetahui manfaat mempelajari materi pancasila


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pancasila dari Berbagai Segi

1. Pengertian Pancasila secara Etimologis

Secara etimologi, nama Pancasila terdiri dari dua kata yang berasa dari

bahasa Sanskerta, yaitu pañca berarti lima dan sila yang berarti prinsip,

dasar atau asas. Jadi secara harfiah, pengertian Pancasila secara etimologis

dapat diartikan sebagai “lima dasar” atau “lima asas”.

2. Pengertian Pancasila secara Historis

Keinginan dalam merumuskan dasar negara selanjutnya diawali pada sidang

Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI

atau Dokuritu Zyunbi Tyoosakai yang pada saat itu dipimpin oleh Dr. K.R.T

Radjiman Widyodiningrat. Sidang BPUPKI Pertama dilaksanakan selam

empat hari yakni yang dimulai pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni

1945.

Pidato pertama disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945).

Dalam pidatonya Mr.Muhammad Yamin menyampaikan tentang

gagasannya terhadap negara Indonesia yang akan dibentuk.


4

Dalam pidatonya yang berjudul “Pidato Untuk Konsep Negara Yang

Merdeka” Mr. Muhammad Yamin menguraikan tentang E’tat nation atau

National staat (negara kebangsaan) dan tujuan kemerdekaan dengan dasar

kemanusiaan (internasionalisme) dasar kedaulatan rakyat atau kedaulatan

Negara(Kaelan, 2013). Kemudian secara lisan Mr. Muhammad Yamin

menyampaikan usul secara lisan dan tulisan konsep dasar negara Indonesia

yakni:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kebangsaan persatuan Indonesia.

3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pidato kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Mr. R. Soepomo, pada tanggal 31

Mei 1945. Pidato Mr. Soepomo ini lebih menekankan pada negara

persatuan, kebersamaan (paham integralistik) sebagai prinsip dasar negara.

Beberapa pokok pikiran yang disampaikan oleh Mr. Soepomo tentang dasar

negara yakni:

1. Mengusulkan pendirian negara berdasarkan negara kesatuan yang

bersifat integralistik atau negara nasional yang bersifat totaliter.

Negara yang totaliter yakni negara yang mengatasnamakan semua

golongan (baik golongan besar atau kecil).


5

2. Setiap warga negara harus hidup ber-Ketuhanan (taat kepada Tuhan

dalam setiap saat). Berkaitan dengan agama harus diserahkan kepada

setiap golongan-golongan agama yang bersangkutan.

3. Negara harus dibentuk suatu Badan Permusyawaratan. Hal ini

dilakukan agar pimpinan negara dapat bersatu jiwa dengan rakyat.

Kepala negara harus tetap bersama dengan wakil rakyat agar dapat

selalu merasakan rasa keadilan dan cita-cita bersama.

4. Sistem ekonomi hendaknya sesuai dengan asas kekeluargaan. Karena

kekeluargaan merupakan sifat dari masyarakat timur yang harus

dipelihara. Sistem ekonomi tolong menolong dan sistem koperasi

merupakan salah satu sistem dasar yang harus digunakan.

5. Berkaitan dengan hubungan antar bangsa, agar kiranya negara

Indonesia bersifat negara Asia Timur Raya sebagai bangsa Indonesia

yang asli.

Pidato ketiga, disampaikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945.

Setelah menyampaikan panjang lebar pidatonya, maka Ir. Soekarno

mengusulkan dasar negara yang terdiri atas lima prinsip yang rumusannya

adalah:

1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia).

2. Internasionalisme (peri kemanusiaan).

3. Mufakat (demokrasi).

4. Kesejahteraan sosial.

5. Ketuhanan Yang Maha Esa (Ketuhanan Yang Berkebudayaan).


6

Kelima asas atau dasar tersebut beliau mengajukan usul agar diberi nama

“Pancasila” yang beliau katakan atas saran dari seorang temannya ahli

bahasa, namun tidak disebutkan siapa nama ahli bahasa tersebut. Kelima sila

tersebut menurutnya dapat diperas menjadi tiga sila atau “Tri Sila” yaitu 1)

sosionasional yaitu nasionalisme dan internasionalisme, 2) sosio demokrasi

yaitu demokrasi dengan kesejahteraan rakyat dan Ketuhanan Yang Maha

Esa. Ketiga sila tersebut kemudian dapat diperas lagi menjadi satu sila atau

“Eka Sila” yang intinya adalah gotong royong.

3. Pengertian Pancasila sesuai Istilah Resmi

Istilah resmi adalah “Pancasila” atau “lima dasar” yang diusulkan oleh

Ir.Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 tepatnya dalam sidang Pertama

BPUPKI. Pada tanggal 1 Juni saat ini diperingati sebagai hari lahirnya

Pancasila. Hal ini karena pada tahun 1947 pidato Ir. Soekarno diterbitkan

dan dipublikasikan dengan diberi judul “lahirnya Pancasila”, sehingga pada

saat itu sangatlah popular bahwa 1 Juni disebut sebagai hari lahirnya

Pancasila.

4. Pengertian Pancasila secara Yuridis

Secara yuridis (hukum) pengertian Pancasila atau lima dasar terdapat dalam

tata urutan/rumusannya tercantum dalam alinea ke-empat Pembukaan UUD

1945. Rumusan Pancasila tersebut yakni :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.
7

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 ini

kemudian secara konstitusional menjadi rumusan yang sah dan benar

sebagai dasar negara Indonesia yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18

Agustus 1945.

2.2 Pentingnya Pendidikan Pancasila

Penanaman dan pelestarian ideologi pancasila sedang di gencarkan oleh

pemerintah indonesia, kekawatiran pemerintah bukan tidak beralasan dekadensi

moral, peninggalan akar budaya indonesia, dan norma adat yang tercipta dari

penanaman nilai pancasila menjadi alasan yang cukup kuat untuk menguatkan

argumen pemerintah bahwa negara indonesia sedang sakit.

Tentunya pemerintah tidak bisa berperan sendiri dalam pengawalan ideologi

pancasila, kita mahasiswa yang mendapat pendidikan wajib pancasila di

universitas di harapkan bisa menjadi pionir dalam membangun kesadaran

masyarakat, seperti:

1. Kesadaran hidup sederhana dan cinta produk indonesia

2. Kesadaran pentingnya memproduksi generasi penerus yang berkualitas

3. Kesadaran semangat persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa yang

berdaulat
8

4. Kesadaran pentingnya norma dalam pergaulan masyarakat

5. Kesadaran tentang kesehatan mental bangsa

6. Kesadaran tentang penegakan hukum

7. Menanamkan pentinggnya penenaman ideologi pancasila

2.3 Landasan Pancasila

1. Landasan Historis

Landasan historis memiliki arti Pancasila yang didasarkan pada sejarah

bangsa Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai Pancasila yang berhasil didapat itu

berasal dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga bangsa Indonesia tak akan

pernah bisa dipisahkan dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Landasan Kultural

Landasan kultural adalah Pancasila yang didasarkan pada nilai-nilai budaya

yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri. Maka dari itu, di sinilah

peran penting dari generasi penerus bangsa, terutama pada kalangan

intelektual kampus, beserta dengan seluruh lapisan masyarakat yang

memang sudah seharusnya bisa mendalami secara dinamis dalam arti

mengembangkannya lebih dalam lagi di era yang sudah kian modern ini.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalah penyelenggaraan Pendidikan Pancasila yang

didasarkan dalam Perguruan Tinggi yang didasarkan di ketentuan-ketentuan

hukum yang berlaku di Indonesia.


9

4. Landasan Filosofis

Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar filsafat negara, maka dalam aspek

penyelenggaraannya, negara harus bersumber terhadap nilai-nilai Pancasila

termasuk juga dalam sistem perundang-undangan yang ada di Indonesia.

2.4 Tujuan Pendidikan Pancasila

Secara umum Tujuan Utama Pendidikan Pancasila adalah untuk menumbuhkan

wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku cinta tanah

air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan

nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan NKRI yang sedang

mengkaji dan akan menguasai IPTEKS.

Secara khusus tujuan Pendidikan Pancasila terkandung dalam tujuan Pendidikan

Nasional, yaitu: meningkatkan manusia yang berkualitas, berimtak, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggungjawab, dan produktif, serta

sehat jasmani dan rohani dan harus menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal

rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesetiakwanan sosial,

kesadaran pada sejarah bangsa, sikap menghargai jasa para pahlawan, dan

berorientasi ke masa depan.


10

Tujuan Pendidikan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari tujuan nasional bangsa

Indonesia serta tujuan pendidikan nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia

telah ditetapkan dalam pembukaan UUD NRI 1945, alinea ke-4 yakni:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;

2. Memajukan kesejahteraan umum;

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

2.5 Manfaat Pendidikan Pancasila

Mempelajari Pendidikan Pancasila merupakan upaya untuk memahami dan

memperoleh pengetahuan Pancasila secara baik dan benar, dalam arti yuridis

konstitusional dan objektif ilmiah. Setijo, P (2009) menjelaskan secara yuridis

konstitusional yakni mengingat Pancasila sebagai dasar negara dan dijadikan

landasan dan pedoman dalam pelaksanaan penyelenggaraan negara Republik

Indonesia termasuk melandasi hukum yang berlaku. Secara objektif ilmiah artinya

Pancasila dasar negara adalah suatu nilai kerokhanian. Objektif artinya Pancasila

bukan milik subjek tertentu, tapi milik semua manusia, semua rakyat, dan bangsa

Indonesia. Ilmiah berarti dinalar melalui akal sehat atau logika. Artinya ajaran

Pancasila bukan hanya doktrin belaka yang harus diterima, akan tetapi dirasa

kehadirannya secara logis.


11

Melalui Pendidikan Pancasila mahasiswa dapat mengembangkan potensi dirinya,

berfikir rasional serta peduli dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan

negara berdasarkan nilai-nilai Pancasila serta diupayakan dapat mengaktulisasikan

nilai tersebut dalam berbagai macam kehidupan, baik pada saat menjadi

mahasiswa maupun setelah menyelesaikan studi dan mengabdikan diri di tengah-

tengah masyarakat nantinya.

2.6 Masalah-Masalah yang Dihadapi Bangsa Indonesia Sekarang

1. Masalah Korupsi

2. Masalah Disintegrasi Bangsa

3. Masalah Dekadensi Moral

4. Masalah Narkoba

5. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan

6. Masalah Terorisme
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan falsafah dan dasar negara Republik Indonesia sebagai

pedoman bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi

seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri atas lima sila yang mengandung nilai-

nilai di dalamnya, nilai-nilai tersebut diwujudkan sebagai pengamalan dalam

kehidupan masyarakat. Seiring dengan arus globalisasi penerapan nilai-nilai

Pancasila kian memudar ditengah-tengah masyarakat, sehingga Pancasila tidak

mampu lagi menjadi pandangan bagi masyarakat Indonesia, hal ini juga meliputi

para generasi muda Indonesia. Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa

diharapkan membawa perubahan yang lebih baik bagi bangsa ini dengan

berpedoman pada Pancasila, akan tetapi para pemuda saat ini kian jauh dari nilai-

nilai Pancasila.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memberikan

saran sebagai berikut:


13

1. Kepada anggota Pemuda Pancasila disarankan untuk lebih meningkatkan

kesadaran akan menerapkan nilai-nilai Pancasila agar sikap yang dilakukan

para anggota Pemuda Pancasila dapat sesuai dengan visi dan misi dari

organisasi Pemuda Pancasila tersebut, yaitu menciptakan manusia yang

berjiwa Pancasila dan senantiasa menjadi pemuda-pemuda yang berguna

bagi bangsa dan Negara Indonesia.

2. Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan lingkungan

sekitar akan organisasi-organisasi kepemudaan yang membawa dampak

baik atau dampak buruk bagi kehidupan masyarakat karena organisasi

tersebut dapat berpengaruh bagi para pemuda sebagai generasi penerus

bangsa yang menjadi harapan di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA

Buha Simamora dkk. (2004). Pendidikan Pancasila. Medan: Univer-sitas Negeri


Medan.

Kaelan, M.S. (2010, 2012). Pendidikan Pancasila, Edisi Reformasi 2010.


Yogyakarta: Paradigma.

Anda mungkin juga menyukai