Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Jiwa Merdeka Lahir Batin Sebagai Ruh Manusia Pancasila”

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Sita Acetylena, S.Pd , M.Pd

DISUSUN OLEH :

Akbar Alifiani Prianto

NIM :

201810170311470

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
AKUNTANSI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata kuliah PPKN,
dengan judul:

“Jiwa Merdeka Lahir Batin Sebagai Ruh Manusia Pancasila”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yg kami miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Malang, 1 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................ ii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan........................................................... 2

II. PEMBAHASAN.............................................................. 3

2.1 Pengertian Pancasila....................................................... 3

2.2 Pengertian Merdeka........................................................ 3

2.3 Sikap Terhadap Kemerdekaan........................................ 3

2.4 Hilangnya Ruh Ideologi Pancasila................................. 4

2.5 Hidup Merdeka Lahir Batin........................................... 5

III. PENUTUP..................................................................... 6

3.1 Kesimpulan.................................................................... 6

3.2 Saran.............................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA......................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebagai warga Negara Indonesia yang hidup dengan ideologi pancasila,


kita dihadapkan dengan berbagai masalah salah satunya yakni kurangnya rasa
nasionalisme. Sebagaimana kita ketahui bersama, dizaman yang serba modern ini
banyak orang-orang terutama para generasi muda yang tidak paham betul apa arti
pancasila yang sesungguhnya.

Dalam kehidupan masa kini khususnya di Indonesia rasa nasionalisme


mulai luntur dikarenakan banyaknya pengaruh dari luar yang secara terus menerus
menggerus rasa nasionalisme dan hal tersebut dipercepat dengan perkembangan
teknologi informasi dan telekomunikasi sehingga mempermudah penyebaran
informasi dari negara lain dan secara tidak langsung menyebarkan kebudayaan
mereka yang berbeda dengan kebudayaan ketimuran yang dimiliki oleh Indonesia.

Memang secara fisik indonesia adalah Negara yang sudah merdeka, tetapi
secara mental masyarakat indonesia masih terjajah. Entah itu karena peninggalan
penjajah dulu dengan politik Devide Ed Impera-nya yang menciptakan ego
kelompok ataupun juga karena pengaruh imperialism modern yang bergerak
melalui budaya dan pemikiran.

Sebagai bagian dari masyarakat, seharusnya warga negara harus ikut serta
dalam program bela negara. Setiap warga negara berkewajiban melindungi negara
dari berbagai bentuk tantangan, ancaman, dan gangguan. Apalagi ancaman yang
berpotensi memecah belah kesatuan NKRI dan ketertiban umum. Sudah
sepatutnya NKRI menjadi harga mati yang harus dipertahankan.

1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara agar warga Negara Indonesia bisa memiliki jiwa
merdeka lahir batin?
2. Apakah Negara Indonesia ini benar-benar sudah merdeka?
3. Apa itu arti pancasila?
4. Sudahkah warga Negara Indonesia memiliki ruh manusia pancasila?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah PKN
2. Untuk mengkaji apakah negara ini telah merdeka secara lahir dan batin
3. Untuk mengetahui apakah pancasila telah diterapkan sepenuhnya di
Negara Indonesia

1.4. Manfaat Penulisan


1. Dapat mengerti dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
2. Dapat menanamkan kepribadian yang berdasar pada Pancasila
3. Dapat menjunjung jiwa merdeka lahir batin

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pancasila


Pengertian Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang
menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan
kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar
dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan
semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.
Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita
mempunyai pondasi yang kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya,
dengan adanya Pancasila maka Indonesia memiliki dasar atau pondasi
dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa
lain.
Dasar negara Indonesia tersebut dilambangkan dengan Garuda dimana
terdapat gambar bintang, rantai, pohon beringain, kepala banteng, padi dan
kapas, yang mencerminkan arti dari 5 sila Pancasila. Kemudian lambang
negara Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila.

2.2. Pengertian Merdeka


Merdeka adalah bebas dari segala belenggu (kekangan), aturan, dan
kekuasaan dari pihak tertentu. Merdeka merupakan sebuah kebebasan bagi
makhluk hidup untuk mendapatkan hak berbuat sekehendaknya. Misalnya
seekor burung yang terlepas dari sangkar, maka burung tersebut merdeka,
karena dia bisa pergi kemanapun dan berbuat sesukanya. Akan tetapi,
Merdeka tidak hanya diartikan bebas dari tekanan raga, namun jiwa harus
jua menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Dari kemerdekaan dua unsur itu,
maka lahirlah sebuah kemenangan yang hakiki. Laiknya seorang yang
menjalankan puasa, maka harus diakhiri dengan mengeluarkan zakat
sebagai aktualisasi dari pembersihan jiwa. Sehingga kemenangan pun
menjadi raihan maksimal dari kemerdekaan lahir dan batin.

2.3. Sikap Terhadap Kemerdekaan


Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib menundukkan kepala dan
bersyukur kepadaTuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya proklamasi
kemerdekaan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat
serta bebas dari belenggu penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 bertujuan untuk mencapai kebahagiaan seluruh rakyat
Indonesia.Untuk mewujudkan tujuan negara seperti yang tercantum dalam
pembukaan UUD1945 diperlukan sikap dari semua warga negara. Sikap
tersebut dapat ditunjukkan dalam bentuk usaha untuk :

3
1. Mempertahankan kemerdekaan dari penjajahan di segala bidang kehidupan.
2. Menjaga keamanan negara dari segala ancaman baik dari dalam mapun luar.
3. Mencintai tanah air Indonesia.
4. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
5. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa serta keselamatan bangsa dan
negara.
6. Merasa bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia
7. Melestarikan keindahan dan kekayaanalam Indonesia.

2.4. Hilangya Ruh Ideologi Pancasila


Pancasila sebagai dasar filsafat negara yang merupakan hasil kesepakatan bersama
para founding father dalam mendirikan negara ini. Yang kemudian disebut sebagai
perjanjian luhur bangsa Indonesia, Didalamnya terkandung semangat kekeluargaan
sebagai inti ajaran pancasila, namun mulai kehilangan jatidirinya. Nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila, seakan hanyalah sebuah konsep-konsep kosong yang
tidak ada artinya. Benarkah ruh dari ideologi pancasila telah hilang? Kalau kita
analisis dari kelima sila yang ada, mulai dari sila pertama, yaitu "Ketuhanan Yang
Maha Esa" yang mengandung pemahaman bahwa bangsa Indonesia mengakui akan
Keesaan Tuhan ini dengan sifat-sifatnya yang Maha Sempurna, yakni: Maha Kasih,
Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana dan lain-lain sifat yang suci. Semua
rakyat Indonesia mengakui akan Keesaaan Tuhan ini namun yang terjadi antar
pemeluk agama, yang ada di Indonesia justru menghegemoni agama yang lain,
konflik antar agama tidak dapat dihindarkan. Dan ini menjadi fakta bahwa
pemahaman akan nilai-nilai pancasila, sangat minim dimiliki oleh rakyat Indonesia.
Sila yang kedua, yaitu "kemanusiaan yang adil dan beradab". Didalam sila yang
kedua ini terkandung nilai-nilai kemanusiaan, yaitu tentang pengakuan terhadap
adanya martabat manusia dengan segala hak-hak asasinya, dan keyakinan sebagai
landasan bertindak sesuai nilai-nilai hidup manusiawi. Apakah nilai-nilai yang ada
dalam sila yang kedua ini sudah mencerminkan keadaan yang terjadi diIndonesia?
Kita bisa menganalisis masing-masing. Sila yang ketiga yaitu "Persatuan
Indonesia" terkandung nilai-nilai persatuan dan kebangsaan, tetapi apa yang terjadi,
seakan persatuan bangsa ini semakin menurun, terjadinya konflik etnik, agama, ras
dan sebagainya. Menunjukan lemahnya rasa persatuan bangsa ini. Sila keempat
dengan rumusan "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan". Dan sila yang kelima yaitu "keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia". Namun yang sekarang terjadi masih banyak warga
Indonesia yang masih miskin, tinggal dikolong jembatan, menjadi anak jalanan.
Dimana letak keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia ini?
Maka demi kelestarian eksistensi bangsa Indonesia, maka pancasila yang sebagai
jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia harus dijunjung tinggi, diresapi, dihayati,
dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

4
2.5. Hidup Merdeka Lahir Batin
Untuk menjabarkan pola hidup merdeka lahir dan batin Ki Hadjar Dewantara
mewariskan 10 fatwa hidup merdeka, yaitu :

1. Lawan Sastra Ngesti Mulya artinya dengan ilmu dicapai kebahagia. Orang yang
merdeka selalu menuntut ilmu guna mencapai kebahagiai hidupnya.
2. Suci Tata Ngesti Tunggal artinya dengan kesucian hati (ikhlas, reberkorban) dan
ketertiban lahir (swadisiplin), dicapai persatuan di kesempurnaan.
3. Hak diri untuk mencapai salam bahagia, Artinya tiap orang mempunyai hak
untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Karena itu hak mencari kesalam
bahagiaan tidak boleh dihalang-halangi.
4. Hak mencapai salam dan bahagia tidak boleh mengganggu tertib damainya
persatuan dalam perikehidupan. Artinya kebebasan menggunakan hak harus
diimbangi dengan kewajiban asasi.
5. Alam hidupnya manusia adalah alam perbulatan. Artinya manusia dikodratkan
sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Hidup manusia selalu berkaitan
antara kehidupan pribadi, kehidupan berbangsa, dan kehidupan berkemanusiaan.
6. Kodrat alam itulah pedoman yang paling sempurna. Artinya bila kita ingin
mencari kebaikan, kebenaran, keadilan, kedisiplinan yang paling sempurna itulah
kekuasaan Tuhan terhadap alam dan isinya, termasuk di dalamnya hukum-hukum
alam.
7. Tetep, Mantep, Madep, Antep. Artinya orang yang merdeka lahir batin selalu
tetap pada pendirian, mantap dalam memperjuangkan pilihannya, berkonsentrasi
pada tujuan, dan berbobot (profesional) dalam melaksanakan usahanya.
8. Berpikir dan bertindak positif, serta bersemangat optimistis.
9. Bersemboyan Kendel, Kandel, Bandel, Andel, tidak cengeng, tidak mudah
menyerah, dan dapat dipercaya.
10. Dalam menghadapi masalah bersikap Neng, Ning, Nung, Nang, yaitu tenang,
hening, merenungkan akibatnya dan wenang bertindak dengan keyakinan akan
menang.

5
BAB III
Penutup

3.1. Kesimpulan
Pada era modern ini, masyarakat indonesia masih banyak yang tidak benar-
benar mengerti/paham arti merdeka yang sesungguhnya. Banyak dari
mereka yang hanya paham merdeka secara raga tapi tidak secara lahir dan
batin. Bahkan nilai-nilai dari pancasila mulai luntur seiring berjalannya
waktu dikarenakan banyak faktor, salah satunya yakni pekembangan
teknologi.

3.2. Saran
Untuk kedepannya masyarakat Indonesia diharapkan bisa lebih memahami
apa itu arti dari kemerdekaan yang sesungguhnya. Tidak hanya
kemerdekaan secara raga namun juga sebagai manusia pancasila seharusnya
masyarakat indonesia memiliki rasa kemerdekaan secara lahir dan batin.

6
Daftar pustaka :

1. https://www.kompasiana.com/aryarenzukaiaryanto/5500be11813311255ef
a7e63/ruh-ideologi-pancasila-telah-hilang
2. https://tamansiswajkt.wordpress.com/2013/05/28/hidup-merdeka-lahir-
batin/
3. https://juragancipir.com/merdeka-adalah/
4. https://www.kompasiana.com/yhogapratama/5528817ef17e6178548b4639
/ajaran-hidup-merdeka-ki-hajar-dewantara
5. http://cordova-travel.com/home/merdeka-lahir-batin/

Anda mungkin juga menyukai