Organisasi internasional yang diikuti Indonesia yang berada dibawah naungan PBB
1. ILO (International Labour Organization)
International Labour Organization (organisasi buruh internasional) adalah sebuah organisasi yang menampung isu buruh internasional dibawah naungan PBB. Organisasi ini didirikan pada 11 April 1919 sebagai bagian Persetujuan Versailles setelah Perang Dunia I. ILO dibentuk berdasarkan Traktat Versailles pada tahun 1919 bersamaan dengan berdirinya Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Dalam perkembangannya, pada tahun 1945 ILO menjadi Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Organisasi ini menjadi bagian PBB setelah pembubaran LBB dan pembentukan PBB pada akhir Perang Dunia II, yang kemudian pada tahun 1946 bergabung dengan PBB. ILO adalah organisasi khusus PBB yang menangani masalah perburuhan internasional. Oleh karena itu ILO disebut juga organisasi buruh dunia. Tugas ILO adalah meningkatkan taraf hidup buruh internasional yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss dan diketuai oleh Guy Rider. Tujuan berdirinya International Labour Organization yaitu untuk memperbaiki nasib kaum buruh beserta keluarganya, menciptakan keadaan ekonomi dan sosial yang stabil bagi seluruh masyarakat diseluruh dunia, dan mencapai perdamaian abadi dengan terciptanya keadilan sosial. Indonesia bergabung di Organisasi Butuh Internasional pada tanggal 19 Juni 1950. Indonesia memiliki peran penting dalam organisasi ini yaitu Indonesia mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan dikawasan, khususnya terciptanya kerja layak, dan Indonesia juga menjabat sebagai salah satu deputy member dari governing body (GB) yang memiliki mandat untuk mebahas dan menyusun berbagai program dan kegiatan ILO.
2. ITC (International Trade Centre) peran sm prestasi blm
International Trade Center (Pusat Perdagangan Internasional) adalah satu-satunya badan pembangunan yang berdedikasi penuh untuk mendukung internasionalisasi usaha kecil dan menengah (UKM). ITC memungkinkan usaha kecil dan menengah dalam ekonomi berkembang dan transisi menjadi lebih kompetitif dan terhubung ke pasar internasional untuk perdagangan dan investasi, sehingga meningkatkan pendapatan dan menciptakan peluang kerja terutama bagi perempuan, kaum muda, dan komunitas miskin. International Trade Center didirikan pada tahun 1964, organisasi ini merupakan badan gabungan Organisasi Perdagangan Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. ITC bekerja sama dengan berbagai mitra, penyandang dana, dan sektor swasta untuk memberikan intervensi transformatif. Selain kontribusi dari pemerintah, ITC didukung oleh asosiasi daerah, bank daerah, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi internasional. ITC memungkinkan negara kurang berkembang untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam ekonomi global dan mencapai tujuan pembangunan melalui ekspor. Kantor pusat International Trade Centre berpusat di Jenewa, Swiss. Tujuan dibentuk nya ITC (International Trade Centre) yaitu memperkuat integrasi sektor bisnis negara berkembang dan ekonomi dalam transisi menuju ekonomi global, meningkatkan kinerja lembaga pendukung perdagangan dan investasi untuk kepentingan UKM, dan meningkatkan daya saing internasional UKM.
3. ICAO (International Civil Aviation Organization)
ICAO (International Civil Aviation Organization) mempunyai arti yaitu organisasi penerbangan sipil internasional. ICAO didirikan pada tanggal 4 April 1947, sebagai kelanjutan dari konferensi penerbangan sipil internasional yang diadakan di Chicago dari tanggal 1 november 1944 sampai dengan 7 desember 1944. ICAO (International Civil Aviation Organization) adalah sebuah perusahaan penerbangan sipil internasional yang beranggotakan pemerintah suatu Negara yang menjadi PBB yang didirikan sejak tahun 1974. ICAO mengeluarkan peraturan-peraturan operasional penerbangan yang berlaku secara Internasional. Keanggotaan ICAO terbuka bagi negara-negara yang berdaulat. Pekerjaan yang dilakukan ICAO lebih menjurus pada aspek-aspek teknis dan hukum penerbangan sipil. Kantor pusat ICAO (International Civil Aviation Organization) terletak di Montreal, Kanada. Tujuan dibentuknya organisasi ini yaitu untuk menjamin pertumbuhan yang teratur dan aman bagi penerbangan sipil internasional diseluruh dunia, mencegah pemborosan ekonomis yang disebabkan oleh persaingan yang tidak sehat, mencegah adanya diskriminasi diantara negara-negara anggota, mendorong agar perekayasaan pembuatan pesawat terbang serta pengoperasiannya dimaksudkan untuk tujuan damai, mendorong dibangunya fasilitas bantuan navigasi udara secara internasional bagi keselematan penerbangan, mendorong pembangunan dan pengembangan jalur-jalur penerbangan, bandara, dan fasilitas nya navigasi udara bagi penggunaan penerbangan sipil internasional. Indonesia memiliki peran aktif dalam organisasi ini yaitu penyampaian working paper dan information paper untuk setiap agenda item pembahasan konfrensi serta menjadi salah satu Negara Anggota ICAO sebagai sponsor utama penyelenggaraan The Thirtheen Air Navigation Confrence.
4. IMO (International Maritime Organization)
IMO (International Maritime Organization) atau Organisasi Kelautan Internasional adalah badan khusus PBB yang bertanggungjawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal. Organisasi ini dulu nya dikenal sebagai Inter-Governmental Maritime Consultative Organization atau IMCO, yang didirikan pada tahun 1948. Walaupun telah didirikan sepuluh tahun sebelumnya, IMO baru bisa berfungsi secara penuh pada tahun 1958. Dengan berpusat di London, Inggris, IMO mempromosikan kerja-sama antar-pemerintah dan antar-industri pelayaran untuk meningkatkan keselamatan maritim dan untuk mencegah polusi air laut. IMO didukung oleh sebuah kantor sekretariat yang para pegawainya adalah wakil-wakil dari para anggota IMO sendiri. Sekretariat terdiri atas seorang Sekretaris Jendral yang secara berkala dipilih oleh Majelis, dan berbagai divisi termasuk Inter-Alia, Keselamatan Laut (Marine Safety), Perlindungan Lingkungan dan sebuah seksi Konferensi. Tujuan utama dibentuknya IMO adalah untuk mengembangkan dan memelihara kerangka peraturan yang komprehensif untuk pengiriman dan pengirimannya saat ini mencakup keselamatan, masalah lingkungan, masalah hukum, kerja sama teknis, keamanan maritim , dan efisiensi pengiriman. Indonesia memiliki peran penting dalam organisasi ini yaitu sebagai anggota Dewan IMO, karena memiliki posisi tawar yang tinggi sekaligus strategis dalam menentukan arah dan kebijakan serta penyusunan aturan maritim internasional, yang juga akan berpengaruh terhadap kebijakan maritim nasional. Indonesia juga memiliki prestasi dalam organisasi ini yaitu Badan Pemeriksa Keuangan RI berhasil terpilh untuk pertama kalinya menjadi eksternal auditor IMO tahun 2020- 2023.