Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN

Codex Alimentarius adalah kumpulan standar-standar yang diterima di seluruh dunia, kode
praktik, panduan dan rekomendasi lain yang berhubungan dengan makanan, produksi pangan dan
keamanan pangan. Nama ini berasal dari Codex Alimentarius Austriacus.

TERBENTUK
Pertemuan perdana dari Komisi Codex Alimentarius diadakan di Roma. Penyelenggaraannya
dimulai tanggal 25 Juni dan berakhir 3 Juli 1963. Pertemuan perdana itu dianggap sebagai tanggal
terbentuknya Komisi Codex Alimentarius.

TUJUAN
untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin perdagangan internasional yang jujur.
CAC menyediakan standar sebagai acuan bagi negara anggota dalam menetapkan peraturan dan
standar di bidang pangan. Codex standard merupakan satu-satunya standar internasional di bidang
pangan yang menjadi acuan World Trade Organization (WTO) untuk menangani dispute dalam
perdagangan internasional.

Peran Indonesia Dalam Codex


“Indonesia sebagai salah satu anggota Codex Alimentarius Commision (CAC) sangat
berkepentingan terhadap keputusan yang dikeluarkan oleh sidang-sidang Codex, karena segala
keputusan yang dikeluarkan mencakup kepentingan internasional baik terkait perdagangan maupun
perlindungan kesehatan konsumen”
Codex merupakan badan antar pemerintah yang bertugas melaksanakan program standar
pangan FAO/WHO. Forum ini dibentuk untuk melindungi kesehatan konsumen, menjamin praktik
yang jujur dalam perdagangan pangan internasional, serta mempromosikan koordinasi pekerjaan
standardisasi pangan yang dilakukan oleh organisasi internasional lain.
“Saya berharap pertemuan ini dapat meningkatkan peran aktif Indonesia dalam forum-forum
Codex Internasional untuk penyusunan standar dan pedoman Codex”, tegas Kepala Badan POM
pada acara yang dihadiri oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof. Dr. Ir. Bambang
Prasetya, M.Sc; Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN, Drs. Kukuh Syaefudin
Achmad M.Sc; PT Mbrio Biotekindo, Prof. Dr. F.G. Winarno; Institut Pertanian Bogor (IPB),
Prof.Dr. Purwiyatno Hariyadi; Gabungan Asosiasi dan YLKI tersebut.
Codex menetapkan teks-teks yang terdiri dari standar, pedoman, code of practice dan
rekomendasi lainnya yang mencakup bidang komoditi pangan, kententuan bahan tambahan dan
kontaminan pangan, batas maksimum residu pestisida dan residu obat hewan, prosedur sertifikasi
dan inspeksi, serta metoda analisa dan sampling.
Beberapa komoditi pangan yang saat ini dicakup oleh Codex adalah minyak dan lemak, ikan
dan produk perikanan, buah dan sayuran segar, buah dan sayuran olahan, jus buah dan sayuran,
susu dan produk susu, gula, produk kakao dan cokelat, produk turunan dari sereal, dan lain-lain.
PENGERTIAN
International Trade Center ( ITC ) ( Perancis : Centre du commerce international ( CCI ) )
adalah sebuah badan multilateral yang memiliki mandat bersama dengan World Trade Organization
( WTO ) dan Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB ) melalui United Nations Conference on Trade and
Pembangunan (UNCTAD).
TUJUAN
Untuk mengakomodasi permintaan negara-negara berkembang dalam membentuk dan
mengembangkan program ekspor. Secara fungsional, ITC menyediakan sarana informasi dan sarana
yang menyangkut promosi ekspor dan teknik-teknik pemasaran bagi negara berkembang.

Peran Indonesia Terhadap ITC


Secara teknis, ITPC memiliki tugas melakukan promosi perdagangan di luar negeri dalam
rangka meningkatkan ekspor komoditi barang dan jasa di luar minyak dan gas bumi. Saat ini, ITPC
terdapat di sembilan belas negara dan lima benua, ITPC di luar negeri mayoritas bertempat di luar
ibu kota negara (kecuali di Cile dan Hongaria).
Berikut ini adalah lima fungsi dari ITPC yang tertuang di Permendag
No.10/M-Dag/Per/3/2010:
1. Melakukan pemasaran komoditi ekspor di luar negeri
2. Memberikan informasi pemasaran komoditi ekspor Indonesia di luar negeri.
3. Melakukan usaha-usaha untuk terjadinya kerja sama antar pengusaha Indonesia dengan
pengusaha di wilayah kerjanya.
4. Membantu pengusaha Indonesia untuk memasarkan barang-barangnya di wilayah kerja.
5. Melakukan usaha kegiatan promosi dan melakukan usaha kegiatan penerobosan pasar.
Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan mengikuti kegiatan pameran
dagang di wilayah kerja ITPC yang bersangkutan. Tidak jarang UMKM pun mendapat fasilitas
berupa booth pameran.
Selain itu, sebagai upaya memperkenalkan produk Indonesia, ITPC dalam mengelola website
juga mencantumkan profil perusahaan eksportir, serta berselancar di media sosial (Facebook,
Instagram, Twitter, dan LinkedIn) untuk memberi informasi terkait peluang, permintaan, kegiatan,
dan lainnya.
Usaha untuk mempertemukan pengusaha Indonesia dengan pengusaha di wilayah kerja ITPC,
yaitu dengan kegiatan business matching atau business forum, dari kegiatan tersebut dapat tercipta
kegiatan kerja sama berupa barang dan/atau jasa, maupun inestasi. Memberikan informasi melalui
pemaparan berupa market intelligence dan/atau market brief pun ada, tetapi masih belum kontinu
dan konsisten ketersediaannya.
PENGERTIAN
Organisasi Perburuhan Internasional atau International Labour Organization (ILO) merupakan
salah satu organisasi dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  yang memiliki tugas utama
mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang
layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat.

TUJUAN
1) Buruh bukanlah barang dagangan;
2) Kebebasan mengeluarkan pendapat dan kebebasan berserikat adalah penting bagi kemajuan
yang berkesinambungan;
3) Kemiskinan yang ada menyimpan bahaya yang mengancam kemakmuran;
4) Perang melawan kekurangan harus diteruskan dengan gigih di setiap bangsa serta bersama-sama
bergandeng tangan dalam diskusi bebas dan pengambilan keputusan yang demokratis dengan
tujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Peran Indonesia terhadap ILO


Indonesia berhasil terpilih sebagai Anggota Reguler Governing Body (GB) International
Labour Organization (ILO) periode 2021-2024 pada rangkaian International Labour Conference
(ILC) ke-109 yang diadakan secara daring pada 14 Juni 2021. Pada pemilihan tersebut, Indonesia
memperoleh 210 dukungan dari 230 total voting, dan akan mewakili Kawasan Asia Pasifik bersama
Arab Saudi, Australia dan Pakistan.
Terpilihnya Indonesia sebagai Anggota Reguler GB-ILO merupakan bentuk pengakuan
internasional atas komitmen Indonesia dalam memajukan keadilan sosial dan mempromosikan kerja
layak yang merupakan mandat utama ILO. Indonesia senantiasa mendukung pemajuan kerja layak
yang tercermin dari kerja sama tripartit antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja yang
tergabung dalam Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional.
Selain sebagai Anggota Reguler GB-ILO saat ini, Indonesia juga menjadi koordinator negara-
negara ASEAN di ILO. Hal ini memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong program-
program ILO yang sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia, maupun negara-negara di
kawasan.
Sebelumnya, Indonesia menduduki posisi sebagai Anggota Deputi GB-ILO untuk periode
2014-2017 yang kemudian berlanjut pada 2017-2020. Hal ini mencerminkan kepercayaan negara-
negara anggota ILO kepada Indonesia untuk mengemban kembali amanat dalam pengambilan
keputusan di ILO.
GB-ILO merupakan badan eksekutif Sekretariat ILO atau International Labour Office yang
terdiri dari 56 negara dan memegang peranan strategis dalam memutuskan kebijakan, anggaran,
program-program, serta pemilihan Dirjen ILO.
Sebagai Anggota Reguler GB-ILO, Indonesia juga memiliki hak suara dan voting dalam
berbagai pembahasan tata kelola ILO.
PENGERTIAN
UNITED NATIONS INDUSTRIAL DEVELOPMENT ORGANIZATION, Organisasi
Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah badan khusus PBB yang
didirikan untuk mempromosikan dan mempercepat perkembangan industrial di negara-negara
berkembang serta negara-negara yang sedang dalam masa transisi ekonomi, serta untuk
mempromosikan kerjasama industrial internasional.

TUJUAN
pendirian UNIDO adalah untuk membantu percepatan pembangunan industri di negara
berkembang. UNIDO merupakan satu-satunya badan khusus PBB yang mempromosikan upaya-
upaya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan melalui industri
manufaktur.

Peran Indonesia Terhadap UNITED NATIONS INDUSTRIAL DEVELOPMENT


ORGANIZATION
Pasukan Garuda mengemban misi perdamaian PBB di beberapa negara yang sedang
berkonflik. Dalam misinya untuk menjaga perdamaian dunia, PBB punya Peacekeeping Operation
(UNPO) atau Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP), dan Indonesia terlibat di dalamnya. Sesuai
Pembukaan UUD 1945 alinea IV, salah satu tujuan Indonesia, yakni menjaga ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Keterlibatan Indonesia sejak
1957 telah diakui berbagai pihak. Indonesia diberi kepercayaan PBB untuk mengirim personel
keamanan terbaiknya untuk menjalankan Misi Pemeliharaan Perdamaian.
PENGERTIAN
Organisation internationale de normalisation) atau disingkat ISO adalah badan penetap
standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara.
Dikarenakan singkatan dari masing-masing bahasa berbeda (IOS dalam bahasa Inggris dan OIN
dalam bahasa Prancis) maka para pendirinya menggunakan singkatan ISO, (diambil dari Yunani:
isos) yang berarti sama.

TUJUAN
Tujuannya ialah agar terciptanya peningkatan perdagangan antar negara di dunia.

Peran Indonesia Terhadap ISO


Indonesia dipilih menjadi anggota karena dinilai mampu. Keanggotaan ISO Council
dipandang sangat penting karena BSN akan langsung terlibat dalam pembuatan kebijakan dan
pembahasan masalah standar.
Dengan dipilihnya Indonesia sebagai anggota ISO Council, kata Bambang, merupakan salah
satu peningkatan peran aktif Indonesia dalam organisasi internasional penguatan posisi Indonesia di
forum regional, internasional dan multilateral. ISO Council merupakan dewan yang terdiri dari 18
negara anggota Indonesia untuk menjalankan governance function dari ISO melalui aturan yang
disetujui oleh anggota ISO.
Anggota ISO Council dipilih diantara anggota ISO setiap tahun dalam Sidang General
Assembly. ISO Council melakukan pertemuan dua kali dalam setahun dan membawahi beberapa
komite yang mengembangkan kebijakan serta penyediaan panduan strategis bagi pengembangan
standar lintas sektoral. Komite tersebut adalah CASCO (penilaian kesesuaian), CAPOLO
(kebijakan konsumen), serta DEVCO (masalah negara berkembang).
Chief administrative officer (CAO) adalah posisi eksekutif dalam bidang administrasi yang
membantu perusahaan dalam operasi administrasi hariannya.
Artinya, seorang chief administrative officer akan melakukan pengawasan terhadap proses
dan operasi administrasi perusahaan.Perlu kamu ketahui bahwa tugas dan tanggung jawab seorang
chief administrative officer bisa berbeda-beda tergantung perusahaan tempatnya bekerja.
Namun, salah satu tugas yang paling umum dari seorang chief administrative officer adalah
memfasilitasi komunikasi antara CEO dengan seluruh karyawan perusahaan.
Seorang CAO akan berperan sebagai titik utama untuk melakukan kontak dengan CEO.
Sehingga, CAO akan bertugas untuk melakukan penjadwalan meeting, mengirimkan pesan,
hingga menyampaikan informasi yang membutuhkan perhatian CEO.
Selain itu, seperti mengutip Betterteam, berikut adalah tanggung jawab lain seorang chief
administrative officer.
Bekerja sama dalam tim berisi top-level executive untuk merancang strategi dan
mengevaluasi policy guna mencapai goals perusahaan mengatur dan melakukan supervisi terhadap
operasi harian dari berbagai departemen seperti keuangan, sales, HR, hingga marketing mengelola
budget, hiring, kontrak, dan negosiasi bisnis melakukan onboarding dan melatih manajer baru
memberikan rekomendasi untuk peningkatan performa perusahaan menganalisis laporan audit dan
merancang perbaikan untuk kepentingan kerja setiap departemen mengoordinasi aktivitas antar
departemen dan mendelegasikan tanggung jawab ke bawahannya mengumpulkan performance
report dan melaporkannya ke CEO dan jajaran direktur memastikan perusahaan telah mengikuti
seluruh peraturan dan hukum yang berlaku dalam menjalankan bisnisnya
International Fund For Agricultural Developmet (IFAD) merupakan organisasi internasional
dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada bulan Desember 1977,
berkantor pusat di Roma, Italia. Pembentukan IFAD merupakan tindak lanjut atas salah satu hasil
utama dari Konfrensi Pangan Dunia (World Food Conference) yang diselenggarakan pada tahun
1974. Konfrensi tersebut diselenggarakan sebagai respon terhadap krisis pangan pada awal 1970-an
terutama yang melanda negara-negara di Afrika. Konfrensi memutuskan bahwa “Dana International
untuk pembangunan peretanian, utamanya untuk produksi pangan di negara-negara berkembang”.
Salah satu hal penting dari konfrensi tersebut adalah penyebab kegagalan produksi pangan,
tetapi permasalahan struktural yang terkait dengan kemiskinan dan fakta bahwa sebagaian besar
populasi penduduk miskin di negara-negara berkembang terkonsentrasi di daerah pedesaan. Dalam
konteks ini, IFAD dibentuk untuk memobilisasi sumber dana dalam bentuk konsesi untuk program-
program yang dapat menghapuskan kemiskinan pedesaan dan meningkatkan gizi.
UNDP (United Nations Development Programme) merupakan sebuah organisasi internasional
dibawah naungan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) serta menjadi jaringan pusat koordinasi
pekerjaan PBB.
UNDP dibentuk pada tanggal 1 Januari 1966, organisasi ini dibentuk dengan latar belakang
yang luas serta proses yang panjang. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembentukan UNDP
terdapat dua organisasi internasional dibawah naungan PBB yang terkandung didalamnya. UNDP
merupakan sebuah organisasi gabungan dari Program United Expanded Programme of Technical
Assistance (Bantuan Teknis PBB) yang dibentuk pada tahun 1949 oleh David Owen yaitu diplomat
Inggris serta ia merupakan orang pertama yang di rekrut PBB paska Perang Dunia II.
Fokus dari organisasi ini adalah terhadap negara berkembang seperti menghubungkan negara-
negara dengan “knowledge” yang berguna untuk berkembang. Kemudian organisasi selanjutnya
adalah United Nations Special Fund (Program Dana Khusus PBB) yang dibentuk pada tahun 1958
oleh Paul Hoffman yaitu businessman Amerika yang telah menjalankan Marshall Plan. Fokus dari
organisasi ini adalah melakukan survey dan analisa investasi untuk membantu mengidentifikasi
kelayakanekonomi dalam program-program negara berkembang dengan cara menghubungkan
negara-negara dengan sumber daya alam.
United Nation Population Fund (UNFPA) merupakan organisasi yang berada dibawah
naungan PBB yang dibentuk pada tahun 1969. Organisasi ini bergerak di bidang kependudukan
dengan tiga mandat yaitu kesehatan reproduksi, kesetaraan gender, serta populasi dan strategi
pembangunan, yang juga bertujuan untuk membantu negara-negara yang membutuhkan bantuan
terkait dengan permasalahan kependudukan. Salah satu negara yang mendapatkan bantuan dari
UNFPA adalah Tiongkok. UNFPA sejatinya telah masuk di negara ini sejak tahun 1979 dimana
pada tahun tersebut Tiongkok menerapkan kebijakan kependudukan yang kontroversial yakni one
child policy. Bantuan UNFPA kepada negara ini terus berlanjut hingga pada tahun 1991 UNFPA
mendeklarasikan diri sebagai lembaga internasional pertama yang mengangkat isu gender inequality
di Tiongkok. Hal tersebut disebabkan karena one child policy memperparah fenomena gender sex
selection yang sudah lama ada di negara tersebut. Indikasi terjadinya fenomena gender sex selection
adalah timpangnya angka sex ratio at birth (SRB) yang mana sudah jauh dari angka normal. Untuk
kembali menyeimbangkan SRB dan menghilangkan fenomena gender sex selection, UNFPA
melakukan berbagai upaya. Akan tetapi rupanya UNFPA tidak berhasil dalam melaksanakan
tujuannya tersebut. Kegagalan ini mengindikasikan adanya disfungsi yang dialami oleh UNFPA.
Pada penelitian ini disfungsi yang dialami oleh UNFPA dilihat melalui teori disfungsi organisasi
internasional yang di dalamnya terbagi atas dua dimensi yaitu material dan kultural. Pada masing-
masing dimensi terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi seperti
birokrasi politik, konversi power, kultur birokrasi, serta karakteristik lingkungan kerja.
World Food Programme (WFP) atau Program Pangan Dunia merupakan organisasi pangan
terbesar dunia yang berada di bawah naungan PBB yang didiriakn oleh FAO pada tahun 1961 dan
bermarkas besar di Roma, Italia.
Presiden Amerika Serikat ke-34 Dwight D. Eisenhower pada tahun 1960 menyampaikan
usulan kepada Majelis Umum PBB untuk menciptakan sebuah program pangan yang berada di
bawah sistem PBB. Pada masa pemerintahannya, Dwight D. Eisenhower telah menandatangani
Agricultural Trade Development and Assistance Act pada tahun 1954, yaitu sebuah UndangUndang
Federasi Amerika Serikat yang membentuk Food for Peace. Food for Peace merupakan sebuah
gagasan integral dari kebijakan Amerika Serikat yang memiliki tujuan memberikan bantuan
makanan luar negeri ke negara-negara yang membutuhk an (USLegal, 2016).
Dwight D.Eisenhower meminta agar PBB mempelopori inisiatif serupa dengan Food for
Peace, yaitu menciptakan sebuah program pemberian bantuan pangan dari berbagai negara di dunia
yang dikumpulkan menjadi satu wadah dengan membentuk sebuah organisasi internasional di
bawah sistem PBB

Anda mungkin juga menyukai