Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL) dan

ICC (International Chamber of Commerce)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dagang Internasional Kelas A

Disusun Oleh:

Elisa Nindy Russady 210710101136

Dosen Pengampu :

Ikarini Dani Widiyanti, S.H.,M.H.

Ayu Citra Santyaningtyas, S.H., M.H., M.Kn., Ph.D

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS JEMBER

2024
United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL)

UNCITRAL, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bertanggung jawab untuk


mengembangkan hukum bisnis internasional guna mendukung perdagangan global yang adil,
transparan, dan berkelanjutan. Didirikan pada tahun 1966 oleh Majelis Umum PBB,
UNCITRAL merupakan satu-satunya badan PBB yang secara khusus berfokus pada
pengembangan hukum perdagangan internasional.

UNCITRAL terdiri dari 60 negara peserta yang dipilih oleh Majelis Umum.
Keanggotaan dipilih untuk mewakili keragaman geografis, kemajuan ekonomi, dan sistem
hukum global. Masa keanggotaan dalam UNCITRAL adalah enam tahun, dengan setengah
dari anggota mengakhiri masa keanggotaan setiap tiga tahun (dan bisa diperpanjang atau
digantikan oleh negara lain dengan wilayah geografis yang sama). Negara-negara Asia yang
menjadi anggota UNCITRAL hingga tahun 2010 termasuk India, Iran, Mongolia, Pakistan,
dan Thailand; sementara yang akan selesai keanggotaannya pada tahun 2013 termasuk China,
Jepang, Malaysia, Korea, Singapura, dan Sri Lanka.

Organ tertinggi dari UNCITRAL adalah the Commission, terdiri dari perwakilan
negara-negara anggota yang hadir dalam Sidang UNCITRAL, yang dilakukan setahun sekali
secara bergantian di New York atau Vienna. Sidang ini juga dihadiri oleh negara observer
maupun lembaga internasional yang terkait seperti FIDIC, OECD, EC, dsb. Untuk
melaksanakan tugas pokoknya. the Commission membentuk enam Working Groups untuk
menangani isu yang berbeda-beda, yaitu: Working Group 1 (Procurement), W (International
Arbitration and Conciliation), III (Transport Law), IV (Electronic Commerce), V (Insolvency
Law), dan VI (Security Interests). Masing-masing Working Group melaksanakan tugasnya
dalam satu atau dua kali sesi persidangan setiap tahunnya, bertempat di New York atau
Vienna secara bergantian pula.

Melalui proses di atas, UNCITRAL telah menciptakan beberapa Model Hukum yang
merupakan hasil dari kesepakatan bersama dan memiliki karakteristik non-binding, antara
lain: Model Hukum UNCITRAL tahun 1994 tentang Pengadaan Barang, Konstruksi, dan Jasa
(selanjutnya disebut Model Hukum), serta panduannya yang tak terpisahkan yang disebut
Panduan Pelaksanaan (selanjutnya disebut sebagai Panduan). Model Hukum UNCITRAL
telah menjadi salah satu acuan dalam pembuatan Keputusan Presiden No. 80/2003 serta
peraturan-peraturan sebelumnya terkait pengadaan publik di Indonesia. Selain Model Law
tersebut, UNCITRAL juga telah menghasilkan berbagai pedoman lain yang berkaitan dengan
masalah perdagangan internasional.

Tujuan primer UNCITRAL adalah mendorong keserasian dan peningkatan hukum


perdagangan internasional dengan merancang dan menyusun berbagai instrumen hukum
internasional yang terkait dengan aspek-aspek beragam dari perdagangan internasional.
Organisasi ini terdiri dari negara-negara anggota PBB yang dipilih secara representatif
berdasarkan wilayah, serta menjaga hubungan erat dengan organisasi internasional dan
lembaga keuangan lainnya.

UNCITRAL, dengan wewenangnya yang luas, mengelola berbagai aspek hukum yang
terkait dengan perdagangan internasional. Ini mencakup perjanjian jual beli internasional,
arbitrase, pembiayaan bisnis, prosedur kebangkrutan, isu-isu elektronik dan digital dalam
perdagangan internasional, serta perlindungan konsumen dalam transaksi internasional, dan
banyak lagi. Karya-karya yang dihasilkan oleh UNCITRAL berfungsi sebagai panduan
hukum yang dapat digunakan oleh negara-negara anggota dalam menyusun dan mereformasi
hukum nasional mereka, meskipun bukan di dalam yurisdiksi khusus.

Salah satu kontribusi paling terkenal dari UNCITRAL adalah Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Perjanjian Penjualan Internasional Barang (CISG), yang mulai
berlaku pada tahun 1980. CISG telah menjadi instrumen hukum universal yang mengatur
kontrak jual beli internasional dan telah diadopsi oleh lebih dari 90 negara. Meskipun
keberhasilan CISG, UNCITRAL terus berusaha untuk mengembangkan dan memperbaiki
hukum perdagangan internasional dengan meningkatkan harmonisasi, standardisasi, dan
keadilan dalam transaksi global.

UNCITRAL berfungsi sebagai platform untuk dialog dan diskusi antara negara-
negara anggota, praktisi hukum global, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Melalui pertemuan, seminar, dan kegiatan lainnya, UNCITRAL memfasilitasi pertukaran
gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam hukum perdagangan internasional.

Dengan demikian, UNCITRAL memiliki peran krusial dalam pengembangan dan


harmonisasi hukum perdagangan internasional, melalui penyusunan perangkat hukum
internasional dan pendekatan berbasis konsensus. Ini membantu menciptakan kerangka
hukum global yang mendukung perdagangan internasional yang adil, transparan, dan
berkelanjutan.

ICC (International Chamber of Commerce)

ICC (International Chamber of Commerce), yang didirikan pada tahun 1919,


merupakan sebuah badan swasta internasional yang bertujuan sebagai perantara dan pembela
bagi komunitas bisnis global. Dengan keanggotaan yang tersebar di lebih dari 100 negara,
ICC menjalankan perannya dengan kuat, memiliki hubungan erat dengan ribuan perusahaan
dari berbagai sektor industri.

Fokus utama ICC adalah mewakili dan memperjuangkan kepentingan bisnis


internasional, berfungsi sebagai wadah untuk interaksi, kolaborasi, dan diskusi
antarperusahaan dari seluruh dunia. Selain itu, ICC juga berperan dalam menciptakan
lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bisnis internasional melalui
promosi perdagangan bebas, investasi, serta kebijakan ekonomi yang adil dan terbuka.

ICC memiliki sejumlah fungsi dan kegiatan utama:

1. Pembentukan Perspektif Bisnis: ICC berperan dalam mengemukakan sudut pandang


bisnis dalam pembentukan kebijakan publik, perundingan perjanjian perdagangan
internasional, dan pembentukan peraturan global. Melalui komite-komite khususnya,
ICC menghasilkan pandangan serta rekomendasi yang menjadi acuan bagi aktivitas
bisnis di sektor-sektor beragam seperti perdagangan internasional, keuangan,
lingkungan, dan hukum.
2. Penyelesaian Konflik: ICC dikenal memiliki International Court of Arbitration
(Mahkamah Internasional Arbitrase) yang terkenal, yang menawarkan layanan
penyelesaian konflik bisnis dengan cara yang objektif dan efektif. Ini memberikan
perusahaan sarana untuk menyelesaikan perselisihan mereka di luar yurisdiksi
pengadilan nasional melalui proses alternatif yang diakui secara global.
3. Penerbitan berbagai peraturan dan panduan oleh ICC menjadi patokan bagi bisnis
internasional, termasuk Incoterms yang mengatur terminologi dan tanggung jawab
dalam kontrak perdagangan global, serta Uniform Customs and Practice for
Documentary Credits yang menetapkan standar untuk transaksi keuangan, di antara
banyak lainnya.
4. Advokasi dan Pendidikan: ICC secara aktif terlibat dalam mengadvokasi kebijakan
pro-bisnis dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para pemimpin bisnis
dan profesional melalui seminar, konferensi, dan program pendidikan lainnya. Selain
itu, organisasi ini juga menyediakan sumber daya dan panduan praktis bagi
perusahaan untuk memahami dan mematuhi praktik bisnis global yang sehat.

ICC berperan penting dalam memengaruhi arah dan evolusi bisnis global. Dengan
berkolaborasi bersama pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta, ICC berupaya
menciptakan iklim bisnis yang stabil, adil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi dunia.

Sebagai perwakilan bisnis dan perusahaan di seluruh dunia, ICC bertindak sebagai
advokat dan mediator dalam memperjuangkan kepentingan bisnis internasional. Fokus
utamanya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi global
dan memperjuangkan perspektif bisnis dalam peraturan, kebijakan, dan perdagangan
internasional.

Mengapa UNCITRAL sebagai bagian dari organisasi antar pemerintah sedangkan


ICC nonpemerintah?

UNCITRAL (Komisi PBB untuk Hukum Perdagangan Internasional) adalah bagian


dari PBB dan beroperasi sebagai organisasi antar pemerintah. Di sisi lain, ICC (Kamar
Dagang Internasional) adalah organisasi non-pemerintah

UNCITRAL menjadi anggota organisasi antarpemerintah karena tujuan utamanya


adalah memajukan dan menyelaraskan hukum perdagangan internasional di antara beragam
negara. Organisasi ini berupaya menciptakan kerangka hukum dan model yang dapat
diadopsi oleh negara-negara anggota guna memperlancar perdagangan global dan menangani
sengketa yang timbul.

Di samping itu, ICC merupakan badan swasta yang memiliki fokus pada
mempromosikan bisnis dan perdagangan internasional. ICC menyediakan layanan seperti
arbitrase dan mediasi untuk menangani konflik bisnis. Anggota ICC mencakup perusahaan,
bisnis, dan organisasi dari berbagai sektor di seluruh dunia.

Dengan singkatnya, UNCITRAL, sebagai bagian dari sebuah organisasi


antarpemerintah, memungkinkannya untuk bekerja sama erat dengan negara-negara anggota
dalam mengembangkan struktur hukum perdagangan internasional. Di sisi lain, ICC, sebagai
sebuah organisasi non-pemerintah, fokus pada kerjasama dengan bisnis dan organisasi untuk
mendorong perdagangan internasional serta menyediakan layanan penyelesaian sengketa.

Anda mungkin juga menyukai