Anda di halaman 1dari 35

HUKUM EKONOMI

INDONESIA

DOSEN :
Triyana Yohanes

F. HUKUM UAJY
2018
PEMBAGIAN HK EKONOMI INDONESIA
MENURUT BEBERAPA AHLI

 Rochmat Soemitro
 Prof. Dr. Sumantoro, SH
 Prof. Dr. Sunaryati Hartono, SH
Rochmat Soemitro

• Berdasarkan fungsi fungsi kegiatan ekonomi,


Hukum Ekonomi dapat dikategorikan ke
dalam :
– Hukum Ekonomi Produksi
– Hukum Ekonomi Konsumsi
– Hukum Ekonomi Distribusi
– Hukum Ekonomi Keuangan
Prof. Dr. Sumantoro, SH
• Berdasarkan kegiatan bidang ekonomi ,
Hukum Ekonomi Indonesia dikategorikan
ke dalam :
– Hukum Ekonomi Sektoral Fisik
– Hukum Ekonomi Sektoral Non Fisik
– Hukum Sarana Dan Fasilitas Usaha
PROF. DR .SUNARYATI HARTONO, SH

• Hukum Ekonomi Indonesia adalah


keseluruhan kaidah-kaidah dan putusan-
putusan hukum yang secara khusus
mengatur kegiatan dan kehidupan
ekonomi di Indonesia.
Prof. Dr. Sunaryati Hartono, SH :
Hukum Ekonomi Indonesia terdiri dari :

1. Hukum Ekonomi Pembangunan Indonesia


Yakni pengaturan dan pemikiran hukum mengenai
cara-cara peningkatan dan pengembangan
kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional dan
berencana
2. Hukum Ekonomi Sosial Indonesia
Yakni pengaturan dan pemikiran hukum mengenai
cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi
secara adil dan merata, sesuai dengan martabat
kemanusiaan manusia Indonesia.
Hubungan Hukum Ekonomi Pembangunan dan
Hukum Ekonomi Sosial Indonesia
 Dalam setiap peraturan hukum yang mengatur
kegiatan ekonomi di Indonesia mengandung dua
aspek hukum ekonomi tersebut
1. Pengaturan bidang tertentu, misalnya Hukum
Perusahaan, aspek Hukum Ekonomi
Pembangunannya besar, sedangkan aspek
Hukum Ekonomi Sosialnya sedikit.
2. Pengaturan bidang ttt, misal bidang kesehatan,
aspek Hukum Ekonomi Sosialnya besar, sedang
Hk Ekonomi Pembangunannya lebih kecil.
HUKUM EKONOMI SOSIAL INDONESIA BERBEDA
DENGAN SOCIAAL ECONOMIC RECHT BELANDA

HUKUM EKONOMI SOSIAL SOCIAAL ECONOMICS


INDONESIA RECHT BELANDA
• SOSIAL BERARTI • SOCIAAL BERARTI
PEMBATASAN THD PEMBATASAN THD
KEPENTINGAN UMUM & KEPENTINGAN INDIVIDU
PENGUATAN HAK & PENGUATAN
INDIVIDU KEPENTINGAN UMUM
• UNTUK MENCAPAI • UNTUK MENCAPAI
KESIMBANGAN KESEIMBANGAN
KEPENTINGAN UMUM KEPENTINTINGAN UMUM
DAN INDIVIDU DAN INDIVIDU
• TERJADI INDIVIDUALI- • TERJADI SOSIALISASI
SASI DLM HK EKONOMI DALAM HUKUM EKONOMI
SOSIAL INDONESIA SOSIAL BELANDA
Hubungan Hk. Ekonomi Indonesia dengan
Hk. Ekonomi Internasional :

 Masalah ekonomi nasional tidak dapat lagi


diselesaikan melalui pendekatan nasional semata,
tetapi juga harus didekati secara internasional.
 Kebijakan ekonomi nasional dipengaruhi oleh
kaidah-kaidah Hukum Ekonomi Internasional,
seperti :
 Persetujuan Bank Dunia dan IMF,
 Persetujuan WTO,
 Persetujuan AFTA, APEC, CAFTA
 Piagam Hak dan Kewajiban Ekonomi Negara 1974.
Hubungan Hk. Ekonomi Indonesia dengan
Hk. Ekonomi Internasional

 Hukum Ekonomi Indonesia dan Hukum


Ekonomi Internasional punya kesamaan
tujuan :
“menciptakan Kesejahteraan ekonomi yang
adil dan merata.”
- Hk. Ekonomi Indonesia : dalam lingkup nasional.
- Hk. Ekonomi Internasional : dalam lingkup dunia.
The International Bank for Reconstruction and
Development (World Bank)

 Dibentuk tahun 1944, mulai berlaku 27–12–’45.


 Bersama IDA & IFC membentuk World Bank Group.

 Merupakan salah satu badan PBB

 Markas : Washington DC
World Bank

Tujuan Bank Dunia (Pasal 1 Articles of Agreement):


1. Membantu pembangunan negara anggota
2. Memajukan penanaman modal asing
3. Memberi pinjaman keuangan utk tujuan produktif
4. Memajukan perdagangan internasional dan
memelihara neraca pembayaran
5. Mengelola pinjaman utk proyek mendesak &
bermanfaat
6. Melakukan kegiatan lain dgn memperhatikan
akibat-akibat penanaman modal internasional pada
kondisi bisnis di negara-negara anggota.

Sekarang : memberi pinjaman untuk membiayai


pembangunan Negara-Negara sedang berkembang
di bidang pendidikan, pertanian dan industri
THE INTERNATIONAL MONETARY FUND
( IMF)

• Semua anggota Bank Dunia adalah anggota


IMF
TUJUAN IMF BERDASAR ARTICLE OF
AGREEMENT

1. Mengembangkan sistem pembayaran multilateral


dalam kaitannya dengan transaksi antar negara
serta menghapuskan hambatan-hambatan nilai tukar
yang mengganggu pertumbuhan perdgangan dunia
2. Menyediakan bantuan keuangan bagi negara
anggota secara temporer berdasar jaminan yang
cukup, sehingga mampu mengkoreksi
maladjustment dalam neraca pembayaran tanpa
merusak kemakmuran nasional maupun
internasional,
3. Mempersingkat serta mengurangi tingkat dis-
equilibrium neraca pembayaran negara anggota.
TUJUAN IMF BERDASAR ARTICLE OF
AGREEMENT
Lanjutan ….

4. Mendorong terjadinya kerjasama internasional di


bidang moneter dengan menyediakan mekanisme
konsultasi antar negara anggota,
5. Mendorong pertumbuhan perdagangan internasional
yang seimbang demi tercapainya tingkat
employment dan tingkat income riil yang tinggi serta
pembangunan sumber-sumber produktif,
6. Mendorong stabilitas nilai tukar dan menghindarkan
terjadinya kompetisi tindakan ndpresiasi mata uang
7. Mengembangkan sistem pembayaran multilateral
dalam kaitannya dengan transaksi antar negara
serta menghapuskan hambatan-hambatan nilai tukar
yang mengganggu pertumbuhan perdgangan dunia
Bantuan Keuangan IMF kepada negara
anggota :

1. Exchange transaction
- kesempatan membeli SDR atau mata
uang keras negara anggota lain
2. Standby arrangement
- Pinjaman keuangan melalui berbagai
kebijakan IMF
Standby arrangement

- Pinjaman keuangan melalui berbagai


kebijakan IMF

- Dalam praktek selalu disertai dengan


persyaratan Dikenal dengan
conditionality doctrine IMF
- Persyaratan tersebut dimuat dalam
Letter of Intent IMF – negara
peminjam
PERSETUJUAN
GATT / WTO
The Agreement on Establishment of the World
Trade Organization, 1994 berlaku 1 Januari 1995

Annexes :
Annex IA : Multilateral Agreement on Trade in Goods,
terdiri dari :
GATT 1994 dan 12 perjanjian perdagangan di bidang
barang.
Annex IB : General Agreement on Trade in Services
(beserta Lampirannya),
Annex IC : Agreement on Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights,
Annex II : Understanding on Rules and Procedures
Governing Settlement Disputes,
Annex III : Trade Policy Review Mechanism,
Annex IV : Dua Plurilateral Trade Agreements
Republic of Indonesia is a member of the WTO
based on the
Ratification on the WTO Agreement based on
the Law of RI Number 7, 1994
The Consequence :
Indonesia has obligation to establish all of it’s
policy, laws and regulations in trade in
accordance with the WTO Agreements.

WTO TRADE POLICY REVIEW BODY WILL


SEE THE POLICY OF TRADE MADE BY
MEMBER COUNTRIES
Hubungan WTO dengan The General
Agreement on Tariff and Trade

 WTO adalah penerus GATT 1947.


 GATT tidak dihapus, tetapi masih
dipertahankan sebagai peraturan pokok
perdagangan barang di bawah WTO -
GATT 1994

 WTO mengambil alih fungsi GATT sebagai :


Organisasi perdagangan internasional
Forum negosiasi
Forum penyelesaian sengketa
WTO

WTO adalah organisasi internasional publik yg


kini beranggotakan 163 negara.

 WTO adalah satu-satunya organisasi dagang


multilateral yang berfungsi sebagai badan
perumus kebijakan perdagangan internasional

 WTO bertujuan menciptakan perdagangan


bebas dunia dengan menghilangkan berbagai
hambatan perdagangan internasional.
PRINSIP-PRINSIP PENTING GATT / WTO

 Free trade – liberalisasi


 Non diskriminasi (Most-Favoured-Nation & National
Treatment)
 Resiprositas
 Enforceable commitment
 Proteksi melalui tariff
 Keadilan (fairness principle)
 Transparansi
 Perlakuan khusus dan berbeda bagi NSB dan LDCs
Perjanjian Ekonomi Regional
• Indonesia menjadi pihak dalam beberapa
perjanjian ekonomi regional seperti :
• AFTA dan CAFTA
• APEC
Berbagai istilah
- International Company
- Multinational Corporations (MNC)
- Trans-national Corporations (TNC)
- Trans-national Enterprises (TNE).

Tindall :
Trans-national Enterprise adalah kumpulan
perusahaan dari berbagai negara yang dihubungkan
melalui kepemilikan saham, pengawasan
manajemen, atau melalui suatu perjanjian dan
merupakan satu kesatuan ekonomi.

TNE:- Kerjasama antar perusahaan (TNC)


- Pembentukan anak perusahaan di LN :Subsidiary
Di Indonesia hanya ada TNC :
Perusahaan yg didirikan di Indonesia,
tetapi yg secara Organisatoris,
managerial, kontraktual atau strategis,
seluruhnya atau sebagian merupakan
bagian dari satu unit ekonomi di luar
negeri.
Prof. Yaping MU dan Hong SHEN :
TNCs mempunyai tiga ciri umum :
1. TNC terdiri dari dua atau lebih lembaga/perusahaan
yg ditempatkan di berbagai negara berbeda,
masing-masing berbadan hukum sesuai hukum Host
Country.
2. Perusahaan-perusahaan tersebut dihubungkan
melalui kepemilikan atau elemen lain seperti
hubungan kontraktual atau hubungan dalam hal
HAKI, atau kepemilikan saham.
3. Perusahaan Induk mengendalikan operasi
manajemen dan strategi bisnis.
Multinasional corporation semula merupakan konsep
ilmu ekonomi. Transnational corporation : konsep
hukum

Draft Code of conduct for the Transnational Corporation


TNC terdiri dari perusahaan-perusahaan yang didirikan
di lebih dari dua negara,tak masalah bentuk hukum dan
tingkat dari perusahaan tersebut; operasi perusahaan
tersebut dibuat melalui satu atau lebih pusat
pengambilan putusan sesuai dengan sistem pembuatan
putusannya; perusahaan-perusahaan itu dapat memiliki
kebijakan dan strategi bersama yg konsisten, karena
faktor kepemilikan atau faktor lain, satu atau lebih
perusahaan dapat memiliki pengaruh yang penting atas
perilaku perusahaan-perusahaan lain, khususnya dalam
pembagian pengetahuan, sumber-sumber dan
tanggung jawab.
Hubungan Transnasional corporation dng Host
Country
1. Sebagai agent of development (positif)
2. Sebagai agent of eksploitation (negatif)
- praktek-praktek curang perusahaan
transnasional (currency hedging, transfer pricing,
restriksi dalam lisensi, strategi lokal, package deal)

Raymond Vernon :
Perusahaan transnasional dicaci, sekaligus
diharapkan kehadirannya di negara tuan rumah.

 Kebijakan Host Country melalui peraturan hukum


yang dibuatnya sangat menentukan apakah
kehadiran Perusahaan Multinasional di negara
tersebut bermanfaat atau merugikan.
Dasar hukum pengaturan TNC oleh host
Country :
1. Kedaulatan negara atas sumber alam dan sumber
ekonominya,
2. Hak negara untuk menentukan sistem ekonominya
sendiri tanpa campur tangan pihak asing,
3. Hak negara untuk menerapkan yurisdiksi
teritorialnya : - untuk membuat hukum
- untuk menerapkan hukum
- untuk menegakkan
hukum
4. Pasal 2 Piagam Hak-hak dan Kewajiban- kewajiban
Ekonomi Negara tahun 1974.
Setiap negara mempunyai hak :

a. Untuk mengatur dan melaksanakan kekuasaan atas


PMA dalam wilayahnya menurut hukum dan
peraturan nasionalnya dan sesuai dengan prioritas
dan tujuan nasionalnya. Suatu negara tak dapat
dipaksa memberi perlakuan istimewa pada PMA
b. …….
Setiap negara mempunyai hak :

b. Untuk mengatur dan mengawasi aktivitas


perusahaan mulitinasional dalam wilayahnya dan
mengambil segala upaya untuk meyakinkan bahwa
aktivitas perusahaan multinasional tersebut sesuai
dengan hukum & peraturan nasionalnya & dengan
kebijakan ekonomi & sosialnya. Perusahaan
Multinasional dilarang mencampuri urusan dalam
negeri negara tuan rumah.

c. Untuk menasionalisasi, mengekspropriasi atau


mengalihkan kepemilikan harta milik orang asing di
negara tsb, dng disertai ganti rugi berdasar hukum…

Anda mungkin juga menyukai