Anda di halaman 1dari 9

1.

Hukum ekonomi adalah merupakan norma hukum yang mengatur kegiatan ekonomi
2. Pembagian Bidang Hukum :
➢ Hukum Publik: hukum pidana, tata negara, administrasi negara
➢ Hukum Privat: hukum perdata, dagang, perjanjian/kontrak, hukum perusahaan,
Haki, hukum perlindungan konsumen, hukum perdata internasional
3. Kegiatan ekonomi
➢ Cara manusia mempertahankan hidupnya sehari-hari.
➢ Cara manusia memenuhi kebutuhan.
➢ Berbagai hal yang berkaitan dengan kesejahteraan materiil manusia.
➢ Cara manusia atau kelompok manusia untuk memenuhi bermacam-macam
keinginan materiil.
4. Prof. Hikmahanto Juwana : mengemukakan berbagai perundangan yang berkaitan dengan
bidang ekonomi yaitu antara lain Undang-undang: Pasar Modal, Hak Tanggungan,
Persaingan Usaha, Perlindungan Konsumen, Ketenagalistrikan, Minyak dan Gas Bumi,
Ketenagakerjaan.
5. Hukum ekonomi pembangunan: menyangkut pengaturan dan pemikiran hukum mengenai
cara-cara peningkatan kehidupan ekonomi indonesia secara nasional (contoh: tanah,
bentuk-2 usaha, penanaman modal, perkreditan, asuransi, ekspor-impor.
6. Hukum ekonomi sosial: menyangkut pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata sesuai dengan
martabat manusia indonesia. (contoh: obat2an, kesehatan, perumahan, perburuhan,
pendidikan, orang tua dan pensiun.
7. Karakteristik Hukum Ekonomi :
➢ Mencakup hukum publik dan hukum privat
➢ Cakupan lebih luas dari hukum perdata dan hukum dagang
➢ Merupakan perpaduan hukum perdata, hukum pidana, hukum dagang, hukum
internasinal, hukum administrasi negara, hukum tata negara
➢ Bersifat interdisipliner, multidisipliner dan transnasional
➢ Mengatur secara terinci
8. ASAS-ASAS HUKUM EKONOMI INDONESIA :
➢ Asas manfaat
➢ Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan
➢ Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan
➢ Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan
➢ Asas usaha bersama atau kekeluargaan
➢ Asas demokrasi ekonomi.
➢ Asas membangun tanpa merusak lingkungan.
9. Organisasi ekonomi internasional :
➢ International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau bank dunia
(world bank);
➢ International monetary fund (IMF)
➢ The general agreement on tariffs and trade (GATT) yang berkembang menjadi WTO
(World trade organization) GATT muncul karena tidak berhasilnya membentuk ITO (
international trade organization )
10. Hukum ekonomi di indonesia muncul disebabkan dimulainya rencana-rencana
pembangunan lima tahun (repelita), dan timbulnya kegiatan ekonomi yang membutuhkan
kaidah atau pranata baru krn sulit dikategorikan ke dlm sistem hukum perdata maupun
hukum publik. Adanya perbedaan hukum ekonomi antar negara disebabkan akibat
perbedaan sejarah, budaya, sosial, politik dan ekonomi yang terdapat di berbagai negara.
11. Dasar Hukum Hukum Ekonomi :
➢ Sejarah perkembangan hukum dIbidang yang bersangkutan.
➢ falsafah Indonesia yg melatar belakangi bidang hukum tersebut.
➢ Kebijaksanaan pemerintah.
➢ Pelaksanaan dari kebijakan pemerintah di bidang yang bersangkutan.
12. DASAR HUKUM EKONOMI INDONESIA
BARU :
➢ UU Nomor 12 Tahun 2011
➢ UUD 1945
➢ Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
➢ Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang
➢ Peraturan Pemerintah
➢ Peraturan Presiden
➢ Peraturan Daerah Provinsi
➢ Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
LAMA :
➢ Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004
➢ Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
➢ Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang;
➢ Peraturan Pemerintah
➢ Peraturan Presiden
➢ Peraturan Daerah.
13. DASAR HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL :
➢ Keputusan (decisions)
➢ Codes of conduct (aturan tingkah laku)
➢ Perjanjian internasional :perjanjian,traktat (ex:WTO, AFTA)
➢ Hk.Kebiasaan internasional
➢ Prinsip2 hukum umum
➢ Putusan2 hakim sebelumnya & doktrin sbg sumber hukum tambahan (subsider)
➢ Resolusi
14. SUBYEK HUKUM EKONOMI :
➢ Pemerintah : sebagai regulator, fasilitator pemerintah pusat & daerah: pelaku usaha
(bumn/bumd/perusahaan daerah),
➢ Pelaku Usaha: Perorangan, Badan usaha, Badan hukum (asing/nasional)
➢ Masyarakat/ Konsumen: sebagai pengguna produk barang/jasa Ngo (non
government organization)/ lsm (lembaga swadaya masyarakat)
15. Fungsi Hukum Ekonomi Dalam Pembangunan :
➢ Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan
➢ Sebagai sarana pembangunan
➢ Sebagai sarana penegak keadilan
➢ Sebagai sarana pendidikan masyarakat
16. Tugas hukum ekonomi:
➢ Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum
➢ Peningkatan pembangunan ekonomi
➢ Perlindungan kepentingan ekonomi warga
➢ Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar
➢ Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan Membantu terwujudnya tata ekonomi
internasional baru
17. Struktur Ekonomi dan Peran Negara :
➢ “Perekonomian disususn sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”
Pasal 33 ayat ( 1) UUD 1945
➢ Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara” . Pasal 33 ayat (2) UUD 1945
➢ “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat”. Pasal 33 ayat (3)
UUD 1945

1. Konstitusi memberikan kewenangan kepada negara untuk menguasai cabang-


cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak
2. Kewenangan tersebut ditujukan kepada mereka baik yang akan maupun yang
telah mengusahakan produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak.
3. Menteri Negara BUMN dalam keterangan tertulis di forum sidang Mahkamah
menafsirkan “dikuasai oleh negara” berarti negara sebagai regulator, fasilitator,
dan operator yang secara dinamis menuju negara hanya sebagai regulator dan
fasilitator
1. Prinsip-prinsip Hukum TRIP’s Agreement :
➢ Prinsip teritorial, perlindungan HKI berlaku secara teritorial sesuai yurisdiksi masing-
masing negara anggota.
➢ Prinsip standar minimum (minimum standars), Ketentuan TRIP’s Agreement
merupakan prinsip minimum yang wajib diterapkan oleh setiap negara anggota.
Negara anggota dapat memberikan perlindunghan HKI lebih luas dari yang telah
disepakati dengan syarat tidak bertentangan dengan ketentuan
➢ Prinsip pemberian hak yang sama (national treatment), Setiap negara anggota
wajib menerapkan perlakuan yang sama kepada warga negara anggota lainnya
dalam pemberian perlindungan HKI seperti yang diberikan kepada warga negaranya
sendiri
➢ Prinsip tanpa diskriminasi (the most favoured nation) : Diskriminasi perlakuan
terhadap warga negara tertentu untuk mendapatkan keuntungan, kemanfaatan,
atau perlakuan istimewa dilarang oleh TRIP’s Agreement. Setiap warga negara
anggota wajib diperlakukan sama tanpa kecuali.
➢ Prinsip exhaustion of Intellectual Property Rights : merupakan ketentuan yang
membatasi pemilik HKI dalam melaksanakan haknya (paten, hak cipta atau merek
dagang) untuk mengontrol produk HKI setelah produk tersebut telah dijual oleh atau
di bawah otoritas Pemilik HKI
➢ Prinsip tanpa persyaratan (no reservation). Setiap negara anggota tidak
diperkenankan melakukan reservasi terhadap ketentuan TRIP’s Agreement tanpa
persetujuan dari negara anggota lainnya.
➢ Prinsip perlakuan khusus terbatas pada negara berkembang dan terbelakang
➢ Prinsip alih teknologi
➢ Prinsip Kepentingan Umum
➢ Prinsip kerjasama internasional
➢ Prinsip amandemen.
2. Tujuan dari TRIP’s Agreement adalah memacu penemuan teknologi, memperlancar
penyebaaran dan alih teknologi dengan tetap memperhatikan kepentingan produsen dan
penggunaannya dalam rangka menunjang kesejahteraan sosial serta keseimbangan hak dan
kewajiban
3. Prinsip-prinsip Hukum HKI Indonesia :
➢ Prinsip keseimbangan hak individu dan hak masyarakat (kepentingan umum)
➢ Prinsip Keadilan
➢ Prinsip HKI untuk kesejahteraan manusia (humanisme)
➢ Prinsip kewenangan negara melaksanakan HKI demi kepenting an nasional
➢ Prinsip perlindungan HKI berdimensi moralitas, kesusilaan dan agama
➢ Prinsip kebebasan berkarya
➢ Prinsip perlindungan hukum terhadap HKI
➢ Prinsip kemanfaatan HKI
➢ Prinsip hak ekonomi HKI
➢ Prinsip perlindungan kebudayaan nasional
➢ Prinsip hak eksklusif terbatas
➢ Prinsip HKI berfungsi sosial
➢ Prinsip kolektivisme
4. HAK CIPTA : Hak yang timbul dari ekspresi sebuah dan/atau beberapa ide, bukan idenya itu
sendiri
5. Hak yang dimiliki oleh pencipta/pemegang hak cipta :
➢ economic rights (hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi)
➢ moral rights (hak yang melekat pada pencipta atau pelaku dan bersifat tidak
terhapuskan)
6. MEREK : Tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang dan jasa.
7. DESAIN INDUSTRI : Kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna,
atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau
dua dimensi serta dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri,
atau kerajinan tangan
8. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu: Desain tata letak IC pada rangkaian elektronik di dalam
Smart Phone
9. Rahasia Dagang : Informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau
bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
10. Perlindungan Hukum HaKI :
➢ Menghargai Karya Intelektual Orang Lain
➢ HKI Mempunyai Nilai Ekonomi
➢ Meningkatkan gairah para Pencipta, Inventor, Pendesain, dan Dunia Usaha
➢ Meningkatkan Perekonomian Bangsa
➢ Menumbuhkan Investasi
➢ Menghindari Sanksi Ekonomi Internasional
11. PATEN: Penemuan teknologi berupa komputer dalam ukuran kecil yang dapat dimasukkan
ke dalam saku
12. Perjanjian Internasional
▪ Berne Convention 1883 (Copyright)
▪ Paris Convention 1886 (Industrial Property)
▪ Perjanjian Pembentukan WTO – TRIPS 1994
13. Undang-Undang HKI Nasional
▪ UU No. 19/2002 tentang Hak Cipta
▪ UU No. 14/2001 tentang Paten
▪ UU No. 15/2001 tentang Merek
▪ UU No. 30/2000 tentang Rahasia Dagang
▪ UU No. 31/2000 tentang Desain Industri
▪ UU No. 32/2000 tentang Desain Tata Letak Sirkutit Terpadu
▪ UU No. 29/2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman
1. KELEBIHAN PT MENURUT SRI REDJEKI HARTONO :
▪ PT mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri
▪ Mampu mengadakan kapitalisasi modal
▪ Sebagai wahana yang potensial untuk memperoleh keuntungan baik bagi
instansinya sendiri maupun bagi para pendukungnya (pemegang saham).
2. KEDUDUKAN PT :
▪ Institusi sebagai badan hukum, sehingga ia adalah subyek hukum
▪ Pelaku ekonomi yang mempunyai beberapa niai lebih dibandingkan dengan
organisasi ekonomi yang lain.
▪ Dengan demikian dapat dikatakan bahwa PT mempunyai nilai-nilai yang
lebih baik ditinjau dari aspek ekonomi sendiri maupun aspek yuridisnya
▪ Aspek hukum memberikan rambu-rambu pengamanan serta mengatur agar
keseimbangan kepentingan semua pihak dapat diterapkan dengan sebaik-
baiknya dalam rangka menjalankan kegiatan ekonomi.
3. Struktur organisasi PT meliputi:
➢ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang secara umum bertugas untuk
menentukan segala kebijaksanaan umum PT,
➢ Direksi yang bertugas menjalankan kebijaksanaan yang telah ditetapkan RUPS dan
➢ Komisaris yang bertugas sebagai pengawas untuk dan atas nama pemegang saham
4. Kewenangan yang dimiliki RUPS :
➢ Dapat menetapkan kebijaksanaan umum ( pasal 63 uu no 1 tahun 1995) disebutkan
segala kewenangan yang tidak diberikan kepada direksi atau komisaris
➢ mengangkat dan memberhentikan Direksi/Komisaris, diatur pada Pasal 80, 91, 95
dan 101 disebutkan anggota Direksi/Komisaris sewaktu-waktu dapat diberhentikan
berdasarkan keputusan RUPS.
➢ Mengesahkan laporan tahunan direksi/ komisaris.
5. Direksi mempunyai kewenangan untuk mengurusi segala persoalan yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan. Beberapa tugas direksi, diantaranya :
➢ Mengaplikasikan segala macam strategi bisnis guna untuk menarik keuntungan
finansial sebesar mungkin,
➢ Mempertahankan keuntungan finansial yang telah diraih dan menyusun strategi
bisnis berikutnya agar keuntungan finansial yang telah diraih semakin bertambah
besar, dan
➢ Mengamankan dan menjaga keutuhan aset-aset perseroan agar tetap terjaga dan
tidak menimbulkan krisis atau kerugian.
Pasal 80 UU No. 1 tahun 1995, yang berisi direksi diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu
tertentu, dimungkinkan dapat diangkat kembali dan untuk pertama kali pengangkatan
direksi dilakukan dengan mencantumkan susunan dan nama anggota direksi dalam akte
pendirian.
6. Kewajiban Direksi : berkaitan dengan perseroan, rapat umum pemegang saham (RUPS)
maupun yang berkaitan dengan kepentingan kreditur atau masyarakat
7. Kewajiban yang berkaitan dengan perseroan diantaranya
1. Mengusahakan pendaftaran perusahaan (Pasal 21 dan 22),
2. Mendata dan menyimpan daftar pemegang saham (Pasal 43),
3. Mendaftarkan dan mencatat setiap pemindahan hak atas saham dalam daftar
pemegang saham (Pasal 49 ayat 3)
4. Menjalankan tugas perseroan (Pasal 82)
5. Melaksanakan pembukuan perseroan (Pasal 86 ayat 1)dan
6. Melaporkan mengenai pemilikan saham beserta keluarganya ke perseroan (Pasal 87).
8. Kewajiban direksi yang berkaitan dengan rapat umum pemegang saham (RUPS) :
• Minta persetujuan RUPS jika perseroan ingin membeli kembali saham yang telah
dikeluarkan, jika perseroan ingin menambah atau mengurangi besarnya modal
perseroan, jika hendak melakukan tindakan hukum pengalihan atau menjadikan
jaminan hutang atas aset perseroan (Pasal 34, 37 dan 88),
• Menandatangani dan menyampaikan laporan tahunan (Pasal 56 dan 57),
• Menyampaikan laporan secara tertulis tentang perhitungan tahunan perseroan yang
telah diperiksa akuntan publik (Pasal 59 ayat 3),
• Menyusun rancangan-rancangan penggabungan, peleburan dan pengambil alihan
untuk disampaikan pada RUPS (Pasal 102) dan
• Mengumumkan dalam dua surat kabar harian tentang rencana penggabungan,
peleburan dan pengambilalihan perseroan paling lambat 14 hari sebelum panggilan
RUPS dilakukan (Pasal 103)
9. kewajiban terhadap kepentinga kreditur dan masyarakat umum :
• Memberikan rencana dan hasil rencana penggabungan, peleburan dan
pengambilalihan perseroan (Pasal 105),
• Memberitahukan tentang pembubaran perseoran (Pasal 120), dan
• Memberikan segala keterangan tentang perseroan yang diperlukan oleh petugas
pemeriksa (Pasal 111) dan membayar biaya pemeriksaan atas nama perseroan
(Pasal 113).
10. Kewajiban Komisaris :
• Mengawasi direksi dalam menjalankan tugas pengurusan perseroan selaku
pelaksana harian demi kepentingan perseroan (Pasal 97 dan 98),
• Kewajiban untuk memberikan nasihat kepada direksi sejauh dipandang perlu atau
sejauh diminta direksi (Pasal 97) dan
• Kewajiban untuk melapor kepada perseroan mengenai kepemilikan saham beserta
keluarganya pada perseroan (Pasal 99).
11. Kewenangan komisaris :
• Berdasarkan alasan tertentu dapat memberhentikan direksi untuk sementara waktu
dari jabatannya (Pasal 92),
• Komisaris dapat bertindak esbagai pengurus, apabila direksi tidak ada atau
berhalangan karena suatu sebab (Pasal 100 ayat 2 dan 3).
12. Aspek permodalan dalam UU No. 1 Tahun 1995

Restrukturisasi perusahaan :
• Perusahaan besar melakukan restrukturisasi dengan tujuan untuk memperluas usahanya
melalui upaya penguasaan atau pemilikan beberapa perusahaan atau bisa juga dalam rangka
untuk meningkatkan efisiensi
• Perusahaan sedang atau kecil,biasanya karena adanya penggabungan perusahaan setara
atau karena mengalami kesulitan modal untuk mengembangkan usaha dan membutuhkan
bantuan perusahaan lain
• Merger merupakan bentuk penggabungan perusahaan dalam rangka untuk menghimpun
potensi masing perusahaan untuk membentuk kekuatan dalam satu kesatuan.
• Akuisisi dapat dilakukan melalui transaksi antara dua pihak atau lebih,dimana pihak yang
satu akan menjadi pemilik Pada sebagian atau seluruh aset pihak lain,atau bisa juga terjadi
merupakan penggabungan perusahaan dengan penguasaan saham mayoritas diambil alih
oleh perusahaan yang melakukan penggabungan, perusahaan yang digabung menjadi anak
perusahaannya.
• Konsolidasi merupakan bentuk penggabungan dua atau lebih perusahaan yang menjadikan
eksistensi per usahaan yang digabung menjadi hilang dan muncul bentuk perusahaan baru
Modal ventura :

• Handowo Dipo : Suatu dana usaha dalam bentuk saham atau pinjaman yang bisa dialihkan
menjadi saham.
• Toni Lorenz: investasi jangka panjang,dimana tujuan utama dan sebagai kompensasi atas
risiko yang tinggi dari investasinya adalah perolehan keuntungan,bukan pendapatan deviden
atau bunga
KARAKTERISTIK MODAL VENTURA:
• Kegiatan yang dilakukan bersifat langsung kesuatu perusahaan.
• Penyertaan dalam perusahaan bersifat jangka panjang (>3 thn).
• Bisnis yang dimasuki memiliki resiko tinggi.
• Keuntungan yang diperoleh berasal dari capital gain,deviden,bagi hasil.
• Kegiatannya banyak dilakukan dalam usaha pembentukan usaha baru atau pengembangan
usaha
Karakteristik Perusahaan/Usaha yang Menjadi Sasaran Modal Ventura :
• Perusahaan yang sedang tumbuh dan inovatif serta berpotensi berkembang dimasa datang.
• Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha namun mengalami keterbatasan.
• Perusahaan yang ingin melakukan restrukturisasi hutang-hutang.
• Perusahaan yang sudah mempunyai pangsa pasar yang baik tetapi fasilitas produksi sudah
usang.
• Perusahaan yang memerlukan benih modal dalam mengembangkan suatu produk baru

Single Tier Approach : Perusahaan modal ventura menghimpun dana dan mengelola dana yang
diinvestasikan dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan pasangan usaha
Two Tier Approach Pengelolaan modal ventura yang melibatkan dua badan usaha terpisah, dimana
yang satu sebagai perusahaan penyedia dana (fund company) dan yang lain sebagai perusahaan
pengelola (management company) yang melakukan pengelolaan fund company yang bersangkutan

JENIS-JENIS PEMBIAYAAN MODAL VENTURA :


• Penyertaan Modal
• Obligasi Konversi
• Pinjaman dengan Warrant
• Pinjaman Subordinasi
• Pinjaman Konversi
• Bagi Hasil (Profit sharing)

Sumber Dana Modal Ventura :

• Dana dari modal sendiri


• Dana dari pihak ketiga :Bank Captive Funds, Invesment Institution Captive Funds,
Independent Funds, Public Sector Funds, International Funds.

Manfaat dari Pembiayaan Modal Ventura :


1. Keberhasilan Usaha Meningkat
2. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
3. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
4. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
5. Likuiditas Menigkat

Tujuan dari Pembiayaan Modal Ventura :


1. Berdirinya atau terbentuknya suatu perusahaan baru
2. Membantu perusahaan yang mengalami kesulitan pada tahap awal
3. Tahap pengembangan produk/tahap kemunduran
4. Merealisasi ide menjadi suatu produk
5. Melancarkan mekanisme investasi dalam dan luar negeri
6. Mengembangkan proyek research and development
7. Pengembangan tehnologi baru dan alih tehnologi
8. Pengalihan kepemilikan suatu perusahaan

PERBEDAAN

Keunggulan Modal Ventura :


1. Sumber dana bagi perusahaan baru.
2. Adanya penyertaan manajemen.
3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal dalam bentuk lain.
5. MV menaikkan pamor PPU.
6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura.
7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas kesempatan kerja.

Kelemahan Modal Ventura :


1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari perusahaan pasangan usaha.
3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih oleh perusahaan modal
ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.

Alasan Mengapa Sistem Pembiayaan Modal Ventura Belum Berkembang :


1. Resiko yang terlalu tinggi
2. Informasi masyarakat tentang modal ventura sangat sedikit
3. Pengusaha tidak bersedia menerima sistem pembiayaan modal ventur
4. Sulitnya modal ventura mencari partner
5. Aturan dan perundang-undangan yang kurang
6. Pasar modal dan pasar saham tidak mendukung
7. Kurangnya tenaga profesional.

Anda mungkin juga menyukai