Anda di halaman 1dari 33

Pengaturan Hukum Bisnis

Internasional dan Sumber


Hukum Bisnis Internasional
• Hukum perdagangan internasional merupakan
bidang hukum yang berkembang cepat. Ruang
lingkup bidang hukum ini pun cukup luas.
• Hubungan-hubungan dagang yang sifatnya lintas
batas dapat mencakup banyak jenisnya, dari
bentuknya yang sederhana, yaitu dari barter, jual
beli barang atau komoditi (produk-produk
pertanian, perkebunan, dan sejenisnya), hingga
hubungan atau transaksi dagang yang begitu
kompleks.
• Perdagangan atau bisnis Internasional adalah
perdagangan antara penduduk dengan
penduduk antar negara, pemerintah dengan
pemerintah antar negara, antara individu dengan
pemerintah dalam mendorong suatu proses
kemajuan industrialisasi.
• Ada berbagai motif atau alasan mengapa negara
atau subjek hukum (pelaku dalam perdagangan)
melakukan transaksi dagang internasional. Fakta
yang sekarang ini terjadi adalah perdagangan
internasional sudah menjadi tulang punggung
bagi negara untuk menjadi makmur, sejahtera
dan kuat.
• Hal ini sudah banyak terbukti dalam sejarah
perkembangan dunia.
• Besarnya negara-negara di dunia tidak terlepas dari
keberhasilan dan aktivitas negara-negara tersebut di
dalam perdagangan internasional.
• Sebagai salah satu contoh kejayaan Cina masa lalu
tidak terlepas dari kebijakan dagang yang terkenal
dengan nama ‘Silk Road’ atau jalan suteranya. Silk
Road tidak lain adalah rute-rute perjalanan yang
ditempuh oleh saudagar-saudagar Cina untuk
berdagang dengan bangsa-bangsa lain di dunia.( Elly
Erawaty)
• Kesadaran untuk melakukan transaksi dagang
internasional ini juga telah cukup lama disadari oleh
para pelaku pedagang di tanah air sejak abad ke-17.
• Salah satunya adalah Amanna Gappa, kepala suku
Bugis yang sadar akan pentingnya dagang (dan
pelayaran) bagi kesejahteraan sukunya. Keunggulan
suku Bugis dalam berlayar dengan hanya
menggunakan perahu-perahu bugis yang kecil telah
mengarungi lautan luas hingga ke Malaya (sekarang
menjadi wilayah Singapura dan Malaysia)
• Esensi untuk bertransaksi dagang ini adalah dasar
filosofinya. Telah dikemukakan bahwa berdagang ini
merupakan suatu “kebebasan fundamental”
(fundamental freedom). Dengan kebebasan ini, siapa
saja harus memiliki kebebasan untuk berdagang.
Kebebasan ini tidak boleh dibatasi oleh adanya
perbedaan agama, suku, kepercayaan, politik, sistem
hukum, dan lain-lain.
(Huala Adolf, Hukum Ekonomi Internasional: Suatu
Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, cet. 3, 2002, Bab I)
• Piagam Hak-hak dan Kewajiban Negara (Charter
of Economic Rights and Duties of States) juga
mengakui bahwa “Every State has the right to
engage in international trade”) (Pasal 4).
DEFINISI
• Definisi Schmitthoff

• Definisi pertama adalah definisi yang dikeluarkan oleh Sekretaris Jendral PBB dalam
laporannya tahun 1966. Definisi ini sebenarnya merupakan definisi buatan seorang
guru besar ternama dalam hukum dagang internasional dari City of London College,
yaitu Profesor Clive M. Schmitthoff. Sehingga dapat dikatakan bahwa definisi yang
tercakup dalam Laporan Sekretaris Jenderal tersebut tidak lain adalah laporan
Schmitthoff.

United Nations, Progressive Development of the Law of International Trade: Report of


the Secretary General of the United Nations 1966, (New York: United Nations), 1966,
hlm. 1. (Selanjutnya disebut Secretary General Report).
• Schmitthoff mendefinisikan hukum perdagangan
internasional sebagai:
• ... the body of rules governing commercial
relationship of a private law nature involving
different nations
Schmitthoff menguraikan bidang-bidang berikut
sebagai bidang cakupan bidang hukum ini yaitu:
• jual beli dagang internasional: (i) pembentukan
kontrak; perwakilan-perwakilan dagang (agency);
pengaturan penjualan ekslusif;
• surat-surat berharga;
• hukum mengenai kegiatan-kegiatan tentang tingkah
laku mengenai perdagangan internasional;
• asuransi;
• pengangkutan melalui darat dan kereta api, laut,
udara, perairan pedalaman;
• hak milik industri;
• arbitrase komersial.
Menurut Michelle Sanson
• Sanson membagi hukum perdagangan internasional
ini ke dalam dua bagian utama, yaitu hukum
perdagangan internasional publik (public international
trade law) dan hukum perdagangan internasional
privat (private international trade law).
• Public international trade law adalah hukum
yang mengatur perilaku dagang antar negara.
Sementara itu, private international trade law
adalah hukum yang mengatur perilaku dagang
secara orang perorangan (private traders) di
negara-negara yang berbeda.
MANFAAT BISNIS INTERNASIONAL
• Menjalin hubungan antar negara
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi
sendiri
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
• Memperluas pasar
• Transfer teknologi modern
SUMBER HUKUM
• Sumber-sumber hukum internasional yang dikenal dalam lapangan ini, yaitu:
(1) perjanjian internasional;
(2) Kontrak
(2) hukum kebiasaan internasional;
(3) prinsip-prinsip hukum umum; dan
(4) putusan-putusan pengadilan dan publikasi sarjana-sarjana terkemuka
(doktrin), juga dapat diadopsi sebagai sumber-sumber hukum dalam hukum
perdagangan internasional
(5) Hukum Nasional
• Perjanjian Internasional
  Perjanjian internasional merupakan salah satu sumber
hukum terpenting. Perjanjian internasional terbagi
dalam 3 bentuk, yaitu multilateral, regional dan
bilateral.
Perjanjian bilateral internasional maupun multilateral
merupakan kesepakatan tertulis yang mengikat lebih
dari dua pihak (negara) dan tunduk pada aturan
hukum internasional.
  Daya Mengikat Perjanjiannya :
• Berdasarkan kesepakatan pihak pembuat karena
hanya mengikat negara yang sudah meratifikasi
• Meratifikasi berarti negara haruslah meng undang-
undangkan perjanjian itu ke dalam hukum
nasionalnya
• Tergantung perjanjian internsional tersebut, boleh
atau tidak negara yang terkait menerapkan seluruh
atau sebagiannya saja
• Salah satu cara lain agar negara terikat pada
suatu perjanjian internasional adalah
melalui penundukkan secara diam-diam.
Artinya, tanpa mengikatkan diri secara tegas
melalui ratifikasi, negara mengikatkan diri
dengan cara mengadopsi muatan suatu
perjanjian inter ke hukum nasionalnya
• Isi Perjanjian:
• Liberalisasi perdagangan: negara-negara menanggalkan berbagai
rintangan yang dapat menghambat kelancaran transaksi
• Integrasi ekonomi: negara anggota berupaya mencapai integrasi
ekonomi dengan usaha kepabeanan, kawasan perdagangan bebas
serta kesatuan ekonomi
• Harmonisasi Hukum: Negara mencari keseragaman atau titik temu
dari prinsip-prinsip yang bersifat fundamental.
• Unifikasi Hukum: penyeragaman mencakup penghapusan dan usaha
penggantian suatu sistem hukum dengan sistem hukum yang baru.
• Model Hukum dan Legal Guide: negara-negara dapat
mengacu muatan aturan-aturan model hukum atau
legal guide ini ke dalam hukum nasionalnya.
• Standard Internasional: nilai yang diwajibkan untuk
ada di dalam suatu perjanjian internasional, yang
merupakan syarat cukup penting di dalam tata
ekonomi internasional, serta merupakan syarat suatu
negara-negara untuk berpartisipasi di dalam transaksi
ekonomi internasional.
Minimum- standard or equitable treatment : aturan
dasar yang harus ditaati untuk dapat turut serta di
dalam transaksi-transaksi perdagangan internasional

Most-favoured nation clause : klausul yang


mensyaratkan perlakuan non-diskriminasi dari suatu
negara terhadap negara lainnya. Salah satu negara
memberikan perlakuan khusus atau preferensi kepada
suatu negara, makaperlakuan itu haruslah juga
diberikan kepada negara-negara lainnya
• Equal Treatment : negara-negara peserta di
dalam suatu perjanjian disyaratkan utuk
memberikan perlakuan yang sama satu sama
lain

• Preferential Treatment : prinsip ini suatu negara


dapat memberikan perlakuan khusus yang lebih
menguntungkan kepada suatu negara daripada
kepada negara lainnya.
• Hukum Kebiasaan Internasional
Lahir dari adanya praktek pedagang yang
berulang – ulang dalam jangka waktu yang
cukup lama
• Suatu kebiasaan belum tentu pada akhirnya
menjadi mengikat dan kemudian menjadi
hukum. Suatu praktek kebiasaan untuk menjadi
mengikat harus memenuhi syarat-syarat berikut:
• Suatu praktek yang berulang-ulang dilakukan
dan diikuti oleh lebih dari dua pihak (praktek
negara)

• Praktek negara itu diterima sebagai mengikat


(opnio iuris sive necessitatis).
• Lex Mercatoria atau ketentuan hukum
pedagang dapat kita temukan dalam
kebiasaan yang dituang dalam kontrak
perdagangan.
Prinsip-Prinsip Hukum 
• Prinsip berfungsi ketika hukum perjanjian
internasional dan hukum kebiasaan internasional
tidak memberi jawaban dalam masalah
• Contoh dari prinsip ini antara lain adalah prinsip itikad
baik, prinsip yurisdiksi teritorial, prinsip pacta sunt
sevanda
• Pacta sunt servanda adalah pepatah dalam bahasa
romawi yang berarti setiap janji mengikat atau tiap
tiap janji harus ditepati. Dijelmakan dalam pasal 1338
KUHP yang berbunyi “ semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai undang-undangbagi
Putusan Badan Pengadilan & Doktrin
• Dalam hukum perdagangan internasional, putusan-
putusan pengadilan tidak memiliki kekuatan ukum
yang kuat seperti di dalam sistem hokum Common
Law (Anglo Saxon).
•  Seperti Civil Law, putusan pengadilan sebelumnya
hanya untuk dipertimbangkan.
• Doktrin adalah pendapat-pendapat atau tulisan-
tulisan sarjana terkemuka (khususnya dalam hal ini di
bidang hukum perdagangan internasional). Doktrin
dapat pula digunakan untuk menemukan hukum.
•  Doktrin ini penting ketika suatu sumber hukum tidak
jelas atau tidak mengatur sama sekali suatu hal
dibidang perdagangan internasional. Maka, doktrin
dapat membantu menyelesaikan permasalahn dengan
memberi ide atau konsep sebagai pegangan dalam
permasalahan aspek hukum perdagangan
internasional.
Kontrak
Sumber utama dan terpenting di dalam perjanjian atau
kontrak bagi pembuatnya
• Pelaku perdagangan dalam melakukan transaksi-transaksi
perdagangan internasional akan membuat perjanjian dalam
perjanjian-perjanjian tertulis (kontrak). Karena itu, kontrak
adalah sangat esensial.
• Kontrak berperan sebagai sumber hukum yang perlu dan
terlebih dahulu mereka jadikan acuan penting dalam
melaksanakan hak dan kewajiban mereka dalam
perdagangan internasional.
• Pembatasan Kontrak :
Kebebasan tersebut tidak boleh bertentangan dengan
undang-undang, dan asas-asas seperti ketertiban
umum, kesusilaan, dan kesopanan.
Kontrak dalam perdagangan internasional merupakan
kontrak nasional yang memiliki unsur asingnya. Oleh
karena itu, meskipun di bidang perdagangan
internasional, kontrak tunduk dan dibatasi oleh
hukum nasional (suatu negara tertentu).
• Pembatasan lain yang juga penting dan
mengikat para pihak adalah kesepakatan-
kesepakatan atau adanya ‘kebiasaan’
dagang yang sebelumnya dilakukan oleh
para pihak yang bersangkutan
Hukum Nasional

• Memiliki peran yang lahir dari yurisdiksi dan


kewenangan negara
• Kewenangan ini mutlak dan eksklusif. Berarti, bila
tidak ada pengecualian maka kekuasaan dari hukum
ini mutlak
• Yurisdiksi atau kewenangan merupakan kewenangan
untuk mengatur persitiwa hukum, subjek hukum, dan
berada di wilayahnya. Selain itum juga mencakup
membuat hukum nasional publik maupun perdata.

Anda mungkin juga menyukai