Anda di halaman 1dari 5

==HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL==

MATERI PERKULIAHAN

· Antara lain meliputi :

1. Pokok-pokok Hukum Ekonomi Internasional,

2. Subjek-subjek Hukum Ekonomi Internasional,

3. Sumber-sumber Hukum Ekonomi Internasional,

4. Piagam hak-hak dan kewajiban ekonomi negara-negara,

5. Penyelesaian sengketa internasional,

6. Masalah-masalah hak atas intelektual dalam Hukum Ekonomi Internasional.

POKOK-POKOK HUKUM EKONOMI INTERNASIONAL

Ruang Lingkup

· Meliputi 4 bidang, yaitu :

1. Kegiatan-kegiatan yang bersifat lintas batas di bidang jual beli barang (international movement of goods),

2. Jual beli jasa (invisible trade),

3. Pergerakan orang-orang/pekerja (international movement of persons),

4. Pergerakan modal atau jual beli saham (port-folio invesment),

5. Transaksi-transaksi menyangkut uang asing.

Definisi

· Hukum Ekonomi Internasional merupakan bagian Hukum Internasional publik yang mengatur aktivitas ekonomi
yang melintasi batas negara.

· Pendekatan dalam merumuskan definisi Hukum Ekonomi Internasional (Erler) :

1. Pendekatan yang didasarkan pada asal hukum (norma) yang mengaturnya,

2. Pendekatan yang didasarkan pada objeknya,

Bahwa hukum nasional, Hukum Perdata dan Hukum Publik mengenai hubungan-hubungan ekonomi transnasional di
samping Hukum Internasional publik merupakan Hukum Ekonomi Internasional.

· Perbedaan Hukum Internasional Publik dan Hukum Ekonomi Internasional :

Hukum Ekonomi Internasional merupakan bagian dari Hukum Internasional, maka prinsip-prinsip Hukum
Internasional berlaku terhadap Hukum Ekonomi Internasional. Pada Hukum Ekonomi Internasional sangat sedikit
sekali norma-norma kebiasaan, umumnya adalah didasarkan pada perjanjian-perjanjian internasional. Pendekatan
yang digunakan Hukum Ekonomi Internasional adalah pendekatan interdisipliner dan transnasional.
Fungsi

· Fungsi Hukum Ekonomi Internasional :

1. Louis Henkin :

Adalah menjcmbatani masalah-masalah interdependensi antar negara maju dengan negara berkembang.

2. Jorge Castenada :

Adalah membantu negara sedang berkembang dalam membangun perekonomian-nya.

3. Fungsi yang baik :

Harus berfungsi mengembangkan perekonomian setiap negara di dunia tanpa melihat status negara tersebut.

Cabang Hukum Lainnya

· Cabang-cabang Hukum Internasional lainnya :

1. Hukum Komersial Internasional,

2. Hukum Pembangunan Ekonomi Internasional,

3. Hukum Pembangunan Internasional.

Sejarah

· Sejarah perkembangan Hukum Ekonomi Internasional :

1. Sebelum PD II :

- Hukum Ekonomi Internasional berkembang pada abad ke-12 dengan most-favoured-nation, national
treatment, dan resiprositas.

- Prinsip freedom of navigation, prinsip cabotage.

- Abad 19 → zaman liberal → kulminasi klausula most-favoured-nation.

- Tahun 1914 → campur tangan negara dalam mengatur hubungan-hubungan ekonomi internasional mulai
tampak.

- LBB (dalam pasal 23 (e) Piagamnya) → perlunya perlakuan adil dalam bidang perdagangan bagi semua negara.

2. Pasca PD II (Bretton Wood System) :

- Negara-negara sekutu membentuk lembaga-lembaga ekonomi internasional → AS mengeluarkan The


Reciprocal Trade Agreement Act → kewajiban timbal balik dalam pengurangan tarif.

- Tahun 1944 → pendirian IMF dan IBRD.

- Tahun 1947 → GATT sebagai perjanjian internasional yang mengikat.

- IMF, IBRD, dan GATT sebagai pembentuk Bretton Wood system.

3. Pasca Perang Dingin :


- Semakin berperannya organisasi-organisasi internasional dalam bidang ekonomi.

- Aturan Hukum Ekonomi Internasional yang semakin komplek. → WTO.

- Bermunculannya sengketa-sengketa perdagangan.

- Penyesuaian hukum nasional terhadap Hukum Ekonomi Internasional.

· Hukum Ekonomi Internasional menjadi penting seiring dengan arus globalisasi (ekonomi) yang cepat akibat
kemajuan teknologi dan komunikasi.

· Akibat perkembangan Hukum Ekonomi Internasional ini menyebabkan :

1. Batas-batas negara menjadi tidak jelas,

2. Kedaulatan negara menjadi berkurang,

3. Interdependensi (ketergantungan) antar negara semakin tinggi → fungsi Hukum Ekonomi Internasional.

Prinsip-prinsip

· Prinsip fundamental (harus melandasi semua prinsip Hukum Ekonomi Internasional) :

1. Freedom of commerce,

→ Kebebasan untuk berdagang dengan siapa saja di dunia.

2. Freedom of communication,

→ Kebebasan untuk mengadakan hubungan dagang.

· Prinsip ini diperkenalkan oleh Hugo Grotius tahun 1608 dalam bukunya Mare Liberum → suatu judul buku
yang diminta oleh pemerintah Belanda untuk memberikan alasan pembenar/justifikasi kepada pemerintah Belanda
bagi penjajahan di Maluku dan Jawa. Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia terjajah.

· Pada tahun 1215 → Magna Charta (dari King John) → pada mulanya diterapkan secara bilateral antar negara,
dengan Treaty Friendship Commercial and Navigation (FCN).

· The Oil Platforms Case (ICJ, 1996) antara Iran vs. Amerika Serikat.

- Armada laut AS menembaki 3 instalasi minyak Iran di landasan continental.

- Iran menuntut AS dengan tuduhan bahwa AS telah melanggar perjanjian persahabatan perdagangan dan
hubungan konsuler Tahun 1965, pasal 1 yang menyatakan harus ada kebebasan berdagang dan berlayar, pasal 9 dan
10 Tahun 1955 → harus ada kemerdekaan berdagang.

- AS berpendapat bahwa hanya kebebasan di laut, tidak ada kaitannya dengan minyak.

- Iran berpendapat bahwa kebebasan harus ditafsirkan secara luas (termasuk di dalamnya segala aktivitas
yang terkait dengan dagang yaitu termasuk pengambilan dan mengangkut hasil minyaknya).

· Prinsip-prinsip freedom of commerce dan freedom of communication dalam kasus The oil platforms :

1. Bahwa prinsip freedom of commerce harus diinterpretasikan secara luas (termasuk di dalamnya kegiatan
sebelum, pada saat, dan sesudah kegiatan ekonomi dilakukan).

2. Bahwa prinsip freedom of communication diwujudkan ke dalam beberapa bidang yaitu di darat, laut, dan
udara.
· Prinsip innocent passage → bahwa suatu negara tidak boleh melanggar/merugikan kepentingan negara
lain/melanggar hukum.

· Prinsip freedom of the high seas → merupakan prinsip kebebasan di laut lepas (kebebasan berlayar,
penerbangan, pelayaran, dsb.)

· Prinsip freedom of navigation → kebebasan berlayar.

· Prinsip-prinsip fundamental dalam Hukum Ekonomi Internasional :

1. Freedom of commerce,

2. Freedom of communication (in land, sea and air).

· Kaidah-kaidah fundamental tersebut pada akhirnya akan menjiwai/melahirkan prinsip-prinsip lainnya dalam
Hukum Ekonomi Internasional.

· Prinsip-prinsip lainnya itu antara lain (disebut kaidah-kaidah dasar) :

1. Minimum Standards,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa setiap negara harus memberikan perlindungan kepada negara asing
dan harta bendanya.

2. Identical Treatment,

Adalah kaidah dasar yang mensyaratkan bagi setiap negara untuk memberikan tindakan atau perlakuan berdasarkan
asas resiprositas (reciprocity/timbal balik).

3. National Treatment,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa suatu negara harus diperlakukan/ diterapkan terhadapnya/ produk
orang asing sebagaimana hukum itu diterapkan di negara aslinya.

National di sini artinya warga negara. Contoh kasus Mobnas Timor → Indonesia membedakan terhadap hukum
perpajakannya.

4. Kewajiban untuk menahan diri untuk merugikan negara lain,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa kewajiban bagi setiap negara dalam melaksanakan transaksinya tidak
boleh merugikan negara lain.

5. Escape CIause/Safeguard,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki hak untuk melindungi produk dalam negerinya
dari ancaman masuknya produk-produk luar yang sangat banyak sekali jumlahnya.

6. Most Favoured Nations (MFN),

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa hukum yang sama yang diterapkan kepada suatu negara harus
diterapkan sama kepada negara lain.

7. Preferential/perlakuan khusus bagi negara berkembang,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa terhadap negara berkembang harus diberikan diskriminasi
positif dalam melakukan hubungan/transaksi dengan negara maju.

Kaidah dasar ini diperkenalkan oleh negara-negara berkembang. Kaidah dasar ini merupakan penyimpangan
terhadap kaidah-kaidah sebelumnya.
8. Penyelesaian sengketa secara damai,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa setiap sengketa-sengketa ekonomi harus diselesaikan secara damai
oleh para pihak yang bersengketa.

9. Kedaulatan negara atas kekayaan alam,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki kedaulatan penuh atas kekayaan alam yang
berada di wilayahnya (full sovereignty). Kaidah dasar ini diperkenalkan oleh negara-negara berkembang. Kaidah
dasar ini lahir berkaitan dengan tarik-menarik kepentingan antara negara-negara maju (yang berpendapat bahwa
negara-negara maju dapat ikut juga mengakses kekayaan alam negara-negara berkembang) dan negara-negara
berkembang (yang merasa dirugikan dengan keleluasan negara-negara maju untuk mengakses kekayaan alamnya).

10. Kaidah dasar kerjasama internasional,

Adalah kaidah dasar yang menyatakan bahwa setiap negara memiliki tanggung jawab kolektif dan solidaritas untuk
pembangunan dan kesejahteraan bagi semua negara.

· Prinsip-prinsip Hukum Internasional :

1. Tanggung jawab negara,

Apabila tindakan suatu negara merugikan negara lain maka harus bertanggung jawab. Kalau merugikan secara
ekonomis → tanggung jawab ekonomi.

2. Teritorial/kedaulatan,

Semua negara memiliki kedaulatan penuh atas wilayah negaranya untuk mengatur aktivitas/kegiatan ekonomi.

3. Jurisdiksi,

Berkaitan dengan penyelesaian sengketa ekonomi, setiap negara berhak menyelesaikan setiap sengketanya.

4. Persamaan kedudukan negara,

Setiap negara memiliki kedudukan yang sama sebagai subjek Hukum Ekonomi Internasional.

Anda mungkin juga menyukai