Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 8

DEWITA HALAWA (180312040)


EVI SALITA (180312041)
RIA SENTOSA (180312012)
SINDI MUSTIKA LAIA
(180312027)
HUKUM PERBANKAN DAN HUKUM
PERUSAHAAN
PENGERTIAN HUKUM PERBANKAN
hukum perbankan adalah hukum yang mengatur
segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan.
Pengertian hukum perbankan menurut para ahli:
Menurut M. Djumhana
Hukum Perbankan adalah sekumpulan peraturan
hukum yang mengatur tentang kegiatan keuangan
bank. Bersifat esensi dan eksistensi (Keberadaannya
diakui ada).
Menurut Hermansyah
Hukum Perbankan adalah keseluruhan norma tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur tentang bank.
Bersifat tertulis dan tidak tertulis.
SUMBER HUKUM PERBANKAN
1. Tidak Tertulis (Adat/Kebiasaan)
2. Tertulis yaitu Undang-Undang,
 UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan yang diubah
dengan UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan.
 UU No.23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang
kemudian diubah dengan perppu No.2 tahun 2008
tentang Bank Indonesia.
 Undang-Undang No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan
Fidusia.
 Undang-Undang No. 9 tahun 2006 tentang Sistem
Resi Gudang.
Teori-Teori Hukum Perbankan menurut Barry M.
Mitnick ada 4 macam diantaranya:
 Teori perlindungan konsumen (customer protection theory): suatu
peraturan yang dibuat dengan tujuan untuk melindungi konsumen.
 Teori perlindngan industri (industry protection theory): suatu
peraturan yang dibuat dengan tujuan untuk melindungi produsen.
 Teori kepentingan umum (public interest theory): suatu peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk memperhatikan atau
menjaga keseimbangan dan kepentingan masyarakat. Misalnya:
pembangunan, kesejahteraan untuk menjamin kepentingan
umum.
 Teori perilaku birokrasi (bureucratic behavior theory): layanan
yang diselenggarakan oleh pemerintah yang bersifat berbelit-belit.
Serta bersifat menunjukkan bahwa pemerintah ada dan negara itu
berkuasa.
Kegiatan perbankan dilandasi dengan
beberapa asas hukum, yaitu:
• Asas Demokrasi Ekonomi
• Asas Kepercayaan ( Fiduciary Principle)
• Asas Kerahasiaan (Confidential Principle)
• Asas Kehati-hatian ( Prudential Principle)
Jasa perbankan pada umumnya
dibagi menjadi 2, yaitu:
• Sebagai penyedia mekanisme dan alat
pembayaran yang efisien bagi
nasabah.
• Menerima tabungan dari nasabah dan
meminjamkannya kepada para pihak
yang membutuhkan dana.
SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA
Bank di Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu:
Bank Umum: bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
Bank Perkreditan Rakyat: bank yang
melaksanakan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas
pembayaran.
Persamaan dan perbedaan
Bank Umum Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Persamaan:
• Sama-sama menghimpun • Sama-sama memberikan
dan menyalurkan uang deposito kepada surplus
kepada masyarakat
dan kredit kepada deficit
Perbedaan:
• Bank umum ada giro • BPR tidak ada giro
• Bank umum melayani jasa • BPR tidak melayani jasa
lalu lintas pembayaran lalu lintas pembayaran
Hukum Perusahaan
Hukum perusahaan merupakan sebuah Hukum yang
mengatur tentang seluk beluk bentuk hukum
perusahaan.
Bentuk-Bentuk Hukum Perusahaan
Bentuk hukum perusahaan persekutuan dan badan
hukum sudah diatur dengan undang-undang:
Firma (Fa) dan Persekutuan Komanditer (CV) diatur
dalam KUHD, Perseroan Terbatas diatur dalam
undang-undang No. 40 tahun 2007, Koperasi diatur
dalam UU No. 25 tahun 1992,
Perusahaan Umum dan Perusahaan Perseroan
diatur dalam UU No. 9 tahun 1969.
Sumber-Sumber Hukum Perusahaan
Ada empat sumber hukum perusahaan pada aspek hukum dalam
ekonomi, yaitu:
 perundang-undangan
Perundang-undangan lain yang menjadi sumber hukum:
• Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
• PP No. 15 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan,
• Undang-undang No. 32 Tahun 2007 tentang Perdagangan Berjangka
Komoditi,
• Undang-undang No. 33dan 34 Tahun 1964 tentang Asuransi
Kecelakaan Jasa Raharja,
• Undang-undang No. 5 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
Asing,
• Undang-undang No.6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri,
• Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara,
• Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan,
• Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta,
• Undang-undang No.7 Tahun 1987 tentang
Penyempurnaan Undang-undang No.6 Tahun 1982,
• Undang-undang No.14 Tahun 2001 tentang Paten
• Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
 kontrak perusahaan,
 yurisprudensi,
 kebiasaan.
Hukum perusahaan meliputi 2 (dua)
hal pokok, yaitu:
1) Bentuk Usaha : sebuah organisasi usaha atau
badan usaha yang menjadi wadah penggerak
setiap jenis usaha, yang disebut bentuk hukum
perusahaan. Dalam bahasa Inggris bentuk usaha
atau bentuk hukum perusahaan disebut dengan
company atau corporation.
2) Jenis Usaha : berbagai macam usaha di bidang
perekonomian yang meliputi bidang perindustrian,
bidang perdagangan, bidang jasa dan bidang
keuangan (pembiayaan).
Pengertian koperasi
kopersi yaitu badan usaha orang atau
badan hokum koperasi yg kegiatannya
berlandaskan prinsip koperasi dan
sebagai geraka ekonomi yg
berlandaskan asas kekeluargaan.
Tujuan koperasi berdasarkan Pasal 3
UU No. 25 tahun 1992, yaitu:
 memajukan kesejahteraan anggota koperasi
dan masyarakat
 turut serta dalam membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang makmur, adil
dan maju dengan tetap berlandakan pada
pancasila dan UUD 1945
Jenis-jenis koperasi
1. Koperasi produksi : jenis koperasi yang
anggotanya terdiri atas para produsen dengan
melakukan kegiatan khusus penjualan barang-
barang produksi para anggotanya.
2. Koperasi konsumsi : Jenis koperasi yang memiliki
anggota yang terdiri atas kumpulan konsumen,
bergerak khusus dalam aktivitas penjualan
barang-barang konsumsi terutama barang-
barang para anggota koperasi dan masyarakat
sekitarnya
3. Koperasi jasa : jenis koperasi yang melakukan
kegiatan usahadengan memberi pelayanan atau
jasa kepada para anggota khususnya dan
masyarakat sekitarnya.
Pengertian Yayasan
Yayasan adalah suatu badan hukum yang
mempunyai maksud dan tujuan bersifat
sosial, keagamaan dan kemanusiaan,
didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan dalam
undang-undang.
Maka maksud dan tujuan yayasan di
Indonesia tersebut, memiliki ketentuan
sebagai berikut:
 Untuk mencapai tujuan dibidang sosial,
keagamaan dan juga kemanusiaan yang tertuang
pada Pasal 1 angka 1 UUY.
Maksud dan tujuan yayasan memiliki sifat
sosial, keagamaan, dan juga kemanusiaan yang
tertuang pada Pasal 3 ayat 2 UUY.
Maksud dan tujuan yayasan wajib untuk
dicantumkan dalam anggaran dasar yayasan
yang termuat pada Pasal 14 ayat 2 huruf b UUY.

Anda mungkin juga menyukai