Anda di halaman 1dari 30

MATERI KULIAH

“ HUKUM PERBANKAN ”

ARFIANNA NOVERA, SH.,M.Hum

Prodi MM FE Unsri
MATERI PELATIHAN

HUKUM

HUKUM PERBANKAN

PENERAPAN PRINSIP
PERBANKAN
HUKUM

• Hukum dalam bahasa Belanda dinamakan “Recht”


artinya “hak” atau “hukum”

• Hukum dalam bahasa latin yaitu “Rectum” artinya


kebaikan, kabajikan, tidak tercela, bimbingan

• Hukum dalam bahasa latin lainnya adalah “Ius”


artinya hukum, kata Ius ini bertalian erat dengan
“Iustitia” atau keadilan
PENDAPAT PARA AHLI TENTANG HUKUM

• Marcus Tullius Cicero (Romawi) dalam “De Legibus” mengatakan


“Hukum adalah akal tertinggi (the highest reason) yang ditanamkan
oleh alam dalam diri manusia untuk menetapkan apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dilakukan”
• Rudolf Von Jhering (Jerman) dalam “Der Zweck Im Recht” 1877-
1882 mengatakan : “Hukum adalah keseluruhan peraturan yang
memaksa (compulsory rules) yang berlaku dalam suatu Negara”
• Van Apeldoorn dalam “Inleiding tot de studie van het Nederlandse
recht” memberikan pengertian bahwa defenisi hukum sebenarnya
hanya bersifat menyamaratakan saja, tergantung dari siapa yang
memberikannya. Menurut beliau, Hukum terdiri dari peraturan –
peraturan, objek dari peraturan – peraturan dan peraturan hidup
tersebut mengatur hubungan antar manusia .
Cont...

• Notohamidjojo mengatakan hukum ialah kompleks peraturan yang tertulis


dan tidak tertulis untuk kelakuan manusia dalam masyarakat, yang biasanya
bersifat memaksa yang berlaku dalam lingkungan pergaulan hidup dan
masyarakat Negara yang mengarah kepasa keadilan
• Achmad Sanusi mengatakan bahwa hukum itu adalah himpunan kaidah –
kaidah, beriisi keharusan atau pun larangan tentang pengaturan masyarakat
yang dianut dengan nyata oleh masyarakat.
• Mochtar Kusumaatmadja dalam hukum masyarakat dan pembinaan hukum
nasional mengatakan : pengertian hukum yang memadai harus tidak hanya
memandang hukum itu sebagai suatu perangkat kaidah dan azas – azas yang
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, tapi harus pula mencakup
lembaga (institutions) dan proses (processes) yang diperlukan untuk
mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.
TUJUAN HUKUM SUMBER HUKUM
Perundang – Undangan
Tujuan hukum adalah
untuk mencapai
Kebiasaan
• Kedamaian
• Ketertiban
• Kesejahteraan Yurisprudensi

• Kemakmuran
Traktat
• Kepastian hukum
• Keadilan
Doktrin

Perjanjian (kontrak)
NORMA ATAU KAIDAH

Agama

Kesusilaan
Norma / Sopan
Kaidah santun

Hukum 1. Hukum Publik


2. Hukum Privat
RUMUSAN TUJUAN, ISI, ASAL USUL, SANKSI, &
DAYA KERJA MASING – MASING KAIDAH
KAIDAH / KAIDAH KAIDAH KAIDAH KAIDAH
NORMA AGAMA KESUSILAAN SOPAN SANTUN HUKUM

Untuk manusia, penyempurnaan Perbuatan yang kongkrit untuk


TUJUAN manusia, jahangan sampai manusia ketertiban masyarakat, jangan
menjadi jahat sampai ada korban

ISI Ditunjukan kepada sikap batin Ditunjukan kepada sikap lahir

ASAL USUL Dari Tuhan Dari diri sendiri Kekuasaan yang memaksa

Dari masyarakat Dari masyarakat


SANKSI Dari Tuhan Dari diri sendiri secara tidak secara resmi
resmi
Membebani
DAYA KERJA Membebani kewajiban kewajiban &
memberikan hak
KAIDAH HUKUM

Hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam berbagai


kaidah hukum tergantung dari isi kaidah hukum yang
dalam garis besarnya terbagi atas 2 golongan:
• Kaidah hukum publik adalah kaidah – kaidah
hukum yang mengatur kepentingan umum (publik)
• Kaidah hukum privat adalah kaidah – kaidah
hukum yang mengatur kepentingan – kepentingan
khusus / istimewa (Hukum perdata & Hukum
bisnis)
HUKUM PERBANKAN

• Sistem Perbankan
Sistem perbankan adalah suatu tatanan yang
di dalamnya terdapat berbagai jenis bank yang
terkait satu sama lain dan merupakan suatu
kesatuan dengan mengikuti suatu aturan
tertentu.
KARAKTERISTIK PERBANKAN DI INDONESIA
• Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan
demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati – hatian.
Fungsi utamanya menghimpun dan mengatur dana masyarakat,
serta bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional
• Perbankan Indonesia sebagai sarana untuk memelihara
kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional guna
mewujudkan masyarakat Imdomesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pncasila dan UUD 1945. Pelaksanaan perbankan di
Indonesia harus banyak memperhatikan keserasian, keselarasan,
dan keseimbangan unsur – unsur Trilogi Pembangunan
• Perbankan di Indonesia dalam menjalankan fungsi dan tanggung
jawab kepada masyarakat tetap harus senantiasa bergerak cepat
guna menghadapi tantangan yang makin luas dalam pelaksanaan
perkembangan perekonomian nasional maupun internasioanal.
PASAL 1 ANGKA 1 UU NO.10 TAHUN 1998

• Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut


tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.

• Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana


dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
PERATURAN
• UU No. 1/1995 tentang PT jo UU No. 40/2007 tentang PT
• UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
• UU No. 10/1998 tentang Perubahan UU No.7/1992 tentang
Perbankan
• UU No. 3/2004 tentang Perubahan UURI No.23/1999 tentang BI
• PBI No. 2/27/PBI/2000 tanggal 15-12-2000 tentang Bank Umum
• PBI No. 3/10/PBI/2001 tentang Prinsip Mengenal Nasabah
• PBI No. 3/21/PBI/2001 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Min. BU
• PBI No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
• PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Resiko bagi BU
• PBI No. 8/4/PBI/2006 sebagai telah dirubah dengan PBI PBI No.
8/14/PBI/2007 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum
ASAS PERBANKAN
• Asas perbankan adalah Demokrasi ekonomi
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dengan menggunakan prinsip kehati – hatian.
• Demokrasi Ekonomi merupakan Asas dasar
aktivasi kegiatan perekonomian yang
mempunyai arti bahwa masyarakat harus
memegang peranan aktif dalam kegiatan
perbankan, tapi juga pemerintah berkewajiban
untuk memberikan pengarahan, dan
bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi
serta menciptakan iklim yang sehat bagi
perkembangan dunia usaha.
FUNGSI PERBANKAN TUJUAN PERBANKAN

Fungsi perbankan adalah Menunjang pelaksanaan


sebagai penghimpun dana & pembangunan nasional
menyalurkan dana tersebut ke dalam rangka meningkatkan
masyarakat. Oleh karena itu pemerataan pertumbuhan
setiap lembaga perbankan ekonomi dan stabilitas
selalu berusaha menarik dana nasioanal kea rah
masyarakat sebanyak mungkin peningkatan kesejahteraan
dengan memberikan imbalan rakyat banyak.
berupa bunga dan ada kalanya
bank memberikan hadiah.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BANK
PEMBINAAN PENGAWASAN
Bank Indonesia (BI) telah Bank Indonesia (BI) telah
diberikan otoritas diberikan kewenangan
kewenangan untuk mengontrol untuk
membuat berbagai tegaknya Peraturan –
peraturan bagi perbankan peraturan tentang
Indonesia. Perbankan Indonesia dan
Internasional.
LATAR BELAKANG DILAKUKANNYA
PEMBINAAN & PENGAWASAN

1. Fungsi bank membutuhkan kepercayaan


masyarakat
2. Bank sebagai suatu unit usaha dituntut untuk
mampu menyediakan sumber pembiayaan bagi
usaha – usaha produktif yang dapat mendorong
berkembangnya perekonomian nasional
3. Bank memiliki peranan strategis dalam
pelaksanaan pembangunan
TUJUAN DIADAKAN PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN BANK
Untuk meningkatkan keyakinan masyarakat dan
menciptakan system perbankan yang sehat dan
memenuhi 3 aspek, yaitu :
• Perbankan yang dapat memelihara
kepentingan masyarakat dengan baik
• Berkembang secara wajar
• Bermanfaat bagi perekonomian nasional
1. Pemeriksanaan setempat
PENGAWASAN 2. Bersifat berkala
LANGSUNG 3. Terdapat pemeriksaan
umum & khusus

BENTUK
PENGAWASAN

PENGAWASAN Disampaikan dalam bentuk


laporan & laporan akhir
TIDAK untuk menghitung tingkat
LANGSUNG kesehatan bank
KEWENANGAN BI
Secara Yuridis kewenangan ini diatur dalam UU
No.23/1999 Jo UU 3/2004 dan Pasal 29 – 37 UU
No.7/1992 Jo. UU No.10/1998 meliputi :
• Kewenangan perizinan bank (power to licence)
• Kewenangan Mengatur (power to regulate)
• Kewenangan Pengawasan (power to control)
• Kewenangan Menetapkan dan Menjatuhkan Sanksi
(power to impose sanctions)
KEWENANGAN PERIZINAN

• Perizinan merupakan tahap awal yang sangat


penting dalam rangka pembinaan bank
• Tahap ini dilakukan untuk mencegah
didirikannya bank yang yang tidak
dipersiapkan dengan baik dan mencegah
tumbuhnya bank – bank gelap. Berdasarkan
UU perbankan.
KEWENANGAN MENGATUR
BI berwenang membuat peraturan sebagai pedoman
kegiatan bank atas dasar asas perbankan yang sehat dan
memungkinkan bank berkembang secara wajar,
misalnya :
1. Menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank
dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitas
aset, kualitas manajemen, rentabilitas, likuiditas,
solvabilitas, dan aspek lainnya (Pasal 29 ayat 2)
2. Menetapkan ketentuan Batas Minimal Pemberian
Kredit (BMPK) (Pasal 11)
3. Menetapkan ketentuan tingkat kesehatan bank
KEWENANGAN MENGAWASI DAN
MEMBERIKAN SANKSI
• Kewenangan pengawasan yang dimiliki BI diperlukan
untuk mengetahui batasan kewenangan yang
dimilikinya dan dipihak lain.
• Bank umum maupun BPR juga menyadari bahwa
mereka diawasi dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya, sehingga tindakan pelanggaran
terhadap ketentuan perbankan akan terhindar.
• Apabila terdapat pelanggaran terhadap ketentuan
perbankan oleh bank, BI berwenang menetapkan
dan mejatuhkan sanksi atau hukuman sesuai dengan
besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan.
PENERAPAN PRINSIP – PRINSIP
DASAR DALAM MENGELOLA
PERBANKAN
• Prinsip kepercayaan
(fiduciary principle / fiduciary relation)
• Prinsip kerahasiaan
(confidential principle / confidential relation)
• Prinsip kehati – hatian (prudential principle,
prudential relation)
• Prinsip mengenal nasabah
(know your customer principle)
PRINSIP KEPERCAYAAN

Secara normatif “Prinsip kepercayaan” dapat dipahami


melalui penjelasan pasal 29 UU No.7/1992 Jo. UU
No.10/1998 (UU Perbankan) yang menyatakan bahwa :

“Bank terutama bekerja dengan dana masyarakat yang


disimpan pada bank atas dasar kepercayaan, setiap
bank perlu terus menjaga kesehatannya dalam
memelihara kepercayaan masyarakat padanya”
PRINSIP KERAHASIAAN

Prinsip kerahasiaan terdapat dalam Pasal 40 ayat 1 UU


No.7/1992 tentang perbankan menentukan bahwa :

“Bank dilarang memberikan keterangan yang tercatat


pada bank tetang keadaan keuangan & hal – hal lain
dari nasabahnya, yang wajib dirahasiakan oleh bank
menurut kelaziman dalam dunia perbankan, kecuali
dalam hal sebagaimana dimaksud dalam pasal 41,
pasal 42, Pasal 43, dan pasal 44.”
PRINSIP KEHATI – HATIAN

Pasal 2 UU No.10/1998 menyebutkan bahwa :


“Perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya
berasaskan demokasi ekonomi dengan menggunakan
prinsip kehati – hatian.”

Dari berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa yang


dimaksud dengan prinsip kehati – hatian adalah
pengendalian resiko melalui penerapan peraturan
perundang – undangan dan ketentuan yang berlaku
secara konsisten.
PRINSIP MENGENAL NASABAH
• Secara normatif diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No.5/21/PBI/2003 tentag penerapan prinsip menganal nasabah
dan surat edaran Bank Indonesia No.5/32/DPMP tanggal 4
Desember 2003 tentang pedoman standar penerapan prinsip
mengenal nasabah
• Prinsip ini diterapkan untuk mencermati dan mengetahui
identitas nasabah serta memantau kegiatan transaksi nasabah
termasuk pelaporan jika terdapat transaksi yang mencurigakan.
• Tujuan KYC (know Your Customer) adalah untuk mengenal profil
dan karakter transaksi nasabah sehingga secara dini bank dapat
mengidentifikasikan transaksi yang diduga mencurigakan
tersebut, untuk meminimalisasi operasional risk, legal risk,
concentration risk, dan reputational risk.
KRITERIA BANK SEHAT

• Resiko keuangan yang sehat


• Dikelola oleh pengurus yang professional dengan
track record yang baik dan mempunyai reputasi yang
baik serta menerapkan prinsip – prinsip perbankan
• Pelayanan yang baik
• Bunga yang wajar
• Menerapkan GCG (Good Coorperate Governance)
• Bank menjadi anggota LPS (Lembaga Penjamin
Simpanan)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai