HAM
NIM : B20031039
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BATANGHARI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah HUKUM PIDANA DAN HAM. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen yaitu bapak Dr. Fatriansyah, SH,
MH selaku Dosen mata kuliah Hukum oidana dan HAM. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….3
BAB 1 RESUME…………………………………………………………………..4
BAB 2 KOMENTAR/PENDAPAT………………………………………………..6
BAB 3 KESIMPULAN…………………………………………………………….8
3
BAB 1
RESUME
Negara menjunjung tinggi HAM maka daripada itu HAM menjadi tanggung jawab
pemerintah HAM memberikan kebebasan serta memberikan kesetaraan harkat dan martabat
bagi seluruh masyarakat suatu negara,setiap orang berhak menerima HAM tanpa
diskriminasi,maka daripada itu semua orang wajib menghormati HAM Pasal 28I ayat (4)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa:
“Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia terutama merupakan
tanggung jawab negara terutama pemerintah”.
Pasal 28I ayat (5) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan bahwa: Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis
(Baik terhadap hak sipil dan politik maupun hak ekonomi, sosial dan budaya) Contoh:
berkewajiban untuk mengambil tindakan ketika suatu kelompok masyarakat menyerang
kelompok yang lain (etnis, agama dll)
kewajiban untuk memaksa perusahaan untuk membayar upah pekerja sesuai upah minimum
regional (UMR)
4
Obligation of Conduct
Obligation of Result
Kewajiban untuk mencapai hasil tertentu melalui implementasi secara aktif atas kebijakan
dan program.
Badan politik PBB yang utama dibidang HAM Didirikan pada Tahun 1946 (yang
berhubungan dengan Pasal 68 Piagam PBB) sebagai salah satu komisi fungsional ECOSOC.
Memiliki 53 negara anggota + para pengamat dari negara lain + Organisasi Internasional
Pemerintah dan LSM-LSM (sekitar 3.000 delegasi).
Fungsi Utama: bertindak sebagai “Think Tank” Komisi (melakukan penelitian, evaluasi
situasi negara, merancang standar, membuat rekomendasi untuk komisi), enam kelompok
kerja, populasi masyarakat adat, minoritas, perusahanperusahaan transnasional dan
administrasi peradilan.
Didirikan pada 1992 sebagai komisi fungsional ECOSOC, 40 negara anggota yang dipilih
oleh ECOSOC, sesi tahunan selama 10 atau 11 hari di Wina, Pelayanan Sekretariat diberikan
oleh Pusat Pencegahan Kejahatan Internasional (CICP) di Wina Fungsi Utama:
Koordinasi berbagai kegiatan dari lembaga antar regional dan regional mengenai pencegahan
kejahatan dan perlakuan terhadap para pelanggar.
Secara resmi ditutup operasinya sejak 1 November 1994 karena kemerdekaan Palau, wilayah
yang dipercayakan pada PBB terakhir. Bersatu untuk perdamaian resolusi Majelis Umum 377
A (V) tanggal 3 November 1950: Majelis Umum berhak mengambil tindakan jika Dewan
Keamanan disebabkan oleh ketidak sepakatan dari anggota tetapnya, gagal bertindak dalam
5
masalah ancaman terhadap perdamaian, pelanggaran terhadap perdamaian atau tindakan
agresi. Majelis Umum berwenang untuk menangani masalah itu secara langsung dengan
tujuan untuk membuat rekomendasi bagi para anggota untuk mengambil tindakan kolektif
dalam hal pelanggaran perdamaian atau tindakan agresi jika diperlukan kekuatan bersenjata
dapat digunakan.
BAB II
PENDAPAT/KOMENNTAR
Untuk membangun masyarakat di Indonesia, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: (1)
adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan
dapat mendukung kegiatan pemerintahan; (2) tumbuhnya intelektualitas dalam rangka
membangun manusia yang memiliki komitmen untuk independen; (3) terjadinya pergeseran
budaya dari masyarakat yang berbudaya paternalistik menjdai budaya yang lebih modern dan
lebih independen; (4) berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam; (5) adanya
partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik dan; (6) adanya keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral kehidupan.
Setiap anggota masyarakat berhak memperoleh akses terhadap urusanurusan publik untuk
pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Termasuk bagian dari hak adalah
partisipasi masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yang memperoleh
jaminan dari negara. Pasal 28F UUD 1945 memberikan garansi bahwa “setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia”. Menurut Hans Kelsen, merupakan suatu wewenang yang dimiliki setiap anggota
masyarakat untuk mempengaruhi penyusunan tujuan negara, baik melalui partisipasi
langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, partisipasi dipandang sebagai salah satu
unsur yang sangat penting dalam pemerintahan demokrasi, berbeda dengan pemerintahan
autokrasi di mana subyek tidak dilibatkan dalam penyusunan kehendak negara.
Fungsi Utama (Pasal 62 Piagam PBB):
• Penelitian, laporan dan rekomendasi pada masalah ekonomi, sosial dan budaya
• Rekomendasi pada pemajuan rasa penghormatan dan ketaatan terhadap HAM bagi
semua orang
6
• Menyelenggarakan konferensi internasional
• Bank Dunia terdiri dari 5 lembaga yang sangat berhubungan dengan Bank Internasional
untuk rekonstruksi dan pembangunan (IBRD) serta perkumpulan pembangunan
internasional (IDA) yang membentuk inti kelompok Bank
Dunia.
• IBRD menerima kebanyakan anggaranya dari pasar keuangan internasional dan diatur
untuk memberikan pinjaman dan melakukan program pemajuan dinegara-negara
berpenghasilan menengah dan negara-negara miskin yang pantas diberikan kredit.
• Organisasi Perdagangan Dunia yang didirikan pada tahun 1994 dalam rangka
menyukseskan pekerjaan umum tentang tarif dan pergadangan (GATT) merupakan
organisasi internasional global satusatunya yang berhubungan dengan aturan dagang
antar negara.
• Fungsi utamanya adalah untuk menjamin bahwa perdagangan mengalir dengan lancar
dapat diperkirakan dan sebebas mungkin.
7
• Tujuannya adalah untuk menolong para produsen barang dan jasa, para eksportir dan
importir dalam menjalankan bisnis.
BAB III
KESIMPULAN
Untuk membangun masyarakat di Indonesia, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: (1)
adanya perbaikan di sektor ekonomi, dalam rangka peningkatan pendapatan masyarakat dan
dapat mendukung kegiatan pemerintahan; (2) tumbuhnya intelektualitas dalam rangka
membangun manusia yang memiliki komitmen untuk independen; (3) terjadinya pergeseran
budaya dari masyarakat yang berbudaya paternalistik menjdai budaya yang lebih modern dan
lebih independen; (4) berkembangnya pluralisme dalam kehidupan yang beragam; (5) adanya
partisipasi aktif dalam menciptakan tata pamong yang baik dan; (6) adanya keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan yang melandasi moral kehidupan.
Setiap anggota masyarakat berhak memperoleh akses terhadap urusanurusan publik untuk
pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Termasuk bagian dari hak adalah
partisipasi masyarakat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yang memperoleh
jaminan dari negara. Pasal 28F UUD 1945 memberikan garansi bahwa “setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia”. Menurut Hans Kelsen, merupakan suatu wewenang yang dimiliki setiap anggota
masyarakat untuk mempengaruhi penyusunan tujuan negara, baik melalui partisipasi
langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, partisipasi dipandang sebagai salah satu
unsur yang sangat penting dalam pemerintahan demokrasi, berbeda dengan pemerintahan
autokrasi di mana subyek tidak dilibatkan dalam penyusunan kehendak negara.