Anda di halaman 1dari 7

ORGANIZATION FOR ECONOMIC CO-OPERATION AND

DEVELOPMENT

BAB I
PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
Ekonomi pada dasarnya merupakan suatu hal yang keberadaannya selalu
dan senantiasa berkaitan dengan kehidupan. Baik itu dalam ruang lingkup skala
paling kecil sampai ruang lingkup skala yang paling besar. Hal ini dikarenakan
ekonomi begitu penting keberadaannya bagi kehidupan. Adapun segala sesuatu di
dunia ini, haruslah memiliki hukum yang mengaturnya, tak terkecuali mengenai
ekonomi sekalipun. Tujuannya adalah supaya ekonomi dapat diatur dan berguna
bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam praktiknya, hubungan ekonomi tidak terbatas dalam ruang lingkup
yang kecil saja. Sebagai contoh ekonomi sendiri bisa berada di ruang lingkup
yang begitu luas, yaitu ekonomi internasional. Dalam hubungan ekonomi
internasional pun, banyak cara yang dapat dilakukan dalam mencapai kemajuan
ekonomi antar negara-negara atau bangsa-bangsa. Diantaranya dengan cara
membentuk organisasi bersama, yang mana dalam satu organisasi tersebut
terdapat beberapa negara yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama.
Kemudian daripada itu terdapat pula kerjasama ekonomi yang dilakukan dengan
membentuk perjanjian-perjanjian baik itu hanya diantara dua negara (bilateral)
maupun multilateral.
Terdapat banyak pula organisasi-organisasi internasional yang bergerak di
bidang ekonomi, sebagai contoh yaitu World Bank atau Bank Dunia, International
Monetary Fund atau Dana Moneter International, World Trade Organization atau
Organisasi Perdagangan Dunia, Organization for Economic Co-Operation and
Development atau Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi, serta masih
banyak lagi lembaga atau organisasi ekonomi internasional lainnya. Dari sekian
banyak organisasi ekonomi yang telah disebutkan diatas, pada kesempatan kali
penulis akan membahas salah satu organisasi ekonomi terbesar di dunia yaitu
Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) atau
Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi.
Dalam praktiknya, organisasi-organisasi ekonomi internasional tersebut
tetaplah berjalan dan bertindak sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
Seperti mana yang tercantum dalam Statuta Mahkamah Internasional pada Pasal
38 ayat (1) yang mana berisi tentang sumber-sumber Hukum Internasional
diantaranya perjanjian-perjanjian internasional, kebiasaan internasional, prinsip-
prinsip yang berlaku dan disetujui oleh negara-negara, dan hasil keputusan
pengadilan pada kasus sebelumnya beserta pendapat para sarjana-sarjana hukum. 1
Sumber hukum internasional ini sendiri berlaku bagi semua subyek hukum
internasional tak terkecuali subyek hukum ekonomi internasional.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dari judul diatas
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah perkembangan OECD?
2. Apa tujuan dan fungsi pembentukan OECD?
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan dibuatnya makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Bagaimana sejarah perkembangan OECD?
2. Apa tujuan dan fungsi pembentukan OECD?
D. Metode Penulisan
Dalam hal ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif yang mana
topik pembahasan dijelaskan dengan sedetail mungkin sehingga dapat dimengerti
oleh pembaca.
E. Sistematika Penulisan
Penulis menggunakan sistematika penulisan yang mana terdiri dari empat bab
yaitu pendahuluan, landasan teori, pembahasan dan penutup. Adapun dari setiap
bab terdapat sub bab. Pada bab pendahuluan terdapat sub bab latar belakang,
identifikasi masalah, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Selanjutnya pada bab landasan teori terdapat sub bab fokus bahasan dan
pengaturan hukum internasional. Kemudian pada bab pembahasan akan mengikuti
sesuai isi bahasan. Terakhir pada bab penutup terdapat sub bab kesimpulan dan
saran, lalu diakhir makalah terdapat daftar pusaka.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pokok Bahasan
1. Organisasi
Kata organisasi berasal dari Bahasa Yunani yaitu “organon” yang berarti
alat. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu entitas sosial yang
2

dikoordinasikan secara sadar oleh sekelompok orang secara terus-menerus

1
Pasal 38 ayat 1, Statuta Mahkamah Internasional, 1945.
2
Machmoed Effendhie, “Pengantar Organisasi”, Jakarta : Universitas Terbuka, halaman 1.
untuk mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai oleh seorang diri. 3 Singkatnya,
organisasi adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan
bersama-sama pula.
2. Hukum
Menurut Dr. Yuhelson dalam bukunya yang bertajuk “Pengantar Ilmu
Hukum”, Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi
tingkah laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol. 4 Sedangkan
menurut J.C.T Simorangkir, hukum adalah peraturan peraturan yang bersifat
memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran
mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu
dengan hukuman tertentu.5 Adapun menurut Hans Kelsen, hukum adalah suatu
perintah memaksa terhadap perilaku manusia. Hukum adalah norma primer
yang menetapkan sanksi-sanksi.”6 Selanjutnya menurut Immanuel Kant,
hukum adalah keseluruhan syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang
yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,
menuruti hukum tentang kemerdekaan.7 Kemudian John Austin menyatakan
bahwa hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang diakui oleh
pengadilan, dan atas dasar itulah hakim bertindak.8
Dari beberapa pendapat diatas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa hukum
adalah sebuah peraturan yang bersifat memaksa yang mana berguna untuk
mengatur dan memberi batasan terhadap tingkah laku manusia supaya tetap
bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
3. Ekonomi
Kata “ekonomi” adalah kata yang memiliki akar dari bahasa Yunani, yang
mana pertama kali digunakan oleh ahli filsafat bernama Xenophone. Ekonomi
berasal dari kata oikos dan nomos yang berarti pengaturan rumah tangga.9 Jadi
secara sederhana, ekonomi berarti kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang
berfungsi guna mengatur urusan rumah tangganya.
Kemudian daripada itu terdapat beberapa pendapat oleh para akademisi
mengenai pengertian ekonomi. Diantaranya seperti yang dikatakan Adam
Smith, bahwa ekonomi adalah ilmu kekayaan atau ilmu yang khusus
mempelajari sarana-sarana kekayaan suatu bangsa dengan memusatkan
perhatian secara khusus terhadap sebab-sebab material dari kemakmuran,
seperti hasil-hasil industri, pertanian dan sebagainya. Sedangkan Marshall
3
Tontowi Jauhari, “Perilaku Organisasi”, Bandar Lampung : IAIN Raden Intan, 2014, halaman 2.
4
Yuhelson, “Pengantar Ilmu Hukum”, Gorontalo : Ideas Publishing, 2017, halaman 4.
5
Fence Wantu, “Pengantar Ilmu Hukum”, Gorontalo : UNG Press, 2015, halaman 3.
6
Yanti Nurhayanti, “Pengantar Ilmu Hukum”, Ujungberung : Nusamedia, 2020, halaman 3.
7
Yahyanto, “Pengantar Ilmu Hukum”, Yogyakarta, 2014, halaman 21.
8
Theadora Rahmawati dan Umi Supraptiningsih, “Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Hukum
Indonesia”, Pamekasan : Duta Meida, 2020, halaman 2.
9
Muhammad Dinar dan Muhammad Hasan, “Pengantar Ekonomi: Teori dan Aplikasi”,
Makassar : CV. Nur Lina, 2018, halaman 2.
mengatakan bahwa ekonomi ialah ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu
dalam ikatan pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari. Ilmu ekonomi
membahas kehidupan manusia yang berhubungan dengan bagaimana ia
memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia mempergunakan pendapatan
itu. Selanjutnya menurut Ruenez, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dalam menghadapi kebutuhan-kebutuhannya dengan
sarana-sarananya yang terbatas yang mempunyai berbagai macam fungsi.10
Dari ketiga pendapat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa ekonomi adalah
sebuah ilmu yang berkaitan dengan kekayaan, yang mana mempelajari dan
berbuat sesuatu yang dianggap bernilai demi memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya masing-masing.
Pada dasarnya, ekonomi dipelajari untuk mencapai sebuah kemakmuran.
Setiap individu pastinya akan selalu melakukan kegiatan ekonomi demi
mencapai kemakmuran, tak terkecuali sebuah negara ataupun perusahaan.
Kemakmuran disini berarti dapat memenuhi segala kebutuhannya dengan
sebaik-baiknya. Dalam skala negara yang lebih besar seperti negara ataupun
perusahaan, mereka melakukan kegiatan ekonomi demi mencapai kemakmuran
rakyatnya ataupun para pekerjanya. Sehingga, ekonomi secara tidak langsung
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
4. Internasional
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Internasional adalah segala
sesuatu yang bersangkutan dengan luar negeri atau antar bangsa.11 Jadi apabila
ada hal yang berkaitan dengan bangsa-bangsa atau transnasional, maka itu
dapat dikatakan sebagai internasional, baik hal kecil sekalipun.
B. Pengaturan Hukum Internasional
Hukum Internasional pada dasarnya memiliki pengaturan atau sumber-
sumber hukum. Seperti mana yang tercantum dalam Statuta Mahkamah
Internasional pada Pasal 38 ayat (1) yang mana berisi tentang sumber-sumber
Hukum Internasional diantaranya perjanjian-perjanjian internasional, kebiasaan
internasional, prinsip-prinsip yang berlaku dan disetujui oleh negara-negara,
dan hasil keputusan pengadilan pada kasus sebelumnya beserta pendapat para
sarjana-sarjana hukum.12

BAB III
PEMBAHASAN

10
Hendra Safri, “Pengantar Ilmu Ekonomi”, Palopo : Lembaga Penerbit IAIN Palopo, 2018,
halaman 8.
11
Kbbi.kemendikbud.go.id. (2020, April). Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan.
Diakses pada 27 Februari 2022, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/
12
Pasal 38 ayat 1, Statuta Mahkamah Internasional, 1945.
A. Bagaimana Sejarah Perkembangan OECD?
Pada mulanya, terdapat sebuah organisasi ekonomi yang bernama Organization
for European Economic Co-operation (OEEC) atau Organisasi Kerjasama
Ekonomi Eropa. Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya
Organization for Economic Co-Operation and Development. OEEC sendiri
dibentuk untuk mengelola bantuan yang diberikan oleh Kanada dan Amerika
Serikat pada saat itu yang bertujuan untuk merekontruksi keadaan di Eropa pasca
perang dunia kedua.
Pada tanggal 14 Desember 1960, diadakanlah sebuah konvensi yang bertujuan
untuk mentransformasikan Organization for European Economic Co-operation
(OEEC) atau Organisasi Kerjasama Ekonomi Eropa menjadi Organization for
Economic Co-Operation and Development atau Organisasi Kerjasama dan
Pembangunan Ekonomi. Konvensi ini diadakan di Chateau de la muette di Paris
yang kemudian hasil konvensi ini mulai berlaku pada tanggal 30 September 1961.
Sejak saat itu, OECD menjadi organisasi ekonomi dunia yang memiliki
tanggung jawab untuk memberikan kesejahteraan bagi negara-negara di dunia
dengan cara memberikan masukkan dan saran kepada pemerintah-pemerintah
terkait akan kebijakannya yang mendukung kemajuan ekonomi secara tangguh,
inklusif dan berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan hasil analisis
dan rekomendasi serta kolaborasi dengan G20 dan G7. Oleh karenanya, OECD
sangat berpengaruh bagi ekonomi negara-negara dunia.13
B. Apa Tujuan dan Fungsi Pembentukan OECD?
Pada dasarnya, tujuan utama dari organisasi ekonomi dunia adalah untuk
memajukan dan mensejahterakan ekonomi negara-negara anggotanya. Namun
tetap ada perbedaan dari segi tujuan dan pencapaian lainnya. Sesuai namanya,
Organization for Economic Co-Operation and Development atau Organisasi
Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi tidak hanya terpatok di kerjasama
ekonomi saja, namun terkait pula dengan pembangunan ekonomi. Dalam
melakukan pembangunan ekonomi, maka tidak luput pula keterkaitannya dengan
instrumen-instrumen lain yang mendukung pembangunan ekonomi. Sebagai
contoh, dalam melakukan pembangunan ekonomi, maka kita pun harus
melakukan kerjasama pula di bidang pemerintahan, kelestarian, lingkungan,
kemasyarakatan, keuangan dan pembaruan. Itu artinya, OECD tidak hanya
terfokus dalam kerjasama ekonomi tetapi fokus juga dalam kerjasama di bidang
lainnya.
Salah satu kebijakan OECD yang begitu berpengaruh dengan kemajuan
ekonomi dunia yaitu Transfer Pricing Guidelines atau Pedoman Nilai Transfer
yang mana berisi tentang pengaturan atau template untuk alokasi untuk
keuntungan transaksi antar perusahaan ke negara-negara. Hal ini tentunya menjadi
kebijakan yang begitu penting, karena dengan adanya kebijakan ini, maka

13
OECD.org
transaksi yang dilakukan pun tetap sesuai aturan dan tidak terjadi ketimpangan
diantara para pelaku sehingga dapat mencapai kesejahteraan di masing-masing
pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Fence Wantu, “Pengantar Ilmu Hukum”, Gorontalo : UNG Press, 2015.

Hendra Safri, “Pengantar Ilmu Ekonomi”, Palopo : Lembaga Penerbit IAIN


Palopo, 2018.

Machmoed Effendhie, “Pengantar Organisasi”, Jakarta : Universitas Terbuka.

Muhammad Dinar dan Muhammad Hasan, “Pengantar Ekonomi: Teori dan


Aplikasi”, Makassar : CV. Nur Lina, 2018.

OECD.org

Pasal 38 ayat 1, Statuta Mahkamah Internasional, 1945.

Theadora Rahmawati dan Umi Supraptiningsih, “Pengantar Ilmu Hukum dan


Pengantar Hukum Indonesia”, Pamekasan : Duta Meida, 2020.

Tontowi Jauhari, “Perilaku Organisasi”, Bandar Lampung : IAIN Raden Intan,


2014.

Yahyanto, “Pengantar Ilmu Hukum”, Yogyakarta, 2014.

Yanti Nurhayanti, “Pengantar Ilmu Hukum”, Ujungberung : Nusamedia, 2020.

Yuhelson, “Pengantar Ilmu Hukum”, Gorontalo : Ideas Publishing, 2017.

Anda mungkin juga menyukai