Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Sejarah perekonomian dunia memperlihatkan bahwa banyak permasalahan yang


mendesak di dunia karena masalah ekonomi, contohnya pada tahun 1930 dunia mengalami
masalah perngangguran si kalangan tenaga kerja dan sumber daya lainnya. Tahun 1950
terjadi masalah inflasi, tahun 1960 terjadi kemunduran pertumbuhan ekonomi, begitu juga
memasuki tahun 2008 krisis finansial global yang dimulai di Amerika Serikat sejak 2007
yang dipicu macetnya kredit perumahan (Suprime Mortgage) juga telah menimbulkan
permasalahan yang mendunia. Dampak yang dirasakan Indonesia antara lain karena
perekonomian dunia melemah sehingga pasar ekspor bagi produk Indonesia menjadi sangat
menurun, nilai tukar rupiah terdepresiasi sehingga hutang luar negri pemerintah maupun
swasta menjadi beban yang cukup berat.
Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau
pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa factor-faktor produksi
yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (Skill) menjadi barang dan
jasa.
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas persoalan
pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk menjawab persoalan-
persoalan ekonomi, untuk mewujudkan tujuan nasional suatu  Negara. Menurut Dumairy
(1966), sitem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomiantar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem
kehidupan masyarakat. Sitem ekonomi merupakan bagian dari suatu kesatuan ideologi
kehidupan masyarakat di suatu Negara.
Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa persoalan-persoalan ekonomi selalu
muncul dari penggunaan sumberdaya yang langka untuk memuaskan keinginan manusia yang
tak terbatas dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya. Akibat kelangkaan, maka terjadi
perebutan untuk menguasai sumberdaya yang langka tersebut. Perebutan menjadi penguasa
atas sumberdaya yang langka bisa menimbulkan persengketaan antar pelaku ekonomi bahkan
bisa memicu perang baik antar daerah maupun antar Negara. Permasalahan ekonomi ini perlu
diatur agar pemanfaatan sumber daya yang terbatas dapat berjalan dengan baik dengan
prinsip-prinsip keadilan, Hukum Ekonomi merupakan satu alat untuk mengatasi berbagai
persoalan tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum & Hukum Ekonomi

 Pengertian Hukum

1. Pengertian Hukum
Pada umumnya yang dimaksud hukum adalah segala peraturan-peraturan atau kaedah-
kaedah-kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam
pelaksanaannya.
2. Tujuan Hukum & Sumber-sumber Hukum

 Tujuan Hukum

Hukum adalah alat bukan tujuan, yang mempunyai tujuan adalah manusia. Akan
tetapi karena manusia sebagai anggota masyarakat tidak mungkin dapat dipisahkan dengan
hukum, maka yang dimaksud dengan tujuan hukum adalah manusia dengan hukum sebagai
alat untuk mencapai tujuan itu.
Mengenai tujuan hukum, berbagai pakar di bidang hukum telah mengemukan
pandangannya sesuai dengan tolak dan sudut pandang mereka. Menurut L.J. Van Apeldorn,
tujuan hukum adalah mengatur pergaulan hidup secara damai, jadi hukum menghendaki
perdamaian dalam masyarakat. Keadaan damai dalam masyarakat dapat terwujud apabila
keseimbangan kepentingan masing-masing anggota masyarakat benar-benar dijamin oleh
oleh hukum, sehingga terciptanya masyarakat yang damai dan adil merupakan perwujudan
tercapainya tujuan hukum.

 Sumber-sumber Hukum

Yang dimaksud dengan sumber hukum adalah segala apa saja yang menimbulkan
aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa dan kalau dilanggar
mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas dan nyata.

A. Undang-undang

Undang-undang adalah suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum


yang mengikat, diadakan dan dibuat serta di pelihara oleh Penguasa Negara.
Undang-undang mempunyai 2 (dua) pengertian, yaitu :

1. Undang-undang dalam arti formal adalah setiap peraturan yang dibuat bukan oleh
pengundang-undangan dan isinya mengikat hukum.

2. Undang-undang dalam arti materiil adalah setiap peraturan yang dibuat bukan oleh
badan perundang-undangan tapi isinya mengikat umum.

2
B. Yurisprudensi

Yurisprudensi berarti keputusan hakim yang terdahulu yang diikuti oleh hakim
dan dijadikan dasar keputusan hakim lain mengenai kasus yang sama.

Ada tiga alasan mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain, yaitu :

1. Keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan terutama bila keputusan itu dibuat oleh
Mahkamah Agung atau Pengadilan Tinggi secara psikologis maka seorang hakim
akan mengikuti hakim lain yang mempunyai kedudukan lebih tinggi.

2. Karena alasan praktis.

3. Karena sependapat dengan keputusan hakim lain dalam kasus yang sama.

C. Traktat

Traktat adalah perjanjian yang diadakan antara dua Negara atau lebih. Bila traktat
diadakan hanya oleh dua Negara maka perjanjian itu disebut Bilateral, sedangkan kalau
diadakan oleh banyak Negara maka perjanjian itu disebut Multilateral.

Apabila ada traktat multilateral memberikan penempatan kepada Negara-negara


yang pada mulanya tidak turut mengadakan kemudian menjadi pihak, maka perjanjian itu
merupakan traktat terbuka atau kolektif misalnya Piagam PBB.

Suatu traktat berlaku dan mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian


berdasarkan pada suatu azas PACTA SUNT SERVANDA, artinya traktat itu mengikat
dan berlaku sebagai peraturan hukum terhadap warga Negara masing-masing Negara
yang mengadakannya. Oleh karena itu traktat dapat dikatakan marupakan sumber hukum.

D. Kebiasaan

Menurut JHP. Bellepoid dalam bukunya “Inleiding Tot Derecht Sweten Schap in
Nederland” dikatakan bahwa Hukum Kebiasaan ini juga dinamakan kebiasaan saja,
meliputi semua peraturan-peraturan yang walaupun tidak ditetapkan oleh Pemerintah,
tetapi ditaati oleh seluruh rakyat, karena mereka yakin bahwa peraturan itu berlaku
sebagai hukum.

Contoh hukum kebiasaan yang sangat sederhana adalah seorang yang lebih muda,
menghormati atau bersikap sopan santun kepada seseorang yang lebih tua.  

E. Pendapat Ahli Hukum / Doktrin

Pendapat para ahli hukum yang terkenal juga mempunyai kekuasaan dan
berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh Hakim.

3
Didalam Yurisprudensi kita lihat bahwa hakim sering berpegang pada pendapat
seseorang atau beberapa orang sarjana hukum yang terkenal dalam ilmu pengetahuan
hukum. Hakim sering menyebut pendapat seorang sarjana hukum mengenai soal yang
harus diselesaikannya, sehingga pendapat itu menjadi dasar keputusan hakim tersebut.

Jadi pendapat sarjana hukum tersebut menjadi sumber hukum melalui


Yurisprudensi. Dalam hubungan internasional terutama pendapat ahli/sarjana hukum
mempunyai pengaruh yang sangat besar. Bagi hukum internasional pendapat para sarjana
hukum merupakan sumber hukum yang sangat penting.

B. Pengertian Ekonomi & Hukum Ekonomi

Pengertian ekonomi menurut kamus adalah ilmu mengenai asas-asas produksi


distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti hal keuangan, perindustrian
dan perdagangan. Menurut asal bahasanya, sebagian sumber menyebutkan bahwa asal kata
Ekonomi adalah dari bahasa Yunani “Oikos” dan “Nomos”, kata tersebut secara terpisah
berarti rumah tangga (oikos) dan ilmu (nomos). Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.

Hukum Ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa
ekonomi yang saling berhubunga satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-
hari dalam masyarakat. Selain itu hukum ekonomi lahir disebabkan oleh semakin pesatnya
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian.
Contoh-contoh Hukum Ekonomi :

1. Jika harga sembalo naik maka harga-harga barang lain biasanya akan ikut merambat
naik.
2. Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan hypermarket yang besar
dengan harga yang sangat murah, maka dapat dipastikan peritel atau took-toko kecil yang
berada di sekitarnya akan kehilangan omset atau mati gulung tikar.
3. Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang modalnya
berasal berasal dari pinjaman luar negeri akan bangkurt.
4. Turunnya harga elpiji akan menaikkan jumlah penjualan kompor gas baik buatan
dalam negeri maupun luar negeri.
5. Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang yang beredar akan
menurun dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan jasa secara umum.

Hukum ekonomi Indonesia dibedakan menjadi 2(dua), yaitu :

1. Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran


hukum mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi
Indonesia secara Nasional.
2. Hukum ekonomi sosial, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum
mengenai cara-cara pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan
martabat kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.

4
Asas-asas hukum ekonomi Indonesia :

a. Asas manfaat.
b. Asas keadilan dan pemerataan yang berprikemanusiaan.
c. Asas Keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.
d. Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.
e. Asas usaha bersama atau kekeluargaan.
f. Asas demokrasi ekonomi
g. Asas membangun tanpa merusak lingkungan.

Dasar hukum ekonomi Indonesia :

a. UUD 1945
b. Tap MPR
c. Undang-undang
d. Peraturan Pemerintah
e. Keputusan presiden
f. SK menteri
g. Peraturan daerah

Ruang lingkup hukum ekonomi

Ruang lingkup hukum ekonomi jika didasarkan pada klasifikasi internasional


pembagiannya sebagai berikut :

1. Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yang di dalamnya termasuk norma-norma


mengenai pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
2. Hukum ekonomi pertambangan.
3. Hukum ekonomi industri, industri pengolahan.
4. Hukum ekonomi bangunan
5. Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan
pariwisata.
6. Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.
7. Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga
kerja.
8. Hukum ekonomi angkutan.
9. Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.

Fungsi hukum ekonomi dalam pembangunan :

1. Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan.


2. Sebagai sarana pembangunan.
3. Sebagai sarana penegak keadilan.
4. Sebagai sarana pendidikan masyarakat.

5
Keempat fungsi tersebut dapat diterapkan dalam hukum ekonomi yang merupakan
suatu sistem hukum nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat.

Tugas hukum ekonomi :

1. Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi masyarakat.


2. Peningkatan pembangunan ekonomi.
3. Perlindungan kepentingan ekonomi warga.
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat.
5. Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar.
6. Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata
hukum.

Tujuan dari penerapan hukum ekonomi di Indonesia

1. Mengatur peraturan hukum agar mudah dalam perencanaan yang berkaitan dengan hal
perekonomian.
2. Terjadinya pemerataan pembangunan dan pemerataan distribusi pendapatan jika
merujuk kepada hukum pembangunan nasional. Hal ini menyangkut kepada hukum
ekonomi sosial yang berisi pemerataan pembangunan agar semua hasil pembangunan bisa
dinikmati oleh semua kalangan lapisan masyarakat dimanapun mereka berada dalam
wilayan Indonesia.
3. Mengatur kebijakan ekonomi agar tidak terjasi pelanggaran hukum dalam aspek sosial
saat di ambil sebuah keputusan kebijakan ekonomi.

Inti dari tujuan hukum ekonomi ini adalah semua kebijakan atas dasar kepentingan
masyarakat dan Negara, sehingga kepentingan Negara tercapai tanpa harus menyengsarakan
masyarakat.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi manusia sebagai salah satu kegiatan sosial manusia juga perlu
diatur dengan hukum agar sumber daya ekonomi, pemanfaatan dan kegiatannya dapat
berjalan dengan baik dengan mempertimbangkan sisi keadilan bagi para pelaku ekonomi.

Pembangunan ekonomi yang dibarengi dengan pembangunan hukum, maka akan


terbentuk tatanan perekonomian yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam
perekonomian Negara. Sehingga pembangunan ekonomi bisa dirasakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia secara merata sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945
maupun Pancasila. Maka untuk itu diperlukan pembangunan hukum yang Progresif yang
lebih menyentuh nilai-nilai keadilan yuridis, keadilan sosiologis maupun keadilan filosofis.

B. Kritik dan Saran


Semoga apa yang kami paparkan di atas bisa menambah pengetahuan para pembaca
serta dapat diamalkan sebagaimana mestinya.

Sebagai seorang manusia kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kami selalu mengharap kritik dari pembaca yang sifatnya dapat membangun dan
untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

7
DAFTAR PUSTAKA

makaalahhukumekonomi.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai