MANUSIA
DI SUSUN OLEH :
Tarina Dara Meutuah : 2306102030048
1|Page
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Fungsi Hak Asasi Manusia...................................................................................5
2.2 Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia dan Dunia....................................5
2.3 Konsep Negara Hukum.......................................................................................7
2.4 Peran Penegak Hukum.......................................................................................8
2.5 Hubungan Hak Asasi Manusia dengan Hukum...................................................9
2.6 Implementasi Instrumen Internasional............................................................10
2.7 Kasus HAM yang terjadi di Indonesia dan Dunia..............................................11
2.8 Upaya Pencegahan HAM..................................................................................12
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
Daftar pustaka..................................................................................................................15
2|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang melekat pada setiap
individu sebagai manusia yang dilindungi dan diakui oleh hukum, baik itu hukum
nasional maupun hukum internasional. Konsep HAM menjadi landasan moral dan
etis bagi terciptanya masyarakat yang adil, demokratis, dan beradab. Perlindungan
terhadap HAM menjadi sebuah keharusan dalam menjaga martabat kemanusiaan
setiap individu tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, agama, atau
politik.
Di berbagai negara, termasuk dalam konteks Indonesia, perlindungan
terhadap HAM diatur melalui berbagai instrumen hukum baik yang bersifat
nasional maupun internasional. Misalnya, di Indonesia, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) memberikan jaminan
perlindungan terhadap HAM dalam Pasal 28 sampai dengan Pasal 34. Selain itu,
berbagai undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya juga
mengatur mengenai HAM.
Di tingkat internasional, terdapat berbagai dokumen yang menjadi dasar
dalam perlindungan HAM, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM) yang disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1948.
Selain itu, terdapat pula berbagai konvensi dan perjanjian internasional lainnya
yang mengatur mengenai HAM.
Namun, meskipun telah ada berbagai instrumen hukum baik di tingkat
nasional maupun internasional, tantangan dalam perlindungan HAM masih
seringkali dihadapi. Misalnya, terdapat kasus pelanggaran HAM yang sering kali
terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia, baik itu dalam bentuk
penindasan politik, diskriminasi rasial, kekerasan terhadap perempuan dan anak-
anak, maupun dalam bentuk lainnya.
Oleh karena itu, penting untuk terus mendorong implementasi dan
penegakan hukum yang efektif dalam melindungi HAM. Hal ini meliputi
peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya HAM, penguatan lembaga-
3|Page
lembaga penegak hukum, serta kerjasama antar negara dalam upaya menjaga dan
melindungi HAM secara global.
Dalam konteks Indonesia, Pemerintah, lembaga legislatif, lembaga
yudikatif, serta lembaga-lembaga non-pemerintah memiliki peran penting dalam
memastikan bahwa hak asasi manusia setiap individu dihormati dan dilindungi
dengan baik sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Langkah-langkah
konkret seperti peningkatan kapasitas aparat penegak hukum, pemberian edukasi
kepada masyarakat mengenai HAM, serta pembentukan mekanisme pengaduan
dan perlindungan bagi korban pelanggaran HAM menjadi beberapa hal yang perlu
terus diperjuangkan guna mewujudkan perlindungan HAM yang lebih efektif.
4|Page
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Hak Asasi Manusia
Fungsi hak asasi manusia (HAM) dalam Indonesia adalah untuk
melindungi, memajukan, menegakkan, memenuhi, dan menghormati hak-hak
asasi manusia. Bagian Hukum dan HAM Setda Bangka bertanggung jawab untuk
mengoordinasikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan HAM Penegakan
hukum HAM di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Dalam konteks ini, diperlukan terobosan hukum baru yang dapat dijadikan suatu
pemikiran hukum untuk mendukung penegakan hukum HAM secara lebih efektif
Pelanggaran HAM masih harus ditingkatkan, dan negara harus memberikan
perlindungan HAM bagi semua warga negara Penegakan hukum HAM
merupakan suatu proses yang sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak
asasi manusia dapat dilindungi dan dipertahankan. Instansi penegak hukum
bekerja sama untuk memastikan bahwa hukum HAM diterapkan secara adil dan
benar, serta mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Lembaga penegak hukum
adalah organisasi dari petugas-petugas yang berhubungan dengan masalah
peradilan, seperti KPK Adapun tujuan dari penelitian tentang penegakan hukum
HAM di Indonesia untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum di Indonesia,
terutama dalam hal penegakan hak asasi manusia. Penegakan hukum HAM
merupakan suatu proses yang penting dalam menciptakan suatu masyarakat yang
adil dan aman. Instansi penegak hukum bekerja sama untuk memastikan bahwa
hukum HAM diterapkan secara adil dan benar, serta mencegah terjadinya
pelanggaran HAM.
5|Page
manusia yang bersifat individu, seperti hak kebebasan, hak keadilan, dan hak
keamanan
Periode 1998-sekarang. Perganitan rezim pemerintahan dari orde baru ke
era reformasi pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat besar pada
perlindungan HAM di Indonesia. Pemikiran HAM pada periode ini menekankan
wacana untuk merdeka (Self Determination), hak kebebasan untuk berserikat
melalui organisasi politik, dan hak-hak asasi manusia yang lebih luas daripada hak
asasi warga negara ditegakkan dalam hukum Indonesia.
Perkembangan HAM di Dunia Internasional Perkembangan HAM di
dunia internasional juga mempengaruhi perkembangan pemikiran HAM di
Indonesia. Pemikiran HAM pada periode ini menekankan wacana untuk merdeka
(Self Determination), hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik,
dan hak-hak asasi manusia yang lebih luas daripada hak asasi warga negara
ditegakkan dalam hukum Indonesia.
Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia menunjukkan bahwa
pemikiran HAM terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Pemikiran
HAM yang lebih luas dan kuat dapat membantu pemerintah Indonesia dalam
mengembangkan sistem hukum yang lebih kuat dan efektif dalam melindungi
HAM.
Perkembangan hukum internasional dapat dilihat dari berbagai aspek,
termasuk perkembangan hukum internasional tradisional, hukum internasional
pasca perang dunia, dan hukum internasional modern. Berikut adalah beberapa
perkembangan hukum internasional yang terjadi di dunia:
Hukum Internasional Tradisional - Pada era hukum internasional tradisional,
hukum internasional dikembangkan oleh bangsa-bangsa yang memiliki
kemampuan politik dan ekonomi yang kuat, seperti Cina kuno, Yunani kuno, dan
Romawi kuno. Pada masa ini, aturan penyelesaian konflik melalui arbitras dan
mediasi sudah digunakan.
Hukum Internasional Pasca Perang Dunia - Perkembangan hukum
internasional pasca perang dunia meliputi perkembangan hukum internasional
yang terjadi setelah Perang Dunia I dan II. Pada masa ini, hukum internasional
6|Page
mulai mengembangkan konsep-konsep yang lebih luas, seperti hak-hak asasi
manusia, hak asasi warga negara, dan hak asasi internasional.
7|Page
2.4 Peran Penegak Hukum
8|Page
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk
tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai
pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum
dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ditinjau dari sudut
subjeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subjek yang luas
dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum oleh subjek
dalam arti yang terbatas atau sempit. Dalam arti luas, proses penegakan
hukum itu melibatkan semua subjek hukum dalam setiap hubungan
hukum. Siapa saja yang menjalankan aturan normatif atau melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu dengan mendasarkan diri pada
norma aturan hukum yang berlaku, berarti dia menjalankan atau
menegakkan aturan hukum. Dalam arti sempit, dari segi subjeknya itu,
penegakan hukum itu hanya diartikan sebagai upaya aparatur penegakan
hukum tertentu untuk menjamin dan memastikan bahwa suatu aturan
hukum berjalan sebagaimana seharusnya. Dalam memastikan tegaknya
hukum itu, apabila diperlukan, aparatur penegak hukum itu diperkenankan
untuk menggunakan daya paksa.
9|Page
makhluk sosial dapat terpenuhi secara baik, maka diperlukan adanya
jaminan pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
Oleh karena itu, diperlukan suatu norma atau kaidah yang mengatur
tingkah laku manusia dalam tata pergaulan dalam masyarakat, dengan
maksud agar setiap orang mengetahui apa saja yang boleh dilakukan dan
apa saja yang tidak boleh dilakukan.
DUHAM dapat memberikan dasar hukum yang lebih luas dan kuat
bagi pemerintah Indonesia dalam melindungi HAM. Instrumen ini dapat
menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengembangkan undang-undang
dan peraturan yang lebih kuat dalam melindungi HAM.
10 | P a g e
Masyarakat dapat memahami dan mengerti hak-hak asasi manusia yang
tercantum dalam DUHAM, sehingga mereka dapat mendorong pemerintah
untuk melindungi HAM dengan lebih baik.
11 | P a g e
pelanggaran HAM seperti pembunuhan, penyiksaan, dan pelanggaran
hak asasi manusia lainnya
6. Pembunuhan Srebrenica
Kasus ini terjadi pada tahun 1995, di mana ada pembunuhan massal di
Srebrenica, Bosnia. Kasus ini mencakup pelanggaran HAM seperti
pembunuhan, penyiksaan, dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya
12 | P a g e
4. Memberikan akses kepada keadilan bagi korban pelanggaran HAM:
Korban pelanggaran HAM harus mendapatkan akses kepada
keadilan, termasuk hak untuk mendapatkan ganti rugi dan
rehabilitasi.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melihat perlindungan hukum terhadap Hak Asasi Manusia
(HAM), dapat disimpulkan bahwa meskipun ada kemajuan yang signifikan
dalam pengakuan dan perlindungan HAM di tingkat internasional dan
nasional, masih banyak tantangan yang harus diatasi. Prinsip-prinsip
HAM, yang merupakan fondasi dari hukum HAM, harus diterapkan secara
konsisten dan efektif oleh negara-negara dan lembaga-lembaga hukum.
Penegakan hukum yang kuat, independen, dan transparan adalah kunci
untuk melindungi HAM dan memastikan bahwa pelanggaran HAM tidak
terjadi tanpa konsekuensi.
Selain itu, penting bagi masyarakat sipil dan organisasi non-
pemerintah untuk terus memperjuangkan perlindungan HAM, memantau
pelaksanaannya, dan menyuarakan keadilan bagi mereka yang menjadi
korban pelanggaran HAM. Dengan upaya bersama dari semua pihak, dapat
diharapkan bahwa perlindungan hukum terhadap HAM akan terus
diperkuat dan ditingkatkan di masa depan.
3.2 Saran
Meningkatkan penegakan hukum yang kuat dan independen,
memastikan bahwa sistem peradilan dapat menangani pelanggaran HAM
secara tegas dan adil. Memperkuat kapasitas lembaga-lembaga HAM,
seperti komisi HAM, untuk melakukan penyelidikan mendalam,
13 | P a g e
memberikan rekomendasi yang efektif, dan memonitor implementasi
rekomendasi tersebut.
Mendorong pendidikan tentang HAM di semua tingkatan, mulai
dari sekolah hingga masyarakat umum, untuk meningkatkan kesadaran
akan hak-hak individu dan pentingnya melindunginya. Memperkuat
kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan bersama terkait
HAM, dengan memperkuat kemitraan regional dan internasional untuk
bertukar informasi, pengalaman, dan saling mendukung dalam upaya
perlindungan HAM.
14 | P a g e
Daftar pustaka
https://www.hukumonline.com/klinik/a/hubungan-hak-asasi-manusia-dengan-
negara-hukum-lt62de41f0efd5f
https://www.hukumonline.com/klinik/a/hubungan-hak-asasi-manusia-dengan-
negara-hukum-lt62de41f0efd5f
https://www.kemhan.go.id/2016/05/18/ham-adalah-hak-dasar-manusia-yang-
harus-dilindungi-negara-dan-p.html
https://iblam.ac.id/2023/05/10/perlindungan-hak-asasi-manusia-dalam-hukum-
indonesia/
https://www.kemhan.go.id/2016/05/18/ham-adalah-hak-dasar-manusia-yang-
harus-dilindungi-negara-dan-p.html
(PBB, n.d.)https://www.komnasham.go.id/files/1475231326-deklarasi-universal-
hak-asasi--$R48R63.pdf
(M, n.d.)https://www.gramedia.com/literasi/negara-hukum/
15 | P a g e