Disusun Oleh :
Handayani 2009046026
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan
Pancasila yang berjudul “Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia, Makna Indonesia
sebagai Negara Hukum.” Ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Dharma Widada, M.T.,IPU
selaku dosen Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Handayani
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................3
2.1 Konsep Negara Hukum..........................................................................3
2.2 Konsep HAM Modern.............................................................................3
2.3 Instrumen HAM......................................................................................3
2.4 Naskah yang berisi tentang HAM..........................................................3
2.5 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia.....................................3
BAB III PEMBAHASAN.........................................................................................4
3.1 Pengertian Negara Hukum....................................................................4
3.2 Konsep Negara Hukum..........................................................................5
3.3 Ciri-ciri Negara Hukum...........................................................................6
3.4 Pengertian HAM.....................................................................................7
3.5 Konsep HAM Modern.............................................................................9
3.6 Penerapan HAM di Indonesia................................................................10
3.7 Instrumen HAM......................................................................................11
3.8 Makna Indonesia sebagai Negara Hukum................................................13
BAB IV PENUTUP..................................................................................................14
4.1 Kesimpulan............................................................................................14
4.2 Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................15
DAFTAR GAMBAR................................................................................................4
1.1 Indonesia Negara Hukum......................................................................4
1.2 Hak Asasi Manusia................................................................................7
1.3 Pelanggaran Hak Asasi di Indonesia.....................................................10
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
2.1 Pasal UUD 1945 yang menunjukan ciri-ciri Negara Hukum..................6
2.2 Undang-Undang tentang HAM..............................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isu Negara Hukum dan HAM kini berkembang menjadi masalah yang sangat
penting dalam peraturan politik internasional. Universalitas HAM menimbulkan
kecendrungan terjadinya internasionalisasi HAM, sehingga batas yurisdiksi HAM
domestik suatu Negara kadangkala menjadi kabur. Persepsi yang beranekaragam
tentang HAM muncul dimana-mana, terutama negara-negara Barat. Hal ini terjadi
sebagai akibat dari meningkatnya kepedulian internasional terhadap pelanggaran-
pelanggaran HAM, dan secara praktis mempengaruhi pola hubungan dan kerjasama
dengan Negara berkembang.
Negara Hukum dan HAM tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Argumentasi hukum
yang dapat diajukan tetang hal ini, ditujukan dengan ciri negara hukum itu sendiri,
bahwa salah satu diantaranya adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Dalam negara hukum, hak asasi manusia terlindungi jika dalam suatu negara hak
asasi manusia tidak dilindungi, negara tersebut bukan negara hukum.
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Negara Hukum?
b. Apa Konsep dari Negara Hukum?
c. Bagaimana ciri-ciri Negara Hukum?
d. Apa yang dimaksud dengan HAM?
e. Bagaimana konsep HAM modern?
f. Bagaimana penerapan HAM di Indonesia?
g. Apa yang dimaksud dengan Instrumen HAM?
h. Apa makna Indonesia sebagai Negara Hukum?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Negara Hukum
a. Konsep Negara Hukum merupakan substansi dasar dari kontrak sosial
setiap negara hukum (Hamidi & Lutfi, 2009:9)
b. Konsep The Rule of Law mulai popular karena terbitnya buku dari Albert
Venn Dicey tahun 1885, dengan judul Introduction to the study of the
constitution
2.2 Konsep HAM Modern
Dirumuskan Pernyataan Umum tentang Hak Asasi Manusia (PUHAM) di paris
tahun 1948
2.3 Instrumen HAM
Instrumen Nasional UUD 1945 beserta amandemennya :
a. Tap MPR No. XVII/MPR1998
b. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
c. UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
d. UU No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
e. UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
f. Peraturan perundang-undangan nasional lainnya yang terkait.
Instrumen Internasional :
a. Piagam PBB 1945
b. Deklarasi Universal HAM 1948
c. Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik
d. Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya
e. Instrumen HAM Internasional lainnya.
2.4 Naskah yang berisi tentang HAM
a. Magna Charta (Piagam Agung, 15 Juni 1215)
b. Bill of Rights (Undang-undang hak,1689)
c. Declaration des droits de I’home et du citoyen (Pernyataan hak-hak
manusia dan warga negara, 14 Juli 1789)
d. Habeas Corpus Act (1679)
e. Declaration of Independence (Pernyataan Kemerdekaan Rakyat Amerika, 4
Juli 1776)
f. The Four Freedom ( Empat Kebebasan, 1941)
g. The Universal Declaration of Human ( 10 Desember 1984)
2.5 Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
Peristiwa terbunuhnya Munir Said Thalib 7 September 2004
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
3.2 Konsep Negara Hukum
Dalam hubungan inilah maka kedudukan konstitusi menjadi sangat penting bagi
kehidupan masyarakat. Konstitusi dalam hubungan ini dijadikan sebagai perwujudan
hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh Negara dan pejabat-pejabat pemerintah
sesuai dengan prinsip Government by law, not by man (Pemerintah berdasarkan
hukum, bukan berdasarkan manusia atau penguasa)
Konsep negara hukum berakar dari paham kedaulatan hukum yang pada hakikatnya
berprinsip bahwa kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara adalah berdasarkan
atas hukum. Dalam kontrak tersebut tercantum kewajiban-kewajiban terhadap
hukum negara untuk memelihara, mematuhi, dan mengembangkannya dalam
konteks pembangunan hukum. (Hamidi & Luthfi, 2009:9)
Artinya negara hukum itu sendiri pada hakikatnya berakar pada konsep dan teori
kedaulatan hukum yang pada prinsipnya menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi di
dalam suatu negara adalah hukum, oleh sebab itu seluruh alat perlengkapan negara
apapun namanya termasuk warga negara harus tunduk dan patuh serta menjunjung
tinggi hukum tanpa terkecuali.
Paham kedaulatan hukum menjadi pilar yang tak terpisakan oleh konsep negara
hukum. Paham kedaulatan hukum ini merupakan ajaran yang mengatakan bahwa
kekuasaan tertinggi terletak pada hukum atau tidak ada kekuasaan lain apapun,
kecuali hukum semata. Banyak rumusan yang diberikan terhadap pengertian negara
hukum tetapi sulit untuk mencari rumusan yang sama, baik itu disebabkan karena
perbedaan asas negara hukum yang dianut maupun karena kondisi masyarakat dan
zaman saat perumusan negara hukum dicetuskan.
5
3.3 Ciri-ciri Negara Hukum
Sedangkan menurut Albert Venn Dicey The Rule Of Law, memiliki ciri sebagai
berikut :
a. Supremasi dari hukum, artinya bahwa yang mempunyai kekuasaan yang
tertinggi di dalam Negara adalah Hukum (Kedaulatan Hukum)
b. Persamaan dalam kedudukan hukum bagi setiap orang
c. Konstitusi itu tidak merupakan sumber dari hak asasi manusia dan jika hak-
hak asasi manusia itu diletakkan dalam konstitusi itu hanya sebagai
penegasan bahwa hak asasi manusia itu harus dilindungi.
Persamaan pada kedua-duanya adalah bahwa baik rechtsstaat maupun rule of law
pada hakekatnya sama-sama hendak melindungi individu terhadap pemerintah yang
sewenang-wenang dan memungkinkan untuk menikmati hak-hak sipil dan politik
sebagai manusia. Paham negara hukum pun tidak dapat dipisahkan dari paham
kerakyatan sebab pada akhirnya hukum yang mengatur dan membatasi kekuasaan
negara atau pemerintah diartikan bahwa hukum yang dibuat atas dasar kekuasaan
atau kedaulatan rakyat.
PASAL BUNYI
Pasal 1 Ayat 3 Negara Indonesia adalah Negara
Hukum
Pasal 4 Ayat 1 Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan
menurut undang-undang dasar.
Pasal 27 Ayat 1 Segala warga negara bersama
kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya
Tabel 2.1 Pasal UUD 1945 yang menunjukan ciri-ciri Negara Hukum
6
3.4 Pengertian HAM
1. Hak Asasi Pribadi (Personal Human Rights) hak ini merupakan hak yang
berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang. Contoh dari personal
human right adalah kebebasan untuk menyampaikan pendapat, kebebasan
untuk bepergian, bergerak, berpindah ke berbagai tempat, dan lain
sebagainya.
2. Hak Asasi Politik (Politik Rights) merupakan hak asasi dalam kehidupan
politik sesorang. Contohnya adalah hak untuk dipilih dan memilih, hak dalam
keikutsertaan kegiatan pemerintah, hak dalam membuat petisi dan lain
sebagainya
3. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights) hak ini menyangkut dalam hal
perekonomian. Contoh dari hak property rights adalah kebebasan dalam hal
jual-beli, perjanjian kontrak, penyelenggaraan sewa-menyewa, memiliki
sesuatu, dan memiliki pekerjaan yang pantas
7
4. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights) hak dalam memperoleh perlakuan
sama dalam tata cara pengadilan. Contohnya adalah hak untuk mendapatkan
Ada juga yang menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang
tertindas, dan pada saat yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan
keberadaan HAM sama sekali dan menyatakan bahwa hak asasi manusia hanya
ada karena manusia mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut. Dari sudut
pandang hukum internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi atau
dikurangi dengan syarat-syarat tertentu.
8
3.5 Konsep HAM Modern
Konsep HAM Modern muncul pada pada paruh kedua abad kedua puluh,
terutama setelah dirumuskannya PUHAM di Paris tahun 1948. Semenjak saat itu,
hak asasi manusia telah mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi
semacam kode etik yang diterima dan ditegakkan secara global. Pelaksanaan hak
asasi manusia di tingkat internasional diawasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB
dan badan-badan traktat PBB dan Komite Hak Asasi Manusia PBB dan Komite Hak
Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Sementara di tingkat regional, hak asasi manusia
ditegakkan oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, Pengadilan Hak Asasi
Manusia Antar-Amerika, serta Pengadilan Hak Asasi Manusia dan Hak Penduduk
Afrika. Kovenan Internasional tentang hak-hak sipil dan politik (ICCPR) sendiri telah
diratifikasi oleh hampir semua negara di dunia saat ini.
9
3.6 Penerapan HAM di Indonesia
Meski sejumlah nama telah disidang dan menjalani hukuman, kenyataannya aktor
intelektual di balik kasus tewasnya Munir tak kunjung terungkap. Aktivis kelahiran
Malang, 8 Desember 1965 lalu itu diketahui tewas saat berada di dalam pesawat
Garuda dengan nomor penerbangan GA 974, Munir tewas dua jam sebelum tiba di
bandara Schipol, Amsterdam. Saat itu, munir diduga sakit sebelum
mengehembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 08.10 waktu setempat. Dugaan
diracun muncul setelah pendiri imparsial dan aktivis kontras itu terlihat seperti orang
sakit setelah beberapa kali ke toilet. Utamanya, setelah pesawat lepas landas usai
transit di Bandara Changi, Singapura.
Dua bulan setelah kematian Munir, kepolisian belanda mengungkap bahwa Munir
tewas akibat diracuni. Hal itu diketahui setelah senyawa arsenic ditemukan di dalam
tubuhnya setelah otopsi dilakukan. Senyawa itu terdapat di dalam air seni, darah
dan jantung yang jumlahnya melebihi kandungan normal.
Itulah sedikit contoh dari kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang seharusnya
sesuai dengan Pasal 28 A UUD 1945 yang berbunyi “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” Kasus kematian
Munir hanya satu dari banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum menemukan
titik terang.
10
3.7 Instrumen HAM
Instrumen HAM adalah alat yang digunakan untuk melindungi dan menegakkan
HAM, dalam pelaksanaan HAM ada Instrumen yang dipakai yakni, Instrumen
Nasional dan Instrumen Internasional. Di Indonesia memiliki UU Nomor 39 tahun
1999 tentang HAM itu sebagai bentuk tanggung jawab moral dan hukum Indonesia
sebagai anggota PBB dalam penghormatan dan pelaksanaan Deklarasi Universal
HAM/Universal Declaration on Human Rights(UDHR) tahun1948 serta berbagai
instrument HAM lainnya mengenai HAM yang telah diterima di indonesia
11
3.8 Naskah tentang HAM
Penjelasan dari naskah-naskah yang berisi tentang HAM sebagai berikut :
12
3.9 Makna Indonesia sebagai Negara Hukum
Arti dan makna Indonesia sebagai negara hukum adalah segala aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara serta administrasi pemerintahan harus
didasarkan pada hukum dan segala produk perundang-undangan yang berlaku.
Indonesia adalah negara hukum. Hal ini berarti bahwa segala kegiatan di dalam
wilayah NKRI harus didasarkan pada hukum dan segala produk perundang-
undangan serta turunannya yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Di atas segalanya, berlaku Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila
sebagai sumber segala hukum di Indonesia. Adapun produk turunan undang-undang
dapat berupa Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Instruksi Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Gubernur, dan berbagai peraturan lainnya.Adapun peraturan
yang merupakan turunan tersebut pada dasarnya harus mengikuti dan sejalan
dengan isi serta semangat dari Pancasila dan UUD 1945 sehingga tidak terjadi
kontradiksi isi. Bukti yuridis atas keberadaan negara hukum Indonesia dalam arti
material tersebut harus dimaknai bahwa negara Indonesia adalah negara hukum
dinamis, atau negara kesejahteraan (welfare state), yang membawa implikasi bagi
para penyelenggara negara untuk menjalankan tugas dan wewenangnya secara
luas dan komprehensif dilandasi ide-ide kreatif dan inovatif. Makna negara Indonesia
sebagai negara hukum dinamis, esensinya adalah hukum nasional Indonesia harus
tampil akomodatif, adaptif dan progresif. Akomodatif artinya mampu menyerap,
menampung keinginan masyarakat yang dinamis. Makna hukum seperti ini
menggambarkan fungsinya sebagai pengayom, pelindung masyarakat. Adaptif,
artinya mampu menyesuaikan dinamika perkembangan jaman, sehingga tidak
pernah usang. Progresif, artinya selalu berorientasi kemajuan, perspektif masa
depan. Makna hukum seperti ini menggambarkan kemampuan hukum nasional
untuk tampil dalam praktiknya mencairkan kebekuan-kebekuan dogmatika. Hukum
dapat menciptakan kebenaran yang berkeadilan bagi setiap anggota masyarakat.
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada Pasal 1
ayat 3
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di Indonesia, Hak Asasi Manusia telah diatur dalam Undang-Undang.Tidak hanya
diatur dalam perundang-undangan di Indonesia saja, namun Hak Asasi Manusia
juga diatur dalam Al-Qur’an. Ada beberapa hak asasi yang termaktub dalam Al-
Qur’an, seperti hak hidup, hak milik, perlindungan dan kehormatan, keamanan dan
kesucian kehidupan pribadi, keamanan kemerdekaan pribadi, perlindungan dari
hukuman penjara, hak memprotes kedzaliman, kebebasan berekspresi, serta
kebebasan hati nurani dan keyakinan. Hubungan antara negara hukum dengan
HAM adalah Negara Hukum wajib menjamin dan melindungi Hak Asasi Manusia
setiap warganya
4.2 Saran
Kita sebaiknya mencari informasi lebih tentang Negara Hukum dan HAM agar lebih
memahami kedua bahan pembahasan di atas. Kita sebagai mahasiswa dan generasi
penerus bangsa, sudah semestinya membantu pemerintah untuk terus menegakkan
HAM di Indonesia. Rakyat juga harus membantu mewujudkannya dengan mematuhi
segala peraturan perundang-undangan yang ada dalam negara Indonesia, serta
membantu pemerintah dalam mewujudkan negara aman dan makmur.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/eganurfadillah5648/5c0df4e3ab12ae7109081b55/
makalah-negara-hukum-dan-ham
https://media.neliti.com/media/publications/242180-materi-negara-hukum-dan-hak-
asasi-manusi-d71255a6.pdf
https://zulianaistichomah.wordpress.com/2013/11/22/konsep-negara-hukum-dan-
ham/amp/#aoh=16008697368591&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=From%20%251%24s
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Negara_hukum
http://repository.uin-suska.ac.id/8907/2/BAB%20I.pdf
https://ppkn.co.id/negara-hukum/
https://www.google.co.id/amp/s/saintif.com/pengertian-ham/amp/
https://amp.kompas.com/skola/read/2020/02/12/100000169/ham-instrumen-
lembaga-dan-penggolongan-ham#referrer=https://www.google.com
https://www.romadecade.org/pengertian-ham/#!
https://www.researchgate.net/publication/
337690894_KASUS_PELANGGARAN_HAM_PEMBUNUHAN_MUNIR_SAID_THAL
IB
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/100000169/ham-instrumen-
lembaga-dan-penggolongan-ham?page=1
https://brainly.co.id/tugas/9042004
15