Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Pendidikan kewarganegaraan Afrinaldy Rustam,S.IP.,M.Si

MAKALAH

PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA

DI SUSUN OLEH:

AURELIA ANNISA PUTRI ( 12170521498)


NURHALISA (12170822133)
NOVIA RAMADANI (12170521915)
SUCI JUFATMA (12170521815)

PRODI ILMU ADMINISTASI NEGARA


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mandiri untuk mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, dengan judul “ Penegakan Hak Asasi Manusia”.

Penulis mengucapkan terimakasih terhadap bantuan pihak yang telah


membantu penulis dengan memberikan sumbangan pikiran dan materi serta saran
dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Harapan penulis, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Demikian makalah ini penulis buat, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, serta
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini
agar penulis bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Pekanbaru, 13 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3 Tujuan makalah ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1 Pengertian HAM .................................................................................... 3

2.2 Bentuk – bentuk HAM ........................................................................... 5

2.3 Upaya Penegakan HAM ........................................................................... 7


2.4 Kendala Penegakan HAM ....................................................................... 9
2.5 Solusi dalam Penegakan HAM ...............................................................

BAB II PENUTUP....................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 12

3.2 Saran ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak merupakan unsur normative yang melekat pada diri manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksi antara individu dengan istansi. Hak
merupakan sesuatu yang harus diperoleh masalah HAM adalah sesuatu yang
sering dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi HAM selalu
dijunjung tinggi dan lebih diperhatikandalam era reformasi.
Dalam pemenuhan Hak kita hidup tidak bisa sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Kita jangan sampai melakukan
pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha memperoleh atau
pemenuhan HAM pada diri sendiri. HAM merupakan hak hak yang berasal
dari harkat dan martabat yang melekat pada Manusia. Hak ini sangat
mendasar atau asasi fundamental yang bersifat mutlak agar manusiadapat
berkembang sesuai dengan bakat, cita-cita, serta martabatnya hak juga
dianggap universal artinya dimiliki semua manusia tanpa perbedaan
berdasarkan bangsa, ras, agama, atau gender.

iii
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :

1. Apa Pengertian Penegakan HAM ?


2. Apa saja bentuk-bentuk HAM ?
3. Bagaimana upaya penegakan HAM ?
4. Apa kendala dalam penegakan HAM ?
5. Bagaiman solusi dari kendala penegakan HAM ?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian penegakan HAM

2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk penegakan HAM

3. Mengetahui upaya penegakan HAM

4. Agar dapat mengetahui kendala dari penegakan HAM

5. Agar dapat mengetahui solusi dari kendala penegakan HAM

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penegakan HAM


Penegakan HAM adalah melakukan berbagai tindakan dalam
rangka membuat HAM lebih disukai serta dihormati oleh pemerintah dan
masyarakat. Penegakan HAM dilakukan karena pada dasarnya HAM
adalah ukuran tertinggi bagi keberhasilan pembagunan suatu negara selain
kondisi HAM suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk
menentukan kehormatan suatu bangsa.
pelaksanaan penegakan hak asasi manusia, diantaranya yaitu
Putusan No 011-017/PUU-VIII/2003 tentang pengujian Undang-Undang
No 12/2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, Putusan No 6-13-20/PUU-VIII/2010 tentang pengujian Undang-
Undang No 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia, Putusan
No 55/PUU-VIII/2010 tentang pengujian Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2004 tentang Perkebunan, Putusan No 27/PUU-IX/2011 tentang
pengujian Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia berat yang terjadi di Indonesia
kebanyakan dilakukan oleh rezim pemerintahan diantara lain yaitu,
pembunuhan masal yang dilakukan G-30SPKI pada tahun 1965-1966,
pelanggaran hak asasi di Aceh dan Papua, penculikan dan pembunuhan
misterius yang dikenal dengan Petrus, kasus Tanjung Priok, kasus Warsidi
di Lampung, kasus penculikan aktivis demokratis, dan pelanggaran hak
asasi manusia di Timor Timur setelah adanya jejak Pendapat.Upaya yang
dilakukan oleh negara Indonesia dalam penegakan hak asasi manusia dapat
ditempuh melalui penyempurnaan produk-produk hukum dan perundang-
undangan tentang hak asasi manusia, melakukan inventarisasi,
mengevaluasi dan mengkaji semua produk hukum, KUHAP, KUHP yang
1
tidak sesuai dengan hak asasi manusia.
Penegakan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia telah direduksi
maknanya menjadi “hukum” yang penegakannya dibatasi. Pembatasan
dilakukan atas bagaimana menginterprestasi pasal-pasal dalam kitab
perundang-undangan. Instrumen hukum HAM memang telah banyak
mengadili pelaku-pelaku HAM di Indonesia dan memberikan setitik
keadilan bagi korban. Namun, justifikasi atas pelanggaran HAM hanya
dibaca dari ketersediaan aturan-aturan yang ada. Akibatnya, proses ini
gagal dalam menginterpretasikan kandungan nilai-nilai HAM yang lebih
luas dari sekadar pasal-pasal tertulis. Hal inilah yang menjadi penyebab
kejumbuhan antara hukum biasa dengan hukum HAM. Terus
berlangsungnya pemahaman dan praktik seperti ini menyebabkan
berjaraknya atau tertinggalnya nilai-nilai universal kemanusiaan yang
membentuk konsep HAM dari praktik penegakannya. Di sisi lain,
penegakan HAM di Indonesia sering direcoki oleh kepentingan-
kepentingan ekonomi-politik jangka pendek. Upaya penegakan HAM
melalui pembuatan instrumen-instrumen hukum yang gencar dilakukan
selepas rezim Orde Baru dalam implementasinya terombang-ambing oleh
kepentingan para aktor politik yang bernaung dalam lembaga-lembaga
politik. Kasus-kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia,
seperti di daerah-daerah konflik, kerusuhan Mei1998, hingga pembunuhan
Munir, merupakan sederet kasus yang tidak terselesaikan karena kentalnya
intervensi politik terhadap penegakan HAM.

2.2 Bentuk – bentuk HAM


Secara universal pembagian hak asasi manusia adalah sebagai
berikut:
a. Hak-hak asasi pribadi atau “personal rights” yang meliputi kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, kebebasan bergerak,
dan sebagainya.
b. Hak-hak asasi ekonomi atau “property rights”, yaitu hak untuk memiliki
sesuatu, membeli dan menjualnya, serta memanfaatkannya.
c. Hak-hak asasi untuk mendapatkan
2 perlakuan yang sama dalam hukum
dan pemerintahan atau yang disebut “rights of legal equality”.
d. Hak-hak asasi politik atau “political rights”, yaitu hak untuk ikut serta
dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan
umum), hak mendirikan partai politik, dan sebagainya.
e. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan atau “social and culture rights”,
misalnya hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan,
dan sebagainya.
f. Hak-hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan
perlindungan atau “procedural rights”, misalnya peraturan dalam
penangkapan,pengeledahan,peradilan dan sebagainya.

2.3 Upaya Penegakan HAM


Upaya penegakan HAM dapat dimulai dari lingkungan keluarga,
warga sekitar tempat tinggal, sekolah dan masyarakat luas. Di lingkungan
masyarakat luas, upaya penegakan HAM dapat dilakukan antara lain
dengan:
a. Tidak mengganggu ketertiban.
b. Saling menjaga dan melindungi harkat dan martabat manusia.
c. Menghormati keberadaan masing-masing.
d. Berkomunikasi dengan baik dan sopan.
e. Ikut membantu terselenggaranya masyarakat yang hidup berdampingan
secara damai, sayang menyayangi tanpa membedakan agama, ras,
keturunan dan pandangan politik nya serta kelompok besar tidak
memaksakan kehendaknya terhadap kelompok kecil dan sebaliknya.
Kita sebagai warga negara Indonesia wajib mendukung adanya
upaya penegakan HAM yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
perlindungan HAM. Dukungan tersebut dapat ditunjukkan antara lain
dengan sikap:
a. Menghormati dan melaksanakan instrumen HAM.
b. Membantu terlaksananya program penyuluhan hak-hak asasi
manusia.
c. Mendengarkan dan melaksanakan
3 materi penyuluhan hukum dan
HAM
d. Ikut aktif mensosialisasikan hukum dan HAM.
e. Menghargai hak-hak kaum perempuan.
f. Membantu terlaksananya perlindungan hak anak

2.4 Kendala Dalam Penegakan HAM

Tantangan Penegakan HAM di Indonesia


1)Kejahatan Genosida Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruhatau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama, dengan cara :
a)Membunuh anggota kelompok
b)Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap
anggota-anggota kelompok
c) Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baikseluruh atau
sebagainya
d) Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok
e) Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.
2)Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Adalah salah satu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yangdiketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan langsung terhadap
penduduk sipil berupa:
a)Pembunuhan Pemusnahan Perbudakan Pengusiran atau
pemindahan penduduk secara paksa;Perampasan kemerdekaan atau
perampasan kebebasan fisik Penyiksaaan,Perkosaan, perbudakan
seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan
,penghilangan orang secara paksa.
4
Tantangan Penegakan HAM dari Luar

1. Prinsip Universal, yaitu bahwa adanya hak-hak asasi manusia bersifat


fundamental danmemiliki keberlakuan universal, karena jelas tercantum
dalam piagam PBB dan oleh karenanyamerupakan bagian dari keterikatan
setiap anggota PBB
2. Prinsip Pembangunan nasional, yaitu bahwa kemajuan ekonomi dan
sosial melaluikeberhasilan pembangunan nasional dapat membantu
tercapainya tujuan peningkatan demokrasidan perlindungan terhadap asasi
manusia.
3. Prinsip Kesatuan hak-hak asasi manusia, yaitu berbagai jenis atau
kategori hak-hak asasimanusia, yang meliputi hak-hak sipil dan politik
disatu pihak dan hak-hak ekonomi, sosial dan kultural dipihak lain.
4. Prinsip Objektivitas atau Non Selektivitas, yaitu penolakkan terhadap
pendekatan atau penilaianterhadap pelaksanaan hak-hak asasi pada suatu
negara oleh pihak luar, yang hanya menonjolkansalah satu jenis hak asasi
manusia saja mengabaikan hak-hak asasi manusia lainnya
5. Prinsip Keseimbangan, yaitu keseimbangan dan keselarasan antara hak
hak perseorangan dan hak-hak masyarakat dan bangsa, sesuai dengan
kodrat manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial sekaligus
6. Prinsip Kompetensi nasional, yaitu bahwa penerapan dan perlindungan
hak- hak asasi manusiamerupakan kompetensi dan tanggung jawab
nasional.
7. Prinsip Negara Hukum, yaitu bahwa jaminan terhadap hak asasi
manusia dalam suatu negaradituangkan dalam aturan-aturan hukum, baik
hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis.

5
2.5 Solusi dari Penegakan HAM
Solusi dari kendala Penegakan HAM

1.Pembentukan Komnas HAM


Menurut situs resmi Komnas HAM, lembaga ini memiliki status yang
setingkat dengan lembaga-lembaga negara lain di Indonesia. Fungsi
lembaga yang dibentuk pada 7 Juni 1993 ini adalah melakukan penelitian,
penyuluhan, pemantauan, dan mediasi terkait masalah HAM.
Lembaga ini diisi dengan anggota berjumlah 35 orang yang semuanya
dipilih oleh DPR dan disahkan presiden. Mereka semua mempunyai
wewenang untuk melakukan perdamaian pada pihak yang berkonflik,
menyelesaikan masalah dengan cara konsultasi dan negosiasi,
merekomendasikan suatu kasus HAM kepada DPR untuk diteruskan
penanganannya, serta menyarankan kepada pihak yang berkonflik untuk
menyelesaikan masalahnya di pengadilan. Bukan hanya itu, setiap individu
dari negara Indonesia diizinkan untuk mengadukan masalah kepada
lembaga jika terjadi kasus pelanggaran HAM.

2.Pembentukan Instrumen HAM


Instrumen HAM meliputi alat-alat yang digunakan untuk melindungi dan
menegakkan HAM, di antaranya adalah lembaga (Komnas HAM) serta
peraturan-peraturan tentang HAM. Peraturan ini ternyata diciptakan agar
jaminan hukum dan arahan proses penegakan HAM bisa berjalan dengan
baik. Berikut ini beberapa aturan yang dibuat untuk mengatur perihal
HAM di Indonesia.Terdapat penambahan bab XA tentang HAM dalam
UUD 1945.Dikeluarkannya Ketetapan MPR melalui TAP MPR Nomor
XVII/MPR/1998 perihal HAM dalam Sidang Istimewa MPR 1998.Piagam
HAM Indonesia ditetapkan pada 1998.Dibuatnya UU RI Nomor 39 Tahun
1999 yang dilanjutkan dengan keluarnya Perpu Nomor 1 Tahun 1999
mengenai pengadilan HAM. Setelah itu, ditetapkan lagi menjadi sebuah
aturan dalam Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2000 perihal
Pengadilan HAM. Perundang-undangan
6 yang mengatur perlindungan anak
ditetapkan dalam beberapa Undang-Undang RI. Di antaranya Nomor 3
Tahun 1997 (pengadilan anak), Nomor 23 Tahun 2002 (perlindungan
anak), dan Nomor 11 Tahun 2012 (sistem peradilan anak).Pemberlakuan
instrument HAM internasional yang selaras dengan UUD 1945. Isu yang
dibawa terkait hak politik perempuan, penghapusan diskriminasi
perempuan, konvensi hak anak, dan beberapa hal lain yang terkait dengan
kemanusiaan.

3.Pembentukan Pengadilan HAM


Seperti yang tertulis dalam UU RI No 26 Tahun 2000, terdapat Pengadilan
HAM yang terbentuk untuk mengadili para pelanggar HAM. Lengkapnya,
pengadilan yang satu ini khusus menangani kasus pelanggaran HAM,
mulai dari masalah antar individu hingga masyarakat luas. Pengadilan ini
diberikan tugas dan wewenang untuk memeriksa serta memutus kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia maupun di luar wilayah
negara. Dengan adanya Pengadilan HAM, penegakan, kepastian hukum,
keadilan, dan perasaan aman terkait HAM pun diusahakan bisa berjalan.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penegakan HAM adalah melakukan berbagai tindakan dalam rangka membuat
HAM lebih disukai serta dihormati oleh pemerintah dan masyarakat.
Penegakan HAM dilakukan karena pada dasarnya HAM adalah ukuran
tertinggi bagi keberhasilan pembagunan suatu negara selain kondisi HAM
suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk menentukan kehormatan
suatu bangsa. Upaya penegakan HAM dapat dimulai dari lingkungan
keluarga, warga sekitar tempat tinggal, sekolah dan masyarakat luas.
Dilingkungan masyarakat luas, upaya penegakan HAM dapat dilakukan antara
lain dengan:
a. Tidak mengganggu ketertiban.
b. Saling menjaga dan melindungi harkat dan martabat manusia.
c. Menghormati keberadaan masing-masing.
d. Berkomunikasi dengan baik dan sopan.
e. Ikut membantu terselenggaranya masyarakat yang hidup
berdampingan secara damai, sayang menyayangi tanpa membedakan
agama, ras, keturunan dan pandangan politik nya serta kelompok besar
tidak memaksakan kehendaknya terhadap kelompok kecil dan sebaliknya.
Solusi dari kendala Penegakan HAM
1.Pembentukan Komnas HAM
2.Pembentukan Instrumen HAM
3.Pembentukan Pengadilan HAM
Tantangan Penegakan HAM di Indonesia
1)Kejahatan Genosida Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruhatau sebagian

8
kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama.
2)Kejahatan Terhadap Kemanusiaan Adalah salah satu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan langsung terhadap penduduk
sipil.

3.2 SARAN
Sebagai seorang manusia kita harus pempertahankan,
memperjuangkan dan menegakkan HAM kita sendiri. Selain itu, kita juga
harus bisa menghormati dam menjaga HAM orang lain jangan kita
melanggarnya, dan jangan juga sampai HAM kita diinjak injak atau tidak
dihargai oleh orang lain. Jadi kita harus menjaga HAM. Kita juga harus
mengimbanggi antara HAM kita dengan orang lain agar dapat saling
menghargai dan tidak menindas satu sama lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rosyada, Dede, dkk, Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, Hak


Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
2000.
Anis, Ibrahim. (2010). Telaah Yuridis Perkembangan Hukum Positif tentang Hak
Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Lumajang, Jurnal Hukum Argumentum, Vol. 9, No. 2,
hlm. 6.
Johan Nasution, Bahder. (2017). Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia. Bandung :
CV. Mandar Maju.

10
DOKUMENTASI

11
12

Anda mungkin juga menyukai