Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SUPREMASI HUKUM DAN DEMOKRASI DI INDONESIA


Dosen Pengampu:
Ruhadi S.Pd.,M.Pd.
Yadi Suryadi S.Pd.,M.Pd.

OLEH
ANGGOTA KELOMPOK 8
1. Syadzilia Aluv Mawsally (2201422046)
2. Zuhriatul Aini (2201422048)
3. Faza Amelia (2201422050)
4. Anisah Almauizzah (2201422051)
5. Maria Berisa Putri (2201422052)

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang berjudul Supremasi Hukum dan Demokrasi di Indonesia dengan tepat
waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ruhadi S.Pd.,M.Pd dan Bapak Yadi Suryadi
S.Pd.,M.Pd. yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dan kepada semua pihak yang
sudah membantu dalam penulisan makalah ini. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari
melalui penelitian dalam makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman kelompok 8 yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini memiliki tujuan untuk menambah wawasan terkait
politik terutama kasus suap yang terjadi oleh pejabat negara kepada pembaca maupun penulis.
Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan. Kami menerima segala
bentuk kritik dan saran dari Bapak Ruhadi S.Pd.,M.Pd dan Bapak Yadi Suryadi S.Pd.,M.Pd.
untuk penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
mohon maaf sebesar-besarnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
2.1 Pengertian Korupsi............................................................................................................
2.2 Pengertian Suap.................................................................................................................
2.3 Kronologi Kasus Suap Hakim Itong Isnaeni Hidayat.......................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................
3.1 Simpulan.........................................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penegakan hukum merupakan upaya menegakkan atau mengamalkan norma-norma
hukum yang menjadi pedoman perilaku dalam berlalu lintas jalan dan hubungan
hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Penegakan hukum dapat
dilakukan oleh berbagai subjek dari perspektif entitas dan juga dapat diartikan sebagai
kegiatan penegakan hukum yang mencakup semua badan hukum yang memiliki
hubungan hukum dengannya. Menerapkan aturan preskriptif, atau melakukan atau
tidak melakukan sesuatu di bawah norma hukum yang berlaku, berarti menjalankan
atau menegakkan aturan hukum. Tegasnya, penegakan hukum secara obyektif
didefinisikan hanya sebagai upaya oleh aparat penegak hukum tertentu untuk
memastikan penegakan hukum dan memungkinkan aparat penegak hukum untuk
menggunakan kekuatan bila diperlukan.

Demokrasi adalah suatu bentuk atau sistem pemerintahan di mana semua orang
berpartisipasi dalam pemerintahan melalui perwakilan atau pemerintahan rakyat.
Demokrasi juga dapat diartikan sebagai suatu gagasan atau pandangan hidup yang
menekankan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama terhadap semua
warga negara. Hakikat demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, oleh rakyat, untuk
rakyat.

Demokrasi dan negara hukum adalah dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Konsep
demokrasi meliputi asas kedaulatan rakyat (democratie), dan konsep rule of law
mencakup asas rule of law (nomocratie). Lembaga penegak hukum juga harus mampu
melindungi hak-hak warga negara dari ketidakadilan, dengan saling menghormati
prinsip-prinsip kemanusiaan dan keberlangsungan hukum yang ada. Ia menjadi bagian
integral dari sistem hukum dengan lembaga penegak hukum. Sebagai negara
demokrasi, Indonesia menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa hukum dan demokrasi dibutuhkan di Indonesia ?
2. Bagaimana cara menegakkan hukum dan demokrasi di Indonesia ?
3. Apa kendala yang terjadi dalam penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, juga untuk menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca mengenai pelaksanaan penegakan hukum dan demokrasi.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah mengenai penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia
dengan judul “ Supremasi Hukum dan Demokrasi di Indonesia” adalah:
1. Pembaca dapat memperkaya pengetahuan tentang penegakan hukum dan
demokrasi di Indonesia.
2. Penulis dapat menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan tema penegakan hukum dan demokrasi.
3. Dosen pengampu dapat mengoreksi, mengkritik, dan menilai seberapa besar
kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya Hukum dan Demokrasi di Indonesia
Manusia memiliki sifat berkuasa yang kuat untuk memungkinkannya bertindak sesuai
dengan keinginannya. Manusia juga bisa menjadi ancaman bagi orang lain jika
keinginan dan kehendaknya tidak dibatasi. Bahkan kekuatan berkuasa manusia
tersebut memiliki potensi untuk menyelidiki dan mengeksploitasi dunia.

Sehingga hukum diciptakan sebagai alat membatasi ruang gerak masyarakat agar tidak
berbuat sesuai dengan kehenda dirinya sendiri. Dengan terciptanya hukum di
Indonesia,kehidupan masyarakat lebih teratur dan mudah untuk mencapai
kesejahteraan bersama.

Beberapa alasan pentingnya hukum di Indonesia antara lain

1. Untuk mengatur hubungan manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan mampu
mencegah terjadinya gangguan kepentingan yang berpotensi menimbulkan konflik.

2. Untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan bersama. Adanya rasa


terlindungi dan berkeadilan ini dapat tercapai apabila manusia menegakkan hukum
dengan baik. Sehingga dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat
terhindar dari berbagai ancaman di sekelilingnya.

3. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Hukum diciptakan dalam rangka
melindungi serta menjaga kepentingan bersama agar keadilan sosial dapat terwujud.

4. Untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan masyarakat. Hukum dapat


membatasi gerak seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga hukum
berperan penting dalam mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang.

Bukan hanya hukum yang berperan penting di Indonesia, namun keberadaan


demokrasi juga diperlukan dalam mencapai tatanan hidup yang teratur. Pada
hakikatnya demokrasi tanpa kita sadari sangatlah membantu kita darimana kita
melakukan sesuatu. Dalam ide kedaulatan rakyat itu, tetap harus dijamin bahwa
rakyatlah yang sesungguhnya pemilik Negara dengan segala kewenangannya untuk
menjalankan semua fungsi kekuasaan Negara.

Jadi jika tidak ada suatu demokrasi maka  negara ini pastinya akan terjadi pertikaian,
persilisihan antar rakyat dan pemerintahannya. Suatu demokrasi sangat penting karena
akan menjamin hak-hak dasar, pembaharuan kebijakan sosial, pemenuhan kebutuhan
umum, kebebasan rakyat untuk menyampaikan pendapat, mencegah tirani,
menciptakan pemerintah yang selalu bertanggung jawab, meningkatkan kerja sama
antar warga negara, dan mencegah terjadinya suatu pemerintahan yang diktator.

2.2 Cara Menegakkan Hukum dan Demokrasi di Indonesia


Pelaksanaan hukum di dalam masyarakat selain tergantung pada kesadaran hukum
masyarakat juga sangat banyak ditentukan oleh aparat penegak hukum. Oleh karena
itu sering terjadi beberapa peraturan hukum tidak dapat terlaksana dengan baik, karena
ada beberapa oknum penegak hukum yang tidak melaksanakan suatu ketentuan hukum
sebagai mana mestinya. Adapaun upaya untuk menegakkan hukum adalah sebagai
berikut :

a. Meningkatkan pengawasan dalam proses peradilan secara transparan untuk


memudahkan partisipasi masyarakat dalam rangka pengawasan dan pembenahan
terhadap sistem manajemen dan administrasi peradilan secara terpadu.

b. Menunjang terciptanya sistem peradilan pidana yang terpadu melalui sinkronisasi


peraturan perundang-undangan yang mengatur tugas dan wewenang hakim dan aparat
penegak hukum lainnya.

c. Meningkatkan pembinaan terhadap integritas moral, sikap perilaku dan


pemberdayaan kemampuan dan kerterampilan aparat penegak hukum.

d. Meningkatkan mekanisme pertanggungjawaban lembaga pengadilan kepada publik,


kemudahan akses masyarakat untuk memperoleh putusan pengadilan dan publikasi
mengenai ada tidaknya perbedaan pendapat di antara majelis hakim terhadap setiap
pengambilan keputusan.
e. Melakukan pembinaan pemasyarakatan baik pembinaan di dalam maupun di luar
lembaga pemasyarakatan, agar bekas warga binaan dapat kembali hidup normal di
dalam masyarakat.

Hukum dan demokrasi tidak dapat terlepas hubungannya antara satu sama lain.
Kehidupan demokratis di sebuah negara akan terwujud apabila rakyat mendukung
tegaknya nilai-nilai demokrasi melalui berbagai perilaku tertentu, antara lain:

a. Bertindak sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Berperilaku sesusai
dengan hukum termasuk kedalam salah satu mewujudkan demokrasi di Indonesia
karena sifat demokrasi ada didalam penegakan hukum.

b. Menyelesaikan berbagai jenis permasalahan melalui musyawarah. Dengan


bermusyawarah akan lebih mudah mendapatkan solusi dan itu merupakan salah satu
wujud dari penegakan demokrasi.

c. Melakukan perubahan secara damai tanpa diiringi dengan kekerasan. Perubahan


secara damai adalah memutuskan untuk mengubah dan memperbaiki untuk lebih baik
lagi dengan cara yang positif.

d. Memilih pemimpin melalui cara yang demokratis. Pelaksanaan pemilu dikatakan


berjalan secara demokratis apabila setiap warga negara Indonesia yang mempunyai
hak pilih dapat menyalurkan pilihannya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil. Setiap pemilih hanya menggunakan hak pilihnya satu kali dan mempunyai
nilai yang sama, yaitu satu suara.

e. Menggunakan kebebasan secara bertanggung jawab. Kebebasan merupakan salah


satu hak yang dimiliki seseorang, oleh karena itu harus tetap memperhatikan
kebebasan yang diberikan.

f. Menghormati hak orang lain ketika menyampaikan pendapat. Menghormati hak


orang lain berarti menghargai apa yang sudah seharusnya menjadi hak (milik) orang
lain ,seperti misalnya berpendapat.
2.3 Kendala Dalam Penegakan Hukum dan Demokrasi di Indonesia
Masalah Penegakan Hukum didefinisikan sebagai masalah yang timbul dari
penegakan supremasi hukum di Indonesia dan memerlukan penanganan masalah. Isu
penegakan hukum di Indonesia bukan hanya fenomena yang dangkal, tetapi juga
merasuk ke dalam fondasi sistem hukum.Penuntutan pidana di Indonesia seringkali
bertentangan dengan keinginan

Di Indonesia, hukum bukanlah panglima tertinggi, melainkan instrumen politik dan


instrumen kekuasaan. Sebagai Panglima, hukum harus mampu menjawab, memutus,
dan menyelesaikan perkara tanpa tunduk pada kecenderungan dan kepentingan yang
melekat di dalamnya. Sebelum disahkannya suatu aturan atau undang undang, hukum
wajib diuji dan diratifikasi sang pemerintah sebelum ditetapkan dan diterapkan pada
warga menjadi undang-undang atau aturan positif yg berlaku. Ini dibuktikan dengan
adanya sistem pemerintahan yg mutlak, yang tidak lepas dari sistem negara dari suatu
negara konstitusional

Masalah penegakan hukum di Indonesia sangat sulit untuk dipahami karena mencari
penutup di awal atau akhir lingkaran yang membuat kejahatan semakin berdaulat
dalam dunia hukum dan keadilan di Indonesia.Masalah penegakan hukum sering
dimulai dengan peradilan, dan mafia peradilan sering menjadi faktor utama dalam
masalah penegakan hukum. Karena mafia peradilan bersifat sistemik dan merasuki
sum-sum penegakan hukum.

Seperti yang kita ketahui bahwa faktor penyebab lemahnya penegakan aturan pada
Indonesia merupakan rendahnya taraf moralitas aparat penegak aturan yg sudah
menjadi tradisi turun menurun. Adanya judicial corruption dievaluasi bisa
mempersulit penegakan aturan pada Indonesia karena para penegak aturan hukum yg
seharusnya menegakkan aturan terlibat dalam praktik korupsi, sehingga sulit untuk
membangun pemerintahan yg baik. Penegakan aturan yg baik hanya mampu
diterapkan pada forum forum hukum yang bertindak sesuai dengan kewajiban yang
menjadi tugas pada bidangnya dan berpedoman dalam etika profesi yang ada.
Beberapa konflik tentang penegakan aturan pada negara ini tidak terlepas dari adanya
interaksi antara penegak aturan dengan warga yg diaturnya. Kurangnya profesionalnya
para penegak aturan kita mengakibatkan semua sistem yg terdapat akan terkena
pengaruh negatifnya. Serta pada sisi lain, masih banyak terjadinya politik uang pada
kalangan aparat penegak aturan yang mengakibatkan lemahnya penegakan aturan pada
negara ini. Keadilan tidak akan pernah tercipta bila politik uang ini masih ada dan
permanen berjalan pada sistem pemerintahan dan sistem penegakan aturan.

Proses demokrasi dalam Indonesia mengalami tahapan pasang dan surut seiring
pergantian rezim dalam negeri ini. Bertahun-tahun demokrasi telah diterapkan negeri
ini, tetapi kenyataannya belum bisa menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Demokrasi Indonesia belum terkonsolidasi yang ciri-cirinya: 1) demokrasi bisa
berjalan dan berproses dalam masa waktu yang lama; 2) ada penegakan hukum
berjalan baik; 3) pengadilan yang independen; 4) pemilu yang adil dan kompetitif; 5)
civil society yang kuat; 6). terpenuhinya hak-hak sipi, ekonomi, dan budaya warga
negara.Masalah demokrasi Indonesia yang terlihat krusial adalah hilangnya
masyarakat sipil yang kritis kepada kekuasaan, buruknya kaderisasi partai politik,
hilangnya oposisi, pemilu biaya tinggi karena masifnya politik uang dalam pemilu,
kabar bohong dan berita palsu, rendahnya keadaban politik warga, masalah
pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu yang belum tuntas hingga kini, kebebasan
media dan kebebasan berkumpul, dan berserikat, serta masalah masalah intoleransi
terhadap kelompok minoritas

Transisi sistem politik dan pemerintahan berdasarkan awal kemerdekaan Indonesia


banyak diwarnai dengan penyalahgunaan kekuasaan dengan memanfaatkan demokrasi
itu sendiri, akibatnya perjalanan demokrasi hingga saat ini masih mewariskan praktek-
praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme yang pada dasarnya sangat bertentangan
dengan kehidupan demokrasi yang sebenarnya. Demokrasi juga belum sanggup
membangun rakyat yang tunduk dan taat terhadap hukum yang berlaku. Kenyatannya
demokrasi mempermudah elite atau kelompok kepentingan tertentu untuk
mempolitisasi hukum dalam negeri ini. Penyalahgunaan demokrasi ini mengakibatkan
keadilan hukum dalam negeri ini masih dipertanyakan. Keadaan sosial politik era
reformasi juga tidak jauh lebih baik dari rezim-rezim sebelumnya. Reformasi juga
belum mampu membangun pesta demokrasi yang benar-benar amanah dan adil hingga
kini , masih banyak kecurangan dan masalah lainnya yang timbul setiap pemilu. Hal
ini menimbulkan adanya pertanyaan besar tentang keseriusan negara Indonesia dalam
menjamin hak-hak politik rakyatnya. Kenyatannya proses demokrasi dalam Indonesia
telah melupakan nilai-nilai lokal dan konsep dasar negara, maka dari itu proses
demokrasi dalam Indonesia tidak sesuai dengan tujuan dan harapan bangsa ini.

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqie, J. (2016). Penegakan Hukum. Penegakan Hukum, 3.


Lutpiani, E. (2021). Implementasi Demokrasi di Indonesia.
Muhlashin, I. (2021). Negara Hukum, Demokrasi Dan Penegakan Hukum Di Indonesia. Jurnal
Al-Qadau: Peradilan Dan Hukum Keluarga Islam, 8(1), 87-100.
Dista, R., & Maschab, M. (2014). Hambatan Proses Demokrasi di Indonesia. Perpustakaan
UGM.
Nugraha, J. (2020, Juni 20). 5 Fungsi Hukum Beserta Tujuannya yang Perlu Diketahui.
Retrieved from merdeka.com: https://www.merdeka.com/jateng/5-fungsi-hukum-
beserta-tujuannya-yang-perlu-diketahui-kln.html
Pratama, R. A. (2021, Desember 25). Lemahnya Penegakan Hukum di Indonesia. Retrieved
from kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/rifqiandipratama8957/61c5f1a19bdc406b965002d2/
lemahnya-penegakkan-hukum-di-indonesia
Putri , A. S. (2020, Februari 13). Perilaku Mendukung Tegaknya Nilai-Nilai Demokratis.
Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/200000469/perilaku-mendukung-
tegaknya-nilai-nilai-demokratis
Wijayanto, & Nursahid, F. (2019, Agustus 3). Detik.com. Retrieved from Masalah-Masalah
Demokrasi Kita Hari Ini: https://news.detik.com/kolom/d-4650749/masalah-masalah-
demokrasi-kita-hari-ini

Anda mungkin juga menyukai