Dari ketiga batasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu:
bahwa ilmu ekonomi merupakan suatu studi ilmiah mengenai bagaimana
cara manusia memenuhi kebutuhan materi.
Semua penduduk, baik yang berusia lanjut, orang dewasa, para remaja, anak-
anak sampai bayi yang baru lahir, menurut pemenuhan kebutuhan, khususnya
membutuhkan kebutuhan materi, paling tidak pangan, sandang, dan papan
(perumahan). Padahal sumber daya yang menjaminnya ada dalam
keterbatasan. Oleh karena itu upaya ilmu ekonomi, pakar ekonomi dan kita
semua yakni mengenai bagaimana mencari keseimbangan antara kebutuhan
manusia yang cenderung meningkat dengan kemampuan sumber daya alam
yang menyediakannya.
Selanjutnya sebelum kita membahas berbagai konsep dasar, lebih dahulu kita
menyimak pengertian koperasi dari berbagai kalangan dan secara konstitusional
ada dalam UU No 25/1992 tentang perkoperasian dalam upaya memantapkan
ekonomi keluarga.
Berdasarkan UU tersebut koperasi merupakan usaha yang beranggotakan
orang orang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asa kekeluargaan.
Sedangkan International Cooperative Alliance (ICA) dalam buku The
cooperative Principles, karangan P.E Weraman memberi definisi koperasi
adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum; yang bertujuan untuk
perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama
saling membantu antar satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi
keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan prinsip-prinsip koperasi.
Berdasarkan tulisan bapak koperasi indonesia , Dr.Mohammad Hatta,
memberikan definisi : koperasi adalah bangun organisasi sebagai badan
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
Dari ketiga batasan tadi dapat ditarik kesimpulan, yaitu bahwa : koperasi
adalah kegiatan ekonomi bersama dari para anggotanya, yang berasaskan
kekeluargaan, kerakyatan, demi keuntungan bersama dan tidak
mengutamakan kepentingan ekonomi keluarga semata-mata, melainkan
juga mengutamakan kepeningan sosial.
Sudah menjadi hukum alam bahwa segala sesuatu yang ada di permukaan bumi
ini tidak merata. Di sesuatu kawasan terjadi kelebihan (surplus), sedangkan di
kawasan lain terjadi kekurangan (minus) atau keterbatasan, bahkan di kawasan
lainnya lagi terjadi kelangkaan sumber daya.
Dalam memenuhi sampai mencapai kepuasan kebutuhan, manusia baik
perorangan maupun kelompok, melakukan kegiatan produksi, menghasilkan
sesuatu baik yang langsung dari sumber daya alam maupun melalui pengolahan
terlebih dahulu.
Proses produksi tadi memenuhi konsumsi yang selalu meningkat kualitas dan
kuantitasnya. Konsumsi atau pemakai barang hasil produksi itu, tidak selalu ada
di suatu kawasan melainkan lebih banyak tersebar di berbagai kawasan. Oleh
karena itu, untuk mencapai konsumen harus dilakukan pendistribusian.
Kegairahan kegiatan ekonomi untuk para pelakunya, jika terdapat keuntungan
yang diperoleh., ada nilai tambah dari kegiatan tadi. Dalam kehidupan ekonomi
bangsa indonesia yang ber-pancasila, keuntungan itu tidak semata-mata
keuntungan material, atau keuntungan ekonomi, melainkan juga wajib
memperhatikan keuntungan sosial.
Modal dalam kegiatan ussaha dan kegiatan ekonomi, tidak hanya terbatas pada
alat produksi, gedung, lahan dan keuangan, namun paling utama terletak pada
SDM yang menjadi aset hidup kegiatan dan kehidupan ekonomi tersebut.
Sumber daya alam, selain ada yang persediaannya terbatas dan langka, juga
sifatnya tak terbarukan (non renewable resources). Oleh karena itu, pemakaian
dan pemanfaatannya wajib didasarkan atas asas efektif untuk apa, serta efisien
seberapa.
Kegiatan Belajar 2
Konsep Dasar Ekonomi dan Koperasi, Politik dan Pemerintahan