OLEH :
KELOMPOK 3
1. DITA PUSPITA RAMADANI (D43232377)
2. MUHAMMAD LUDZI GANI
3. ANGGUN PUSPITA SARI
4. RIKA NUR FATIMAH
5. YUSNIA IKA MEILINA
6. RANIA PUTRI AZIZAH
7. ANGGA FIRMANSYAH
8. DAFFA ADITYA PRATAMA
9. LAYLA TSAMROTUL JINANI
10. WAYU HIDAYAT
11. MUHAMMAD LUBUL AFIEF SYARIFUDIN
12. M. HARUN AL ROSYID
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL
JURUSAN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidyah Nya sehingga makalah kelompok kami
yang berjudul “PERMASALAHAN-PERMASALAHAN TERKINI di INDONESIA ” dapat
selesai dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen mata
kuliah Pancasila. Selain itu,makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila
Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Imam
Suparto selaku dosen mata kuliah Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah
wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan.Kami juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.Kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu,kami mengharapkan adanya kritik serta saran apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah
ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain :
1. Apa pengertian Komisi Pemberantasan Korupsi?
2. Bagaimana Dasar Pembentukan KPK?
3. Apa tugas dan wewenang KPK?
4. Bagaimana kasus korupsi terkini di Indonesia?
5. Apa pengertian dari komisi hak asasi manusia?
6. Bagaimana dasar hukum pembentukan komnas HAM ?
7. Apa tugas dan wewenang Komnas HAM?
8. Kasus kasus pelanggaran HAM Terkini di Indonesia?
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu menjelaskan makna dari KPK.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Dasar Pembentukan KPK .
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas dan wewenang KPK
4. Mahasiswa mampu mengetahui kasus korupsi terkini di Indonesia .
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari komisi hak asasi manusia.
6. Mahasiswa mampu mengetahui dasar hukum pembentukan komnas HAM
7. Mahasiswa mampu mengetahui tugas dan wewenang Komnas HAM
8. Mahasiswa mampu mengetahuiKasus kasus pelanggaran HAM Terkini di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
3. UU no 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
Undang-undang ini dibentuk di era Presiden BJ Habibie pada tahun 1999 sebagai
komitmen pemberantasan korupsi pasca tergulingnya rezim Orde Baru. Dalam UU no
28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN ini
dijelaskan definisi soal korupsi, kolusi dan nepotisme, yang kesemuanya adalah tindakan
tercela bagi penyelenggara negara. Dalam UU juga diatur pembentukan Komisi
Pemeriksa, lembaga independen yang bertugas memeriksa kekayaan penyelenggara
negara dan mantan penyelenggara negara untuk mencegah praktik korupsi. Bersamaan
pula ketika itu dibentuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Ombudsman.
Pencucian uang menjadi salah satu cara koruptor menyembunyikan atau menghilangkan
bukti tindak pidana korupsi. Dalam UU ini diatur soal penanganan perkara dan
pelaporan pencucian uang dan transaksi keuangan yang mencurigakan sebagai salah satu
bentuk upaya pemberantasan korupsi. Dalam UU ini juga pertama kali diperkenalkan
lembaga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang
mengkoordinasikan pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang di Indonesia.
Perpres ini merupakan pengganti dari Perpres No 55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025
dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan kebutuhan pencegahan korupsi. Stranas PK yang tercantum dalam
Perpres ini adalah arah kebijakan nasional yang memuat fokus dan sasaran pencegahan
korupsi yang digunakan sebagai acuan kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan
pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan aksi pencegahan korupsi di
Indonesia. Sementara itu, Aksi Pencegahan Korupsi (Aksi PK) adalah penjabaran fokus
dan sasaran Stranas PK dalam bentuk program dan kegiatan.
Ada tiga fokus dalam Stranas PK, yaitu Perizinan dan Tata Niaga, Keuangan Negara,
dan Penegakan Hukum dan Demokrasi Birokrasi.
Diterbitkan Presiden Joko Widodo, Perpres ini mengatur supervisi KPK terhadap
instansi yang berwenang melaksanakan pemberantasan tindak pidana korupsi, yaitu
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Kejaksaan Republik Indonesia. Perpres ini
juga mengatur wewenang KPK untuk mengambil alih perkara tindak pidana korupsi
yang sedang ditangani oleh Polri dan Kejaksaan. Perpres ini disebut sebagai bagian dari
upaya untuk memperkuat kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.