Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan kewarganegaraan
DOSEN PENGAMPU:
Citra azhariat malasari , M. Pd
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
DIAN DARU CAHYO GUMILANG
MEYLENI
FIRMANNUDIN
SEPTRIANI
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “HAK ASASI
MANUSIA ( HAM ) DAN RULE OF LAW” Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat
bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun dePmikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan
rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
B. IDENTIFIKASI MASALAH……………………………………………………….
C. BATASAN MASALAH……………………………………………………………
D. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………
PEMBAHASAN
B. KONSEP DASAR HAK ASASI MANUSIA ( HAM ) DAN LATAR BELAKANG RULE OF
LAW…………………………………………………….
PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………….
B. SARAN-SARAN…………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita
Dalam kehidupan sehari-hari hukum tidak lepas dari kita, mulai dari nilai, tatakrama, norma
hingga hukum perundang-undangan dalam peradilan. Sayangnya hukum di Negara kita masi
kurang dalam penegakannya, terutama dikalangan pejabat bila dibandingkan dengan yang ada
pada golongan menengah ke bawah. Kenapa bisa begitu, karena hukum dinegara kita bisa
B. Identifikasi Masalah
2. Bagaimana Konsep Dasar Hak Asasi Manusia ( HAM ) dan Latar belakang Rule of law
C. Batasan Masalah
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan
dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi masalah hanya
D. Tujuan Penulisan
pemerintah
5. Dapat mengetahui proses terbentuknya Rule Of law dalam penegakan hukum Negara
PEMBAHASAN
Berbagai kasus Hak Asasi Manusia ( HAM ) di Republik yang telah 65 tahun merdeka
ini ternyata masih marak di depan mata. Kasus Trisakti tahun 1998 yang belum tuntas hingga
kini, kasus Lumpur lapindo yang menyengsaran ribuan rakyar tak berdosa masih berlarut-larut,
penyerobotan lahan warga oleh aparat militer, perilaku brutal oleh aparat kepolisian yang
memasuki kampus UNAS tahun 2008, dan sederetan kasus lainnya, menandakan masih sangat
tahun terakhir ( era reformasi ). Yang harus diingat bahwa penegakan HAM dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia ( HAM ) dan permasalahanya merupaka topik tertua dan actual,
yang selalu ada disetiap peradaban manusia. Penegakan HAM masih terkendala dengan
kesadaran dan kesungguhan para penguasa serta pemahaman warga Negara akan hakikat
secara pribadi maupun secara institusi seperti Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ),
Lembaga Pendidikan, Media dan Pers, dan lembaga-lembaga lainnya. Hal ini dirasakan sangat
efektif dalam membangun opini secara meluas akan pelanggaran HAM yang terjadi disekitar
kita. Transparasi dan perjuangan tanpa henti dalam menegakan HAM sepatutnya menjadi
budaya bangsa.
a. Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999
Rule Of Law adalah sebuah konsep hokum yang sesungguhnya lahir dari sebuah bentuk protes
terhadap sebuah kekuasaan yang absolute disebuah Negara. Dalam rangka membatasi kekuasaan
yang absolute tersebut maka diperlukan pembatasan-pembatasan terhadap kekuasaan itu, sehingga
kekuasaan tersebut ditata agar tidak melanggar kepentingan Asasi dari masyarakat, dengan
demikian masyarakat terhindar dari tindakan-tindakan melawan hokum yang dilakukan oleh
penguasa.
B. Konsep dasar Hak Asasi Manusia ( HAM ) dan latar belakang Rule Of Law
Konsep Hak Asasi Manusia ( HAM ) dapat diuraikan dengan pendekatan bahasa ( etimologi )
maupun pendekatan istilah. Secara etimologi, kata “ hak “ merupakan unsur normative yang
berfungsi sebagai pedoman perilaku, melindungi kebebasan, kekebalan serta menjamin adanya
peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya. Sedangkan kata “ asasi “ berarti
yang bersifat paling mendasar yang dimiliki oleh manusia sebagai fitrah, sehingga tak satupun
Menurut John Locke; hak-hak asasi manusia adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Hak asasi manusia pada dasarnya bersifat umum atau universal, karena diyakini bahwa beberapa
hak yang dimiliki manusia tidak memandang bangsa, ras atau jenis kelamin. Hak asasi manusia
juga bersifat supralegal, artinya tidak tergantung pada Negara atau undang-undang dasar, dan
kekuasaan pemerintah. Bahkan HAM memiliki kewenangan lebih tinggi karena berasal dari sumber
yang lebih tinggi, yaitu Tuhan. Di Indonesia tercantum dalam UU No. 39 / 1999 tentang Hak asai
manusia.
Rule of law adalah suatu doktrin hukum yang mulai muncul pada abad ke-19, bersamaan
dengan kelahiran Negara konstitusi dan demokrasi. Ia lahir dengan sejalan tumbuh suburnya
demokrasi dan meningkatnya peran parlemen dalam penyelenggaraan Negara dan sebagai reaksi
terhadap Negara absolute yang berkembang sebelumnya. Rule of law adalah konsep tentang
common law yaitu seluruh aspek Negara menjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun diatas
Negara
Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu demokrasi dan konstitusi
Di Indonesia, inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya.
Khususnya keadilan social. Pembukaan UUD 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law, yang pada
hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap “ rasa keadilan “ bagi rakyat Indonesia.
Setiap manusia yang ada diseluruh dunia memiliki derajat dan martabat yang sama. Dalam kaitan
hak asasi, maka ada hal yang sangat wajar, rasional, serta perlu mendapat dukungan yang nyata
bagi setiap manusia yang berpikir dan berjuang untuk memperoleh hak asasinya dimana pun dia
Magna charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dikawasan Eropa
dimulai dengan lahirnya Magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang
tadinya memiliki kekuasaan absolute, menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta
Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa
manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir
ia harus dibelenggu.
Pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (deklarasi prancis), dimana ketentuan tentang
hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam the rule of law yang antara lain berbunyi tidak
boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of
innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak
dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan hak memeluk
agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari
kemiskinan dalam pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai
dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha,
pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan
Perkembangan pemikiran HAM dalam periode ini dapat dijumpai dalam organisasi
Partai Komunis Indonesia, pemikirannya, “ hak sosial dan berkaitan dengan alat-alat
produksi “.
yang sama “.
a. Periode 1945-1950
b. Periode 1950-1959
Implementasi pemikiran HAM pada periode ini lebih memberi ruang hidup bagi tumbuhnya
c. Periode 1959-1966
Pada periode ini pemikiran HAM tidak mendapat ruang kebebasan dari pemerintah atau
denga kata lain pemerintah melakukan pemasungan HAM, yaitu hak sipil, seperti hak
untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan. Hal ini disebabkan
karena periode ini sistem pemerintahan parlementer berubah menjadi sistem demokrasi
terpimpin.
d. Periode 1966-1998
Dalam periode ini, pemikiran HAM dapat dilihat dalam tiga kurun waktu yang berbeda.
kebebasan dasar manusia yang ditandai dengan adanya hak uji materiil yang diberikan
Kedua, kurun waktu 1960-1970, pemerintah melakukan pemasungan HAM dengan sifat
defensif (bertahan), represif (kekerasan) yang dicerminkan dengan produk hukum yang
bersifat restriktif (membatasi) terhadap HAM. Alasan pemerintah adalah bahwa HAM
adalah produk pemikiran berat dan tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa
Ketiga, kurun waktu tahu 1990-an, pemikiran HAM tidak lagi hanya bersifat wacana saja
melainkan sudah dibentuk lembaga penegakan HAM, seperti Komnas HAM berdasarkan
Keppres No. 50 tahun 1993, tanggal 7 Juni 1993. Selain itu, pemerintah memberikan
kebebasan yang sangat besar menurut UUD 1945 amandemen, piagam PBB, dan piagam
mukadimah.
e. peride 1998-sekarang
pada periode ini, HAM mendapat perhatian yang resmi dari pemerintah dengan melakukan
amandemen UUD 1945 guna menjamin HAM dan menetapakan Undang-Undang No. 39
tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Artinya, pemerintah memberi perlindungan yang
signifikan terhadap kebebasan HAM dalam semua aspek, yaitu aspek politik, social,
Fungsi rule of law pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap “ rasa keadilan “ bagi
rakyat Indonesia dan juga “keadilan sosial”, sehingga diatur pada pembukaan UUD 1945, bersifat tetap
dan instruktif bagi penyelenggaraan Negara. Dengan demikian, inti dati rule of law adalah jaminan
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UUD 1945, yaitu :
3. Segenap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya ( pasal 27 ayat 1)
4. Dalam bab X A tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap orang
berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
Perlindungan HAM di Indonesia harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hak pembangunan, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
baik dalam penerapan, pemantauan, maupun pelaksanaanya. Hal ini sesuai dengan isi piagam PBB
yaitu pasal 1 ayat 3, pasal 55 dan 56 yang berisi bahwa upaya pemajuan dan perlindungan HAM harus
dilakukan melalui suatu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada prinsip saling
menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar Negara serta hukum internasional yang berlaku.
Sesuai dengan amanat konstitusi, hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada konstitusi
NKRI, yaitu :
4. UU No. 39/1999 tentang HAM dan UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM.
Hak asasi di Indonesia menjamin hak untuk hidup, hak berkeluarga, dan melanjutkan keturunan,
hak mengembangkan diri, hak memperoleh keadilan, hak atas kebebasan, hak atas rasa aman, hak
atas kesejahteraan, hak turut serta dalam pemerintahan, hak wanita, dan hak anak.
Pelaksanaan rule of law mengandung keinginan untuk terciptanya Negara hukum, yang
membawa keadilan bagi seluruh rakyat. Penegakan rule of law harus diartikan secara hakiki ( materiil ),
yaitu dalam arti “pelaksanaan dari jus law”. Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil), sangat
erat kaitanya dengan “ the enforcement of the rules of law “ dalam penyelenggaraan pemerintahan
terutama dalam hal penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip rule of law.
Rule of law juga merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran hukum yang di dalamnya
terkandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat, dan Negara, yang
dengan demikian memuat nilai-nilai tertentu dan memiliki struktur sosiologisnya sendiri. Legalisme
tersebut mengandung gagasan bahwa keadilan dapat melayani melalui pembuatan sistem peraturan dan
prosedur yang sengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal, dan otonom. Secara kuantitatif,
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rule of law telah banyak dihasilkan di Negara kita,
namun implementasi/penegakannya belum mancapai hasil yang optimal, sehingga rasa keadilan sebagai
perwujudan pelaksanaan rule of law belum dirasakan sebagian besar masyarakat. Hal-hal yang
mengemuka untuk dipertanyakan antara lain adalah bagaimana komitmen pemerintah untuk
Proses penegakan hukum di Indonesia dilakukan oleh lembaga penegak hukum yang terdiri dari
1. Kepolsian
2. Kejaksaan
4. Badan Peradilan :
a. Mahkamah Agung
b. Mahkamah Konstitusi
c. Pengadilan Negeri
d. Pengadilan Tinggi
PENUTUP
A.Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap
individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana
setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu
instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan
HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat
B. Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM
kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain
jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar