Pertama – tama kami panjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dimana atas
limpahan rahmat – Nya serta karunia – Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan tema
Pelaksanaan HAM Menurut Pancasila pada waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan kali, ini tidak lupa kami mengucapkan ucapan terima kasih sebanyak –
banyaknya kepada dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila. Yang telah memberikan tugas,
bimbingan serta arahan kepada kami dalam pengerjaan makalah dengan tema Pelaksanaan HAM
Menurut Pancasila. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang turut
membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Kami juga masih jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan Langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan kemampuan kami dan keterbatasan
waktu, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat berguna bagi kami maupun pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………2
BAB I
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………....5
BAB II
BAB III
3.1 Kesimpulan………………………….……………………………………………….….11
Daftar Pustaka…………………………….………………...…………………………….…11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang berlandaskan hukum. Maka dari itu negara akan menjamin
hak-hak dasar setiap warga atau yang disebut dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Sementara itu,
HAM di Indonesia berhubungan dengan Pancasila sebagai dasar negara. Itulah mengapa, perlu
diketahui dan dipahami setiap warga Indonesia, apa saja hubungan HAM dengan Pancasila.
Seperti diketahui, Pancasila merupakan dasar serta landasan ideologi bagi Bangsa Indonesia. Hal
itu berarti setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dijadikan dasar hidup bernegara.
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti
lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima sila tersebut ialah Ketuhanan yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Kemudian lima sila tersebut juga memiliki arti tersendiri. Makna setiap sila
dalam Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami setiap warga Indonesia. Tanpa memahami
maknanya, Pancasila mungkin hanya dianggap sebagai slogan semata. Makna Pancasila sebagai
dasar negara menjadi landasan, fondasi utama, titik acuan Bangsa Indonesia dalam mengatur
bangsa. Keberadaan Pancasila tak lepas dari adanya Hak Asasi Manusia (HAM) atau sebaliknya.
Bagaimanapun, HAM akan selalu ada hubungannya dengan Pancasila. Hubungan antara HAM
dan Pancasila juga sejatinya sudah dirumuskan atau terkandung dalam pembukaan Undang-
undang Dasar 1945.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan HAM
berdasarkan Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Perbedaan pemahaman tentang hak asasi manusia sebenarnya berasal dari pelaksanaan hak asasi
manusia yang disesuaikan dengan ciri-ciri negara itu sendiri yang dipengaruhi oleh kondisi sosial
ekonomi, nilai-nilai luhur budaya bangsa dan politik masing-masing negara yang bersifat
dinamis. Sejarah penegakan hak asasi manusia melahirkan suatu dokumen internasional, yaitu
Universal Declaration of Human Rights yang diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada
tanggal 10 Desember 1948 yang merupakan landasan bagi pelaksanaan hak asasi manusia di
seluruh dunia. Demi menjamin pelaksanaan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia,
tahun 1993 didirikanlah Komnas HAM yang menangani masalah-masalah yang berkenaan
dengan hak asasi manusia. Nilai dasar Hak Asasi Manusia dalam Pancasila Nilai-nilai dasar hak
asasi manusia dalam Pancasila yaitu terkandung dalam hakikat kelima sila Pancasila. Kedua sila
Kemanusiaan yang adil dan beradab dimana hak bagi setiap warga negara Indonesia maupun
warga negara asing pada kedudukan sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak yang
sama untuk mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum. Dan yang terakhir yaitu pada sila
kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hal ini menandakan bahwa seluruh rakyat
Indonesia mengakui hak milik perorangan dan hak tersebut dilindungi oleh negara, dan setiap
masayarakat memiliki kesempatan yang sebesarnya.
Nilai-nilai praktis Hak Asasi Manusia dalam pencerminan Sila-Sila Pancasila Nilai-nilai praktis
merupakan realitas dari nilai-nilai dasar dan instrumental Pancasila yang diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat terwujud apabila setiap warga negara menunjukan dan
mencerminkan sikap positif dalam kehidupan sehari-harinya, sikap-sikap tersebut diantaranya :
a) Ketuhanan Yang Maha Esa tercermin dalam sikap hormat-menghormati dan bekerja sama
sehingga tercipta kerukunan hidup, saling menghargaui dan menghormati kebebasan beribadah
sesuai agama dan keyakinannya, tidak memaksakan kehendak suatu agama dan kepercayaan
kepada orang lain. Hal ini merupakan perwujudan fasilitas keagamaan yang memadai termasuk
guru agama di dalamnya sebagai hak asasi manusia adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha
Esa, hak asasi manusia yang paling dasar.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab tercermin dalam sikap mengakui persamaan derajat, hak,
dan kewajiban antar sesama manusia, saling mencintai sesama manusia, tenggang rasa kepada
orang lain, tidak semena-mena kepada orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, berani
membela kebenaran dan keadilan, saling menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
c) Persatuan Indonesia, tercermin dalam upaya dan sikap seperti menempatkan persatuan,
kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi maupun
golongan, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, cinta tanah air dan bangsa,
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia, serta berupaya memajukan
pergaulan dalam bangsa demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
dapat dicerminkan melalui sikap mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidk
memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan bersama, menerima dan melaksanakan setiap keputusan
musyawarah, dan mempertanggungjawabkan setiap keputusan musywarah secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Sebab hak asasi manusia adalah hak yang dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh dan
disatukan dengan kelahiran dan kehadirannya dalam kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
candra, n. (n.d.). harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam konrit pelaksanaan nilai-nilai
pancasila. 8.
nugroho, f. t. (2020). memahami buhungan hak asasi manusia dengan pancasila sebaga dasar negara.