Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BANGSA

Disusun untuk

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

OLEH

NAMA : PUTRI NOFITASARI

NIM : 920173039

KELAS : 1A

PRODI : S1 KEPERAWATAN

DOSEN PENGAMPU : Supardi, S.E, M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

Jl. Ganesha 1 Purwosari Kota Kudus

Tahun Pelajaran 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta berbagai upaya, tugas makalah mata kuliah Pancasila yang berjudul
Pancasila sebagai Pendidikan Karakter Bangsa dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi slah satu tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu mata kuliah Pancasila Supardi, S.E, M.Kes.

Makalah ini ditulis berdasarkan buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta
informasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.

Disadari makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan
yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini bermanfaat.

Kudus, 17 Juli 2018

Penulis

PUTRI NOFITASARI
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR………………………………...……………………………………

DAFTAR ISI .......................................................................................................…………

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG ………………………………………………..………….

RUMUSAN MASALAH ……………………………………...…………………

TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAH …...……………………………………

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN CITA-CITA PANCASILA …………….........................…………

MAKNA CITA-CITA PANCASILA ………...………………………………….

FUNGSI PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BANGSA …………………….

BAB III PENUTUP

SIMPULAN ……………………………………………………………...………

SARAN …………………………………………………………………..………

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Cita-cita bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila sebagaimana dimaksud


dalam alinea ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, senantiasa diwujudkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selanjutnya dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pasal 28 J Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyebutkan setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk itu dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata
untuk menjamin pengakuan dan penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Intelijen negara sebagai bagian dari sistem keamanan nasional yang merupakan
lini terdepan mampu melakukan deteksi dan peringatan dini terhadap berbagai
bentuk dan sifat ancaman baik yang potensi maupun aktual. Intelijen Negara
adalah lembaga pemerintah yang merupakan bagian integral dari sistem keamanan
nasional yang memiliki kewenangan melakukan aktivitas Intelijen berdasarkan
Undang-Undang tentang Intelijen Negara.

Kewenangan Intelijen yang begitu leluasa tentu tidak menutup kemungkinan akan
menjadi suatu problematika baru dan bisa terjadi disharmonisasi undang-undang
dan bahkan bisa terjadi pelangaran HAM oleh aparat intelijen seperti yang sering
terjadi pada zaman orde baru dimana fungsi intelijen di salah artikan dan
melakukan segala sesuatunya berlindung dibawah lembaga intelijen dengan
maksud dan tujuan demi kepentingan Negara.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul
“Analisis Formulasi Tindakan Awal Dalam RUU Intelijen Ditinjau Berdasarkan
KUHAP ”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apakah yang menjadi dasar pertimbangan tindakan Awal Dalam
Rancangan Undang-Undang Intelijen ditinjau berdasarkan KUHAP ?
b. Apakah ketentuan tindakan awal dalam Rancangan Undang-Undang
Intelijen telah sesuai dengan fungsi intelijen ?
c. Bagaimanakah hubungan antara Rancangan Undang-Undang Intelijen
Negara dengan KUHAP, Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik,
Dan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme ?

1.3 TUJUAN PENYUSUNAN MAKALAH


a. Untuk mengetahui dasar pertimbangan tindakan Awal Dalam Rancangan
Undang-Undang Intelijen ditinjau berdasarkan KUHAP.
b. Untuk mengetahui ketentuan tindakan awal dalam Rancangan Undang-
Undang Intelijen telah sesuai dengan fungsi intelijen atau tidak.
c. Untuk mengetahui hubungan antara Rancangan Undang-Undang Intelijen
Negara dengan KUHAP, Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dan
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN CITA-CITA PANCASILA


Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia artinya Pancasila dijadikan
sebagai cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia, yaitu suatu masyarakat
ang Pancasilais. Dasar negara Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
memuat cita-cita (Pembukaan UUD 1945 alenia II) dan tujuan nasional (Pembukaan UUD
1945 alenia IV) bangsa Indonesia. Cita-cita bangsa Indonesia adalah rakyat Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, sedangkan tujuan bangsa Indonesia, sebagai
berikut.
- Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
- Memajukan kesejahteraan umum.
- Mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Demikianlah apa yang dimaksud Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia,
semoga apa yang saya jelaskan di atas dapat bermanfaat

2.2 MAKNA CITA CITA PANCASILA

Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus


1945 maka bangsa Indonesia menjadi sebuah negara yang bebas mengatur pemerintahannya
sendiri tanpa adanya campur tangan dari bangsa lain. Proklamasi, ditinjau dari segi sosial
merupakan jembatan emas bagi bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat yang sejahtera,
adil, dan makmur.
Salah satu cita- cita proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni menuju masyarakat
yang sejahtera, adil, dan makmur ini dituangkan ke dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
1945 sebagai berikut :

Pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 di atas jelas bahwa cita- cita bangsa
Indonesia yakni suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,
berdaulat, bersatu, dan kedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai.

Apabila kita perhatikan, Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, selain mempunyai makna
yang sangat mendalam, juga mengandung pokok- pokok pikiran yang meliputi suasana
kebatinan dari Undang Undang Dasar 1945. Pokok- pokok pikiran tersebut mewujudkan cita
hukum (rechtsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum tertulis maupun hukum
yang tidak tertulis. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang Undang
Dasar 1945 adalah:

1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dengan berdasar atas persatuan dan kesatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesiaa. Dalam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara
persatuan, negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, negara
mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan. Negara,
menurut pengertian Pembukaan ini menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa
Indonesia seluruhnya.

2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiaa.

3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan


permusyawaratan/perwakilana. Oleh karena itu, sistem negara yang terbentuk dalam
Undang Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas
permusyawaratan perwakilan. Tentunya hal ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia.

4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradaba. Oleh karena itu, Undang Undang Dasar harus mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara yang lainnya untuk memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur.

Pancasila sebagai tujuan sekaligus cita- cita yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia
pernah disampaikan oleh Presiden Soeharto di depan Sidang DPRGR pada tanggal 16
Agustus 1967. Inti dari isi pernyataan Presiden Soeharto saat itu adalah sebagai berikut: Cita-
cita luhur negara kita tegas dimuat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, karena
Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 merupakan penuangan jiwa proklamasi ialah jiwa
Pancasila. Maka dengan demikian, Pancasila juga merupakan cita- cita dan tujuan bangsa
Indonesia. Cita- cita luhur inilah yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia. Pencapaian tujuan
dan cita- cita bangsa Indonesia tersebut telah dioperasionalkan dalam tujuan Pembangunan
Nasional yang akan mewujudkan masyarakat yang berdasarkan Pancasila dengan
menggunakan kompas pedoman yang ditunjukkan oleh Undang Undang Dasar 1945.
Pancasila yang menjiwai Pembukaan UUD 1945, yang menjadi dasar dalam tujuan kita
berbangsa dan bernegara, dalam tataran implementasinya harus mengarah kepada
terwujudnya cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kebhinnekaan. Oleh karenanya, lembaga-lembaga negara terkait, terutama pemerintah, tidak
boleh ragu-ragu dalam menyikapi berbagai fenomena yang berkembang dalam masyarakat
yang ditengarai bertentangan dengan Pancasila dan sendi-sendi bangsa. Segala tindakan yang
melawan konstitusi dan hukum, tentu harus diselesaikan dengan tegas pemerintah dan
perangkat hukum melalui jalur hukum yang berkeadilan dan beradab.

Pancasila sebagai cita-cita bangsa juga berarti bahwa untuk mencapai cita-cita itu sendiri
kita harus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa,
bermaasyarakat, dan bernegara. Sikap-sikap positif yang harus kita lakukan dalam rangka
mewujudkan cita-cita bangsa dapat diwujudkan dalam bentuk:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Setiap warga negara Indonesia sudah seharusnya menjujunjung tinggi nilai- nilai Ketuhanan
Yang Maha Esa

 Mengembangkan toleransi antarumat beragama untuk mewujudkan kehidupan yang


serasi, selaras, dan seimbang

 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain

 Melaksanakan kewajiban dalam keyakinan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa

 Membina kerjasama dan tolong- menolong dengan pemeluk agama lain sesuai dengan
situasi dan kondisi lingkungan masing- masing.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan yang adil dan beradab kita harus bersikap
menghormati orang lain sesuai harkat dan marabatnya . Dengan demikian tidak akan terjadi
penindasan atau pemerasan.

 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan seperti menolong orang lain


 Mengembangkan sikap tenggang rasa

 Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk


ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi manusia tanpa membedakan
suku, agama, keturunan, maupun kedudukan social.

3. Persatuan Indonesia

Setiap warga negara harus mempertahankan keutuhan dan kekokohan Negara Kesatuan
Republik Indonesia

 Mencintai tanah air dan bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia

 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika

 Sanggup dan rela berkorban terhadap bangsa dan negara jika suatu saat diperlukan

 Memajukan pergaulan demi persatuan dan keatuan bangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Sila ini mengandung makna bahwa hendaknya kita dalam bersikap dan bertingkah laku
menghormati dan mengedepankan kedaulatan negara sebagai perwujudan kehendak seluruh
rakyat Indonesia.

 Mengakui bahwa setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama

 Menghormati pendapat orang lain tanpa memaksakan kehendak

 Mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam setiap pengambilan keputusan untuk


kepentingan bersama

 Memberi kepercayaan kepada wakil- wakil rakyat yang telah dipilih untuk
melaksanakan dan menjalankan tugas dengan sebaik- baiknya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan mengamalkan sila ini diharapkan kesejahteraan lahir dan batin yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dapat terwujud

 Suka bekerja keras dalam memecahkan atau mencari jalan keluar atas masalah-
masalah pribadi, masyarakat, bangsa, dan negara

 Mengembangkan sikap gotong- royong dan kekeluargaan dengan lingkungan


masyarakat sekitar

 Tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain atau umum

 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan social melalui karya nyata

Dengan mengamalkan nilai- nilai Pancasila tadi maka cita- cita yang luhur bangsa Indonesia,
yaitu Pancasila itu sendiri, akan terwujud

2.3 FUNGSI PANCASILA SEBAGAI CITA CITA BANGSA

Fungsi Pancasila sebagai tujuan dan cita cita yang akan dicapai Bangsa IndonesiaTujuan
bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila. Dalam hal ini hendak diwujudkan oleh bangsa Indonesiaadalah masyarakat yang
adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah
NKRI yang merdeka, bersatu,berdaulatanrakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang
aman, tenteram,tertib dandinamis,serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka,bersahabat dan kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara
Indonesiayang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesiadan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa …”
Demikianlah sebagian kalimat dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yangkonon
katanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konstitusi RepublikIndonesia. Dalam
pelajaran PMP (Pendidikan Moral Pancasila, sekarang mungkinsudah tidak ada) yang Kang
Kombor terima sejak SD, SMP sampai SMA, ada pelajaran mengenai tujuan negara Republik
Indonesia. Tujuan negara RepublikIndonesia ada empat, yaitu seperti yang disebutkan pada
alinea keempatPembukaan UUD 1945. Keempat tujuan negara itu adalah:

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, dan perdamaian dunia.
Tujuan nasional bangsa Indonesia yang pertama adalah untukmembentuk suatu
pemerintahan Negara Republik Indonesia yang melindungisegenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia. Melindungisegenap bangsa artinya adalah pemerintah
berupaya untuk melindungi seluruh bangsanya, dari segi internal maupun eksternal. Bisa kita
lihat sekarang ini, upaya pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan
membentuk pertahanan negara yang kokoh. Pembentukan ketahanan dan keamanan Negara
ini sudah dimulai sejak Indonesia masih berada di tangan penjajahan. Namun semakin
kedepan, pertahanan tersebut semakin diperkokoh demi memberi rasa aman kepadarakyat
Indonesia baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, sertamembentuk
keamanan bersama. Tapi, kenyataannya sekarang, masyarakat Indonesia merasa bahwa
pertahanan tersebut kurang bekerja sempurna.
Contoh kecil yang dapat kita lihat adalah polisi yang bisa dengan mudahnya disuap
untukmendapatkan keamanan bagi satu dua pihak namun sangat merugikan masyarakatluas.
Pertahanan bangsa ini tidak hanya sekedar dalam bentuk anggota militer.Pemerintah
Indonesia juga melakukan perlindungan terhadap kebudayaan masyarakatnya. Hal ini harus
dilakukan karena jika budaya masyarakatnya sajasudah goyah, ketahanan negara pun akan
goyah juga. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia harus memiliki jiwa yang kokoh dimana
pancasila dijadikan sebagai pedoman dalam hidup sehari-hari dan tetap
mempertahankan/melestarikankebudayaannya.

BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia artinya Pancasila dijadikan sebagai
cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia, yaitu suatu masyarakat ang
Pancasilais.
Fungsi Pancasila sebagai tujuan dan cita cita yang akan dicapai Bangsa IndonesiaTujuan
bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.

3.2 SARAN
Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat menerapkan cita-cita yang
terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja namun melaksanakannya
dalam kehidupan. Dan pendidikan sangat membantu agar cita-cita bangsa dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.temukanpengertian.com/2015/08/pengertian-pancasila-sebagai-cita-cita.html
http://nachabu.ilmci.com/5688/07/cita-cita-dan-tujuan-nasional-pancasila.aspx
https://www.scribd.com/doc/220910889/Fugsi-Pancasila-Sebagai-Tujuan-Dan-Cita-Cita-
Bangsa-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai