Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PANCASILA DAN PERMASALAHAN HAM

DOSEN

Mirdin Ahmad, S.H., M.H.

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1


1. Kholid Kurnia Tadjuddin
2. La Ode Yudha Adi P
3. Muh Arika Alfahri
4. Faqih hamid
5. Muh Chaerul Karsa Suhada
6. Muh Faqih Hamid
7. Muh Fiqri Armando
8. Muh Fitrah Alfian

POLTEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR

2021/2022

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas praktek Mata Kuliah Pancasila. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak H. Mirdin Ahmad, S.H., M.H selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Pancasila. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam rangka penyusunan Makalah Pancasila Sebagai Ideologi
Terbuka ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami juga
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 4 November 2021

KELOMPOK 1

1
DAFTAR ISI
SAMPUL....................………………………………………………………………..         i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….        ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….…………………….        1
B. Rumusan Masalah…………………………………………….…………………….        2
C. Tujuan………………………………………………………...…………………….        3
 
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Pancasila dan HAM….……………………................................................ 4
B. Keterkaitan Pancasila dan Permasalahan HAM……………………………................ 5
C. Solusi Dalam Permasalahan HAM…………………………...………………............. 6
      

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN……………………………………………….……………………...  7 
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Nilai-
nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang ada di dalam kehidupan
masyarakat sejak dulu. Sumber nilai kehidupan bangsa Indonesia yaitu sila Ketuhanan Yang
Maha Esa. Sila pertama dari Pancasila ini merupakan norma dasar yang mengatur
hubungan antara manusia sebagai individu dan anggota masyarakat, negara, pemerintah
dan bangsa lain didunia.

Hak dan kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila. Nilai dasar berkaitan
dengan hakikat kelima sila Pancasila yaitu: nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai dasar tersebut bersifat universal, sehingga di
dalamnya terkandung citacita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini
bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan Pancasila dengan HAM

2. Bagaimana keterkaitan Pancasila dalam permasalahan HAM?

3. Bagaimana solusi permasalahan HAM?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan Pancasila dengan HAM

2. Untuk mengetahui keterkaitan Pancasila dalam permasalahan HAM

3. Untuk mengetahui solusi dalam permasalahan HAM

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Pancasila Dengan HAM

1. Pengertian HAM

Setiap manusia memiliki hak dan martabat yang melekat sejak lahir. Hak tersebut tidak bisa
diambil oleh orang lain dan orang lain wajib menghargai hak tersebut. Hak-hak tersebut
dinamakan sebagai hak asasi manusia (HAM). Menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Salah satu sifat hak
asasi manusia adalah universal.

2. Keterkaitan pancasila dengan HAM

negara wajib menegakkan hak asasi setiap warga negaranya tanpa terkecuali. Di Indonesia,
penegakkan hak asasi manusia didasarkan pada ideologi negara, yaitu Pancasila. Ada Tiga
nilai nilai keterkaitan Pancasila dengan HAM, yaitu sebagai berikut:

Nilai ideal

Nilai ideal merupakan nilai yang berhubungan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai
ideal bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, dan nilai-nilai
yang baik dan benar. Berikut penjelasan hubungan hak asasi manusia dengan setiap sila
dalam Pancasila: Sila pertama, menjamin kemerdekaan untuk memeluk agama,
menjalankan ibadah, dan menghormati perdedaan agama. Sila kedua, memposisikan setiap
warga negara pada kedudukan yang sama dalam hukum. Sila ketiga, memberikan
semangat persatuan di antara warga negara dan menempatkan kepentingaan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Sila keempat, mengajarkan untuk
menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat yang dilakukan tanpa
adanya tekanan ataupun paksaan. Sila kelima, mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara.

Nilai instrumental

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai ideal Pancasila. Singkatnya, nilai
instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Pada dasarnya nilai
instrumental berbentuk ketentuan konstitusional, seperti undang-undang hingga peraturan
daerah. Nilai instrumental menjamin hak asasi manusia. Beberapa peraturan perundang-
undang yang menjamin hak asasi manusia,di antaranya: Undang-Undang nomor 39 tahun
1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia .

Nilai praksis

1
Nilai praksis merupakan realisasi nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari. Hak asasi
manusia dalam nilai praksis dapat terwujud jika nilai dasar dan nilai instrumental dapat di
terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Hubungan Pancasila dengan Permasalahan HAM

1. Masalah Utama Dalam HAM

Dalam konteks Hak Asasi Manusia (selanjutnya disingkat HAM), negara menjadi subjek
hukum utama, karena negara merupakan entitas utama yang bertanggung jawab
melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia, setidaknya untuk warga
negaranya masing-masing.ronisnya sejarah mencatat pelanggaran HAM biasanya justru
dilakukan oleh negara, baik secara langsung melalui tindakan-tindakan yang termasuk
pelanggaran HAM terhadap warga negaranya atau warga negara lain. Masalah HAM
merupakan masalah yang kompleks, setidak-tidaknya ada tiga masalah utama yang
harus dicermati dalam membahas masalah HAM, antara lain:
1. HAM merupakan salah satu di antara tiga masalah utama yang menjadi keprihatinan
dunia.

2. Isu HAM selalu diangkat oleh media massa setiap bulan Desember sebagai
peringatan diterimanya Piagam Hak Asasi Manusia oleh Sidang Umum PBB tanggal
10 Desember 1948.

3. Masalah HAM secara khusus kadang dikaitkan dengan hubungan bilateral antara
negara donor dan penerima bantuan. Isu HAM sering dijadikan alasan untuk
penekanan secara ekonomis dan politis.

2. Hubungan UUD 1945 dan Permasalahan HAM

Pandangan bangsa Indonesia tentang Hak asasi manusia dapat ditinjau dapat dilacak
dalam Pembukaan UUD 1945, Batang Tubuh UUD 1945, Tap-Tap MPR dan Undang-
undang. Hak asasi manusia dalam Pembukaan UUD 1945 masih bersifat sangat umum,
uraian lebih rinci dijabarkan dalam Batang Tubuh UUD 1945, antara lain: Hak atas
kewarganegaraan (pasal 26 ayat 1, 2); Hak kebebasan beragama (Pasal 29 ayat 2); Hak
atas kedudukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1); Hak
atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (Pasal 28); Hak atas
pendidikan (Pasal 31 ayat 1, 2); Hak atas kesejahteraan sosial (Pasal 27 ayat 2, Pasal
33 ayat 3, Pasal 34).

1
masalah HAM dalam UUD 1945, antara lain: pertama, UUD 1945 dibuat sebelum
dikeluarkannya Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa
tahun 1948, sehingga tidak secara eksplisit menyebut Hak asasi manusia, namun yang
disebut-sebut adalah hak-hak warga negara. Kedua, Mengingat UUD 1945 tidak
mengatur ketentuan HAM sebanyak pengaturan konstitusi RIS dan UUDS 1950, namun
mendelegasikan pengaturannya dalam bentuk Undang-undang yang diserahkan kepada
DPR dan Presiden.

Masalah HAM juga diatur dalam Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia. Tap MPR ini memuat Pandangan dan Sikap Bangsa Indonesia terhadap Hak
Asasi Manusia serta Piagam Hak Asasi Manusia.

C. Solusi Permasalahan HAM

1. Menegakkan supremasi hukum dan demokrasi.


2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran HAM.
3. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara
4. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM kepada masyarakat.
5. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga politik terhadap
setiap upaya penegakan HAM yang dilakukan pemerintah.
6. Meningkatkan kerjasama yang harmonis antar kelompok dan golongan dalam
masyarakat.
7. Mempelajari, memahami dan menerapkan pentingnya Hak Asasi Manusia
dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menerapkan pentingnya HAM dalam kehidupan sehari-hari dapat dimulai dari
perbuatan yang baik.

A. Solusi mencegah pelanggaran HAM

1. Adanya Pendidikan karakter yang dilakukan oleh rumah sekolah dan lingkungan
sekitar di rumah peran orang tua sangat mempengaruhi tingkah laku anaknya
sementara di sekolah dan di lingkungan pun juga mempengarauhi karakter anak.

1
2. Mempelajari segala sesuatu tentang HAM dan hukum yang berlaku, apabila terjadi
pelanggaran HAM sebagai warga negara yang baik yang menjunjung tinggi rasa
keadilan dan kemanusiaan kita harus melaporkan pada pihak yang berwajib.
3. Bersikap jujur apabila ada orang yang melanggar HAM, sebaiknya kita tegur atau
kita laporkan pada pihak yang berwajib.
4. Bersikap toleransi dan menaati hukum dan aturan yang berlaku.
5. Menghargai perbedaan yang ada, tidak bersifat rasis

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Indonesia sebagai Negara hukum sangat menjunjung Hak asasi manusia, dan pancasila
sebagai dasar negara dan landasan yang fundamental mengandung nilai- nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang beradab
dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. HAM dibutuhkan manusia selain
untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai landasan moral

1
dalam bergaul atau berhubungan dengan sesama manusia. Sudah sewajarnya tidak ada
pemaksaan dan keterpaksaan dalam menghargai hak asasi agar dalam menjalani
kehidupan manusia tidak menyakiti pribadi manusia lainnya. serta ikut berperan aktif dalam
kehidupan sosial dan bernegara. segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
penyelenggara negara, bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, politik negara,
pemerintahan negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan
Hak Asasi warga negara, harus dijiwai dengan nilai-nilai PANCASILA.

Anda mungkin juga menyukai