Anda di halaman 1dari 25

HUKUM BISNIS

1
POKOK BAHASAN
Pertemuan Materi
1 Hukum dan Hukum Bisnis
2 Subyek dan Obyek Hukum
3 Hak- hak Kebendaan
4 Badan hukum dan Badan Usaha
5 Badan hukum dan Badan Usaha
6 Legalitas Perusahaan di Indonesia
7 Hukum Perjanjian (Kontrak Bisnis)
8 UJIAN TENGAH SEMESTER
9 Bentuk-bentuk Kerjasama dalam Bisnis
10 Bentuk-bentuk Kerjasama dalam Bisnis
11 Arbitrase Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa
Bisnis
12 Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Hutang
13 Hak Atas Kekayaan Intelektual
14 Aspek Hukum Pembiayaan dalam Bisnis
15 Aspek Hukum Ketenagakerjaan
16 UJIAN AKHIR SEMESTER 2
PENGERTIAN &
RUANG LINGKUP
HUKUM

3
PENGERTIAN HUKUM

Manusia adalah mahluk sosial. Di mana ada


masyarakat, di sana ada hukum (Ubi Societas Ubi Ius).

Hukum (yg dibuat manusia): aturan-aturan perilaku yang


dapat diberlakukan/diterapkan untuk mengatur
(terutama) hubungan antar manusia dan antara manusia
dan masyarakatnya.
4
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KAIDAH

Kaidah Agama Kaidah Kaidah Sopan Kaidah Hukum


Kesusilaan Santun

TUJUAN Penyempurnaan manusia agar Ketertiban masyarakat


jangan menjadi manusia yang
jahat

ISI Ditujukan kepada sikap lahir dan Ditujukan kepada sikap lahir
batin

ASAL USUL Dari Tuhan Dari diri sendiri Dari Dari


(nurani) masyarakat masyarakat
secara tidak secara resmi
resmi
SANKSI Dari Tuhan & Dari diri sendiri Dari Dari
Institusi yg dan masyarakat masyarakat masyarakat
berwenang secara tidak secara tidak secara resmi
menjatuhkan resmi resmi
sanksi
5
Definisi Hukum
 Drs. E. Utrecht, SH, Hukum adalah
himpunan peraturan-peraturan
(perintah-perintah dan larangan-
larangan) yang mengurus tata tertib
suatu masyarakat dan karena itu harus
ditaati oleh masyarakat itu.
 SM. Amin, SH, Hukum adalah kumpulan
peraturan-peraturan yang terdiri dari
norma dan sanksi-sanksi.

6
Definisi Hukum
 J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto,
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran
mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan yaitu hukuman tertentu.
 Soerojo Wignjodipoero, hukum adalah himpunan
peraturan2 hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau perizinan untuk
berbuat tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud
untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan
masyarakat.

7
Definisi Hukum
 “Hukum adalah himpunan peraturan-
peraturan yang mengatur pergaulan
hidup masyarakat, yang dibuat oleh
lembaga yang berwenang, bersifat
memaksa, berisi perintah dan larangan
yang apabila dilanggar akan mendapat
sanksi yang tegas”

8
Berdasarkan definisi di atas dapat
diuraikan, Hukum:
 Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur pergaulan hidup
masyarakat maksudnya adalah bahwa hukum itu dibuat secara tertulis
yang terdiri dari kaedah yang mengatur kepentingan-kepentingan
masyarakat maupun negara.
 Dibuat oleh lembaga yang berwenang adalah hukum tersebut dibuat
oleh lembaga yang benar-benar diberi amanat untuk membuatnya oleh
rakyat asal tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat
sehingga masyarakata aman, tentram, tertib dan damai.
 Bersifat memaksa karena hukum itu dalam penegakannya dapat
dipaksakan walaupun masyarakat menolaknya.
 Berisi perintah dan larangan maksudnya adalah bahwa hukum tersebut
adanya sesuatu yang harus dilaksanakan dan sesuatu harus
ditinggalkan.
 Adanya sanksi yang tegas maksudnya adalah hukum tersebut apabila
dilanggar maka mendapat sanksi yang langsung dapat diberikan
walaupun melalui proses persidangan terlebih dahulu.

9
ISI KAIDAH HUKUM

• PERINTAH
Harus dijalankan, merupakan keharusan.
Contoh: pasal 1 UU 1/1974 tentang Perkawinan.
(Perkawinan dan tujuannya berdasarkan Ketuhanan
YME)

• LARANGAN
Hal-hal yang tidak boleh/dilarang dilakukan
Contoh: pasal 8 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (larangan
perkawinan)

• PERKENAN
Hal-hal yang boleh dilakukan namun bukan keharusan.
Contoh: pasal 29 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (Perjanjian kawin)

10
SUMBER HUKUM
1. Perundang-undangan
2. Perjanjian: peristiwa di mana pihak I berjanji kpd pihak lain
utk melaksanakan/tdk melaksanakan suatu hal yg bersifat
mengikat para pihak)
3. Traktat (Perjanjian Internasional: Perjanjian yg diadakan oleh
2 negara/lebih. Kedudukannya = UU)
4. Jurisprudensi (putusan pengadilan yg telah berkekuatan
hukum tetap, yg secara umum memutuskan suatu persoalan
yg belum ada pengaturannya pd sumber hukum lain)
5. Kebiasaan
6. Pendapat sarjana/ahli (doktrin)

11
PEMBIDANGAN HUKUM
PUBLIK  PRIVAT
HUKUM PIDANA  HUKUM PERDATA
H. PAJAK  H. DAGANG
H. TATA NEGARA  H. PERBURUHAN
H. INTERNASIONAL  H. PERKAWINAN
DLL.  H. PERTANAHAN/
AGRARIA
 H. WARIS
 DLL.

12
PERBEDAAN
H. PUBLIK – H. PRIVAT
H. PUBLIK H. PRIVAT
1. MENGATUR HUBUNGAN
WARGANEGARA DENGAN 1. MENGATUR HUBUNGAN
NEGARA WARGA NEGARA DENGAN
2. MENGATUR KEPENTINGAN WARGANEGARA
UMUM
2. MENGATUR KEPENTINGAN
3. TIDAK DIKENAL PERDAMAIAN INDIVIDU
4. SANKSINYA ADALAH 3. DIKENAL PERDAMAIAN
KURUNGAN
4. SANKSI GANTI RUGI
5. HUKUMANNYA BERSIFAT
MEMAKSA 5. HUKUMANNYA BERSIFAT
6. PEMERINTAH TURUT MENGATUR
CAMPUR BAIK DIMINTA 6. PEMERINTAH TURUT
MAUPUN TIDAK CAMPUR APABILA DIMINTA

13
BISNIS &
HUKUM BISNIS

14
PENGERTIAN BISNIS
 Richard Burton Simatupang: “bisnis sering diartikan sebagai
keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau
badan secara teratur dan terus-menerus, yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atas jasa-jasa maupun
fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau
disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan”.
 KBB Indonesia, “Bisnis adalah usaha dagang, usaha
komersial dalam dunia perdagangan”.
 Bisnis adalah semua aktivitas yang melibatkan
penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan
diinginkan oleh orang lain, tujuannya untuk mendapatkan
keuntungan

15
RAGAM KEGIATAN BISNIS

1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu :


keseluruhan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan
badan-badan, baik di dalam negeri maupun diluar negeri ataupun antara
negara untuk tujuan memperoleh keuntungan. Contoh : Produsen
(pabrik), dealer, agen, grosir, toko, dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan Pabrikasi/Manufaktur yaitu kegiatan
memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih
berguna dari asalnya. Contoh : Pengolahan Hasil
Hutan/Kebun/Tambang; Pembangunan gedung/jembatan; Pabrik
makanan/pakaian/kerajinan/mesin, dsb.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang
menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan.
Contoh : Jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata, pengacara,
(lawyer), penilai (Appraisal), akuntan, dll.

16
DEFINISI HUKUM BISNIS
 Munir Fuady (2005): hukum binis adalah suatu perangkat kaidah
hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang
tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran
barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan
motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan
keuntungan.
 Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum.: hukum bisnis adalah
seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur
serta menyelesaikan pesoalan-pesoalan yang timbul dalam
aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan.

17
Ruang lingkup Hukum Bisnis
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)
3. Perusahaan go publik dan pasar modal
4. Jual beli perusahaan
5. Penanaman modal/investasi (PAM/PMDN)
6. Kepailitan dan likuidasi
7. Merger, konsolidasi dan akuisisi
8. Perkreditan dan pembiayaan
9. Jaminan hutang

18
Ruang lingkup Hukum Bisnis
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan/perburuhan
12. Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No.
14 tahun 2001, Hak Merek UU No. 15 tahun 2001,
Hak Cipta (UU No. 1 19 tahun 2002), Perlindungan
Varietas Tanaman (UU No. 29 tahun 2000),
Rahasia Dagang (UU No. 30 tahun 2000 ), Desain
Industri, (UU No. 31 tahun 2000), dan Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu (UU No. 32 tahun 2000).

19
Ruang lingkup Hukum Bisnis
13. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat
14. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)
15. Keagenan dan distribusi
16. Asuransi (UU No. 2/1992)
17. Perpajakan
18. Penyelesaian sengketa bisnis
19. Bisnis internasional
20. Hukum pengangkutan (darat, laut, udara)

20
Ruang lingkup Hukum Bisnis
21. Alih Teknologi – perlu perlindungan dan jaminan kepastian
hukum bagi pemilik teknologi maupun pengguna teknologi
seperti mengenai bentuk dan cara pengalihan teknologi asing
ke dalam negeri.
22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – inport)
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat
berharga
26. Hukum Real estate/perumahan/bangunan
27. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun
2002)

21
FUNGSI HUKUM BISNIS
1. Sebagai sumber informasi yang berguna
bagi praktisi bisnis,
2. Untuk memahami hak-hak dan
kewajibannya dalam praktik bisnis,
3. Agar terwujud watak dan perilaku
aktivitas dibidang bisnis yang
berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis
(yang dijamin oleh kepastian hukum).

22
SUMBER HUKUM BISNIS
Secara umum sumber hukum bisnis
(sumber hukum perundangan) tersebut
adalah :
1. Hukum Perdata (KUHPerdata)
2. Hukum Dagang (KUHDagang)
3. Hukum Publik (pidana
Ekonomi/KUHPidana)
4. Peraturan Perundang-undangan diluar
KUH Perdata, KUH Pidana, KUH Dagang

23
PENERAPAN HUKUM

Bagaimana penerapan hukum dalam kegiatan


bisnis?
 Subyek hukum pelaku bisnis
 Peristiwa hukum yang dilakukan oleh pelaku
bisnis
 Obyek hukum dari suatu kegiatan bisnis
 Keterangan dari suatu kegiatan bisnis, yaitu :
akibat hukum, pilihan hukum

24
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai