Anda di halaman 1dari 34

HUKUM BISNIS

DR. RAMLANI LINA SINAULAN, SE, SH, MM, MH

1
1
HUKUM PERDATA
&
PERIKATAN

2
NORMA ATAU KAIDAH
 Norma atau kaidah adalah aturan
perilaku dalam suatu kelompok
tertentu, dimana setiap anggota
masyarakat mengetahui hak dan
kewajiban di dalam masyarakat

3
MACAM NORMA
NORMA AGAMA NORMA NORMA NORMA HUKUM
Adalah peraturan KESUSILAN KESOPANAN Adalah
hidup yang Adalah Adalah peraturan himpunan
diterima sebagai hidup yang petunjuk hidup
peraturan hidup
perintah, larangan timbul dari atau perintah
dan anjuran yang yang dianggap pergaulan dan larangan
berasal dari Tuhan sebagai suara segolongan yang mengatur
YME. hati sanubari manusia, tata tertib
Sumber atau asal manusia. Norma kesopanan dalam suatu
kaidah ini adalah Norma tidak berlaku masyarakat
ajaran agama kesusilaan dapat bagi seluruh (negara).
Kaidah ini hanya menetapkan masyarakat Sangsi norma
membebani dunia, melainkan hukum bersifat
buruk baiknya
manusia dengan bersifat khusus mengikat dan
kewajiban, perbuatan dan setempat memaksa,
Norma agama manusia dan (regional) dan Contoh :
bersifat umum dan turut pula hanya berlaku “Orang yang
universal serta memelihara bagi segolongan ingkar janji
berlaku bagi ketertiban masyarakat suatu perikatan
seluruh golongan manusia dalam tertentu saja. yang telah
manusia di dunia, masyarakat. Contoh : “Orang diadakan, 4
Contoh : “ Kamu muda harus diwajibkan
Contoh : “ Kamu
harus beribadah”. menghormati mengganti
harus berbuat orang yang lebih kerugian”,
HUKUM

 VAN KAN
Hukum merupakan keseluruhan peraturan hidup yang bersifat
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam
masyarakat.
 UTRECHT
Hukum merupakan himpunan baik berupa perintah maupun
larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat
dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang
bersangkutan.
 WIRYONO KUSUMO
Hukum merupakan keseluruhan peraturan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur tata tertib di dalam
masyarakat dan terhadap pelanggarnya umumnya dikenakan
sanksi.
5
HUKUM MERUPAKAN KESELURUHAN PERATURAN
HIDUP YANG BERSIFAT MEMAKSA UNTUK MELINDUNGI
KEPENTINGAN MANUSIA DI DALAM MASYARAKAT.

UNSUR HUKUM TUJUAN HUKUM


 Peraturan mengenai • Memberikan ketertiban,
tingkah laku manusia ketenteraman, kedamaian,
kesejahteraan dan
dalam pergaulan kebahagiaan dalam tata
masyarakat, kehidupan bermasyarakat.
 Peraturan itu bersifat • Dapat menyelesaikan perkara
mengikat dan memaksa, melaui proses pengadilan
dengan perantara hakim
 Peraturan itu diadakan berdasarkan ketentuan
oleh badan-badan resmi, hukum yang berlaku,
 Pelanggaran
• Dapat menjaga dan
terhadap mencegah agar setiap orang
peraturan tersebut tidak dapat menjadi hakim
dikenakan sanksi yang atas dirinya sendiri
tegas. 6
PEMBAGIAN HUKUM
HUKUM MENURUT HUKUM MENURUT HUKUM MENURUT
BENTUKNYA : BERLAKUNYA ISINYA
1. Hukum tertulis, 1. Ius onstitutum 1. Hukum Privat
yaitu hukum yang Hukum yang Hukum yang
berlaku pada saat mengatur
dicantumkan pada sekarang dalam suatu hubungan antar
berbagai perundang- masyarakat dan seseorang dengan
an daerah tertentu, cth: orang lain, cth:
2.Hukum tidak peraturan kampus. hukum perkawinan,
tertulis (hukum 2. Ius Constituendum hukum dagang.
kebiasaan), Hukum yang 2. Hukum publik
yaitu hukum yang diharapkan berlaku Hukum yang
masih hidup dalam pada masa yang akan mengatur
datang. hubungan
keyakinan
3. Hukum alam atau seseorang dengan
masyarakat, tapi azasi Negara, cth: hukum
tidak tertulis, namun Hukum yang pidana, hukum Tata
berlakunya ditaati berlaku dimana dalam Negara.
seperti suatu segala waktu dan
peraturan segala bangsa, cth:
perundangan. hak hidup.
7
HUKUM PERDATA
 Adalah hukum yang mengatur hubungan
antara seseorang dengan orang lain.
 Yang tergolong dalam hukum perdata
adalah :
Hukum Dagang, Hukum Benda, hukum
perikatan dll.
 Pengaturan hukum perdata :
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(Burgerlijk Wetboek/BW), Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (Wetboek van
Koophandel/WvK)

8
SUBYEK DAN OBJEK HUKUM
 Subyek hukum adalah setiap makhluk
yang berwenang untuk memiliki,
memperoleh dan menggunakan hak
dan kewajiban dalam lalu lintas
hukum.
 Objek hukum adalah benda yang
berarti segala sesuatu yang berguna
bagi subyek hukum atau segala
sesuatu yang menjadi pokok
permasalahan dan kepentingan bagi 9
para subyek hukum.
SUBYEK HUKUM
• Manusia ( Natuurlijke Persoon )
Manusia sebagai subyek hukum dimulai saat ia dilahirkan dan
berakhir pada saat ia meninggal dunia. Setiap manusia
pribadi menurut hukum mempunyai hak, tetapi tidak selalu
cakap untuk melakukan perbuatan hukum (handelings
bekwaam).
• Badan Hukum (Recht Persoon)
Adalah orang ( persoon ) yang diciptakan oleh hukum, oleh
karena itu Badan Hukum (rechtspersoon) sebagai subyek
hukum dapat bertindak hukum seperti manusia.
Suatu perkumpulan dapat dimintakan sebagai badan hukum
dengan cara :
1. Didirikan dengan akte notaris,
2. Didaftarkan di kantor Panitera PN setempat, 10
3. Disyahkan oleh Menteri Kehakiman,
4. Diumumkan dalam Berita Negara RI
CAKAP MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM ADALAH
ORANG DEWASA MENURUT HUKUM DAN BERAKAL
SEHAT
Tidak cakap melakukan perbuatan hukum,
berdasarkan pasal 1330 KUHPerdata
tentang yang tidak cakap untuk membuat
perjanjian adalah :
1. Orang-orang yang belum dewasa,
2. Orang yang ditaruh di bawah
pengampuan (curetele ) yang
terjadi karena gangguan jiwa, pemabuk
atau pemboros.
3. Orang wanita yang dalam perkawinan
atau yang berstatus sebagai isteri.
11
HUKUM BENDA
• Benda ( zaak ) adalah segala sesuatu yang
dapat dihaki oleh orang.
• Pembagian benda :
1. Benda bergerak
2. Benda tak bergerak
• Hak Kebendaan Adalah suatu hak yang
memberikan kekuasaan langsung atau suatu
benda yang dapat dipertahankan terhadap
tiap orang.

12
HAK KEBENDAAN
• Bezit adalah suatu • Adalah hak yang
keadaan dimana paling sempurna atas
seorang menguasai suatu benda.
suatu benda seolah-olah • Seseorang yang
kepunyaannya sendiri, mempunyai hak
yang oleh hukum eigendom atas suatu
dilindungi, dengan tidak benda dapat berbuat
mempersoalkan hak apa saja dengan
milik atas benda itu benda itu asal tidak
sebenarnya ada pada melanggar UU.
siapa.
13
HAK KEBENDAAN DIATAS BENDA ORANG LAIN
ERFDIENSTBAARHEI HAK ERPACHT HAK OPSTAL VRUCHTGEBR
D ATAU SERVITUUT Adalah suatu Adalah suatu UIK Adalah
Adalah suatu beban hak kebendaan hak untuk suatu hak
yang diletakkan di untuk menarik memiliki kebendaan
atas suatu penghasilan bangunan untuk
pekarangan untuk seluas-luasnya atau tanaman menarik
keperluan suatu untuk waktu di atas tanah penghasilan
pekarangan lain yang lama dari orang lain dari suatu
yang berbatasan. sebidang tanah Hak benda orang
Erfdienstbaarheid milik orang lain kebendaan ini lain, seolah-
diperoleh karena dengan dapat olah benda itu
suatu titel (jual kewajiban dipindahkan kepunyaanny
beli, pemberian, membayar pada orang a sendiri,
warisan dll ) atau sejumlah uang lain dan dapat dengan
karena lewat waktu atau juga dipakai kewajiban
(telah bepuluh- penghasilan sebagai menjaga
puluh tahun tiap-tiap tahun. jaminan supaya benda
berlaku dengan hutang. tersebut
tiada bantahan tetap dalam
orang lain ) dan keadaan
14
akan hapus apabila semula.
kedua pekarangan
HAK KEBANDAAN YANG DAPAT
MENJADI JAMINAN HUTANG
HAK GADAI Adalah suatu HAK HIPOTEK Adalah
hak kebendaan atas suatu suatu hak kebendaan
benda yang bergerak ats suatu benda tak
kepunyaan orang lain, bergerak, bertujuab
yang semata-mata untuk mengambil
diperjanjikan dengan pelunasan suatu hutang
menyerahkan bezit atas dari pendapatan
benda tersebut, dengan penjualan benda itu.
tujuan untuk mengambil
pelunasan suatu hutang
dari pendapatan penjual
benda itu, lebih dahulu dari
penagih-penagih lainnya. 15
PERBEDAAN PAND DENGAN HYPOTHEEK

PAND/GADAI HIPOTIK
Jaminan benda bergerak Jaminan benda tak bergerak

Disertai dengan penyerahan Tidak disertai dengan penyerahan


kekuasaan atas barang kekuasaan atas barang

Gadai hapus, jika barang yg Hipotik tetap terletak sebagai


menjadi tanggungan berpindah beban di atas benda yang dijadikan
ke tangan orang lain tanggungan meskipun benda itu
dipindahkan kepada orang lain

16
PERIKATAN ATAU VERBINTENISSENRECHT
• Perikatan adalah merupakan hubungan yang terjadi di
antara dua orang atau lebih dalam harta kekayaan,
dengan pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak
lainnya wajib memenuhi prestasi itu.
• Pihak yang berhak menuntut dinamakan pihak
berpiutang atau Kreditur,
• Pihak yang wajib memenuhi tuntutan dinamakan pihak
berhutang atau Debitur
• Prestasi adalah seseuatu yang dapat dituntut, antara
lain menyerahkan sesuatu barang ( melakukan
pembayaran harga barang dalam perjanjian jual beli
barang), melakukan suatu perbuatan (menyelesaikan
pembangunan jembatan dalam perjanjian
pemborongan pekerjaan), tidak melakukan suatu
17
perbuatan (tidak bekerja di tempat lain selain
perusahaan tempatnya bekerja dalam perjanjian kerja).
KUHPERDATA DALAM BUKU III
MENYEBUTKAN TENTANG PERIKATAN.
Perikatan dapat timbul karena :
1. Perjanjian,
2. Undang-Undang.
a. Karena UU saja
b. Karena perbuatan manusia

18
PERJANJIAN
PERSETUJUAN PARA PIHAK SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL 1338 KUHPERDATA YANG MENYATAKAN “SEMUA
PERSETUJUAN YANG DIBUAT SESUAI DENGAN UNDANG-
UNDANG BERLAKU SEBAGAI UNDANG-UNDANG BAGI MEREKA
YANG MEMBUATNYA…”.

CONTOH : PERJANJIAN JUAL BELI, PERJANJIAN SEWA-


MENYEWA, PERJANJIAN KREDIT, PERJANJIAN DEPOSITO, DAN
LAINNYA.

UNDANG-UNDANG
Sebagaimana dimaksud Pasal 1352 KUH Perdata,
perikatan itu dapat timbul dari undang-undang saja
atau dari undang-undang karena perbuatan orang.
Selanjutnya
19 Pasal 1353 KUH Perdata menjelaskan
bahwa perikatan yang dilahirkan dari undang-
undang karena perbuatan orang, dapat terbit dari
perbuatan halal atau dari perbuatan melanggar
hukum
DARI UNDANG-UNDANG SEMATA
MISALNYA PASAL 45 AYAT 1 UNDANG-
UNDANG NOMOR : 1 TAHUN 1974 TENTANG
PERKAWINAN, YANG MENYATAKAN BAHWA
KEDUA ORANG TUA WAJIB MEMELIHARA DAN
MENDIDIK ANAK-ANAK MEREKA SEBAIK-
BAIKNYA.
TERLIHAT KEWAJIBAN ORANG TUA ADALAH
MEMBERIKAN NAFKAH.

DARI UNDANG-UNDANG KARENA PERBUATAN


MANUSIA
1. Halal (tidak melanggar hukum),
20
2. Melanggar hukum (onreehtmatige daad)
HALAL (TIDAK MELANGGAR HUKUM)
• misalnya zaakwaarneming atau perwakilan sukarela atau
mewakili kepentingan orang lain tanpa diminta atau disuruh
oleh orang itu, seperti yang dimaksud oleh pasal 1354
KUHPerdata : “jika seseorang dengan sukarela, dengan tidak
mendapat perintah untuk itu mewakili urusan orang lain
dengan atau tanpa sepengetahuan orang itu, maka ia secara
diam-diam mengikatkan dirinya untuk meneruskan serta
menyelesaikan urusan tersebut sehingga orang yang diwakili
kepentingan dapat mengerjakan sendiri urusan itu…”.
• Misalnya, A bertetangga dengan B. Pada suatu saat A pergi ke
luar negeri selama 3 bulan.  B sebagai tetangga, melihat
pekarangan rumah A kotor, tidak terawat dan merusak
pemandangan rumah B. Karena itulah B secara sukarela
dengan tidak mendapatkan perintah dari A merawat dan
membersihkan pekarangan  rumah A. Terhadap peristiwa
seperti ini maka berdasarkan pasal 1354, B wajib untuk terus
menerus membersihkan dan merawat rumah A,  sampai 21
dengan A dapat mengerjakan sendiri pekerjaan itu.
MELANGGAR HUKUM (ONREEHTMATIGE DAAD)

• Seperti yang dimaksud oleh pasal 1365


KUHPer : “tiap perbuatan melanggar
hukum, yang membawa kerugian pada
orang lain karena salahnya menerbitkan
kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.
• Misalnya, motor milik A yang sedang
diparkir ditabrak oleh mobil yang dikendarai
oleh B yang sedang dalam keadaan mabuk.
Berdasarkan pasal 1365 KUHPerdata, A
dapat menuntut B untuk memberikan ganti
rugi pada A, atas kerugian yang diderita
oleh A yang dikarenakan perbuatan B. 22
ASAS-ASAS PERJANJIAN
 ASAS KEBEBASAN BERKONTAK
 ASAS KONSENSUALITAS
 ASAS PACTA SUNT SERVANDA
 ASAS KEPRIBADIAN/PERSONALITAS
 ASAS IKTIKAD BAIK

23
ASAS KEBEBASAB BERKONTAK
• Asas Kebebasan Berkontrak
Pasal 1338 BW menyatakan bahwa “ Segala
sesuatu perjanjian dibuat secara sah oleh
para pihak, berlaku sebagai Undang-Undang
bagi mereka yang membuatnya “
Sistem terbuka adalah bahwa “ Dalam
membuat perjanjian para pihak
diperkenankan untuk menentukan isi dari
perjanjian sebagai Undang-Undang bagi
mereka sendiri “

24
ASAS KONSENSUALITAS
Asas Konsensualitas
Bahwa perjanjian tersebut lahir pada saat
tercapainya kata sepakat antara para pihak
mengenai hal-hal yang pokok dan tidak
memerlukan sesuatu formalitas,
Asas Konsensualisme dapat disimpulkan dalam
pasal 1320 BW “ Sahnya suatu perjanjian adalah :
1.Kata sepakat,
2. Cakap bertindak,
3. Sesuatu hal tertentu,
4. Causa yang halal.

25
SYARAT PERJANJIAN
SEPAKAT CAKAP SESUATU HAL CAUSA YANG
Kata “sepakat” Bahwa yang Suatu hal tertentu HALAL
tidak boleh melakukan merupakan pokok Artinya bahwa
disebabkan perjanjian adalah perjanjian. isi daripada
adanya orang yang Artinya apa yang perjanjian
kekhilafan sudah dewasa, harus tersebut harus
mengenai sehat akal dan diperjanjikan mempunyai
hakekat barang pikiran, harus jelas dan tujuan/causa
yang menjadi Kecakapan untuk terperinci, yang
pokok membuat suatu sehingga diperbolehkan
persetujuan atau perjanjian berarti diketahui hak dan oleh UU,
kekhilafan mempunyai kewajiban para kesusilaan dan
mengenai diri wewenang untuk pihak, ketertiban
pihak lawannya membuat Misalnya : Tono umum.
dalam perjanjian atau menjual mobil Misalnya
persetujuan yang mngadakan Toyota Avanza perjanjian
dibuat terutama hubungan Nomor Polisi B perdagangan
mengingat hukum. Pada 1672 RI dengan manusia atau
dirinya orang asasnya setiap harga 180 juta senjata ilegal
tersebut; adanya orang yang kepada Tini,
26
paksaan dimana sudah dewasa Obyek perjanjian
seseorang dan sehat jelas sebuah mobil
melakukan pikirannya dengan spesifikasi
ASAS PACTA SUNT SERVANDA
• Sebuah perjanjian akan mengakibatkan suatu
kewajiban hukum sehingga para pihak terikat
akan mengakibatkan suatu kewajiban hukum
sehingga para pihak terikat untuk melaksanakan
perjanjian tersebut.
• Apabila salah satu pihak tidak atau lalai
melaksanakan kewajibannye Menurut perjanjian
maka pihak lain yang dirugikan atau dilanggar
haknya kan mendapatkan perlindungan hukum
dari Negara melalui pengadilan.
• Para pigak harus memenuhi apa yang telah
mereka sepakati dalam perjanjian yang telah
27
mereka buat
SYARAT 1 DAN 2 DISEBUT SYARAT
SUBYEKTIF,
SYARAT 3 DAN 4 DISEBUT SYARAT
OBJEKTIFNYA
• Apabila syarat subyektif tidak dipenuhi, maka
salah satu pihak dapat dimintakan
pembatalannya (canceling),

• Sedang apabila syaray objektif tidak dipenuhi,


maka perjanjian batal demi hukum yang
artinya perjanjian tersebut dianggap tidak
pernah ada (null and void)

28
BAGIAN DARIPADA PERJANJIAN
 Bagian Ensensial
merupakan bagian yang sifatnya harus ada di
dalam perjanjian. Bagian ini menentukan
perjanjian itu ada. Contoh Adalah kata sepakat dan
sesuatu hal.
 Bagian Naturalia
Bagian dari suatu perjanjian yang Menurut sifatnya
dianggap ada tanpa perlu diperjanjikan secara
khusus oleh para pihak, contoh : biaya penyerahan
di pikul oleh penjual dan biaya pengambilan di
pikul pembeli.
 Bagian Aksidentialita
Merupakan ketentuan yang diperjanjikan secara
khusus oleh para pihak, contoh mengenai jangka
waktu pembayaran, pilihan domisili, pilihan hukun
29
WANPRESTASI
 Wanprestasi imbul apabila salah satu pihak tidak
melakukan apa yang diperjanjikan.
 Bentuk dari wanprestasi adalah :

a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan


dilakukan,
b. Melaksanakan apa yang diperjanjikan tetapi
tidak sebagaimana mestinya,
c. Melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat,
d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian
tidak boleh dilakukan. 30
HUKUMAN BAGI DEBITUR YANG DIANGGAP
WANPRESTASI
• Membayar kerugian yang diderita Kreditur,
• Pembatalan perjanjian atau pemecahan
perjanjian,
• Peralihan resiko,
Resiko adalah kewajiban untuk memikul
kerugian jika terjadi suatu peristiwa di luar
kesalahan salah satu pihak.
• Membayar biaya perkara.

31
PEMBELAAN DEBITUR YANG DITUDUH
WANPRESTASI
 Mengajukan tuntutan adanya keadaan memaksa (overmacht/force
majeur ), Misalnya: karena barang yang diperjanjikan musnah atau
hilang, terjadi kerusuhan, bencana alam, dll.
 Mengajukan bahwa Kreditor juga lalai (exceptio non adimpleti
contractus), Misalnya: si pembeli menuduh penjual terlambat
menyerahkan barangnya, tetapi ia sendiri tidak menetapi janjinya
untuk menyerahkan uang muka.
 Pelepasan Hak (rechtverwerking). Misalnya: si pembeli menerima
barang yang tidak memuaskan kualitasnya, namun namun pembeli
tidak menegor si penjual atau tidak mengembalikan barangnya.

32
FORCE MAJEUR

Keadaan memaksa (force majeur)


Tiga unsur yang harus dipenuhi;
1. Tidak penuhi prestasi.
2. Ada sebab yang terletak di luar kesalahan debitur.
3. Faktor penyebab tidak diduga sebelumnya dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan kepada debitur.
Akibat keadaan memaksa;
1. Kreditur tidak dapat menuntut perikatan dipenuhi.
2. Tidak dapat dinyatakan dalam keadaan lalai dan tidak
dapat menuntut.
3. Kreditur tidak dapat meminta pemutusan perjanjian.
4. Prestasi gugur (pada perjanjian timbal balik).
33
PASAL 1381 BW MENYEBUTKAN BAHWA
HAPUSNYA PERIKATAN
1. Pembayaran,
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan
penyimpanan atau penitipan barang,
3. Pembaharuan hutang,
4. Perjumpaan hutang/kompensasi,
5. Percampuran hutang,
6. Pembebasan hutang,
7. Musnahnya suatu barang,
8. Pembatalan,
9. Berlakunya syarat Batal,
10. Lewat Waktu.

34

Anda mungkin juga menyukai