AMALIA HANDAYANI
MEGA SURYA
Administrasi Publik
STIA Bandung
2018-2019
Daftar Isi
Leon Duguit :
Immanuel Kant :
Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini
kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan
diri dengan kehendak bebas dari orang yang lain,
menuruti peraturan hukum tentang kemerdekan.
Mengapa
sulit
merumuskan
hukum?
SANKSI
Dosa yang didapat dan akan dipertanggungjawabkan di akhirat.
C. NORMA KESOPANAN
SANKSI
Pelanggar norma kesopanan mengakibatkan celaan atau dari lingkungan
masyarakatnya.
D. NORMA KESUSILAAN
SANKSI
mengakibatkan perasaan cemas dan kesal hati kepada si pelanggar yang insyaf.
BAB III
ARTI SUMBER HUKUM
Adapun yang dimaksud dengan sumber hukum ialah: segala atau apa saja yang
menimbulkan aturan – aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat
memaksa, yakni aturan – aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi
yang tegas dan nyata.
ARTI KEBIASAAN
Kebiasaan ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang – ulang
dalam hal yang sama. Apabila suatu kebiasaan tertentu dierima oleh masyarakat,
dan kebiasaan itu selalu berulang – ulang dilakukan sedemikian rupa, sehingga
tindaklan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran
perasaan hukum, maka dengan demikian timbullah suatu kebiasaan hukum, yang
oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum.
CONTOH:
Apabila seseorang komisioner sekali menerima 10% dari hasil penjualan dan
pembelian sebagi upah dan hal ini terjadi berulang – ulang dan juga omisioner
yang lain pun menerima upah yang sama yaitu 10% maka sebagi itu timbul hal
suatu kebiasaan (usance) yang lambat laun berkembang menjadi hukum
kebiasaan.
C. SUMBER HUKUM KEPUTUSAN HAKIM (YURISPRUDENSI)
ARTI YURISPRUDENSI
Keputusan hakim yang berisikan suatu peraturan sendiri menjadi
dasar keputusan hakim lainnya/ kemudiannya untuk mengadili
perkara yang serupa dan keputusan hakim tersebut lalu menjadi
sumber hukum bagi pengadilan. Dan keputusan hakim demikian
disebut hukum yurisprudensi.
PENGERTIAN DOKTRIN
Dalam penetapan apa yang akan menjadi dasar
keputusannya, hakim sering menyebut (mengutip) pendapat
seorang sarjana hukum mengenai soal yang harus diselesaikannya;
apalagi jika sarjana hukum itu menentukan bagaimana seharusnya.
Pendapat itu menjadi dasar keputusan hakim tersebut. Terutama
dalam hubungan internasional, pendapat para sarjana hukum
mempunyai pengaruh besar.
b. Penafsiran historis
- Menurut sejarah hukumnya
- Menurut sejarah undang-undangnya
c. Penafsiran sistematis , penafsiran menilik susunan yang
berhubngan dengan bunyi pasal- pasal lainnya
Kontruksi hukum
Dengan menggunakan kontruksi hukum , hakim dapat menyempurnakan sistem formal dari
hukum , yakni sistem peraturan perundangan yang berlaku (hukum positif)
Pengertian Kodifikasi
Hukum
Bentuk Kodifikasi
Menurut bentuknya, hukum dapat dibedakan antara:
a. hukum tertulis (statue law = written law) yaitu hukum yang
dicantumkan dalam berbagai aturan
b. hukum tak tertulis (unstatutery law = unwritten law) yaitu hukum yang
masih hidup dalam keyakinan masyarakat tetapi tidak tertulis namun
berlakunya ditaati seperti suatu peraturan perundangan
3. Pembagian 4. Pembagian
Hukum Menurut Hukum menurut
Tempat Berlakunya Waktu Berlakunya
5. Pembagian
6. Pembagian
Hukum Menurut
Hukum Menurut
Cara
Sifatnya
mempertahankan
7. Pembagian 8. Pembagian
Hukum Menurut Hukum Menurut
Wujudnya Isinya
Arti Hukum Acara Pidana dan Acara
Perdata
Badan hukum sebagai pembawa hak yang tak berjiwa dapat melakukan
sebagai pembawa hak manusia, misalnya : dapat melakukan persetujuan-
persetujuan, memiliki kekayaan yang sama sekali terlepas dari kekayaan anggota-
anggotanya.
Adapun yang dimaksud dengan objek hukum ialah segala sesuatu yang berguna
bagi subjek hukum dan yang dapat menjadi objek sesuatu perhubungan
hukum.Biasanya objek hukum disebut benda. Menurut Hukum Perdata, benda
ialah segala barang-barang dan hak-hak yang dapat dimiliki orang (Vide Pasal 499
Kitab Undang-Undang Hukum Sipil KUHS).
Arti Hak
Dalam buku yang berjudul inleiding tot de studie van het nederlandse recht,
Prof.Mr.L.J. Van Apeldoorn mengatakan, “Hak ialah hukum yang dihubungkan
dengan seorang manusia atau subjek hukum tertentu dan dengan demikian
menjelma menjadi sesuatu kekuasaan” suatu hak timbul apabila hukum mulai
bergerak, misalnya: menurut hukum, si A berhak atas suatu ganti rugi.
Pokok-pokok hak dapat dibedakan antara Hak Mutlak (Hak absolut) dan Hak Nisbi
(Hak Relatif).
Hak Mutlak
Hak Nisbi atau Hak Relatif, ialah
Hak Mutlak dapat dibagi dalam tiga hak yang memberikan wewenang kepada
golongan: seseorang tertentu atau beberapa orang
1. Hak Asasi Manusia, misalnya: hak tertentu untuk menuntut agar seseorang
seseorang untuk dengan bebas atau beberapa orang lain tertentu
bergerak dan tinggal dalam suatu memberikan sesuatu, melakukan sesuatu
negara. atau tidak melakukan sesuatu.
2. Hak Publik Mutlak, misalnya: hak
negara untuk memungut pajak dari
Hak relatif sebagian besar
rakyatnya.
terdapat dalam hukum perikatan (bagian
3. Hak keperdataannya. dari hukum perdata) yang timbul
berdasarkan persetujuan-persetujuan
dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Peristiwa Hukum (Kejadian Hukum)
a. Perbuatan hukum
yang bersegi satu
(wasiat)
1. Perbuatan hukum
-akibat dikehendaki
-akibat tidak dikehendaki b. Perbuatan hokum
yang bersegi dua
(perjanjian)
I. Perbuatan
subjek
hukum
(manusia)
a. Perbuatan seperti
zaakwaameming
3. Lewat waktu
BAB VII
PENGERTIAN NEGARA HUKUM
Kepatuhan Terhadap Hukum
2. Equality 3.
1. Supremacy
before the berdasarkan
of Law
Law hak-hak asasi
Negara Hukum berdasarkan Rechtsouveriniteit
Perbandingan Hukum
Antropologi Hukum
Pada dasarnya studi antropologi terhadap hukum
didasarkan pada premis-premis sebagai berikut:
Grundnorm
Aliran Rechtevinding
Kebebasan yang terikat dan keterikatan yang bebas
tersebut terbukti dari adanya beberapa wewenang hakim,
seperti :