Anda di halaman 1dari 25

DEFINISI HUKUM

Apakah hukum itu?


 Menurut L.J. van Apeldoorn,

bahwa adalah tidak mungkin memberikan suatu


difinisi tentang apakah yang disebut hukum itu ,
sangat sulit untuk dibuat difinisi hukum, karena tidak
mungkin untuk mengadakannya yang sesuai
dengan kenyataan.
 Pada abad 18 : Immanuel Kant,
pernah menulis sebagai berikut, “Noch suchen die
Juristen eine Definition zu ihren Begriffe von
Recht” (masih juga para sarjana Hukum mencari-cari
suatu difinisi tentang Hukum).
Ucapan Kant ini sampai saat ini masih berlaku, sebab
telah banyak sarjana Hukum mencari suatu batasan
tetang Hukum namun setiap pembatasan tentang
Hukum yang diperoleh, belum pernah
memberikan kepuasan.
Menurut Prof. Sudiman

“Jikalau kita menanyakan apakah yang


dinamakan Hukum, maka kita akan menjumpai
tidak adanya persesuaian pendapat.

Beberapa contoh-contoh tentang difinisi hukum


yang berbeda-beda, sebagai berikut:
 E.M.Meyers
“ Hukum ialah semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku
manusia dalam masyarakat, dan yang menjadi pedoman
bagi penguasa negara dalam melakukan tugasnya”.

 Leon Duguit
“Hukum adalah aturan tingkah laku para anggota
masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat
tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai
jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika
dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang
yang melakukan pelanggaran itu”.
 Immanuel Kant
“ Hukum itu keseluruhan syarat-syarat yang dengan
ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat
menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang
yang lain, menurut peraturan hukum tentang
kemerdekaan”

 E. Utrecht
Hukum itu himpunan peraturan-peraturan
(perintah-perintah dan larangan-larangan) yang
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena
itu harus ditaati oleh masyarakat itu”.
 S.M. Amin
Hukum adalah kumpulan-kumpulan peraturan-
peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-
sanksi, yang bertujuan untuk mengadakan ketertiban
dalam pergaulan manusia, sehingga keamanan dan
ketertiban terpelihara.
 JCT Simorangkir & Moeryono :
Hukum : Peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam
masyarakat, dibuat oleh instansi resmi/berwenang
dan bagi pelanggarnya akan mendapat hukuman
tertentu.
 MH Tirtaamidjaja, SH :
Hukum : Semua aturan yang harus diikuti dalam
pergaulan hidup, ada ancaman terhadap
pelanggarannya.
Unsur-Unsur Hukum
Dari definisi definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa
hukum mengandung beberapa unsur :
a. Peraturan-peraturan mengenai tingkah laku
manusia dalam pergaulan masyarakat ;
b. Dibuat oleh instansi resmi yang berwenang ;
c. Bersifat memaksa ;
d. Sanksi tegas terhadap pelanggarnya.
Ciri Ciri Hukum
a. Berisi perintah dan/atau larangan ;
b. Perintah/larangan tersebut harus
dipatuhi setiap orang ;
c. Ada sanksi hukum yang tegas.
Sifat dari hukum

Agar tata-tertib dalam masyarakat tetap


terpelihara, maka kaedah-kaedah hukum harus
ditaati, namun tidak semua orang mau mentaati,
agar supaya peraturan hidup kemasyarakatan
dipatuhi dan ditaati sehingga benar-benar menjadi
kaedah hukum maka perlu dilengkapi dengan
unsur yang memaksa.

Dengan demikian hukum dapat dikatakan


mempunyai sifat yang mengatur dan memaksa.
TUJUAN HUKUM
 Tujuan pokok hukum adalah menciptakan tatanan
masyarakat yang tertib, menciptakan ketertiban
dan keseimbangan, agar kepentingan manusia
dapat terlindungi.
Dalam mencapai tujuannya tersebut hukum bertugas
membagi hak dan kewajiban antar perorangan dalam
masyarakat, serta memelihara kepastian hukum
TUJUAN HUKUM

 Subekti
Hukum itu mengabdi pada tujuan Negara yang dalam
pokoknya ialah mendatangkan kemakmuran dan
kebahagiaan pada rakyatnya.

 LJ. van Apeldroorn


Tujuan hukum ialah “mengatur pergaulan hidup
manusia secara damai” hukum menghendaki
perdamaian.
 Teori Etis
Hukum itu semata-mata menghendaki keadilan. Isi
hukum semata-mata harus ditentukan oleh kesadaran
etis kita mengenai apa yang adil dan apa yang tidak
adil.

 Geny
Bahwa hukum bertujuan semata-mata untuk
mencapai keadilan. Dan sebagai unsur dari
keadilan disebutkan “kepentingan daya guna dan
kemanfaatan”
 Bentham (teori utilitis),
Bahwa hukum bertujuan untuk mewujudkan
semata-mata yang berfaedah bagi orang”

 JHP. Bellefroid,
Isi hukum harus ditentukan menurut dua asas
yaitu, asas keadilan dan faedah
 J.van Kan
Hukum bertujuan menjaga kepentingan tiap-tiap
manusia supaya kepentingan-kepentingan itu tidak
dapat diganggu.

 Mochtar Kusumaatmadja (teori Campuran)


Tujuan pokok dan pertama dari hukum adalah
ketertiban dan tercapainya keadilan.
APA ARTI “KEADILAN”?

yaitu penilaian terhadap suatu tindakan


dengan mengkajinya berdasarkan suatu
norma yang menurut pandangan subjektif
(subjektif untuk keputusan kelompok/-
golongan) melebihi norma-norma yang lain
ARISTOTELES

Ada 2 macam keadilan :


 Keadilan Distributif : setiap orang mendapat apa

yang menjadi haknya sesuai jasanya dan


proporsional. Bukan kesamaan yang dituntut tapi
perimbangan.

 Keadilan Komutatif : keadilan yang memberikan


pada setiap orang bagian yang sama banyaknya.
Jadi yang dituntut disini adalah kesamaan.
Penggolongan Hukum

MENURUT SUMBER FORMALNYA :


o Hukum undang-undang
o Hukum kebiasaan/adat
o Hukum traktat
o Hukum yurisprudensi
o Hukum perjanjian
o Hukum ilmu (doktrin)
Menurut Isi/kepentingan yg diatur :

 Hukum Privat (Sipil) : mengatur


kepentingan pribadi

 Hukum Publik : mengatur


kepentingan umum/publik
Menurut kekuatan berlakunya/sifatnya :

 Hukum yang memaksa (imperatif)

 Hukum yang mengatur (fakultatif)


Menurut fungsinya
 Hukum Materiil
memuat mengenai peraturan yang mengatur kepentingan
dan hubungan yang berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan. Contoh: KUHP, KUH Perdata, dll

 Hukum Formil
hukum yang mengatur bagaimana caranya
mempertahankan hukum materiil. Contoh :
KUHAPidana, KUHAPerdata
Menurut Bentuknya :
 Hukum tertulis (written law) :
a. Terkodifikasi
b. Tidak terkodifikasi

 Hukum tidak tertulis (unwritten law) :


Menurut Tempat Berlakunya :
 Hukum Nasional
 Hukum Internasional
 Hukum Asing
Menurut Waktu Berlakunya :
 Hukum Positive (Ius Constitutum)

 Hukum yg berlaku di masa


mendatang (Ius Constituendum)

Anda mungkin juga menyukai