Anda di halaman 1dari 25

HUKUM BISNIS DAN

ETIKA PROFESI
PRODI KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PAJAK
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS AAS INDONESIA

Oleh:
M. Hasan Ma’ruf, ST.MSi.

1
REFERENSI

 Zaeni Asyhadi, SH. M.Hum., Hukum Bisnis, edisi


Revisi, Rajawali Pers, 2009.
 Simatupang, Richard Burton, Aspek Hukum
Dalam Bisnis, rineka Cipta, 2007.
 UU RI No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
 UU RI No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
 Literatur lain yang relevan.

2
3
PENGERTIAN HUKUM

Manusia adalah mahluk sosial. Di mana ada


masyarakat, di sana ada hukum (Ubi Societas Ubi Ius).

Hukum (yg dibuat manusia): aturan-aturan perilaku yang


dapat diberlakukan/diterapkan untuk mengatur
(terutama) hubungan antar manusia dan antara
manusia dan masyarakatnya.

4
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KAIDAH

Kaidah Agama Kaidah Kaidah Sopan Kaidah Hukum


Kesusilaan Santun

TUJUAN Penyempurnaan manusia agar Ketertiban masyarakat


jangan menjadi manusia yang
jahat

ISI Ditujukan kepada sikap lahir dan Ditujukan kepada sikap lahir
batin

ASAL USUL Dari Tuhan Dari diri sendiri Dari Dari


(nurani) masyarakat masyarakat
secara tidak secara resmi
resmi
SANKSI Dari Tuhan & Dari diri sendiri Dari Dari
Institusi yg dan masyarakat masyarakat masyarakat
berwenang secara tidak secara tidak secara resmi
menjatuhkan resmi resmi
sanksi
5
Definisi Hukum

 Drs. E. Utrecht, SH, Hukum adalah


himpunan peraturan-peraturan (perintah-
perintah dan larangan-larangan) yang
mengurus tata tertib suatu masyarakat dan
karena itu harus ditaati oleh masyarakat
itu.
 SM. Amin, SH, Hukum adalah kumpulan
peraturan-peraturan yang terdiri dari
norma dan sanksi-sanksi.
6
Definisi Hukum

 J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto,


Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana
terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan yaitu hukuman tertentu.
 Soerojo Wignjodipoero, hukum adalah himpunan
peraturan2 hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau perizinan untuk berbuat
tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk
mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.
7
Definisi Hukum

 “Hukum adalah himpunan peraturan-


peraturan yang mengatur pergaulan hidup
masyarakat, yang dibuat oleh lembaga yang
berwenang, bersifat memaksa, berisi
perintah dan larangan yang apabila
dilanggar akan mendapat sanksi yang
tegas”

8
Berdasarkan definisi di atas
dapat diuraikan, Hukum:
 Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur pergaulan hidup
masyarakat maksudnya adalah bahwa hukum itu dibuat secara tertulis
yang terdiri dari kaedah yang mengatur kepentingan-kepentingan
masyarakat maupun negara.
 Dibuat oleh lembaga yang berwenang adalah hukum tersebut dibuat
oleh lembaga yang benar-benar diberi amanat untuk membuatnya oleh
rakyat asal tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat
sehingga masyarakata aman, tentram, tertib dan damai.
 Bersifat memaksa karena hukum itu dalam penegakannya dapat
dipaksakan walaupun masyarakat menolaknya.
 Berisi perintah dan larangan maksudnya adalah bahwa hukum tersebut
adanya sesuatu yang harus dilaksanakan dan sesuatu harus
ditinggalkan.
 Adanya sanksi yang tegas maksudnya adalah hukum tersebut apabila
dilanggar maka mendapat sanksi yang langsung dapat diberikan
walaupun melalui proses persidangan terlebih dahulu.

9
ISI KAIDAH HUKUM

• PERINTAH
Harus dijalankan, merupakan keharusan.
Contoh: pasal 1 UU 1/1974 tentang Perkawinan.
(Perkawinan dan tujuannya berdasarkan Ketuhanan
YME)

• LARANGAN
Hal-hal yang tidak boleh/dilarang dilakukan
Contoh: pasal 8 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (larangan
perkawinan)

• PERKENAN
Hal-hal yang boleh dilakukan namun bukan keharusan.
Contoh: pasal 29 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (Perjanjian
kawin)

10
SUMBER HUKUM
1. Perundang-undangan
2. Perjanjian: peristiwa di mana pihak I berjanji kpd pihak lain
utk melaksanakan/tdk melaksanakan suatu hal yg bersifat
mengikat para pihak)
3. Traktat (Perjanjian Internasional: Perjanjian yg diadakan
oleh 2 negara/lebih. Kedudukannya = UU)
4. Jurisprudensi (putusan pengadilan yg telah berkekuatan
hukum tetap, yg secara umum memutuskan suatu
persoalan yg belum ada pengaturannya pd sumber hukum
lain)
5. Kebiasaan
6. Pendapat sarjana/ahli (doktrin)

11
PEMBIDANGAN HUKUM

PUBLIK  PRIVAT
HUKUM PIDANA  HUKUM PERDATA
H. PAJAK  H. DAGANG
H. TATA NEGARA  H. PERBURUHAN
H. INTERNASIONAL  H. PERKAWINAN
DLL.  H. PERTANAHAN/
AGRARIA
 H. WARIS
 DLL.

12
PERBEDAAN
H. PUBLIK – H. PRIVAT
H. PUBLIK H. PRIVAT
1. MENGATUR HUBUNGAN
WARGANEGARA DENGAN 1. MENGATUR HUBUNGAN
NEGARA WARGA NEGARA DENGAN
2. MENGATUR KEPENTINGAN WARGANEGARA
UMUM
2. MENGATUR KEPENTINGAN
3. TIDAK DIKENAL PERDAMAIAN INDIVIDU
4. SANKSINYA ADALAH KURUNGAN 3. DIKENAL PERDAMAIAN
5. HUKUMANNYA BERSIFAT
4. SANKSI GANTI RUGI
MEMAKSA
6. PEMERINTAH TURUT CAMPUR 5. HUKUMANNYA BERSIFAT
BAIK DIMINTA MAUPUN TIDAK MENGATUR
6. PEMERINTAH TURUT CAMPUR
APABILA DIMINTA
13
14
PENGERTIAN BISNIS
 Richard Burton Simatupang: “bisnis sering diartikan
sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
orang atau badan secara teratur dan terus-menerus, yaitu
berupa kegiatan mengadakan barang-barang atas jasa-
jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan,
dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan”.
 KBB Indonesia, “Bisnis adalah usaha dagang, usaha
komersial dalam dunia perdagangan”.
 Bisnis adalah semua aktivitas yang melibatkan
penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan
diinginkan oleh orang lain, tujuannya untuk
mendapatkan keuntungan

15
RAGAM KEGIATAN BISNIS
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan
kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di
dalam negeri maupun diluar negeri ataupun antara negara untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir,
toko, dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan Pabrikasi/Manufaktur yaitu kegiatan memproduksi
atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya.
Contoh : Pengolahan Hasil Hutan/Kebun/Tambang; Pembangunan
gedung/jembatan; Pabrik makanan/pakaian/kerajinan/mesin, dsb.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang
menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh
: Jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata, pengacara, (lawyer), penilai
(Appraisal), akuntan, dll.

16
DEFINISI HUKUM BISNIS
 Munir Fuady (2005): hukum binis adalah suatu perangkat
kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur
tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi
atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan
uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan
usaha tertentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut)
adalah untuk mendapatkan keuntungan.
 Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum.: hukum bisnis adalah
seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk
mengatur serta menyelesaikan pesoalan-pesoalan yang
timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
bidang perdagangan.

17
Ruang lingkup Hukum Bisnis

1. Kontrak bisnis
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)
3. Perusahaan go publik dan pasar modal
4. Jual beli perusahaan
5. Penanaman modal/investasi (PAM/PMDN)
6. Kepailitan dan likuidasi
7. Merger, konsolidasi dan akuisisi
8. Perkreditan dan pembiayaan
9. Jaminan hutang

18
Ruang lingkup Hukum Bisnis

10. Surat-surat berharga


11. Ketenagakerjaan/perburuhan
12. Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No.
14 tahun 2001, Hak Merek UU No. 15 tahun 2001,
Hak Cipta (UU No. 1 19 tahun 2002), Perlindungan
Varietas Tanaman (UU No. 29 tahun 2000), Rahasia
Dagang (UU No. 30 tahun 2000 ), Desain Industri,
(UU No. 31 tahun 2000), dan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu (UU No. 32 tahun 2000).

19
Ruang lingkup Hukum Bisnis

13. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak


sehat
14. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)
15. Keagenan dan distribusi
16. Asuransi (UU No. 2/1992)
17. Perpajakan
18. Penyelesaian sengketa bisnis
19. Bisnis internasional
20. Hukum pengangkutan (darat, laut, udara)
20
Ruang lingkup Hukum Bisnis
21. Alih Teknologi – perlu perlindungan dan jaminan kepastian
hukum bagi pemilik teknologi maupun pengguna teknologi
seperti mengenai bentuk dan cara pengalihan teknologi asing
ke dalam negeri.
22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – inport)
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate/perumahan/bangunan
27. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun
2002)

21
FUNGSI HUKUM BISNIS

1. Sebagai sumber informasi yang berguna


bagi praktisi bisnis,
2. Untuk memahami hak-hak dan
kewajibannya dalam praktik bisnis,
3. Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas
dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar,
sehat dan dinamis (yang dijamin oleh
kepastian hukum).

22
SUMBER HUKUM BISNIS

Secara umum sumber hukum bisnis (sumber


hukum perundangan) tersebut adalah :
1. Hukum Perdata (KUHPerdata)
2. Hukum Dagang (KUHDagang)
3. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUHPidana)
4. Peraturan Perundang-undangan diluar KUH
Perdata, KUH Pidana, KUH Dagang

23
PENERAPAN HUKUM

Bagaimana penerapan hukum dalam kegiatan


bisnis?
 Subyek hukum pelaku bisnis
 Peristiwa hukum yang dilakukan oleh pelaku
bisnis
 Obyek hukum dari suatu kegiatan bisnis
 Keterangan dari suatu kegiatan bisnis, yaitu :
akibat hukum, pilihan hukum

24
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai