ETIKA PROFESI
PRODI KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PAJAK
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS AAS INDONESIA
Oleh:
M. Hasan Ma’ruf, ST.MSi.
1
REFERENSI
2
3
PENGERTIAN HUKUM
4
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KAIDAH
ISI Ditujukan kepada sikap lahir dan Ditujukan kepada sikap lahir
batin
8
Berdasarkan definisi di atas
dapat diuraikan, Hukum:
Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur pergaulan hidup
masyarakat maksudnya adalah bahwa hukum itu dibuat secara tertulis
yang terdiri dari kaedah yang mengatur kepentingan-kepentingan
masyarakat maupun negara.
Dibuat oleh lembaga yang berwenang adalah hukum tersebut dibuat
oleh lembaga yang benar-benar diberi amanat untuk membuatnya oleh
rakyat asal tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat
sehingga masyarakata aman, tentram, tertib dan damai.
Bersifat memaksa karena hukum itu dalam penegakannya dapat
dipaksakan walaupun masyarakat menolaknya.
Berisi perintah dan larangan maksudnya adalah bahwa hukum tersebut
adanya sesuatu yang harus dilaksanakan dan sesuatu harus
ditinggalkan.
Adanya sanksi yang tegas maksudnya adalah hukum tersebut apabila
dilanggar maka mendapat sanksi yang langsung dapat diberikan
walaupun melalui proses persidangan terlebih dahulu.
9
ISI KAIDAH HUKUM
• PERINTAH
Harus dijalankan, merupakan keharusan.
Contoh: pasal 1 UU 1/1974 tentang Perkawinan.
(Perkawinan dan tujuannya berdasarkan Ketuhanan
YME)
• LARANGAN
Hal-hal yang tidak boleh/dilarang dilakukan
Contoh: pasal 8 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (larangan
perkawinan)
• PERKENAN
Hal-hal yang boleh dilakukan namun bukan keharusan.
Contoh: pasal 29 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (Perjanjian
kawin)
10
SUMBER HUKUM
1. Perundang-undangan
2. Perjanjian: peristiwa di mana pihak I berjanji kpd pihak lain
utk melaksanakan/tdk melaksanakan suatu hal yg bersifat
mengikat para pihak)
3. Traktat (Perjanjian Internasional: Perjanjian yg diadakan
oleh 2 negara/lebih. Kedudukannya = UU)
4. Jurisprudensi (putusan pengadilan yg telah berkekuatan
hukum tetap, yg secara umum memutuskan suatu
persoalan yg belum ada pengaturannya pd sumber hukum
lain)
5. Kebiasaan
6. Pendapat sarjana/ahli (doktrin)
11
PEMBIDANGAN HUKUM
PUBLIK PRIVAT
HUKUM PIDANA HUKUM PERDATA
H. PAJAK H. DAGANG
H. TATA NEGARA H. PERBURUHAN
H. INTERNASIONAL H. PERKAWINAN
DLL. H. PERTANAHAN/
AGRARIA
H. WARIS
DLL.
12
PERBEDAAN
H. PUBLIK – H. PRIVAT
H. PUBLIK H. PRIVAT
1. MENGATUR HUBUNGAN
WARGANEGARA DENGAN 1. MENGATUR HUBUNGAN
NEGARA WARGA NEGARA DENGAN
2. MENGATUR KEPENTINGAN WARGANEGARA
UMUM
2. MENGATUR KEPENTINGAN
3. TIDAK DIKENAL PERDAMAIAN INDIVIDU
4. SANKSINYA ADALAH KURUNGAN 3. DIKENAL PERDAMAIAN
5. HUKUMANNYA BERSIFAT
4. SANKSI GANTI RUGI
MEMAKSA
6. PEMERINTAH TURUT CAMPUR 5. HUKUMANNYA BERSIFAT
BAIK DIMINTA MAUPUN TIDAK MENGATUR
6. PEMERINTAH TURUT CAMPUR
APABILA DIMINTA
13
14
PENGERTIAN BISNIS
Richard Burton Simatupang: “bisnis sering diartikan
sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh
orang atau badan secara teratur dan terus-menerus, yaitu
berupa kegiatan mengadakan barang-barang atas jasa-
jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan,
dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan
mendapatkan keuntungan”.
KBB Indonesia, “Bisnis adalah usaha dagang, usaha
komersial dalam dunia perdagangan”.
Bisnis adalah semua aktivitas yang melibatkan
penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan
diinginkan oleh orang lain, tujuannya untuk
mendapatkan keuntungan
15
RAGAM KEGIATAN BISNIS
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan
kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di
dalam negeri maupun diluar negeri ataupun antara negara untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir,
toko, dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan Pabrikasi/Manufaktur yaitu kegiatan memproduksi
atau menghasilkan barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya.
Contoh : Pengolahan Hasil Hutan/Kebun/Tambang; Pembangunan
gedung/jembatan; Pabrik makanan/pakaian/kerajinan/mesin, dsb.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang
menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh
: Jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata, pengacara, (lawyer), penilai
(Appraisal), akuntan, dll.
16
DEFINISI HUKUM BISNIS
Munir Fuady (2005): hukum binis adalah suatu perangkat
kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur
tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi
atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan
uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan
usaha tertentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut)
adalah untuk mendapatkan keuntungan.
Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum.: hukum bisnis adalah
seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk
mengatur serta menyelesaikan pesoalan-pesoalan yang
timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam
bidang perdagangan.
17
Ruang lingkup Hukum Bisnis
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)
3. Perusahaan go publik dan pasar modal
4. Jual beli perusahaan
5. Penanaman modal/investasi (PAM/PMDN)
6. Kepailitan dan likuidasi
7. Merger, konsolidasi dan akuisisi
8. Perkreditan dan pembiayaan
9. Jaminan hutang
18
Ruang lingkup Hukum Bisnis
19
Ruang lingkup Hukum Bisnis
21
FUNGSI HUKUM BISNIS
22
SUMBER HUKUM BISNIS
23
PENERAPAN HUKUM
24
TERIMA KASIH
25