Anda di halaman 1dari 27

HUKUM BISNIS

PRODI Pend. Adm. Perkantoran


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oleh:
Dr. Hasyim, S.Ag.,SE., MM.

HUKUM BISNIS - HSM 1


POKOK BAHASAN
Pertemuan Materi
1 Hukum dan Hukum Bisnis
2 Subyek dan Obyek Hukum
3 Hak- hak Kebendaan
4 Badan hukum dan Badan Usaha
5 Badan hukum dan Badan Usaha
6 Legalitas Perusahaan di Indonesia
7 Hukum Perjanjian (Kontrak Bisnis)
8 UJIAN TENGAH SEMESTER
9 Bentuk-bentuk Kerjasama dalam Bisnis
10 Bentuk-bentuk Kerjasama dalam Bisnis
11 Arbitrase Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis
12 Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Hutang
13 Hak Atas Kekayaan Intelektual
14 Aspek Hukum Pembiayaan dalam Bisnis
15 Aspek Hukum Ketenagakerjaan
16 UJIAN AKHIR SEMESTER
HUKUM BISNIS - HSM 2
REFERENSI
Zaeni Asyhadi, SH. M.Hum., Hukum Bisnis, edisi
Revisi, Rajawali Pers, 2009.
Simatupang, Richard Burton, Aspek Hukum Dalam
Bisnis, rineka Cipta, 2007.
UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
UU RI No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Literatur lain yang relevan.

HUKUM BISNIS - BSP 3


EVALUASI PEMBELAJARAN
No. Komponen Evaluasi Bobot
1 Tugas 35%
2 Ujian Tengah Semester 30%
3 Ujian Akhir Semester 35%
Total 100%
Kehadiran
Sesuai dengan aturan Fakultas Ekonomi dan Pendidikan Indonesia,
ketidakhadiran tanpa keterangan maksimum adalah 20%. Bagi
mereka yang tingkat ketidakhadirannya lebih dari 20% tidak
diperbolehkan mengikuti ujian akhir dan otomatis akan
memperoleh nilai E.

HUKUM BISNIS -HSM 4


N G
A
RU
& M
A N U
I U K
T
R H
G E P
N KU
E
P NGSYIM , M
M

LI HA
.
DR

HUKUM BISNIS - HSM 5


PENGERTIAN HUKUM

Manusia adalah mahluk sosial. Di mana ada


masyarakat, di sana ada hukum (Ubi Societas Ubi
Ius).

Hukum (yg dibuat manusia): aturan-aturan perilaku


yang dapat diberlakukan/diterapkan untuk mengatur
(terutama) hubungan antar manusia dan antara
manusia dan masyarakatnya.
HUKUM BISNIS - HSM 6
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KAIDAH

Kaidah Agama Kaidah Kaidah Sopan Kaidah Hukum


Kesusilaan Santun

TUJUAN Penyempurnaan manusia agar Ketertiban masyarakat


jangan menjadi manusia yang
jahat
ISI Ditujukan kepada sikap lahir Ditujukan kepada sikap lahir
dan batin

ASAL USUL Dari Tuhan Dari diri Dari Dari


sendiri masyarakat masyarakat
(nurani) secara tidak secara resmi
resmi
SANKSI Dari Tuhan & Dari diri Dari Dari
Institusi yg sendiri dan masyarakat masyarakat
berwenang masyarakat secara tidak secara resmi
menjatuhkan secara tidak resmi
sanksi resmi

HUKUM BISNIS - HSM 7


DEFINISI HUKUM
Drs. E. Utrecht, SH, Hukum adalah himpunan
peraturan-peraturan (perintah-perintah dan
larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh
masyarakat itu.
SM. Amin, SH, Hukum adalah kumpulan
peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan
sanksi-sanksi.

HUKUM BISNIS -HSM 8


DEFINISI HUKUM
J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto,
Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia
dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran
mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan yaitu hukuman tertentu.
Soerojo Wignjodipoero, hukum adalah himpunan
peraturan2 hidup yang bersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau perizinan untuk
berbuat tidak berbuat sesuatu serta dengan maksud
untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan
masyarakat.

HUKUM BISNIS - HSM 9


DEFINISI HUKUM
“Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur
pergaulan hidup masyarakat, yang dibuat oleh lembaga yang
berwenang, bersifat memaksa, berisi perintah dan larangan yang
apabila dilanggar akan mendapat sanksi yang tegas”

HUKUM BISNIS -HSM 10


BERDASARKAN DEFINISI DI
ATAS DAPAT DIURAIKAN,
HUKUM:
Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur pergaulan hidup
masyarakat maksudnya adalah bahwa hukum itu dibuat secara tertulis
yang terdiri dari kaedah yang mengatur kepentingan-kepentingan
masyarakat maupun negara.
Dibuat oleh lembaga yang berwenang adalah hukum tersebut dibuat oleh
lembaga yang benar-benar diberi amanat untuk membuatnya oleh
rakyat asal tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat
sehingga masyarakata aman, tentram, tertib dan damai.
Bersifat memaksa karena hukum itu dalam penegakannya dapat
dipaksakan walaupun masyarakat menolaknya.
Berisi perintah dan larangan maksudnya adalah bahwa hukum tersebut
adanya sesuatu yang harus dilaksanakan dan sesuatu harus
ditinggalkan.
Adanya sanksi yang tegas maksudnya adalah hukum tersebut apabila
dilanggar maka mendapat sanksi yang langsung dapat diberikan
walaupun melalui proses persidangan terlebih dahulu.

HUKUM BISNIS -HSM 11


ISI KAIDAH HUKUM

• PERINTAH
Harus dijalankan, merupakan keharusan.
Contoh: pasal 1 UU 1/1974 tentang Perkawinan.
(Perkawinan dan tujuannya berdasarkan Ketuhanan
YME)
• LARANGAN
Hal-hal yang tidak boleh/dilarang dilakukan
Contoh: pasal 8 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (larangan
perkawinan)
• PERKENAN
Hal-hal yang boleh dilakukan namun bukan keharusan.
Contoh: pasal 29 UU 1/1974 tentang Perkawinan. (Perjanjian
kawin)

HUKUM BISNIS - HSM 12


SUMBER HUKUM
1. Perundang-undangan
2. Perjanjian: peristiwa di mana pihak I berjanji kpd pihak
lain utk melaksanakan/tdk melaksanakan suatu hal yg
bersifat mengikat para pihak)
3. Traktat (Perjanjian Internasional: Perjanjian yg
diadakan oleh 2 negara/lebih. Kedudukannya = UU)
4. Jurisprudensi (putusan pengadilan yg telah berkekuatan
hukum tetap, yg secara umum memutuskan suatu
persoalan yg belum ada pengaturannya pd sumber
hukum lain)
5. Kebiasaan
6. Pendapat sarjana/ahli (doktrin)

HUKUM BISNIS - HSM 13


PEMBIDANGAN HUKUM
PUBLIK PRIVAT
HUKUM PIDANA HUKUM PERDATA
H. PAJAK H. DAGANG
H. TATA NEGARA H. PERBURUHAN
H. H. PERKAWINAN
INTERNASIONAL H. PERTANAHAN/
DLL. AGRARIA
H. WARIS
DLL.

HUKUM BISNIS - HSM 14


PERBEDAAN
H. PUBLIK – H. PRIVAT
H. PUBLIK H. PRIVAT
1. MENGATUR HUBUNGAN
1. MENGATUR HUBUNGAN WARGA NEGARA DENGAN
WARGANEGARA DENGAN WARGANEGARA
NEGARA 2. MENGATUR
2. MENGATUR KEPENTINGAN KEPENTINGAN INDIVIDU
UMUM 3. DIKENAL PERDAMAIAN
3. TIDAK DIKENAL 4. SANKSI GANTI RUGI
PERDAMAIAN 5. HUKUMANNYA BERSIFAT
MENGATUR
4. SANKSINYA ADALAH
KURUNGAN 6. PEMERINTAH TURUT
CAMPUR APABILA
5. HUKUMANNYA BERSIFAT DIMINTA
MEMAKSA
6. PEMERINTAH TURUT
CAMPUR BAIK DIMINTA
MAUPUN TIDAK
HUKUM BISNIS - HSM 15
I S
N
& IS
I S B
S N M
I U M
B UKYIM , M

H AS H
DR

HUKUM BISNIS- HSM 16


PENGERTIAN BISNIS

Richard Burton Simatupang: “bisnis sering diartikan


sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan
oleh orang atau badan secara teratur dan
terus-menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atas jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas
untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau
disewagunakan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan”.
KBB Indonesia, “Bisnis adalah usaha dagang, usaha
komersial dalam dunia perdagangan”.
Bisnis adalah semua aktivitas yang melibatkan penyediaan
barang dan jasa yang diperlukan dan diinginkan oleh
orang lain, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan

HUKUM BISNIS - HSM 17


RAGAM KEGIATAN BISNIS
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu :
keseluruhan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh
orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun
diluar negeri ataupun antara negara untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir,
toko, dsb.
2. Bisnis dalam arti kegiatan Pabrikasi/Manufaktur yaitu
kegiatan memproduksi atau menghasilkan barang-barang yang
nilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh : Pengolahan Hasil
Hutan/Kebun/Tambang; Pembangunan gedung/jembatan;
Pabrik makanan/pakaian/kerajinan/mesin, dsb.
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan
yang menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang
maupun badan. Contoh : Jasa perhotelan, konsultan, asuransi,
pariwisata, pengacara, (lawyer), penilai (Appraisal), akuntan,
dll.

HUKUM BISNIS - HSM 18


DEFINISI HUKUM BISNIS
Munir Fuady (2005): hukum binis adalah suatu perangkat kaidah
hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang
tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri
atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari
para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu
dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk
mendapatkan keuntungan.
Dr. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum.: hukum bisnis adalah
seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk
mengatur serta menyelesaikan pesoalan-pesoalan yang timbul
dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang
perdagangan.

HUKUM BISNIS -HSM 19


RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)
3. Perusahaan go publik dan pasar modal
4. Jual beli perusahaan
5. Penanaman modal/investasi (PAM/PMDN)
6. Kepailitan dan likuidasi
7. Merger, konsolidasi dan akuisisi
8. Perkreditan dan pembiayaan
9. Jaminan hutang

HUKUM BISNIS - HSM 20


RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
10. Surat-surat berharga
11. Ketenagakerjaan/perburuhan
12. Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No. 14
tahun 2001, Hak Merek UU No. 15 tahun 2001, Hak
Cipta (UU No. 1 19 tahun 2002), Perlindungan Varietas
Tanaman (UU No. 29 tahun 2000), Rahasia Dagang (UU
No. 30 tahun 2000 ), Desain Industri, (UU No. 31 tahun
2000), dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU No.
32 tahun 2000).

HUKUM BISNIS HSM 21


RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
13. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat
14. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)
15. Keagenan dan distribusi
16. Asuransi (UU No. 2/1992)
17. Perpajakan
18. Penyelesaian sengketa bisnis
19. Bisnis internasional
20. Hukum pengangkutan (darat, laut, udara)

HUKUM BISNIS - HSM 22


RUANG LINGKUP HUKUM BISNIS
21. Alih Teknologi – perlu perlindungan dan jaminan kepastian
hukum bagi pemilik teknologi maupun pengguna teknologi
seperti mengenai bentuk dan cara pengalihan teknologi asing
ke dalam negeri.
22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – inport)
24. Hukum Kegiatan Pertambangan
25. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga
26. Hukum Real estate/perumahan/bangunan
27. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun
2002)

HUKUM BISNIS -HSM 23


FUNGSI HUKUM BISNIS
1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi
praktisi bisnis,
2. Untuk memahami hak-hak dan kewajibannya
dalam praktik bisnis,
3. Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas
dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan
dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum).

HUKUM BISNIS - HSM 24


SUMBER HUKUM BISNIS
Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum
perundangan) tersebut adalah :
1. Hukum Perdata (KUHPerdata)
2. Hukum Dagang (KUHDagang)
3. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUHPidana)
4. Peraturan Perundang-undangan diluar KUH
Perdata, KUH Pidana, KUH Dagang

HUKUM BISNIS - HSM 25


PENERAPAN HUKUM

Bagaimana penerapan hukum dalam


kegiatan bisnis?
Subyek hukum pelaku bisnis
Peristiwa hukum yang dilakukan oleh pelaku
bisnis
Obyek hukum dari suatu kegiatan bisnis
Keterangan dari suatu kegiatan bisnis, yaitu :
akibat hukum, pilihan hukum

HUKUM BISNIS - HSM 26


TERIMA KASIH

HUKUM BISNIS - HSM 27

Anda mungkin juga menyukai