HUKUM BISNIS
MODUL 1
KONSEPSI HUKUM
DEFINISI HUKUM MENURUT
PAKAR
Utrecht:
“Hukum adalah himpunan peraturan yang mengatur kehidupan,
dimana peraturan tersebut dapat berupa perintah atau larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan harus
ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.”
JCT Simorangkir:
Memiliki konsekuensi
Badan hukum
Yurisprudensi
Hukum internasional
Hukum asing
Hukum gereja
Ius Constitutum
Ius Constituendum
Hukum materiil
Hukum formil
Hukum publik
Hukum privat
HIERARKI PERUNDANG-
UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
Peraturan Presiden;
Asas culpabilitas
Asas oportunitas
Asas individualiteit
Asas konsensualisme
Asas kepercayaan
Asas canselling
ASAS HUKUM
In dubio pro reo
Asas kekuatan mengikat
Asas persamaan hukum
Asas publiciteit
Asas preferensi
Asas spesialiteit
Asas keseimbangan
Asas kepastian hukum
Asas moral
Ius sanguinis
Ius soli
Asas perlindungan
Asas kepatutan
Ne bis vexari rule
Asas kepribadian
Asas itikad baik
LETAK DAN POSISI HUKUM BISNIS
DALAM KONSTELASI HUKUM NASIONAL
Hukum bisnis membahas banyak hubungan hukum antara
orang-perorang. Sehingga termasuk ke dalam ranah hukum
privat, dalam hal ini Hukum Perdata dan Hukum Dagang.
BURGERLIJK WETBOEK
Dikenal sebagai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata)
Terdiri dari 4 buku
Jaminan hutang
Surat berharga
Ketenagakerjaan
HAKI
Perpajakan
Bisnis internasional
TPPU
ASAS HUKUM DALAM
KONTEKS BISNIS
Beberapa asas yang penting untuk dipahami dalam
berusaha:
Asas legalitas
Asas culpabilitas
Asas canselling
ASAS HUKUM DALAM
KONTEKS BISNIS
Asas kebebasan berkontrak
Asas konsensualisme
Asas kepercayaan
Asas kekuatan mengikat
Asas persamaan hukum
Asas keseimbangan
Asas kepastian hukum
Asas moral
Asas perlindungan
Asas kepatutan
Asas kepribadian
Asas itikad baik
SUBJEK DAN OBJEK HUKUM
BISNIS
Pada dasarnya, subjek hukum bisnis sama dengan subjek
hukum pada umumnya, yaitu individu dan badan hukum.
Objek hukum bisnis juga tidak berbeda dengan objek
hukum pada umumnya, yaitu benda.
KLASIFIKASI BENDA SEBAGAI
OBJEK HUKUM BISNIS
Benda berwujud (Materiekegoderen)
Benda berwujud bergerak
Persekutuan Komanditer
MODUL 3
HUKUM KONTRAK
DEFINISI KONTRAK
“Kontrak atau perjanjian – sering juga disebut perikatan –
adalah suatu perbuatan hukum antara 2 (dua) pihak atau
lebih – baik perorangan dengan perorangan, badan dengan
badan, maupun perorangan dengan badan – yang saling
mengikatkan diri, sehingga menimbulkan hak dan
kewajiban.”
UNSUR-UNSUR KONTRAK
Kontrak adalah perbuatan hukum;
Melibatkan 2 pihak atau lebih, baik perorangan dengan
perorangan, badan dengan badan, atau perorangan
dengan badan;
Para pihak saling mengikatkan diri;
Menimbulkan hak dan kewajiban.
SYARAT SAH KONTRAK
1. Kesepakatan
2. Kecakapan
Pembukaan.
Komparisi;
Premis/Recital;
Isi perjanjian;
Penutup;
Halaman pengesahan.
WANPRESTASI
Wanprestasi adalah istilah dari bahasa Belanda
"wanprestatie" yang sering disebut juga sebagai cacat
prestasi atau cidera janji.
Wanprestasi atau cacat prestasi adalah:
“Prestasi yang buruk salah satu pihak dalam suatu
perjanjian karena tidak terpenuhinya kewajiban oleh pihak
yang bersangkutan”
BENTUK WANPRESTASI
Tidak melaksanakan sama sekali apa yang dijanjikan.
Melaksanakan sesuatu yang dijanjikan tetapi terlambat.
Rekontraktual;
Selesai perjanjian.
MODUL 4
BADAN USAHA DAN
PERUSAHAAN
KONSEP BADAN USAHA DAN
PERUSAHAAN
Badan usaha dan perusahaan seringkali dianggap
memiliki arti yang sama. Padahal, walaupun saling
berhubungan, badan usaha memiliki arti yang berbeda
dengan perusahaan.
Badan usaha adalah suatu bentuk satu kesatuan hukum,
teknis, dan prinsip ekonomi yang bertujuan mencari laba
atau keuntungan. Sedangkan perusahaan adalah tempat
dimana faktor-faktor produksi seperti produk, sumber
daya, tenaga kerja dikelola dan diolah.
Dengan kata lain, badan usaha mengacu pada konteks
kelembagaannya, sedangkan perusahaan terkait dengan
tempat atau locus suatu usaha berlangsung.
KLASIFIKASI BADAN USAHA
Badan usaha secara umum diklasifikasikan ke dalam 2
kelompok, yaitu:
Badan usaha berbadan hukum
Persekutuan Komanditer
KOPERASI
Dasar hukum: UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian.
Kata koperasi, atau dalam Bahasa Belanda disebut
cooperatieve vereniging, berasal dari Bahasa Latin, cum
(dengan) dan aperari (bekerja).
Koperasi menganut asas kekeluargaan dan gotong
royong.
KOPERASI
Jenis koperasi menurut fungsinya:
Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi
Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi produksi
Koperasi jasa
Koperasi primer
Koperasi sekunder
Koperasi produsen
Koperasi konsumen
KOPERASI
Prinsip koperasi:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Kemandirian
Pendidikan perkoperasian
YAYASAN
Dasar hukum: UU nomor 16 tahun 2001.
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Menilik dari tujuan pendirian yayasan sendiri, badan
hukum ini tidak berorientasi profit. Sehingga dalam
praktiknya yayasan tidak boleh menjalankan usaha
sendiri, namun boleh memiliki badan usaha.
YAYASAN
Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan
mempunyai status badan hukum setelah akta pendirian
memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum dan
HAM atau pejabat yang ditunjuk.
Perbuatan hukum penggabungan yayasan dapat
dilakukan dengan menggabungkan satu atau lebih
yayasan dengan yayasan lain, dan mengakibatkan
yayasan yang menggabungkan diri menjadi bubar.
Yayasan dapat bubar karena jangka waktu yang
ditetapkan Anggaran Dasar berakhir, tujuan yang
ditetapkan tercapai atau tidak tercapai, putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum.
YAYASAN
Kekayaan yayasan dapat berbentuk uang maupun barang, baik itu yang
berasal dari sumbangan, wakaf, hibah, hibah wasiat dan perolehan lain
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Yayasan dapat didirikan oleh warga negara indonesia maupun warga
negara asing, dimana hal tersebut akan berpengaruh pada penetapan
jumlah minimal kekayaan awal yayasan. Hal ini diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 pada pasal 6 yang berbunyi:
Jumlah kekayaan awal Yayasan yang didirikan oleh Orang Indonesia,
yang berasal dari pemisahan harta kekayaan pribadi pendiri, paling
sedikit senilai Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); dan
Jumlah kekayaan awal Yayasan yang didirikan oleh Orang Asing atau
Orang Asing bersama Orang Indonesia, yang berasal dari pemisahan
harta kekayaan pribadi pendiri, paling sedikit senilai
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
PERSEROAN TERBATAS
Dasar hukum PT tertuang di beberapa kitab, yaitu Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (KUHD) UU Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
PERSEROAN TERBATAS
Syarat umum pendirian perseroan terbatas:
Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang.
Minimal Rp 50,000,000,-.
Modal ditempatkan
Efisiensi biaya
Penggabungan keahlian
Sinergi
Diversifikasi
PERUSAHAAN PATUNGAN
Contoh perusahaan patungan:
Sony Ericsson – Sony dan Ericsson
Bilyet Giro
Konosemen
Promes
Obligasi
Saham
WESEL
Menurut pasal 100 KUHD wesel adalah “surat berharga
yang memuat kata “WESEL” di dalamnya, ditanggali dan
ditandatangani di suatu tempat, dimana penerbit (trekker)
memberi perintah tak bersyarat kepada tersangkut
(betrokkene) untuk membayar sejumlah uang pada hari
bayar (vervaldag) kepada orang yang ditunjuk oleh
penerbit yang disebut penerima (nemer) atau penggantinya
di suatu tempat tertentu.”
YANG HARUS TERMUAT
DALAM WESEL
Pemberian nama "surat wesel", yang dimuat dalam teksnya sendiri
dan dinyatakan dalam bahasa yang digunakan dalam surat itu;
Perintah tak bersyarat untuk membayar suatu jumlah uang tertentu;
Saham preferen
PENGALIHAN SAHAM
Saham, seperti obligasi, dapat dialihkan kepada pihak lain.
Pengalihan saham kepada pihak lain harus dilakukan
dengan proses jual beli saham.
Saham yang baru pertama kali dikeluarkan oleh perusahaan
disebut sebagai saham primer (primary stock), sedangkan
saham yang diperjual belikan antara investor atau
perusahaan disebut saham sekunder (secondary stock)
Penawaran saham perdana yang dilakukan oleh perusahaan
disebut proses Initial Public Offering (IPO).
MODUL 6
ASURANSI DAN
PERBANKAN
DEFINISI ASURANSI
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian yang
mengikat penanggung kepada tertanggung dengan cara
menerima sejumlah premi yang dimaksudkan menjamin
penggantian terhadap tertanggung akibat adanya kerugian
yang timbul, terjadinya kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, hal tersebut mungkin akan
terjadi akibat terjadinya suatu evenemen (peristiwa yang
tidak pasti).
DASAR HUKUM ASURANSI
UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal
1320 dan Pasal 1774
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Bab 9
Pasal 246
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 1992
Tertanggung (insured)
Objek asuransi
Premi asuransi
Klaim asuransi
TUJUAN ASURANSI
Pengalihan risiko
Pengalihan risiko adalah tujuan utama dari memiliki asuransi. Risiko akan dialihkan dari
tertanggung kepada pihak penanggung yang adalah perusahaan asuransi. Sebab maksud dari
asuransi memang untuk menanggung segala macam kerugian yang mungkin dialami tertanggung,
baik kepada dirinya sendiri maupun kepada keluarga atau ahli warisnya
Ganti rugi
Ganti rugi jika terjadi apa-apa terhadap tertanggung semisal tiba-tiba mengalami bahaya atau
kerugian yang menimpanya. Namun, bahaya dan kerugian tersebut sebenarnya jarang sekali
terjadi. Lebih sering terjadi hanya sebagian sehingga kerugian yang ditanggung pun bukan
kerugian total.
Pemberi santunan
Asuransi kerugian ataupun asuransi jiwa dilakukan dengan perjanjian bebas (sukarela) antara
penanggung dan tertanggung. Namun, perjanjian ini diatur undang-undang yang berlaku sehingga
asuransi sifatnya berubah menjadi wajib karena terikat undang-undang. Ini yang kemudian
membuatnya menjadi asuransi sosial. Asuransi sosial ini bertujuan untuk melindungi masyarakat
dari berbagai ancaman kecelakaan yang bisa menyebabkan cacat permanen atau bahkan
kematian.
SAAT TERJADINYA PERJANJIAN
ASURANSI
Asuransi bersifat konsensual-perjanjian harus dibuat
tertulis dlam suatu akta yg disebut Polis (Psl 255 ayat (1)
jo 258 (1) KUHD).
Pembuktian adanya kata sepakat – polis belum ada
pembuktian dilakukan dengan segala catatan, nota, surat
perhitungan, telegram.
Pembuktian janji-janji dan syarat-syarat khusus harus
tertulis dalam polis, jika janji-janji/syarat-syarat khusus
tidak tercantum dlm polis maka janji-syarat tersebut
dianggap tidak ada (batal)
POLIS SEBAGAI BUKTI
TERTULIS
Polis merupakan bukti tertulis yang mengikat pihak penanggung dan
tertanggung dalam asuransi. Untuk itu, polis sedikitnya harus berisi:
Hari pembuatan perjanjian asuransi ;
Funding
Lending
Support
JENIS BANK MENURUT
KEGIATAN USAHANYA
Bank Umum: Bank Perkreditan Rakyat:
“Bank yang melaksanakan kegiatan usaha
“Bank yang melaksanakan secara konvensional dan / atau berdasarkan
kegiatan usaha secara syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas
konvensional dan / atau pembayaran.”
berdasarkan prinsip syariah yang Kegiatan usaha BPR terbatas pada:
dalam kegiatannya memberikan 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk.
jasa dalam lalu lintas
2. Memberikan kredit.
pembayaran.” 3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan
2. Kerajinan tangan
Asas keseimbangan
Efisiensi ekonomi.
Mengendalikan inflasi.
PERSAINGAN USAHA TIDAK
SEHAT
Persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar
pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan
atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan
dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau
menghambat persaingan usaha. (Pasal 1 angka 6 UU
No.5 Tahun 1999)
RUANG LINGKUP UU ANTI
MONOPOLI
Perjanjian yang dilarang
Kegiatan yang dilarang
Sanksi
Pengecualian
PERJANJIAN YANG DILARANG
DALAM UU ANTI MONOPOLI
Oligopoli
Pembagian wilayah yang melanggar UU
Pemboikotan
Kartel
Trust
Oligopsoni
PERBUATAN YANG DILARANG DALAM
UU ANTI MONOPOLI
Price fixing
Diskriminasi harga
Predatory pricing
Monopoli
Monopsoni
Persekongkolan
Pidana tambahan
Negosiasi Pilihan
Gagal
Pengadilan Arbitrase
Mediasi Konsiliasi
KONDISI YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN ADR
Sengketa masih dalam batas wajar;
Komitmen para pihak untuk menyelesaikan di luar
pengadilan;
Kondisi hubungan pada saat terjadinya sengketa;
Mediasi
Konsiliasi
Penilaian ahli
KONSULTASI
Tindakan yang bersifat personal antara satu pihak tertentu
yang disebut Klien dan pihak lain yang merupakan
Konsultan yang memberikan pendapatnya kepada Klien
tersebut untuk memenuhi keperluan kliennya tersebut.
NEGOSIASI
Bentuk APS yang paling sederhana karena tidak
melibatkan orang ketiga atau pihak ketiga. Tetapi pada saat
para pihak tidak mampu berkomunikasi dengan baik, maka
dapat dipastikan negosiasi akan menemukan jalan buntu
(dead lock), tidak tertutup kemungkinan jika dipaksakan
justru akan menimbulkan konflik dan sengketa baru yang
jauh lebih kompleks, terutama bila para pihak menganggap
pihak lawannya sebagai musuh.
MEDIASI
Cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan
untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu
oleh mediator.
Mediasi tidak hanya dilakukan di luar pengadilan. Namun
juga dapat ditemui di dalam pengadilan.
Mediasi dalam proses peradilan dapat ditemui dalam
bentuk:
1. Mediasi awal litigasi