Anda di halaman 1dari 26

HUKUM SEBAGAI

PRANATA SOSIAL
 Manusia sebagai “zoon politicon”
 Manusia sebagai makhluk sosial
 Masyarakat dan kebutuhan keteraturan
 Kaidah, norma, ukuran sebagai petunjuk
bermasyarakat
 Perintah
 larangan
Contoh kenyataan kaidah/norma:

 Tidak merokok ketika mengunjungi orang yang


sedang sakit
 Mengantar tamu sampai ke depan rumah
 Pembeli barang harus membayar sejumlah uang
 Memberikan tempat duduk pada seorang nenek
di dalam bus kota
 Berjalan menunduk di depan orang tua
MACAM NORMA/KAIDAH:

1. Norma agama: peraturan hidup yang berasal


dari Tuhan
2. Norma kesusilaan: peraturan hidup yang
berasal dari hati sanubari manusia
3. Norma kesopanan: peraturan hidup yang
timbul dari pergaulan segolongan manusia
4. Norma hukum: peraturan yang timbul dari
norma hukum yang dibuat oleh penguasa negara
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTAR NORMA

Persamaan: Tujuan
• Yaitu mengatur perilaku hidup bermasyarakat

Perbedaan? ??
PERBANDINGAN NORMA

NORMA ISI, SIFAT, BENTUK TUJUAN SANKSI


AGAMA Perintah, larangan, anjuran Orang beriman, Individual, universal.
dari Tuhan. bertakwa, selamat Sanksi dosa dengan
Bentuk tertulis dan tidak dunia akhirat pembalasan di akhirat
tertulis

KESUSILAAN Perintah berupa “suatu” Orang yang Individual, relatif


anjuran yang diharapkan beradab universal.
dalam pergaulan /bersusila dalam Sanksi celaan dan
bermasyarakat. tata pergaulan penyesalan
Sifat tidak memaksa. bermasyarakat
Bentuk tidak tertulis
KESOPANAN Perintah berupa anjuran Orang yang Individual, lokal,
berbuat baik. sopan /baik dalam temporal.
Sifat tidak memaksa. pergaulan Sanksi celaan dan
Bentuk tidak tertulis bermasyarakat dikucilkan
HUKUM Perintah, larangan. Warga yang patuh Sanksi sama bagi
Sifatnya memaksa dan dapat hukum seluruh warga negara
dipaksakan pelaksanaannya
Bentuk tertulis
Pengertian

HUKUM
H U K U M
ASAL KATA:
• HUKM (BHS. ARAB)
• RECHT (BHS BELANDA, JERMAN)
• LAW (BHS. INGGRIS)
• LE’I (BHS. PERANCIS)

PENGERTIAN UMUM:
NORMA, KAIDAH, PERATURAN, UU,
PATOKAN YANG MENGIKAT
HUKUM SULIT UNTUK DIDEFINISIKAN

 Hukum memiliki banyak aspek / segi, dan definisi


hukum hanya dapat menjelaskan “sebagian” dari aspek
bentuk dan aspek hukum
 Tidak ada definisi hukum yang memadai dan seragam
disebabkan oleh perbedaan latar belakang
pengetahuan, pengalaman dan orang yang
mendefinisikan
DEFINISI HUKUM
NO TOKOH DEFINISI

1. UTRECHT Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang berupa


perintah dan larangan, yang mengatur tata tertib dalam
suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota
masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena pelanggaran
petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah atau penguasa masyarakat

2. SUDIMAN Unsur pokok hukum adalah:


KARTOHADI Sesuatu yang berkenaan dengan manusia
PROJO Manusia dalam pergaulan hidup
Untuk mencapai tata tertib pergaulan hidup
Berdasarkan keadilan

3. BELLEFROID Hukum adalah peraturan yang berlaku pada suatu


masyarakat, mengatur tata tertib masyarakat tersebut,
dan didasarkan atas kekuasaan yang ada di masyarakat itu
Lanjutan…DEFINISI HUKUM
NO TOKOH DEFINISI

4. IMANUEL Keseluruhan syarat-syarat dimana dengan ini


KANT kehendak bebas orang dapat menyesuaikan diri
dengan kehendak bebas orang lain

5. LEON Aturan tingkah laku para anggota masyarakat, yang


DUQUIT diindahkan oleh anggota masyarakat sebagai jaminan
kepentingan bersama, dan jika dilanggar
menimbulkan reaksi bersama terhadap pelanggar

6. APELDORN Tidak ada definisi yang tepat atas hukum

7. WIRJONO Hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan


PRODJO mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota
DIKORO masyarakat
Lanjutan…DEFINISI HUKUM

NO TOKOH DEFINISI

8. THOMAS Hukum adalah kebebasan berbuat sesuatu


HOBBES

9. PROUDHON Hukum adalah jaminan penghormatan terhadap nilai


seseorang sebagai manusia

10. LAND Hukum adalah seperangkat aturan-aturan yang


harus dipatuhi manusia dalam masyarakat

11. SUYLING Hukum adalah seperangkat norma-norma yang


ditetapkan oleh negara atau diakui sifatnya yang
mengikat
UNSUR – UNSUR HUKUM

 Aturan-aturan
 Mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan
di masyarakat
 Bersifat konkrit
 Bersumber dari kebiasaan atau dibuat oleh
penguasa / badan resmi / pemerintah
 Bentuk tertulis / tidak tertulis
 Bersifat memaksa
 Akibat hukum bagi yang melanggar
Pengertian:
Sejarah Tata Hukum
 Sejarah:
 pencatatan
 kejadian penting di masa lalu
 Kebenaran nyata (konkrit)
 Pencatatan atau penulisan kejadian penting atas
perubahan atau penggantian aturan-aturan lama
yang sudah dianggap tidak sesuai dengan
keinginan masyarakat dalam rangka mencapai
keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum.
POLITIK
HUKUM
Politik Hukum Nasional
Arti politik hk: kebijaksanaan dari penguasa negara Republik
Indonesia mengenai yg berlaku di NKRI

Teuku M.Radhie: “politik hk disini hendak kita artikan sebagai


peryataaan kehendak penguasa negara mengenai hk yg
berlaku diwilayahnya, dan mengenai arah ke mana hendak
diperkembangkan

Apakah dlm UUD 1945 menyebutkan adanya politik hk NKRI ?


Bagaimana Psl II atuan peralihan UUD 1945 ?

UUDS 1950 Psl 102: hukum perdata dan hukum dagang, hukum
pidana sipil maupun hukum pidana militer, hukum acara
perdata….., kecuali jika UU mengangap perlu utk mengatur
beberapa hal dlm UU tersendiri
Tap MPR . No. IV tahun 1973, merumuskan politik hk
sbb:
a.Pembanguan dibidang hk dlm negara hukum Indonesia adalah
berdasar atas tertib hukum……yang dipadatkan dalam
Pancasila dan UUD 1945
b.Pembinaan hk hrs mampu mengarahkan dan menampung
kebutuhan-kebutuhan hk sesuai dgn kesadaran hk rakyat yg
berkembang kearah modernisasi yaitu:
 Peningkatan dan pembinaan hk nasional dgn pembaharuan,
kodifikasi dan unifikasi;
 Ketertiban dan fungsi lembaga-lembaga hk menurut
proporsinya masing-masing;
 Peningkatan kemampuan dan kewibawaan penegak-penegak
hukum
c.Memupuk kesadaran hk dlm masyarakat dan membina sikap
para pengusaha dan para pejabat pemerintah kearah penegak
hk, keadilan dan perlindungan martabat manusia, tertib hk,
kepastian sesuai UUD 1945
Politik MPR tsb diatas maka dua tahap pembangunan hukum
sbb:
a.Pembangunan hk jangka panjang yg bertujuan menganti tata
hukum yg sekarang dgn tata hk yg sesuai dgn kebutuhan
masy yg sedang membangun.
b.Pembangunan hk jangka pendek: bersifat sektoral yaitu
pembangunan hk yg menyangkut cabang hk tertentu.
PENTINGNYA POLITIK HUKUM

1. Sebagai alasan mengapa diperlukan


pembentukan suatu peraturan per-UU-
an
2. Untuk menentukan apa yang hendak
diterjemahkan dalam kalimat hukum
dan menjadi perumusan pasal

19
GOLONGAN POLITIK
HUKUM

• KEBIJAKAN DASAR
(BASIC POLICY)

• KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
(ENACTMENT POLICY)

20
1. KEBIJAKAN DASAR
(BASIC POLICY)
YAITU:
 POLITIK HUKUM YANG MENJADI ALASAN
DASAR DIADAKANNYA SUATU PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN.
 SIFAT: NETRAL DAN MENGANDUNG NILAI
UNIVERSAL TUJUAN DAN ALASAN
PEMBUATAN UU

21
2. KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
(ENACTMENT POLICY)

YAITU:
POLITIK HUKUM YANG MENJADI TUJUAN
ATAU ALASAN YANG MUNCUL DIBALIK
PEMBERLAKUAN PERUNDANG-UNDANGAN

SIFAT: MEMILIKI MUATAN POLITIS DAN


BERGANTUNG KEPADA APA YANG DIINGINKAN
PEMBUAT UU. SECARA EKSPLISIT TERDAPAT DI
DALAM KONSIDERAN MENIMBANG ATAU
PENJELASAN UMUM

22
PERBEDAAN KEBIJAKAN DASAR DAN KEBIJAKAN
PEMBERLAKUAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
23 PEMBERLAKUAN
DASAR

BERSIFAT NETRAL DAN BERSIFAT POLITIS, DAN TERGANTUNG PADA APA


BERGANTUNG PADA YANG DIINGINKAN PEMBUAT UU
NILAI UNIVERSAL

SAMA PADA HAMPIR FAKTOR PENYEBAB SUBSTANSI SEBUAH UU DI SATU


SEMUA NEGARA NEGARA BERBEDA DENGAN NEGARA LAINNYA WALAU
MEMILIKI DASAR, TUJUAN DAN NAMA YANG SAMA.

HANYA SATU KEBIJAKAN DAPAT LEBIH DARI SATU KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN


DASAR
Hubungan antara
tata hukum,
sejarah tata hukum
dan politik hukum?
Contoh Kasus:

 Amien merupakan karyawan PT.Indo Grosir Sukolilo,


untuk memudahkan dia bekerja maka mengajukan kredit
sepeda motor Honda Vario 125 ESP di MPM motor 8
Januari 2021
 Enam bulan setelah itu dia mencoba usaha untuk mensuplai
telur di PT. Indo Grosir guna menambah penghasilannya.
 Karena kekurangan modal maka motor itu di gadaikan
kepada temannya bernama Bandi senilai 12 juta rupiah,
dengan mengatakan BPKP masih tertinggal di Desa.
 Dalam perjalanan satu tahun usaha telurnya merugi
sehingga angsuran motor tidak terbayar dan pihak MPM
Motor mau menarik Motor tsb.
Analisa Kasus diatas dalam perspektif

1.Zoon Politicon
2.Norma/Kaedah (Macam/jenis, contohnya, sanksi)
3.Hukum dan unsurnya
4.Hukum positif yang dilanggar
5.Penyelesaian kasus diatas
Tugas diemail ke:
pengantar_hukum_indonesia@outlook.com

Anda mungkin juga menyukai