Anda di halaman 1dari 16

FILSAFAT HUKUM

MATERI 14
WAHYU PRAWESTHI
PEMBUKAAN UUD1945
A. FUNGSI DAN KEDUDUKAN PEMB.UUD45
 Pembukaan UUD45 merupakan STAATSFUNDAMENTALNORM, yaitu
sebagai sumber hukum dasar, baik hukum dasar tertulis maupun
hukum dasar tidak tertulis. Konsekuensi : seluruh
peraturanperundang-undangan dari yang tertinggi sampai yang
terendah materinya tidak boleh kontradiksi dengan nilai-nilai yang
terdpt dlm Pemb.UUD45, karena pada hakikatnya seluruh peraturan
hukum merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai yg ada dlm
Pemb.UUD45.
 Pemb.UUD45 merupakan sumber bagi seluruh peraturan hukum
lainnya, tetapi mengapa dalam Tata urutan Peraturan Perundang-
undangan (1966 – 2004), Pemb.UUD45 tidak dicantumkan ?, sbg
antisipasi terhadap terjadinya amandemen, shg secara hierarkhis
formal kedudukan Pem.UUD45 dipisah dg peraturan hukum lain,
tetapi scr hierarkhis material memiliki hubungan causal organis,
tidak terpisah.
TATA URUTAN PER-UU-AN
a. Berdasarkan TAP MPR No.XX/MPRS/1966
 UUD45
 TAP MPR
 UU/PERPU
 PP
 Kep.Pres
 Peraturan-peraturan Pelaksanaan lain,spt
 Peraturan menteri
 Instruksi menteri
 Dll
b. Berdasar Tap MPR No.III/MPR/2000, ttg Sumber Hokum dan tata urutan per-uuan
 UUD45
 Ketetapan MPR
 UU
 PERPU
 Peraturan Pemerintah
 Keputusan Presiden
 Peraturan Daerah
lanjutan

c. Berdasar UU No.10 tahun 2004, tgl 22 juni 2004


 UUD45
 UU/PERPU
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan Presiden
 Peraturan Daerah
a.Perda propinsi
b.Perda kabupaten / kota
c.Peraturan desa/peraturan yang singkat.
Lanjutan
 Berdasarkan UU No 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR
3. UU/ Perpu
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
6. Peraturan Daerah -Provinsi
-Kabupaten/ Kota
B.KONSTRUKSI DASAR TERTIB HUKUM
INDONESIA
 Teori Stuffen Theory Hans Kelsen ?  Grund Norm
Norma Umum Norma Khusus
 Atau Nilai dasar  Norma Umum  norma praktis
 Aplikasi : Pemb.UUD45  UUD45Norma hukum
lainnya.
 Pembukaan UUD45 sbg Staatsfundamentalnorm,
merupakan asas kerokhanian tertib hukum
Indonesia, di dalamnya terdapat pengakuan adanya
hukum kodrat (alinea I),hukum etis (alinea I,II,III),
hukum Tuhan (alinea III), dan hukum filosofis, yaitu
asas kerokhanian Pancasila yg mendasari hukum
positif Indonesia (alinea IV).
HUBUNGAN PEMB.UUD45 DG HUKUM POSITIF

 Hokum Tuhan, hukum etis, hukum kodrat,


dan hukum filosofis tersebut merupakan
sumber bahan dan sumber nilai bagi hukum
positif Indonesia. Dalam hal ini negara
merupakan pelaksana yg aktif dalam
pelaksanaan dan realisasi hukum positif dg
mengambil bahan dari hukum dan nilai yg
terdapat dlm pemb.UUD45 tadi, disesuaikan
dg situasi, kondisi, serta kebijakan tertentu.
KONSEKUENSI
 Konsekuensi bagi setiap realisasi dan pelaksanaan
hukum positif Indonesia harus senantiasa sesuai dg
hukum Tuhan, hukum etis, hukum kodrat, dan
hukum filosofis. Nilai-nilai hukum tersebut sekaligus
juga merupakan ukuran bagi setiap hukum positif
Indonesia, yaitu UUD dan seluruh peraturan
perundangan yg lain apakah telah sesuai dg aturan-
aturan yg berasal dr Tuhan (hukum Tuhan), dg
perikemanusiaan dan perikeadilan(hukum kodrat),
dg nilai-nilai kebaikan (hukum etis), dan dg nilai-nilai
Pancasila yg abstrak umum universal (hukum
filosofis).
KESIMPULAN
 Jadi,pertama: pelaksanaan hukum positif
Indonesia harus berlandaskan asas-asas
nilai kerokhanian Pancasila dan asas-asas
nilai lainnya spt tertuang dlm pemb.UUD45.
 Kedua; mrupakan suatu keharusan bagi
negara Indonesia untuk menjadikan nilai-nilai
dlm Pemb.UUD45 tadi sbg ukuran dlm
penyusunan, pengembangan, dan
interpretasi semua peraturan hukum yg
berlaku di Indonesia
PERMASALAHAN DLM FIL.HUKUM

1. HUBUNGAN HUKUM DENGAN KEKUASAAN


 Hokum bersifat imperatif, tetapi realitasnya tidak semua taat,
shg membutuhkan dukungan kekuasaan, besarnya
kekuasaan tergantung pada tingkat kesadaran hukum
masyarakat.
 Dalam praktek, kekuasaan sering bersifat negatif, yaitu
berbuat melampaui batas-batas kekuasaan, shg hukum
dibutuhkan sbg pembatas kekuasaan (selain
kejujuran ,dedikasi dan kesadaran hukum).
 Betapa eratnya dan pentingnya relasi antara hukum dan
kekuasaan, hukum tanpa kekuasaan,angan-angan, tetapi
kekuasaan tanpa hukum akan dzalim. Bagaimana agar
hubungan keduanya selalu harmonis dan sinergis ?
a. keseimbangan power
b. dialog yg sehat ,efektif
c. sadar akan keterbatasan
2. HUKUM DAN NILAI SOSIAL BUDAYA

 Hokum yg baik adalah hukum yg materinya berasal


dr nilai social budaya masyarakat.
 Persoalan : terjadinya pergeseran nilai dan anomaly
dlm masyarakat.
 Sejauh mana pergeseran nilai boleh terjadi ? shg
masih layak dijadikan sbg materi hukum yg baik?
a. Pergeseran nilai tetap harus sesuai dg hierarkhi nilai yg
disepakati
b. Membutuhkan kajian lebih lanjut tentang materi hukum yg
berasal dr masyarakat , nilai dr masy. diolah tidak diterima
mentah, inilah fungsi dr penguasa atau para ilmuwan , sbg
mitranya masyarakat.
3.SEBAB NEGARA MENJATUHKAN HUKUMAN

 Terdapat tiga teori yg dpt dijadikan dasar pembenaran negara


memberi hukuman pada warganya:
 Teori Kedaulatan Tuhan,negara sbg badan yg mewakili Tuhan
di dunia ini untuk mewujudkan ketertiban hukum di dunia, shg
berhak menghukum bagi pelanggar hukum.
 Teori Perjanjian masyarakat, rakyat telah memberikan
kekuasaan pd negara untuk membentuk peraturan dan
menjatuhkan hukuman pd pelanggar demi ketertiban dan
kedamaian  konsekuensi: rakyat berjanji mentaati dan
bersedia dijatuhi hukuman.
 Teori Kedaulatan Negara, hanya negara yg berdaulat dan
berkuasa untuk membentuk hukum. Adanya dan berlakunya
hukum krn dikehendaki negara, shg negara berhak memberi
hukuman.
 Lili Rasjidi: negara memiliki tugas sangat berat, mewujudkan
cita-cita bangsa, shg negara akan memberi hukuman kpd
siapapun yg menghambat usaha mencapai cita-cita tadi.
4. SEBAB ORANG MENTAATI HUKUM

 Terdapat empat alasan pembenaran :


 Teori Kedaulatan Tuhan, hukum dicipta oleh Tuhan, manusia
sbg makhluk wajib taat (scr langsung), dan adanya anggapan
raja adalah wakil Tuhan, shg manusia harus sll taat pada Tuhan
(scr tidak langsung).
 Teori Perjanjian masyarakat, hukum sbg hasil kesepakatan
bersama seluruh masyarakat, shg mereka harus taati bersama
juga.
 Teori Kedaulatan Negara, orang mentati hukum krn merasa
wajib utk mentaatinya, sebab hukum is kehendak negara
 Teori Kedaulatan Hokum, orang mentaati hukum krn hukum
merupakan perumusan kesadaran hukum rakyat.
5. MASALAH PERTANGGUNGJAWABAN

 Pertanggungjawaban is kewajiban utk


memikul segala akibat dr sikap dan perilaku
subjek hukum, yg dilakukan scr sadar,
bebas, dan nalar.
 Subjek hukum dibebaskan dr tanggjwb,
apabila:
 belum cukup umur
 sedang terganggu jiwa / ingatannya
 sedang dlm pengaruh hipnotis,sihir
 subjek hukum tidak dpt menentukan
kehendaknya scr bebas dan sadar
6. MASALAH HAK MILIK

 Hak milik merupakan salah satu hak asasi manusia


 Beberapa pandangan ttg hak milik :
 Individualisme – liberalisme ; hak milik merupakan
hak mutlak individu, dan boleh berbuat apapun
 Kolektivisme: pemilikan alat produksi harus pd masy
bukan individu.
 Fascisme; membatasi dan melenyapkan ha-hak
asasi
 Personalisme : manusia sbg persona social, hak
milik pribadi diselaraskan dengan kepentingan
masyarakat
LANJUTAN
7. MASALAH PERJANJIAN  yg penting tetap
terjaganya itikad baik dr masing-masing
pihak
8. MASALAH LINGKUNGAN  perlu dipikirkan
upaya menumbuhkembangkan kesadaran
berwawasan lingkungan, lingkungan sbg
mitra hidup, bukan semata-mata sbg
something yg boleh diperlakukan semau
sendiri manusia.

Anda mungkin juga menyukai