Anda di halaman 1dari 9

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

OLEH :

NAMA : YUSRA HARAHAP

NIM : 1820500017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari senantiasa di atur oleh
peraturan, baik tertulus dan tidak tertulis. Semua kegiatan warga negara di
atur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Di Indonesia
terdapat hukum tidak tertulis dan hukum tidak tertulis. Keduanya
berfungsi untuk mengatur warga negara dalam kehidupan bermasyrakat,
berbangsa dan bernegera. Mengingat akan pentingnya arti sebuah
pengaturan yang merupakan dasar dari pembentukan peraturan perundang-
undangan dalam mengatur hubungan antar negara dan warga negara.
Peraturan perundang-undangan juga dapat di paahami sebagai bagian dari
social contrck yang memuat aturan main dalam berbangsa dan bernegara.

1
Serta satu-satunya peeraturan yang di buat untuk memberikan batasan-
batasan tertentu tarhadap jalannya pemerintahan.
Dalam penyelenggaraan negara, perlu digunakan perundang-
undangan yang mengatur berbagai hal mengenai penyelenggaraan negara.
Tahukak kamu perundang-undangan yang berlaku di Indonesia?
Bagaimana pelaksanaan perundang-undangan terssebut? Mengapa harus
ada perundang-undangan nasional? Sehingga dengan hal itu merupakan
hal yang pentinglah kiranya bagi kita untuk mempelajari dan memahami
semua hal yang behubungan dengan konstitusi dan perundang-undangan.
Dengan memamahami perundang-undangan nasional di harapkan
kita dapat memahami pula bahwa dalam penyelenggaraan negara di dasari
hukum dan aturan yang menjadi anutan. Peraturan perundang-undangan
juga merupakan kebijakan yang mutlak bagi seluruh warga negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ciri-ciri peraturan perundang-undangan?
2. Bagaimana asas-asas peraturan perundang-undangan?
3. Bagaimana tata urutan perundang-undangan negara Repudlik
Indonesia?
4. Bagaimana sikap positif terhadap peraturan perundang-undangan
Nasional?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri peraturan perundang-
undangan.
2. Untuk mengetahui asas-asas peraturan perundang-undangan.
3. Untuk mengtahui tata urutan perundang-undangan negara Repudlik
Indonesia.
4. Untuk mengetahui sikap positif terhadap peraturan perundang-
undangan Nasional.
D. Mamfaat Penulisan
1. Memberikan informasi tetang pengertian dan ciri-ciri peraturan
perundang-undangan.
2. Memberikan informasi mengetahui asas-asas peraturan perundang-
undangan.
3. Memberikan informasi tata urutan perundang-undangan negara
Repudlik Indonesia.
4. Memberikan infomasi sikap positif terhadap peraturan perundang-
undangan Nasional.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Peraturan Perundang-Undangan


Secara umum, peraturan perundang-undangan merupakan setiap keputusan
yang tertulis, dikeluarkan oleh pejabat berwenang, berisi aturan tingkah laku
yang besifat memaksa dan mengikat secara umum. Selain itu, bisa juga di
artikan sebagai keputusan yang dibuat, ditetapkan dan dikeluarkan oleh
lembaga dan pejabat negara yang mempunyain atau menjalankan fungsi
legislatif sesuai dengan tata cara yang berlaku. Jadi, peraturan perundang-
undangan pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk kebijakan tertulis yang
bersifat pengaturan (regelen), dibuat oleh aparatur negara mulai dari Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) sampai dengan direktur Jendral (Dirjen)/
pimpinan Lembaga Pemerintahan Non Departemen (LPND) pada lingkungan
nasional dan gubernur serta bupati / walikota, pada lingkungan wilayah daerah
yang bersangkutan. Peraturan perundang-undangan dibuat biasnya disertai
sanksi, berlaju umum dan mengikat rakyat.1
Peraturan yang dimaksud meliputi undang-undang dasar, unadang-undang,
peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah, surat keputusan dan intruksi. Tidak termasuk dalam
kelompok peraturan perundang-undangan adalah ketentuan yang bersifat
kongkrit, individual dan final. Misalnya pemberian Izin Mendirikan Bangunan
(IMB). Adapun sifat dan ciri-ciri suatu perundang-undangan adalah sebagai
berikut :
1. Peraturan perundang-undangan berupa keputusan tertulis. Jadi, mempunyai
format atau bentu tertentu
2. Dibentuk, ditetapkan dan dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang, baik
ditingkat pusa maupun di tingkay daerah.
3. Peraturan perundang-undangan berisi atauran pola tingkah laku. Peraturan
perundang-undangan bersifat mengaatur dan bersifat sekali jalan.
4. Peraturan perundang-undangan mengikat secara umum karena ditujukan
untuk umum. 2
B. Asas –Asas Peraturan Perundang-Undangan
Adapun asas-asas dalam peraturan perundang-undang adalah sebagai berikut :
1. Sesuai dengan prinsip negara hukum, setiap peraturan perundang-
undangan harus berdasar dan bersumber dengan tegas pada peraturan
yang berlaku.
2. Peraturan perundang-undangan dari tingkat urutan yang lebih rendah
merupakan penjabaran atau perumusan leih terperinci dari peraturan
perundangan yang lebih tinggi tinggkat urutannya.
3. Peraturan perundangan, asasnya tidak berlaku surut, kecuali apabila
dinyatakan dengan tegas dan emi kepentingan umum.
4. Peraturan perundangan yang dibuat oleh aparatur yang lebih tinggi
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula.
1
Dayanto, Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia Konsep Dan Teknik Pembentukan Berbasis GOOD
LEGISLATION, Yogyakarta : CV Budi Utam, 2012, hlm179.
2
Aim Abdulkarim, Pancasila AND Civic Education 2, Bandung : Grafindo Media Pratama, 2013. Hlm 72-73.
5. Peraturan yang diundangkan kemudian membatalkan peraturan
perundangan yang mengaatur hal yang sama dan stingkat, yang terbit
dahulu atau lebih rendah.
6. Peraturan perundangan yang bersifat khusus mengesampingkan
undang-undang yang bersifat umum, jika pembuatannya sama.
7. Peraturan perundangan hanya boleh di cabut/diganti/ dibatalkan oleh
aparatur yang sama.3
C. Tatan Urutan Perundang-Undangan Negara Republik Indonesia
Tata urutan perundaang-undangan RI diatur dalam Undang-Undang No.10
tahun 2004. Tata urutan peraturan perundang-undangan merupakan pedoman
dalam pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata urutan perundang-undang
Republik Indonesia, yaitu :
1. UUD 1945
UUD 1945 merupakan peraturan negara tertinggi yang memuat ketentuan
pokok dan menjadi sumber bagi peraturan perundangan lain yang
dikeluarkan oleh negara.
2. Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Dalam hal kepentinggan yang memaksa, presiden dapat membuat
peraturan pemerintah sebagai pengganti Undang-Undang sama halnya
dengan undang-undang, perpu haru mendapat persetujuan dari DPR.
3. Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah tersbut ditetapkan oleh presie sebagai kepala
pemerintahan, peraturan itu disbut peraturan pemerintahan.
4. Peraturan Presiden
Berdasrkan Undang-Undang No, 01 TAHUN 2004, peraturan presidden
berisi materi yang diperintahkan oleh undang-undang atau materi untuk
melaksanakan peraturan pemerintah.
5. Peraturan Daerah

3
Patawari, Teknik Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Malang: PT citra Intrans Selaras, 2019,
hlm 46.
Peraturan daerah mencakup seluruh materi muatan dalam rangka
peneyelanggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan dan menampung
kondisi khusus daearh serta penjabaran lebih lanjut perundang-undangan
yang leebih tinggi.4
D. Sikap Posistif Terhadap Peraturan Perundang-undangan Nasional
a. Sikap kritis terhadap perundang-undangan yang tidak mengakomodasikan
aspirasi rakyat.
Agar peraturan sesuai ddengan kenyataan yang hidup dalam suatu
masyarakat khususnya dalam bidang hukum, masyarakat dapat
berpartisipasi terutama dalam penyusunan perundang-undangan. Meraka
dapat berpartisipasi, di antaranya dengan cara :
1. Mengembangkan budaya hkum di semua lapisan masyrakat.
2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh.
3. Menegakkan hukum secra konsisten untuk lebih menjamin kepastian
hukum.
4. Menyampaikan pendapat apabila merasa bahwa perundang-unadngan
yang tidak pasti.
5. Menyelasaikan berbagi proses peradilan terhadap pelanggaran hukum.
b. Sikap petuh terhadap perundang-undangan nasional
Perilaku patuh tehadap peraturan perundang-undang hruslah
diawali dengan membiasakan diri hidup tertib dan teratur dalam
kehidupan sehari-harii. Adapun ciri-ciri seorang yang berperilaku
patuh,yaitu:
1. Perilaku yang dilakukan disenangi oleh masyarakat pada umumnya.
2. Perilakau yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian bagi diri dan
bagai orang lain.
3. Perilaku yang dilakukan tidak menyinggung perasaan orang lain.
4. Perilaku yang dilakukan menciptakan keselasaran.
5. Perilaku yang dilakukan mencerminkan sadar hukum

4
Sakti Rmadhon Syah, Perundang-Undangan Indonesia, Makassar :CV.Social Politik Genius, 2020, hlm 87.
6. Perilaku yang dilakukan mencerminkan sikap patuh terhadap hukum.5

BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peraturan perundang-undangan merupakan setiap keputusan yang
tertulis, dikeluarkan oleh pejabat berwenang, berisi aturan tingkah laku
yang besifat memaksa dan mengikat secara umum. Selain itu, bisa juga di
artikan sebagai keputusan yang dibuat, ditetapkan dan dikeluarkan oleh
lembaga dan pejabat negara yang mempunyain atau menjalankan fungsi
legislatif sesuai dengan tata cara yang berlaku. Mengingat akan pentingnya
arti sebuah pengaturan yang merupakan dasar dari pembentukan peraturan
perundang-undangan dalam mengatur hubungan antar negara dan warga
negara. Peraturan perundang-undangan juga dapat di paahami sebagai
bagian dari social contrck yang memuat aturan main dalam berbangsa dan
bernegara. Serta satu-satunya peeraturan yang di buat untuk memberikan
batasan-batasan tertentu tarhadap jalannya pemerintahan.

5
Fauzi Iswahyudi, Peran Perancang Peraturan Perundang-Undangan Dalam Pembentukn Produk Hukum
Daerah, Medan : Enam Media, 2006, hlm 34.
B. Saran
Dalam makalah tersebut bahwa peraturan perundang-undangan itu sangat
berpengaruh begi kehidupan kita, maka sebaiknya kita haru bisa
memamahmi makna dari Perpu untuk bagi kehidupan kita sebagai
pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berwarga negara.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim Aim , Pancasila AND Civic Education 2, Bandung : Grafindo Media


Pratama, 2013.
Patawari, Teknik Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Malang: PT citra
Intrans Selaras, 2019.
Dayanto, Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia Konsep Dan Teknik
Pembentukan Berbasis GOOD LEGISLATION, Yogyakarta : CV Budi Utam,
2012.
Iswahyudi Fauzi , Peran Perancang Peraturan Perundang-Undangan Dalam
Pembentukn Produk Hukum Daerah, Medan : Enam Media, 2006.

Romadhon Syah Sakti, Perundang-Undangan Indonesia, Makassar:CV. Social


Politik Genius,2020

Anda mungkin juga menyukai