Anda di halaman 1dari 3

Jawaban 1 (1)

Ilmu Perundang-undangan adalah ilmu yang berkembang di negara-negara yang menganut sistem
hukum civil law, terutama di Jerman sebagai negara yang pertama kali mengembangkan

Perundang-undangan sering diartikan sebagai wetgeving, yaitu pengertian membentuk undang-undang


dan keseluruhan daripada undang-undang negara.4 Dalam Juridisch woordenboek, wetgeving diartikan
sebagai: pertama, proses pembentukan atau proses membentuk peraturan negara, baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah; kedua, segala peraturan negara yang merupakan hasil pembentukan
peraturan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

peraturan perundangan adalah peraturan mengenai tata cara pembuatan peraturan Negara

Dalam Ilmu Perundang-undangan tentunya akan mempelajari mengenai peraturan Perundang-


undangan. Istilah ‘peraturan Perundang-undangan’ digunakan oleh A. Hamid S. Attamimi, Sri Soemantri,
dan Bagir Manan. Menurut A. Hamid S. Attamimi, istilah tersebut berasal dari istilah wettelijke regels
atau wettelijke regeling, namun istilah tersebut tidak mutlak digunakan secara konsisten. Ada kalanya
istilah ‘Perundang-undangan’ saja yang digunakan. Penggunaan istilah ‘peraturan Perundang-undangan’
lebih relevan dalam pembicaraan mengenai jenis atau bentuk peraturan (hukum), namun dalam konteks
lain lebih tepat digunakan istilah Perundang-undangan, misalnya dalam menyebut teori Perundang-
undangan, dasar-dasar Perundang-undangan, dan sebagainya

Sehubungan dengan definisi Perundang-undangan, Bagir Manan memberikan gambaran umum tentang
pengertian Perundang-undangan sebagai berikut: 1. Peraturan Perundang-undangan merupakan
keputusan tertulis yang dikeluarkan Pejabat atau lingkungan jabatan yang berwenang, berisi aturan
tingkah laku yang bersifat mengikat umum. 2. Merupakan aturan-aturan tingkah laku yang berisi
ketentuan-ketentuan mengenai hak, kewajiban, fungsi, status, atau suatu tatanan. 3. Merupakan
peraturan yang mempunyai ciri-ciri umum-abstrak atau abstrak-umum, artinya tidak mengatur atau
tidak ditujukan pada objek, peristiwa atau gejala konkret tertentu

Sehubungan dengan definisi tersebut, Bagir Manan juga menyatakan bahwa peraturan Perundang-
undangan memiliki peranan yang makin besar dari hari ke hari, khususnya di Indonesia. Hal ini
disebabkan oleh hal-hal berikut: 1. Peraturan Perundang-undangan merupakan kaidah hukum yang
mudah dikenal (diidentifikasi), mudah diketemukan kembali, dan mudah ditelusuri. Sebagai kaidah
hukum tertulis, bentuk, jenis, dan tempatnya jelas. Begitu pula pembuatnya. 2. Peraturan Perundang-
undangan memberikan kepastian hukum yang lebih nyata karena kaidah-kaidahnya mudah diidentifikasi
dan mudah diketemukan kembali. 3. Struktur dan sistematika peraturan Perundang-undangan lebih
jelas sehingga memungkinkan untuk diperiksa kembali dan diuji baik segisegi formal maupun materi
muatannya. 4. Pembentukan dan pengembanan peraturan Perundang-undangan dapat direncanakan.
Faktor ini sangat penting bagi negara-negara yang sedang membangun termasuk membangun sistem
hukum baru yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat

Peraturan Perundang-undangan adalah perwujudan kehendak dari pemegang kekuasaan tertinggi yang
berdaulat, maka peraturan Perundang-undangan merupakan hukum tertinggi dan adalah satu-satunya
sumber hukum
http://repository.ut.ac.id/4111/1/HKUM4403-M1.pdf

Jawaban no 1 (2)

 ciri-ciri peraturan perundang-undangan secara umum:

1. Keputusan peraturan perundang-undangan dikeluarkan oleh pihak yang


berwenang yang disesuaikan dengan langkah-langkah dan prosedur yang
berlaku.
2. Isi peraturan perundang-undangan mengikat secara umum, berlaku untuk
semua warga Indonesia. Dengan kata lain, peratutan tidak hanya ditujukan
untuk gololongan tertentu .
3. Peraturan perundang-undangan nasional sifatnya abstrak dan
pencegahan yang artinya mengatur hal-hal yang belum terjadi dan bersifat
umum.
Jawaban no 2 (a)

Norma hukum primer adalah norma hukum yang berisi aturan atau


patokan bagaimana cara seseorang harus berperilaku di dalam
masyarakat.9 

Jawaban no 2 (b)
Norma hukum sekunder adalah norma hukum yang berisi tata cara
penanggulangannya apabila norma hukum primer ini tidak dipenuhi,
atau tidak dipatuhi

Jawaban no 2 c

adalah norma hukum yang terdiri dari dua norma hukum yaitu norma primer dan
norma sekunder. Norma hukum primer adalah norma hukum yang berisi aturan
atau patokan bagaimana cara seseorang harus berperilaku di dalam masyarakat.
Norma hukum sekunder adalah norma hukum yang berisi tata cara
penanggulangannya apabila norma hukum primer ini tidak dipenuhi, atau tidak
dipatuhi. Norma hukum sekunder ini memberikan pedoman bagi penegak hukum
untuk bertindak apabila suatu norma hukum primer itu tidak dipatuhi, dan norma
hukum sekunder ini mengandung sanksi bagi seseorang yang tidak memenuhi
suatu ketentuan dalam norma hukum primer. Contoh:Pasal 340 KUHP:
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama
dua puluh tahun.

Jawaban no 3 (1)

Verordnung adalah peraturan pelaksana dan Autonome Satzung adalah


peraturan otonom. Kedua peraturan ini terletak di bawah undang-undang
yang berfungsi menyelenggarakan ketentuan dari undang-undang. Contoh
dari norma Verordnung adalah Peraturan Pemerintah, Atribusi kewenangan
dalam pembentukan peraturan perundang-undangan ialah kewenangan
membentuk peraturan perundang-udang-undangan yang diberikan oleh
undang-undang dasar atau undang-undang kepada suatu Lembaga negara
pemerintahan dan kewenangan ini bersifat terus menerus dan dapat
dilaksanakan atas prakarsa sendiri setiap waktu diperlukan. sesuai dengan
batas-batas yang diberikan. Contohnya UUD 1945 pasal 5 ayat (1)
memberikan kewenangan kepada presiden untuk membentuk undang-
undang. Dan UU no 5 tahun 1974. Memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah membentuk perda dengan sanksi pida serendah-
rendahnya 6 bulan kurungan dan denda sebanyak Rp 50.000. Delegasi
adalah kewenangan dalam pembentukan peraturan perundangundangan.
yaitu pelimpahan kewenangan membentuk peraturan perundang-undangan
yang dilakukan oleh peraturan perundangundangan yang lebih tinggi kepada
peraturan perundangan-undangan dibawahnya. baik pelimpahan itu
dinyatakan dengan maupun tidak dengan delegasi berlainan dengan atribusi
kewenangan tersebut tidak diberikan melainkan diwakilkan. Dan juga
kewenangan delegasi bersifat sementara dalam artinya kewenangan ini dapat
dilaksanakan sepanjang pelimpahan tersebut masih ada. Contoh Pasal ayat
(2) UUD 1945 adalah pemberian kewenangan delegasi bagi sautu
pemerintahan untuk melaksanakan suatu Undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai