Anda di halaman 1dari 4

LATIHAN UTS HUKUM TEORI PERUNDANG - UNDANGAN

TAHUN 2019

1. Jelaskan perbedaan teori perundang – undangan dan ilmu perundang – undangan?


JAWAB :
Teori perundang-undangan atau Gesetzgebungstheorie. Menurut A. Hamid
S. Attamimi kata teori dalam kata-kata teori Perundang-undangan adalah
sekumpulan pemahaman titik tolak dan asas-asas yang saling berkaitan. Kata teori
dapat juga diartikan sistem dari tata hubungan yang logis di antara pemahaman-
pemahaman. Teori Perundang-undangan hanya berorientasi pada upaya
mengusahakan kejelasan dan menjernihkan pemahaman, antara lain pemahaman
tentang undang-undang, pembentukan undang-undang, Perundang-undangan, dan
lain-lain. Jadi, Teori perundang – undangan berorientasi pada mencari kejelasan
dan kejernihan makna atau pengertian-pengertian dan bersifat kognitif. Selain itu,
teori ini diberikan setelah mengikuti kuliah Ilmu Perundang-undangan, khususnya
bagi mahasiswa Program Kekhususan Hukum Tata Negara dan Hukum
Administrasi Negara
Ilmu perundang-undangan (gesetzgebungslehre), menurut A. Hamid S.
Attamimi adapun Ilmu Perundang-undangan dalam arti sempit berorientasi pada
melakukan perbuatan pelaksanaan dan bersifat normatif, sehingga disebut
Gesetzgebungsslehre dengan bagiannya adalah proses, metode, dan teknik
Perundang-undangan. Jadi Ilmu perundang – undangan berorientasi pada
melakukan perbuatan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, dan
bersifat normatif. Selain itu, ilmu ini diberikan kepada seluruh mahasiswa
pendidikan tinggi hukum sebagai mata kuliah Wajib Fakultas.

2. Jelaskan apa saja yang diatur atau dimuat dalam norma?


JAWAB :
Hal yang diatur atau dimuat dalam norma menurut Hazairin berasal dari
warisan tradisi Yunani kuno mengenai adanya tiga macam kaedah yang meliputi:
1) Obligattere, Gebod (Kewajiban)
2) Prohibere, Verbod (Larangan)
3) Dan Permitte, Mogen (Kebolehan)

3. Jelaskan maksud sifat norma hereteronom dan norma otonom?


JAWAB :
1) Norma Heteronom, dalam arti bahwa norma hukum itu datang dari luar
diri seseorang.
Ex. Ketika kita membayar pajak, maka kewajiban tersebut datangnya
bukan dari dalam diri seseorang namun merupakan paksaan atau peraturan
dari negara, sehingga sesorang harus memenuhi kewajiban itu baik suka
atau tidak suka.
2) Norma Otonom, dalam arti bahwa norma hukum itu datangnya dari dalam
diri seseorang.
Ex. Apabila seseorang menghormati orang lain yang lebih tua atau ketika
seseorang beribadah dan beroda maka hal tersebut dilakukan atas
kehendak dan keyakinan yang berasal dari dalam diri seseorang tersebut.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan norma hukum umum dan norma hukum
individual? Berikasn contohnya masing – masing!
JAWAB :
Maria Farida mengemukakan ada beberapa kategori norma hukum dengan
melihat bentuk dan sifatnya, yaitu:
1) Norma hukum umum
Norma hukum umum adalah suatu norma hukum yang ditujukan untuk
orang banyak (addressatnya) umum dan tidak tertentu.
Ex. Norma hukum ini sering dirumuskan dengan, barang siapa, setiap
orang, setiap warga negara.
2) Norma hukum individual
Norma hukum individual adalah norma hukum yang ditujukan pada
seseorang, beberapa orang atau banyak orang yang telah tertentu.
Ex. Budi yang bertempat tinggal di jl. Veteran III Bogor dilarang mencuri.

5. Jelaskan mengapa dalam norma hukum public kedudukannya lebih tinggi


dibanding dengan norma hukum privat?
JAWAB :
Benyamin Akzin mengemukakan bahwa pembentukan norma-norma
hukum publik itu berbeda dengan pembentukan norma- norma hukum privat
karena apabila kita lihat struktur norma (Norm Structure), maka hukum publik itu
berada di atas hukum privat, sedangkan apabila dilihat dari struktur lembaga
(Institutional Structure), maka Publik Authoritis terletak di atas population.
Dalam hal pembentukannya, norma-norma hukum public dibentuk oleh
lembaga-lembaga negara (penguasa negara, wakil-wakil rakyat) atau disebut juga
suprasturktur sehingga dalam hal ini terlihat jelas bahwa norma-norma hukum
yang diciptakan oleh lembaga-lembaga negara ini mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi daripada norma-norma hukum yang dibentuk oleh masyarakat atau
disebut juga infrasturktur. Oleh karena norma-norma hukum publik dibentuk oleh
lembaga- lembaga negara, sebenarnya pembentukannya harus dilakukan secara
berhati-hati, sebab norma-norma hukum publik ini harus dapat memenuhi
kehendak serta keinginan masyarakat, jadi berbeda dengan pembentukannya
norma-norma hukum privat.
Sedangkan norma-norma hukum privat itu biasanya selalu sesuai dengan
kehendak/keinginan masyarakat oleh karena hukum privat ini dibentuk oleh
masyarakat yang bersangkutan dengan perjanjian-perjanjian atau transaksi-
transaksi yang bersifat perdata sehingga masyarakat dapat merasakan sendiri
apakah norma hukum itu sesuai kehendak masyarakat atau tidak atau singkatnya
norma hukum public dibuat oleh masyarakat.

6. Sebutkan susunan norma hukum berdasarkan teori yang dikemukakan Hans


Nawiasky? Berikan contohnya ketika diimplementasikan di Indonesia!
JAWAB :
Tata Susunan Norma Hukum Negara Menurut Hans Nawiasky dalam
buku “Algemeine Rechtslehre”dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu ;
1) Staatsfundamentalnorm (norma fundamental negara).
Staatsfundamentalnorm merupakan norma hukum tertinggi yang bersifat
“diandaikan” (presupposed) dan menjadi norma dasar pembentukan
konstitusi (staatsverfassung), landasan dasar serta kaidah dasar filosofis
bagi pengaturan negara lebih lanjut.
Ex. Pancasila.
2) Staatsgrundgesetz (aturan dasar atau aturan pokok negara).
Merupakan norma yg bersifat umum dan masih berupa norma tunggal dan
belum disertai norma sekunder. Serta melingkupi pembagian kekuasaan,
hubungan antarlembaga negara, dan hubungan antara negara dg warga
negara.
Ex. UUD 1945 dan TAP MPR.
3) Formell Gesetz (undang-undang formal)
Merupakan norma yang lebih konkret dan terperinci, norma yg tidak
hanya bersifat tunggal, tapi sudah dapat mengatur norma sekunder di
samping norma primernya sehingga UU dapat mencantumkan sanksi
pidana maupun sanksi pemaksa.
Ex. UU/Perpu.
4) Verordnung und Autonome Satzung (aturan pelaksana dan aturan otonom)
Berfungsi melaksanakan ketentuan UU. Peraturan pelaksanaan bersumber
pada kewenangan delegasi. Peraturan otonom bersumber pada
kewenangan atribusi.
Ex. PP, Perpres, Perda Prov, Perda Kab/Kota.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peraturan perundang – undangan?


Hendaknya dijawab dengan disertai dasar hukumnya!
JAWAB :
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan BAB I mengenai
Ketentuan Umum Pasal 1 agka 2, Peraturan Perundang-undangan adalah
peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.

8. Jelaskan apakah tepat UUD NRI Tahun 1945 dan TAP MPR dikategorikan
sebagai jenis peraturan perundang – undangan? Sebutkan alasannya!
JAWAB :
Ya, UUD 1945 dan TAP MPR dapat dikategorikan sebagai jenis peraturan
perundang – undangan. Karena jika kita mengacu pada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan, disebutkan bahwa Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan
tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk
atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan. Dalam hal ini
baik UUD 1945 maupun TAP MPR merupakan norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk oleh Lembaga pemerintah yang berwenang dengan
melalui prosedur yang telah ditetapkan.
Dalam UU No. 12 Tahun 2011 juga disebutkan bahwa UUD 1945
merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. Sedangkan
Kedudukan TAP MPR dalam peraturan yang sama adalah sebagai produk
peraturan perundang-undangan yang berada di bawah UUD dan berada satu
tingkat di atas UU.

9. Jelaskan apa yang menjadi latar belakang dimasukannya peraturan Menteri


sebagai jenis peraturan perundang – undangan dalam UU No. 1 Tahun 1950.
JAWAB :

Anda mungkin juga menyukai