Anda di halaman 1dari 5

Hukum, Disiplin Hukum dan Peristilahan Hukum

Hukum adalah himpunan petunjuk atas kaidah atau norma yang


mengatur tatatertib dalam suatu masyarakat, oleh karena itu harus di taati
oleh masyarakat yang bersangkutan. Hukum adalah aturan di dalam
masyarakat tertentu. Hukum di lihat dari isinya terdiri dari norma atau
kaidah tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak, dilarang atau
diperbolehkan.
Hukum memiliki pengertian yg beragam karena memiliki ruang
lingkup dan aspek yg luas. Hukum dpt diartikan sbgai ilmu pengetahuan,
disiplin, kaidah,tata hukum, petugas atau hukum, keputusan penguasa,
proses pemerintahan, sikap dan tindakan yg teratur dan juga sbgai suatu
jalinan nilai-nilai. Hukum juga merupakan bagian dari norma yaitu norma
hukum.

1. Disiplin Hukum
Disiplin hukum adalah suatu sistem ajaran tentang hukun dan ilmu
hukum merupakan satu bagian dari disiplin hukum. Bagian disiplin hukum
antara lain :
a. Ilmu Hukum
Ilmu hukum terdiri dari
1) Kaidah hukum (validitas sebuah hukum)
2) Kenyataan hukum, seperti sejarah, antropologi sosiologi
dan psikologi.
3) Pengertian hukum.
b. Filsafat hukum
Filsafat hukum yaitu sistem pengajaran yang pada hakikatnya
menjadi kerangka utama dari segala ilmu hukum dan hukum itu
sendiri beserta segala unsur penerapan pelaksanaan.
c. Politik hukum
Politik hukum yaitu arah atau dasar kebijakan yang menjadi
landasan pelaksanaan dan penerapan hukum yang
bersangkutan.

Disiplin Hukum merupakan suatu sistem ajaran tentang


kenyataan atau realita hukum. Disiplin Hukum mencakup paling
sedikit tiga bidang, yakni ilmu-ilmu hukum, politik hukum dan
filsafat hukum. Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa filsafat
hukum mencakup kegiatan perenungan nilai-nilai, perumusan nilai-
nilai dan penyerasian nilai-nilai yang berpasangan, akan tetapi yang
tidak jarang bersitegang.
2. Macam-macam Hukum
Hukum dapat dibedakan menurut bentuk, sifat, sumber,
tempat berlaku, isi dan cara mempertahankannya.
1. Menurut bentuknya, hukum dibedakan menjadi :
a. Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum yang dituliskan atau
dicantumkan dalam perundang-undangan. Contohnya hukum
pidana dituliskan pada KUHPidana, hukum perdata
dicantumkan pada KUHPerdata.
Hukum tertulis sendiri masih dibagi menjadi dua,
yakni hukum tertulis yang dikodifikasikan dan yang tidak
dikodifikasikan. Dikodifikasikan artinya hukum tersebut
dibukukan dalam lembaran negara dan diundangkan atau
diumumkan. Indonesia menganut hukum tertulis yang
dikodifikasi. Kelebihannya adalah adanya kepastian hukum
dan penyederhanaan hukum serta kesatuan hukum.
Kekurangannya adalah hukum tersebut bila dikonotasikan
bergeraknya lambat atau tidak dapat mengikuti hal-hal yang
terus bergerak maju.
b. Hukum Tidak Tertulis
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak dituliskan
atau tidak dicantumkan dalam perundang-undangan.
Contohnya hukum adat tidak dituliskan atau tidak
dicantumkan pada perundang-undangan tetapi dipatuhi oleh
daerah tertentu.
2. Hukum menurut sifatnya, hukum itu dibagi menjadi :
a. Hukum yang Mengatur
Hukum yang mengatur yaitu hukum yang dapat diabaikan
bila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat
peraturannya sendiri.
b. Hukum yang Memaksa
Hukum yang memaksa yaitu hukum yang dalam keadaan
apapun memiliki paksaan yang tegas.
3. Menurut sumbernya, hukum dibagi menjadi :
a. Hukum Undang-undang
Hukum undang-undang yaitu hukum yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan.
b. Hukum Kebiasaan (Adat)
Hukum kebiasaan (adat) yaitu hukum yang ada di dalam
peraturan-peraturan adat.
c. Hukum Jurisprudensi
Hukum jurisprudensi yaitu hukum yang terbentuk karena
keputusan hakim dimasa lampau dalam perkara yang sama.
d. Hukum Trakat
Hukum trakat yaitu hukum yang terbentuk karena adanya
perjanjian antara negara yang terlibat di dalamnya.
4. Menurut tempat berlakunya, hukum dibagi menjadi :
a. Hukum Nasional
Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku dalam suatu
negara
b. Hukum Internasional
Hukum internasional yaitu hukum yang mengatur hubungan
antar negara.
c. Hukum Asing
Hukum asing yaitu hukum yang berlaku di negara asing.
5. Menurut isinya, hukum dibagi menjadi :
a. Hukum Privat (Hukum Sipil)
Hukum privat (hukum sipil) adalah hukum yang mengatur
hubungan antara perseoranagn dan orang yang lain. Dapat
dikatakan hukum yang mengatur hubungan antara
warganegara dengan warganegara. Contohnya hukum
perdata dan hukum dagang. Tetap dalam arti sempit hukum
sipil disebut juga hukum perdata.
b. Hukum Negara (Hukum Publik)
Hukum negara (hukum publik) dibedakan menjadi 3 yaitu :
a) Hukum pidana, yaitu hukum yang mengatur hubungan
antara warganegara dengan negara
b) Hukum tata negara, yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara warganegara dengan alat
perlengkapan negara
c) Hukum administrasi negara, yaitu hukum yang
mengatur hubungan antara alat perlengkapan negara,
hubungan pemerintah pusat dengan daerah.

Disiplin Hukum Dan Keterkatannya Dengan Moral Dan Etika

Disiplin hukum dan keterkaitannya dengan moral dan etika, seperti yang
diketahui disiplin hukum adalah suatu sistem ajaran tentang hukum. Sistem ajaran
mengenai hukum sangat erat hubungannya dengan politik hukum yang mengarah
pada kebijakan-kebijakan hukum yang berlaku dalam memberikan pelayanan
kebidanan. Kebijakan tersebut dibuat atas dasar “hukum dasar” yang 
mempelopori peraturan dan kebijakan yang dibuat.

Tentunya dengan segala kebijakan hukum yang ada, tidak bisa


meninggalkan etika dan moral yang berlaku. Kebijakan yang dibuat harus tetap
memperhatikan kaidah etika dan moral yang diakui secara umum. Tanpa etika dan
moral kebijakan hukum akan menjadi hukum yang kaku tanpa adanya dinamisasi
yang harmonis dan selaras antara peraturan dan yang menerapkan peraturan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam praktik pelayanan kebidanan sistem
harus sejalan dengan etika dan moral yang berlaku agar sistem tata hukum berlaku
dengan baik dan mencapai tingkat efisien dan efektif untuk pelayan kesehatan
terutama bidan.

  Macam-Macam Hukum Dan Keterkatannya Dengan Moral Dan Etika

Hukum yang ada di Indonesia sangat beragam jenisnya tetapi hukum yang
berkaitan dengan moral dan etika seperti hukum pidana dan perdata yang
mengatur hubungan antara perseorangan dengan orang lain. Hal ini berkaitan erat
karena dalam hubungan antar manusia ada etika dan moral yang mengatur
kehidupan ini agar berjalan dengan baik dan sejalan dengan hukum yang berlaku.

Tentunya dalam kasus-kasus pelayanan kebidanan tidak lepas dari


hubungan bermasyarakat untuk selalu memperhatikan moral dan etika berprilaku
dalam memberikan pelayanan agar resiko kelalaian dalam memberikan pelayanan
dapat dicegah dengan adanya hukum yang mengatur kebijakan dalam memberikan
pelayanan. Jika tidak diteraapkan maka berlaku hukum pidana ataupun hukum
perdata yang nantinya berupa tuntutan akan pelayanan yang diberikan, apakah
sesuai standar atau tidak. Oleh karena itu, dalam memberikan pelayanan harus
berkiblat pada hukum yang berlaku dan diiringi dengan etika dan moral yang
menjadi pendukung kualitas pelayanan yang kita berikan kepada masyarakat.

A. Kesimpulan
Dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam memberikan pelayanan kesehatan
untuk tercapainya kualitas mutu yang baik dalam memberikan pelayanan
kebidanan sangat diperlukan hukum, etika dan moral karena untuk
menyeimbangkan antara hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing
serta menjadi pedoman dalam mengambil keputusan dan berprilaku.
B.  Saran
Dengan adanya hukum, etika, dan moral yang berlaku dalam memberikan
pelayanan kebidanan diharapkan agar pelayan kesehatan terutama bidan dapat
menaati hukum, menerapkan kebijakan yang telah dibuat serta tidak melakukan
tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum, etika dan moral yang ada
agar dalam memberikan pelayanan akan menghasilkan pelayanan yang bemutu di
masyarakat.
http://fitriaulfaha.blogspot.com/2013/05/hukum-disiplin-
hukum-macam-macam-hukum.html

https://www.scribd.com/doc/148106569/Aspek-Hukum-Dalam-
Praktek-Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai